logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 10 Calon istri

"Apa sih sayang ini masih siang, nanti sore aja," kata Daniel kembali memeluk Angel.
"Daniel gue lapar," keluh Angel membuat Daniel segera bangun, dan mencuci wajahnya. "Dan hp gue mana?" tanya Angel kembali.
"Di atas naklas sayang," kata Daniel sembari melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi.
Angel mencomot tasnya, kemudian mencari keberadaan ponselnya dan melacak keberadaannya saat ini. Ternyata saat ini Angel berada di salah satu gedung apartemen termewah di Jakarta, Angel teringat bahwa ini adalah salah satu gedung apartemen yang ditinggali sahabatnya. Angel segera keluar secara diam-diam dari apartemen Daniel sembari menelpon sahabatnya.
"Halo Al..." sapa Angel sembari berjalan keluar dari apartemen Daniel.
"Halo baby tumben," sapa Al di ujung telepon sana, karena merasa bingung kenapa Angel tiba-tiba menelponnya.
"Nggak Kamu di apartemen ya?" tanya Angel sembari mempercepat langkahnya menuju lift.
"Ia, kenapa by kamu ke sini?" tanya Al kepada Angel, membuat Angel tersenyum senang mendengarnya.
"Ia bentar lagi aku sampai," kata Angel sembari memencet tombol lantai tujuh tempat Al berada.
"Oke by aku tunggu," kata Al, kemudian mematikan sambungan teleponnya.
Pintu lift terbuka menampilkan sosok Angel, yang tengah tersenyum simpul dengan wajah bantalnya, tidak mengurangi sedikitpun kecantikan Angel. Angel segera menuju pintu kamar Al kemudian memencet bel. Tak lama kemudian Al membuka pintu apartemennya.
Saat pintu apartemen terbuka terpampanglah sosok laki-laki yang tampan, dengan wajah khas lelaki asia. Ia adalah Al Barack, dengan senyum khas yang menawan, ditambah dengan lesung pipi di kedua pipinya, membuatnya mampu membuat banyak wanita jatuh cinta padanya.
"Tumben si by ke sini?" tanya Al sembari menggandeng tangan Angel untuk masuk ke dalam apartemennya.
Al menutup pintu apartemennya sembari mengambil air minum untuk Angel.
"Hehehe lagi pengen aja," kata Angel kemudian tersenyum kearah Al, membuat Al bergidik.
Al sangat mengenal Angel, Angel adalah teman Al ketika berada di Belanda, karena itu Al sangat mengenal watak Angel.
"Al laper nih buatin makanan dong," kata Angel dengan wajah yang memelas, sukses membuat Al tersenyum kecut.
"Pantes aja mau ke sini mau minta makan," kata Al kesal melihat wajah memelas Angel.
"Iya iya bentar gue buatin," kata Al sembari berjalan kearah dapur.
Al segera mencari pasta yang berada di dalam mesin pendingin nya. Kemudian memasak pasta tersebut untuk Angel dan dirinya, karena kebetulan dirinya juga belum makan.
Setelah lima belas menit akhirnya masakan yang dibuat Al telah jadi. Al segera menata makanan tersebut di meja makannya.
"By ni udah jadi ayo ke meja makan," panggil Al sembari berteriak kepada Angel yang saat ini berada di ruang tamu.
Mendengar hal tersebut Angel segera melangkah kearah meja makan, tanpa basa-basi Angle langsung saja duduk di hadapan Al, kemudian menyantap pasta buatan Al hingga habis.
Sementara di tempat lain Daniel baru saja menyelesaikan ritual mandinya, kemudian keluar hanya menggunakan handuk kecil, yang terlilit di pinggangnya yang menunjukkan badan atletis nya.
Daniel segera mencari keberadaan Angel, ketika melihat Angel sudah tidak ada lagi di dalam kamarnya, Daniel mencari Angel di ruang tamu dan di kamar mandi bawah, namun Daniel tak menemukan Angel di manapun. Daniel akhirnya memutuskan untuk mencari Angel di dapur, namun pada saat melewati pintu masuk apartemennya, dan benar-benar mengumpat kesal.
Daniel yang saat ini masih mengenakan handuk kecil di pinggangnya, segera menuju lemari untuk mencari baju. Daniel kemudian mencari ponselnya kemudian mencari kontak Angel dengan username calon istri.
Ya Daniel sudah menetapkan Angel sebagai calon istrinya, meskipun hanya sepihak.
"Baby, sayang, Angel kamu di mana?" tanya Daniel saat telepon tersambung.
"Apa si duda genit," kata Angel jengah yang berada di ujung telepon sana.
"Kamu di mana sayang?" tanya Daniel dengan nada sedikit meninggi.
"Ni minumnya by," tiba-tiba suara laki-laki terdengar di ujung telepon sana yang berarti Angel sedang bersama dengan seorang laki-laki.
"Makasih beb," kata Angel sembari tertawa.
Daniel begitu panas mendengar panggilan akrab mereka, belum lagi ternyata Angel Saat ini berada di satu tempat bersama dengan laki-laki lain.
"Siapa beb, kamu lagi di tempat laki-laki ya?" tanya Daniel dengan kesal karena sudah terbakar api cemburu.
"Kepo lu dunit," kata Angel terdengar kesal karena sedikit tidak suka, hal privasi ditanya-tanya oleh orang yang baru ia kenal.
"By aku keluar dulu, kalau mau keluar kunci pintunya," suara laki-laki itu terdengar lagi.
"Ya beb," jawab Angel kepada laki-laki tersebut.
"Ya udah, jangan kayak kemarin lagi pintunya nggak kamu kunci," kembali terdengar suara laki-laki tersebut yang bertanda Angel seringkali ke tempatnya.
"By kamu di mana, ngapain di tempat laki-laki lain?" tanya Daniel dengan nada yang meninggi.
Hati Daniel benar-benar panas karena mengetahui calon istrinya saat ini sedang berada di tempat laki-laki lain.
"Kepo lu ah," jawab Angel lagi lagi membuat Daniel benar-benar kesal dibuatnya.
"Saya calon suami kamu, saya harus tahu semuanya tentang kamu ingat kamu calon istri saya," kata Daniel dengan nada yang meninggi sukses membuat Angel terkejut tidak percaya.
"Kamu di mana sekarang cepat bilang saya jemput kamu," kata Daniel kembali lagi-lagi membuat Angel terkejut, karena dapat Angel dengarkan dari nada suara Daniel, Daniel terdengar sangat marah.
"Sejak kapan gue jadi calon istri lu?" tanya Angel tidak percaya dengan kata-kata Daniel, yang menyatakan bahwa dirinya adalah calon istri Daniel padahal mereka saja baru kenal.
"Halu lu ya? Coba minta kak Roni buat ngantar ke rumah sakit jiwa," Kata Angel kepada Daniel, karena menurutnya Daniel benar-benar aneh.
"Saya tidak sedang menanyakan pendapat kamu tapi saya sedang mengatakannya," kata Daniel kemudian dengan tegas benar-benar membuat Angel terdiam bingung.
"Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu tetap akan menjadi calon istri saya, dan akan menjadi istri saya," lanjut Daniel.

Comentário do Livro (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    21d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    22d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes