logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 2 Aduan

Setelah menyelesaikan mata kuliahnya Angel, memutuskan untuk kembali ke rumah papinya, atau ayah dari Aska. Karena selama ini daddy nya dan kakaknya berada di Belanda, hingga Angel tinggal bersama Aska.
Angel menghela nafasnya, karena kini mobil mewahnya, harus berada di tengah-tengah macet sorenya Jakarta, yang memang selalu macet. Dengan penuh kesabaran ekstra yang Angel persiapkan, Angel memajukan mobilnya dengan perlahan. Beberapa pengendara lainnya, tampak menatap kagum ke arah mobil Angel, yang memang termasuk sangat mewah. Namun kali ini, harus berada di tengah tengah macet, dan ber macet ria dengan kendaraan lainnya.
Setelah hampir satu jam ber macet macet ria, akhirnya mobil Angel dapat berjalan dengan mulus, hingga akhirnya sampai di rumah, yang lebih tepatnya bisa dikatakan istana. Angel segera memarkirkan mobilnya, di garasi mewah milik keluarga Aska.
"Halo hai... Angel cantik balik," teriak Angel bermaksud menyapa seluruh penghuni rumah.
"Sayang, tumben pulang lambat macet ya," tanya Tania, ibu dari Aska, yang baru saja keluar dari dapur. Tania memang menganggap Angel, seperti anak kandungnya sendiri.
"Hi mami, papi masih di kantor ya?" tanya Angel, tanpa membalas pertanyaan Tania. Sembari menghamburkan pelukannya, ke arah Tania.
Bagi Angel sendiri Tania sudah seperti ibu dari Angel sendiri, ditambah keadaan Angel yang memang sudah tidak memiliki ibu, semenjak Angel berusia 5 tahun.
"Iya sayang, kayak tidak tahu papi kamu aja, si tuan gila kerja," kata Tania membalas pelukan dari Angel.
"Iya mi, emang dasar daddy sama papi memang pantas jadi kakak beradik, kalau udah kerja lupa segalanya. Angel aja sering kesel kalau lagi di Belanda, daddy suka sibuk sama kerjaannya. Sama aja sama kakak Brian, selalu sibuk dengan kerjaannya," kata Angel mengeluarkan seluruh uneg unegnya, yang penuh sesak di dalam hatinya, mengoceh seolah memarahi papi, daddy dan juga Brian.
"Kalau tidak sama gimana bisa jadi saudara sayang," kata Tania terkekeh, sembari mengusap kepala Angel.
Tania tahu betul jika Angel tidak bersamanya, maka bisa dipastikan Angel pasti akan kekurangan kasih sayang. Makanya Tania memilih mengasuh Angel, hitung-hitung Tania memiliki anak perempuan.
Tania ingat betul, semenjak ibunya meninggal, Angel hidup bersama daddy dan Brian di Belanda. Angel berada di Belanda hingga sekolah menengah atas. Tania dapat melihat saat itu Angel lebih pendiam, dan cuek dengan keadaan sekitarnya.
Angel sekarang sangatlah berbeda dengan Angel yang dahulu. Angel lebih banyak berkutat dengan buku-buku yang ada di perpustakaan pribadi rumahnya. Angel sekarang lebih ceria dan lebih terbuka terhadap kehidupan pribadinya, mungkin karena merasa Tania sudah seperti ibunya, makanya Angel akan lebih merasa aman dan nyaman, jika berbicara dengan Tania tentang kehidupan sehari-harinya.
"Nah iya juga ya mi," kata Angel ikut terkekeh.
"Oh iya sayang yang kamu enggak pulang sama si Aska, kakak kamu itu?" tanya Tania bingung tidak melihat keberadaan Aska saat Angel pulang.
Aska memang lebih tua satu tahun dibandingkan Angel. Maka dari itu jika berada dilingkungan keluarga besar Angel, memanggil Aska sebagai kakak.
"Tidak tuh mi, tadi kak Aska bawa mobil sendiri katanya, mungkin masih di jalan, atau mungkin lagi nganterin gebetannya yang baru mi," kata Angel membayangkan wajah tengik playboy sepupunya.
Membuat Tania memutar bola matanya jengah, mendengar pernyataan dari angel tentang putranya.
Tania tahu betul jika putranya itu senang sekali bergonta-ganti pacar. Karena terlalu kesal, dahulu Tania pernah mencoba menjodohkan Aska, agar sikap playboy itu hilang dari diri Aska. Hingga akhirnya mereka bertunangan. tetapi Aska justru berselingkuh dibelakang tunangannya, yang membuat pertunangan keduanya batal.
Bahkan Denny papinya Aska, saat itu hampir saja mengusir Aska dari rumahnya. Jika saja tidak dihentikan oleh Brian kakak dari Angel. Akhirnya berakhir kepada pemblokiran kartu kredit dan pemotongan uang jajan Aska selama satu tahun. Bukannya kapok Azka sekarang justru lebih parah dari itu, membuat Tania dan Denny menjadi pusing dibuatnya. Karena itulah mereka sekarang hanya bisa memarahi Aska.
"Ais anak itu, untung papi nya enggak kayak gitu keturunan siapa sih itu Aska," omel Tania kesal dengan pemikiran anak satu-satunya itu, yang suka sekali gonta-ganti pacar.
"Angel sayang nanti kamu kalau cari pacar jangan yang seperti Aska ya, banyak makan hatinya dari pada makan kasih sayangnya," nasihat Tania kepada Angle, membuat Angel hampir tertawa dibuatnya.
Bagaimana tidak nasihat Tania, seolah mengisyaratkan bahwa Aska tidak pantas mendapatkan pasangan yang baik.
"Iya mama omelin aja tuh Kak Aska kalau pulang," kata Angel ikutan kesal dengan sikap Aska.
Mendengar hal itu sontak membuat Tania semakin kesal, dengan sikap Aska yang sudah diambang batas.
"Iya tenang aja sayang, nanti mami omelin tu anak, sampai bengkak kupingnya sampai bengkak deh," kata Tania geram tidak sabar menunggu kepulangan Aska, karena ingin memarahinya.
"Sayang kamu pergi mandi dahulu gih sayang, habis itu kita makan di bawah. Mami habis buat cake kesukaan kamu," kata Tania sontak membuat Angel berjingkrak senang.
"Asiap boss, Angel pergi mandi dahulu ya," kata Angel dengan penuh kegembiraan, sembari melangkahkan menapaki tangga, untuk menaiki lantai dua menuju kamarnya.
Setelah selesai mandi Angel segera turun ke bawah, Angel sudah tidak sabar lagi untuk memakan cake buatan Tania. Sementara Tania sudah mempersiapkan cake yang akan dimakan oleh Angel.
"Halo hai... Aska ganteng pulang," kata Aska setengah berteriak bahagia, karena baru saja mendapatkan mainan baru. Aska tak tahu saja bahwa Angel, telah mengadukan seluruh perbuatannya kepada Tania.
"Wih... ada cake nih boleh dibagi," kata Aska segera mendudukkan pantatnya di samping Angel, yang tengah memakan cake buatan Tania di ruang keluarga.
"Siapa yang memperbolehkan kamu makan?" tanya Tania kepada Aska, membuat perasaan Aska menjadi tidak enak. Aska segera memandangi Angel dengan penuh selidik, Aska menduga, bahwa Angel telah mengadukan sesuatu yang membuat Tania marah kepadanya.

Comentário do Livro (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    22d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    23d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes