logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 5 Kesakitan Andra

Disisi lain.
Andra merasakan dada nya begitu sesak, saat dia hendak melangkah mendekati Vindra dan Cinta. Tetapi ia mengurungkan niatnya, dia langsung berlalu keluar dari cafe itu.
Saat sudah berada di mobil nya, Andra langsung mengambil obat didalam tas nya. Dan meneguk nya dengan sebotol air mineral nya.
Setelah dadanya sudah tidak sesak, Andra berniat untuk kembali kedalam cafe. Namun langkah nya terhenti, saat melihat Vindra yang kini sedang mendekap erat Cinta.
Dan menolong Cinta dari para pria brengsek tadi, bahkan Vindra rela terlibat perkelahian. Yang membuat nya ikut kena pukulan di wajah nya demi Cinta.
Sakit rasanya.
Namun Andra berusaha untuk tetap tenang dan sabar. Karna dia juga tak bisa berbuat apa-apa. Mungkin ini sudah takdir mereka.
Dia sudah memantapkan hati, untuk menitipkan kekasih nya itu. Kepada pria yang sangat dipercayai nya, yaitu Vindra sahabat nya.
Andra pun langsung berbalik arah kembali ke mobil nya. Dia mengirimi pesan kepada Vindra, minta maaf karna harus pulang duluan.
Andra pun menancap gas melaju dengan kecepatan sedang, menuju rumah nya. Diperjalanan, sesekali ia menyeka air mata yang terus jatuh membasahi wajah tampan nya.
***
Diparkiran saat Vindra hendak naik ke motor nya, tiba-tiba ponselnya berdering. Tanda pesan WhatsApp. Ternyata dari Andra....
Vindra menggerinyitkan dahinya, saat membaca pesan tersebut.
"Kenapa dia pergi, bukan nya menolong pacarnya.... " gumam Vindra.
"Akhhh....lumayan juga pukulan nya heheh.... "
Vindra meringis menyentuh ujung bibir nya yang berdarah. Namun masih sempatnya ia terkekeh.
Merasa tidak ada lagi yang harus dia lakukan. Vindra berniat untuk pulang ke rumah nya. Saat hendak menyalakan motornya.
Tiba-tiba muncul seorang wanita yang begitu familiar baginya. Benar itu Cinta, dia menyusul Vindra hingga ke parkiran.
Niatnya hendak berterima kasih, tetapi saat melihat motor Vindra. Cinta begitu terkejut sekaligus sadar, dengan ucapan Vindra diperpustakaan siang tadi.
"Ternyata dia pria yang hampir menabrak ku tadi pagi.... " gumam Cinta.
Dia pun menghampiri Vindra dengan perasaan gugup serta canggung.
"Hmm.....tunggu "
Cinta berdiri tepat di depan motor Vindra, dan menatapnya sendu.
Vindra menggerinyitkan dahinya.
"Mau apa dia....? " Batin Vindra.
"Aku mau berterima kasih, sekaligus minta maaf!! ".
Ucap Cinta lirih, sembari menunduk.
"gk masalah.....tapi minta maaf kenapa? " tanya Vindra bingung.
"Sekarang aku sudah mengingat nya, kejadian tadi pagi ".
Ucap Cinta lagi, menunjuk motor Vindra.
Vindra pun tersenyum licik, entah kenapa ingin sekali dia mengerjai wanita itu lagi. Namun dia teringat pada Andra. Wanita cantik didepan nya itu adalah kekasih sahabatnya.
Vindra pun mengurungkan niatnya.
"Iya tidak apa-apa, aku pergi dulu!! Lain kali hati-hati dengan pria-pria seperti tadi " ucap Vindra.
Kemudian menyalakan kembali motornya, lalu berlalu pergi.
Brumm...brumm...brumm.
Cinta kembali menatapi kepergian Vindra, entah kenapa ada perasaan aneh saja didalam hatinya.
***
Malam harinya.
Vindra sedang berdiri di balkon kamarnya, sekilas terlintas sosok Cinta dalam benak nya. Sepertinya wanita itu sudah berhasil menembus hati Vindra yang keras itu.
Vindra pun menepis jauh-jauh fikiran aneh itu, apa-apaan kenapa dia malah memikirkan kekasih sahabatnya sendiri.
"Sepertinya akal sehat ku sudah hilang.....lagian wanita seperti itu hahaha "
Ucap Vindra bergidik ngeri lalu tertawa meledek.
"Memangnya kenapa dengan nya? "
Ucap seorang pria dari balik pintu kamarnya, pria itu langsung masuk menghampiri Vindra. Vindra pun menoleh kearah asal suara itu.
"Andra? " gumam Vindra, sembari mengangkat alis nya sebelah.
"....Sejak kapan lo di sana? " lanjut Vindra bertanya.
"Sejak tadi..... " Andra tersenyum penuh arti, walaupun sebenarnya hati nya sakit.
Vindra pun mempersilahkan Andra untuk duduk di kursi santai, yang sudah terletak di sana.
"Mau minum ngga? "
"Ngga usah Vin, gw kesini ada yang mau diomongin "
"Apaan? kaya nya serius deh, dari muka lo aja keliatan "
"Hmm...iya ini serius "
Andra pun menceritakan kepada Vindra tentang penyakit yang dideritanya. Sesekali ia mengusap wajah nya kasar. Merasa tak percaya dengan kenyataan, jika sahabatnya itu mengidap penyakit parah.
Lebih terkejut Vindra, saat Andra mengatakan. Jika dia hendak menitipkan Cinta pada Vindra.
"Jadi omongan lo waktu itu serius, lo beneran mau titip kan cewek lo sama gw? gila yah " ucap Vindra dengan nada ketus.
"Ayolah Vin, gw mohon " balas Andra memohon.
"....anggap aja ini permintaan terakhir gw " lanjut Andra.
Vindra hanya diam tak menjawab, dia rasa ini begitu konyol. Sahabatnya dalam keadaan melawan penyakitnya, tetapi dia malah menjaga kekasih sahabatnya itu. Bagaimana jika dia tertarik pada Cinta?
Sungguh sesuatu yang begitu rumit.
"Aku ngga tau ndra...mungkin sekarang ini aku belum bisa  mengatakan iya untuk permintaan mu " ucap Vindra.
"Tolong fikirkan baik-baik bro....permintaan terakhir gw."
Andra pun beranjak Sembari menepuk bahu Vindra. Dan berlalu pergi meninggalkan sahabatnya itu. Yang sedang dilema itu.
Sepeninggal Andra.
Vindra merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dan menatap lekat langit-langit kamarnya. Kepalanya begitu sakit dan penat. Pikiran nya melayang kemana-mana.
Memikirkan Cinta dan Andra sahabatnya.
Sahabatnya itu sedang dalam keadaan melawan penyakit leukimia yang dideritanya. Sedangkan dia harus menjaga kan kekasih sahabatnya itu.
Bagaimana jika dia jatuh cinta pada wanita itu? Sebegitu rumitnya ini semua.
Sejak kapan? Andra memiliki penyakit parah seperti itu? Kenapa tak pernah memberitahunya? Apakah sebaiknya dia menerima permintaan terakhir sahabatnya?
Semua pertanyaan demi pertanyaan, bersarang dibenak Vindra. Membuatnya sakit kepala, dan perlahan terlelap sendirinya.
***
Pagi harinya Vindra berangkat ke sekolah, melewati jalan dimana ia bertemu Cinta kemarin. Dia semakin penasaran akan sosok wanita itu.
Sampai-sampai Andra, masih memikirkan nasib wanita itu. Kebanding penyakitnya sendiri.
Disisi lain.
Cinta sedang berjalan kaki ditrotoar menuju sekolahnya. Dia berjalan perlahan, sembari memainkan ponselnya.
Dia bingung kenapa sedari kemarin ponsel Andra tak bisa dihubungi. Perasaan cemas dan khawatir menghampirinya.
Tidak seperti biasanya Andra begini, dia pasti selalu memberi kabar padanya. Tetapi beberapa hari ini, Cinta merasa Andra telah berubah.
"Andra...kamu kemana sih? " gumamnya dengan wajah sedih.
Tiba-tiba saja.
Tin...tin...brum..brum...brum.
Bunyi klakson dan geberan motor tepat disampingnya. Sontak Cinta pun terhenti dan menoleh.
Dia terkejut saat melihat sosok Vindra.
"Kamu? " ucap Cinta.
"Ayo naik... " ajak Vindra.
Dengan wajah datar dan acuh nya.
"Buat apa? " tanya Cinta heran.
"Jangan kepedean dulu....aku masih bertanggung jawab atas kaki mu itu."
Jawab Vindra sangat ketus, sembari melirik kaki jenjang itu. Dia benar-benar tak bisa berhenti kagum dengan kaki jenjang Cinta. Panjang, putih, mulus, bersih, serta berisi tidak kurus.
Cinta pun ikut melihat kakinya. Memang betul jika sekarang kaki nya masih sakit. Jalan nya saja dia masih terseok-seok.
"Apa tidak apa-apa? Bagaimana jika Andra melihat? Aku tak mau dia salah paham " Batin Cinta.
Cinta berpikir sejenak.
"Maaf, aku tidak bisa menerima tawaran mu!! aku tak mau membuat pacarku salah paham, jika melihat kita berdua ".
Akhirnya Cinta menolak, ajakan Vindra. Dia lebih memilih berjalan kaki, dari pada harus menyakiti hati kekasihnya. Hatinya juga akan sakit jika Andra merasa sakit.
Vindra pun menghela nafas panjang, dan membuang muka kearah lain.
"Dasar wanita keras kepala.... " gumamnya pelan.
Cinta mendengarnya, dia langsung menatap tajam Vindra.
"Apa kau bilang? " tanya nya dengan tatapan menyelidiki.
"Tidak.....baiklah kalau tidak mau!! Aku tidak memaksa "
Ucap Vindra sebelum akhirnya berlalu pergi.
Brum...brum...brum.
Cinta merasa kesal pada Vindra. Dia yakin mendengar jelas, jika Vindra tadi sedang mengatai nya.
Dia pun kembali berjalan perlahan menuju sekolah nya.

Comentário do Livro (21)

  • avatar
    Raye Selekby

    good

    15/04

      0
  • avatar
    Dela Cruz Erika

    it so nice its so wonderful story.

    25/10

      0
  • avatar
    SquishyErik

    wow

    26/05/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes