logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 4 Duren

"Ih main balik balik aja, baru juga sebentar," protes Aska kepada sepupunya dengan malas.
"Kan lu cuman nganterin gue, nanti lu bisa balik lagi deh ke sini kan selesai," kata Angel kesal dengan Aska.
"No no no... mami bisa curiga sama gue pokoknya lo temenin gue sampai selesai," kata Aska tidak menyetujui ide Angel, membuat Angel memutar bola matanya dengan malas.
"Gue males di sini berisik tau," kata Angel protes dengan Aska.
"Ya kalau lo mau yang tidak berisik, tenang dan nyaman buat lo, ya ke perpustakaan lah," kata Aska jengah melihat sikap sepupunya yang tidak terlalu suka dengan hal yang berisik.
"Tau ah... cepat gue tidak suka lama-lama di sini," kata Angel malas.
Aska memanggil bartender untuk memberikan mereka minuman yang tidak beralkohol, agar mereka bebas minum dan tidak ketahuan ke bar. Tak lama kemudian seorang pelayan mengantarkan minuman mereka. Setelah memastikan minuman tersebut, Aska segera berdiri dan pergi ke tengah tengah untuk ikut berjoget, membuat Angel menggeleng melihat tingkah Aska.
Tiba tiba ponsel Angel berbunyi, membuat Angel panik setengah mati karena yang menelponnya adalah daddy nya. Angel segera mencari Aska namun ternyata Aska tidak dapat Angel temukan,
Karena terlalu panik, tanpa sengaja Angel menabrak seseorang.
"Maaf, maaf Om saya tidak sengaja," kata Angel meminta maaf kepada orang tersebut dengan sedikit berteriak.
Lelaki tersebut hanya diam, dan melihat Angel dengan kesal, karena Angel memanggilnya dengan panggilan om.
Perasaan gue ga tua tua amat. Kata lelaki tersebut di dalam hatinya.
"Maaf Om saya benar benar minta maaf Om," kata Angel dengan sopan, sesopan mungkin yang dia bisa.
Namun laki-laki itu terus saja memandang Angel dengan tatapan tajam, membuat Angel risih dibuatnya.
"Om saya kan sudah minta maaf Om, jangan gitu dong seram," keluh Angel kepada lelaki tersebut.
"Maaf tuan ada apa?" tanya seorang lelaki muda mendekati orang tersebut.
Membuat Angel mengalihkan pandangannya ke arah lelaki tersebut.
"Kak Roni tampan ga tu," kata Angel kelepasan menyebut Roni tampan, membuat Angel malu sendiri dibuatnya.
"Eh kamu ke sini ngapain?" tanya Roni bingung karena pertama kali melihat Angel ke bar, dan setahu Roni, Angel tidak pernah ke bar.
"Ini kak nemenin si Aska, cuman Aska nya tiba-tiba ngilang," jujur Angel kepada Roni.
"Angel kenal tuan Daniel?" tanya Roni karena melihat Angel saat ini tengah bersama Daniel.
"Engga tadi enggak sengaja ketabrak sama Om, terus minta maaf eh dianya tidak mau maafin," adu Angel kepada Roni karena kesal dengan tatapan dari Daniel, membuat Daniel menggelengkan kepalanya.
Pandangan Daniel beralih kepada Roni seolah bertanya tentang Angel, karena sudah mengerti satu sama lain Roni segera memperkenalkan Angel kepada Daniel.
"Oh ini Angel teman satu sekolah saya kemarin di Belanda," kata Roni memperkenalkan Angel kepada Daniel. Sedangkan Daniel hanya mengangguk mengerti dengan ucapan Roni.
"Daniel," kata Daniel memperkenalkan namanya kepada Angel, seraya mengulurkan tangannya.
"Angel," jawab Angel menyambut uluran tangan Daniel.
Mereka saling berjabat tangan, kemudian melepaskannya. Aska yang melihat sepupunya Angel tengah berbincang dengan Daniel, segera mendekati Angel.
"Maaf tuan Daniel, apa adik saya mengganggu anda?" tanya Aska kepada Daniel, karena khawatir Angel membuat masalah.
Mendengar hal itu, membuat Angel memutar bola matanya malas.
"Aska lo dari mana sih? Gue cariin, lo tau ga daddy tadi nelfon, ga mungkin gue angkat di sini," kata Angel kepada Aska, membuat Aska kelabakan, karena takut ketahuan mengajak sepupunya untuk ke bar.
"Ha sumpah lo? Ayo pulang gawat kalau ketahuan, gue ga bisa bayar lo," kata Aska panik langsung menarik tangan Angel.
Daniel hanya melihat kepergian mereka dengan pandangan tak terbaca.
"Mengapa bos?" tanya Roni penasaran mengikuti pandangan dari Daniel.
"Bos tertarik dengan Angel?" tebak Roni.
"Enggak saya enggak nyangka aja dipanggil Om sama itu cewe" kata Daniel mengalihkan pandangannya ke Roni.
"Lah terus mau dipanggil apa?" tanya Roni kepada Daniel.
"Ya apa kek saya kan gini gini masih keren,' kata Daniel tidak menyukai panggilan dari Angel.
"Keren, sih keren tetapi duda, hahahahaha..." tawa Roni terhenti ketika melihat pandangan Daniel yang tajam ke arahnya, mata pisau yang siap menancap ke arah Roni.
"Eh iya, duren duda keren," Kata Roni dengan suara mengecil.
"Hm... kamu kenal baik dengan wanita itu?" tanya Daniel mengalihkan topik.
"Siapa? Angel?" tanya Roni bingung, yang hanya di angguki oleh Daniel.
"Angel Lalika Pradana, putri bungsu tuang Aldo Pradana, yang tadi itu sepupunya Aska Pradana," kata Roni menjelaskan.
"Dia berkuliah di Universitas Brahma," lanjut Roni, membuat Daniel tersenyum puas.
"Jangan bilang Bos suka dengan dia," tebak Roni membuat Daniel mengalihkan pandangannya ke arah Roni.
"Engga Bos minimal nyonya tidak pernah lagi memaksa Bos untuk mencari istri, atau sibuk menjodohkan Bos," kata Roni berusaha meralat omongannya.
Daniel tampak sedikit berpikir mengenai kata-kata dari Roni, sebenarnya tadi Daniel sedikit terkejut ketika Angel tidak mengenalinya. Padahal Daniel sendiri sering bolak-balik di layar kaca Nasional Indonesia.
Daniel juga merasakan ada sesuatu yang menarik di diri Angel, sehingga membuatnya penasaran. Daniel tersenyum ketika mengingat wajah Angel membuat Roni semakin yakin bahwa bosnya ini tertarik dengan Angel.
Roni menganggap itu adalah hal biasa, karena sejak dahulu Angel memanglah primadona, dan salah satu anak yang populer di sekolahnya dahulu di Belanda. Darah perpaduan antara Indonesia dan Belanda tercampur begitu sempurna sehingga menghasilkan sosok Angel. Yang cantik dan memesona, hidung mancungnya dan bibir seksinya membuat mata laki-laki tidak dapat beralih darinya, belum lagi tubuhnya yang seksi bak model, menambah penampilannya yang menawan.
Roni berdecak kagum kecantikan dari Angel mampu membuat bosnya si duda keren ini atau duren, menjadi tertarik kepada Angel tidak seperti biasanya. Di mana Daniel yang seakan akan tidak mau tahu tentang wanita manapun semenjak bercerai dengan istrinya.

Comentário do Livro (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    22d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    23d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes