logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 7 PUTUS

Andra berlari menyusuri lorong sekolah, dengan langkah lebar dia menuju ruang kepala sekolah. Setelah mendapat kabar jika orang tuanya berada disana.
Terlebih desas desus yang beredar, jika orang tuanya itu sedang melabrak Cinta. Sontak Andra terkejut setengah mati....
Apa yang dilakukan orang tuanya kepada Cinta? Apa mereka sudah mengetahui hubungan mereka? Bagaimana dia akan menjelaskan, jika orang tuanya hendak mencabut beasiswa kekasih tercintanya itu?
Dengan tergesa-gesa Andra berlari menuju ruangan tempat orang tuanya berada. Dia begitu mencemaskan keadaan Cinta. Karna dia tahu dengan jelas, bagaimana sifat Dewi mamahnya.
Cinta pasti akan dikatai macam-macam, bahkan mungkin mamahnya itu akan main kasar pada kekasihnya. Andra menggelengkan kepalanya, menepis fikiran buruk itu.
Saat sudah didekat ruangan kepala sekolah....
Langkah kaki Andra melambat, sembari mendengarkan percakapan didalam sana. Terlebih yang membingungkan nya.
Dia mendengar suara Vindra didalam sana.....
Kini dia berdiri didepan pintu kaca ruangan tersebut. Matanya menerawang masuk melihat keadaan didalam.
Matanya seketika membulat, benar saja ternyata Vindra ada didalam sana. Sedang bersitegang dengan kedua orang tuanya.
Dia tak memerdulikan bagaimana sikap Vindra terhadap Dewi mamahnya. Kecemasan nya malah tertuju pada Cinta yang terduduk lemah dilantai saat itu.
Dia memegangi dadanya yang kembali sesak dan kepala nya yang begitu nyeri....
Memperhatikan dengan jelas kejadian didalam sana, ingin sekali rasanya dia masuk dan membawa pergi Cinta.
Tetapi jika dia masuk dan melawan orang tuanya. Pasti keadaan akan semakin runyam....
Sampai akhirnya terdengar suara Cinta, yang meringis kesakitan dan meminta maaf. Saat Mamah nya menjambak rambut Cinta kekasihnya.....
Andra sudah merasa tak sanggup lagi melihat orang tua nya itu menyiksa Cinta. Dia pun hendak membuka pintu kaca tersebut....
Tapi dia terhenti.....
Deg...deg...deg
Jantungnya berdegup kencang, hati nya perih seperti tersayat pisau belati. Mendengar Vindra berteriak membentak orang tuanya.....
Tetapi bukan karna itu, melainkan karna kata-kata yang terucap dari mulut Vindra. Yang mengakui jika Cinta adalah " Pacarnya " .
Meskipun dia tahu jika Vindra berkata seperti itu, agar orang tuanya berhenti menyiksa Cinta. Tetapi dia juga manusia, tentu saja hatinya sakit mendengarnya jika kekasihnya diakui oleh orang lain. Sedangkan dia sendiri tak bisa mengakui Cinta sebagai kekasihnya didepan semua orang.....
Sedih dihatinya melihat Cinta yang menangis terisak. Seperti kesedihan yang dirasa Cinta, bisa juga dirasanya.
Andra melihat kembali kedalam sana. Ternyata Vindra sudah menggendong Cinta, dan hendak berjalan keluar dari ruangan itu.
Sontak Andra pun langsung pergi menjauh dan sembunyi. Dia tak mau jika Cinta melihatnya....
" Maafkan aku Cinta, aku merasa tidak pantas menjadi pacarmu!! Bahkan aku tidak bisa melindungimu dari serangan orang tuaku sendiri!! Melainkan orang lain yang membantumu saat ini bukan aku.... Maafkan aku "
Gumam Andra menatap sendu kepergian Vindra yang menggendong Cinta.
.
.
.
Setelah kepergian kedua orang terkasihnya itu....
Andra pun memutuskan untuk masuk kedalam ruangan itu, untuk menemui orang tuanya. Serta meminta penjelasan tentang kejadian ini.....
Dia pun masuk dan mendapati Mamahnya itu, sedang memaki seseorang dipanggilan telepon nya.
Sedangkan Papahnya sudah tidak lagi didalam sana, sudah keluar sedari tadi tersisa lah Dewi sendiri.
" Jadi selama ini mamah, menyuruh seseorang untuk mematai ku? Mengintai setiap apa yang kulakukan? "
Ucap Andra dingin, dia menatap Dewi datar.
Sontak wanita paruh baya itu terkejut, mendengar suara anak semata wayangnya. Dia langsung menoleh seketika itu juga.....
" Andra.... "
Mata Dewi terbelalak, mendapati sosok Andra.
" Sejak kapan kamu disana sayang? "
Tanya Dewi dengan cemasnya.
" Andra benar-benar kecewa sama mamah....terlebih apa itu tadi? Kenapa mamah melabrak Cinta? Cinta ngga ada hubungan nya dengan andra, dia gak salah mah "
Tutur Andra, dia begitu kesal terhadap tingkah Mamah nya itu.
" Bukan gitu sayang....dengerin mamah dulu yah.... "
Dewi mencoba untuk menjelaskan pada anak kesayangan nya itu. Dia mendekat pada Andra, dan hendak mengusap kepala Andra. Tetapi Andra malah menghindar.....
" Sudah lah.....Andra sudah melihat bahkan mendengarnya dengan jelas apa yang terjadi.....ternyata mamah tega "
Setelah mengatakan semua kekesalan nya, Andra pun berlalu pergi meninggalkan Dewi sendiri. Wajah nya terlihat sedih dan khawatir.....
Setelah kepergian Andra, Dewi benar-benar naik darah. Hanya karna perempuan ja**ng seperti Cinta, Andra berani marah kepadanya.
Bahkan Vindra anak sahabat nya itu juga membela Cinta. Bagaimana tidak jika dia semakin geram terhadap wanita sialan itu. Fikirnya....
*****
Sore ini Cinta berbaring dikasur tipis miliknya, tubuhnya begitu lemas. Sampai rasanya untuk bekerja dia tidak sanggup.....
Badanya juga panas, keringat dingin dikaki dan tangan nya. Kepalanya juga pusing karna kebanyakan menangis.
Sesaat kemudian ponselnya berdering, tanda panggilan masuk.....
Perlahan dia meraba bawah bantal nya. Lemas sekali tubuhnya saat ini. Dilihatnya kontak yang menelpon nya itu.
Seketika matanya membulat, dia tersenyum bahagia. Tubuhnya yang sakit, langsung hilang lenyap begitu saja.
Matanya berbinar, mendapati nama Andra dilayar ponselnya itu. Cepat-cepat Cinta langsung mengangkat nya.....
" Ha...halo... "
" .... "
" Bisa kok....aku juga lagi gak kerja "
" .... "
" Baiklah....sampai jumpa disana "
Panggilan pun terputus.
Wajah murungnya seketika berubah jadi senang. Dia pun langsung beranjak, dan bersiap-siap untuk menemui Andra. Ditempat biasa mereka.....
Lima belas menit kemudian Cinta pun selesai....
Dengan setelan casual, baju kaos putih, celana jeans hitam, dipadukan tas jinjing merah. Sangat cocok untuknya, ditambah riasan yang natural.
Dia langsung bergegas keluar dari kos-kosan nya, memesan ojek online menuju tempat yang ditentukan......
*****
Sampailah Cinta ditaman tempat dia dan Andra janjian......
Setengah berlari dia menyusuri taman itu, dengan semangat nya. Waktu yang tepat baginya untuk bersandar dipundak kekasihnya itu.....
Mengingat pahit nya yang ia rasakan siang tadi disekolah......
Seketika langkah nya terhenti, senyuman terukir diwajah cantiknya. Saat mendapati sosok Andra sedang duduk dibangku taman.
Cinta pun menghampiri nya......
" Hai.... " Sapanya.
Andra pun menoleh kearah sumber suara itu, suara dari wanita yang begitu dicintai nya. Dia tersenyum dengan manis nya.....
Sontak membuat Cinta terpana, betapa bahagia nya dia bisa mendapatkan pria yang baik dan tampan seperti Andra.
Tetapi tiba-tiba terlintas dibenak nya, kejadian tadi siang. Dimana orang tua Andra melabrak nya habis-habisan.....
Raut wajah bahagianya seketika berubah jadi murung kembali. Langkah nya melambat, dia memalingkan wajah nya. Mengusap air mata yang hampir keluar....
Andra yang melihat nya ikut merasa sedih. Dia pasti tahu jika saat ini Cinta teringat akan kekejaman orang tuanya.
Setelah Cinta mendekat, Andra langsung mendekap erat tubuh Cinta. Seakan segan untuk melepaskan nya....
Dia mengajak Cinta untuk duduk di bangku tadi. Dikecupnya kening Cinta dengan penuh kasih sayang....
Sakit sekali, hati nya begitu sakit. Saat melihat memar dipipi Cinta, bekas gambaran tangan Mamah nya.....
Diusapnya dengan lembut, lalu dikecupnya pipi Cinta. Tanpa sadar air matanya menetes dari sudut matanya. Tetapi langsung diseka nya.....
" Ada yang ingin aku katakan padamu.... "
Andra memegang kedua tangan Cinta, dan menatapnya lekat. Wajah Cantik dan sendu itu, seakan dia tak tega.....
" Katakan saja, setelah itu aku akan meminta satu hal juga padamu.... "
Jawab Cinta tersenyum dengan semangat. Dalam hatinya dia sudah tak tahan, untuk bersandar dipundak Andra....
Andra pun mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku nya. Kotak berwarna merah dengan simpul pita berwarna hitam....
Deg....deg....deg
Dadanya berdebar hebat, apa yang dilakukan Andra? Apa dia ingin memberikan Cinta sebuah hadiah?
" Cinta.... "
Panggil Andra lirih....
Cinta mengangguk. Menatap lekat wajah Andra. Entah kenapa dia merasa Andra seperti berbeda. Jarang sekali dia memberikan hadiah untuk Cinta.
Andra membuka kotak tersebut, benar saja didalam nya terdapat cincin dengan mata berlian berbentuk Love.....
Andra menggapai tangan kiri Cinta, lalu memasukan cincin itu dijari manis kekasihnya. Cinta diam tak bisa berkata-kata, menanggapi perlakuan Andra padanya.
" Andra ini untuk apa? "
" Ini buatmu, bentuk love ini menggambar kan nama mu CINTA "
" Tapi ada peringatan apa? Ini bukan hari ulang tahun ku atau hari jadi kita "
Cinta bertanya-tanya, ada apa gerangan. Kenapa tiba-tiba Andra memberikan sebuah cincin padanya.
" Simpan ini baik-baik jika aku gk ada..... "
Andra tersenyum manis, sedangkan Cinta menatap heran dirinya.
" Maksudmu apa? "
Nada bicara nya berubah datar.
Jantungnya berdegup kencang, seakan-akan ada sesuatu yang buruk akan terucap. Dari mulut manis Andra....
" Hubungan kita benar-benar tidak bisa dilanjutkan lagi Cin.... "
Jawabnya lirih, tetapi tetap memaksa untuk tersenyum.
" Apa? Yang benar aja "
Cinta menatap tajam kearah Andra, tak percaya dengan ucapan kekasihnya itu. Matanya mulai berkaca-kaca. Nafasnya juga menjadi tidak karuan...
" Kita putus aja, aku gak bisa melawan kemauan orang tuaku!! Mereka tak akan memberi kita restu "
" Tapi ndra.....kita kan sudah sepakat dari awal, kita menjalin hubungan ini...bahwa kita akan berusaha mendapatkan resru orang tuamu, dan berjanji untuk mempertahankan hubungan ini apa pun yang terjadi " ucap Cinta.
" Aku tahu.....tapi aku rasa itu sia-sia!! Aku sudah tidak sanggup jalani ini bersama mu, mungkin kita bukan jodoh "
Andra pun beranjak, dan langsung berlalu pergi. Dengan langkah berat dia meninggalkan Cinta. Yang masih terlihat syok tak percaya, ini seperti mimpi baginya....
Begitu pun Andra.....
Hatinya begitu sakit, dadanya ikut sesak. Didalam mobil dia menundukan kepalanya disetir kemudi.
Air mata yang tadi ditahan nya, menetes dengan deras diwajah tampan nya. Ini bukan mau nya, i kata hati nya tak pernah berniat meninggalkan Cinta.
Namun keadaan mengharuskan mereka untuk berpisah, terlebih Andra tak mau jika Cinta terluka lebih dalam lagi.
Perih sungguh perih, Andra menangis hingga terisak didalam mobilnya. Kenapa hidupnya seperti ini.....
Dari penyakit parah yang dideritanya, sampai kekasih yang tidak pernah bisa diakuinya. Kenapa takdir begitu mempermainkan dirinya.....
" Maafkan aku Cinta.....Ini bukan mau mu dan bukan juga mau ku!! Tapi ini kehendak tuhan, anggap saja kita bukan jodoh " Bathin Andra.

Comentário do Livro (21)

  • avatar
    Raye Selekby

    good

    15/04

      0
  • avatar
    Dela Cruz Erika

    it so nice its so wonderful story.

    25/10

      0
  • avatar
    SquishyErik

    wow

    26/05/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes