logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 11 Pedoman

Bagi seorang guru, sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan pedoman baginya. Yaitu sebuah RPP, agar tujuan pembelajarannya tercapai. Begitupun ketika berbicara tentang kehidupan, tentu saja kita memerlukan pedoman agar hidup kita terarah. Pedoman kita adalah Al-Qur'an, khususnya umat islam. Kalau kalian nggak percaya silahkan buka Tafsir (Al-Qur'an yang ada terjemahannya) anda. Maka kalian akan melihat, betapa 'kaya' nya Allah swt. Bayangkan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini semuanya telah di jelaskan dalam kitab suci Al-Qur'an. Alasan apa lagi yang membuat kita malas membaca Al-Qur'an. Padahal pengetahuan yang ada semuanya dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Al-Quran adalah pedoman bagi kehidupan umat manusia. Karena itu sudah sepantasnya kita sebagai kaum muslimin memperingatinya sebagai sarana untuk memotivasi diri agar lebih mencintai Al-Quran, sehingga dapat mengantarkan kita kepada tingkat ketaqwaan terbaik kepada Allah. Al-Quran merupakan kitab suci dari Allah yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril, lalu dijadikan sebagai pedoman hidup bagi bagi umat muslim, baik hidup didunia maupun diakhirat. Oleh karena itu, jangan sampai kita berpaling dari Al-Quran. Jangan bosan untuk terus membaca Al-Quran, untuk terus belajar, menulis, serta menghafalnya. Ada salah satu hadits yang berbunyi: dari Aisyah, Rasulullah bersabda: Orang yang ahli dalam Al-Quran akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang yang terbata-bata memabaca Al-Quran sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali. (HR. Al-Bukhari, Nasai, Muslim, Abu Daud, Tarmidzi, dan Ibnu Majah).
Tetapi walaupun umat Islam sudah mengetahui bahwa Al-Quran merupakan pedoman hidup, namun tak sedikitpun yang meninggalkannya, malas membacanya, mempelajariny, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan banyak sekarang ini Al-Quran hanya dijadikan sebagai pajangan dilemari saja. Padahal solusi apapun dari permasalahan hidup sudah ada didalamnya, ini masalah yang harus direnungkan bagi umat Islam, kenapa bisa terjadi hal seperti ini?
Perlu kita ketahui, bahwa ketika sering atau rutin membaca Al-Quran maka akan mendapatkan pahala yang besar. Namun, masih banyak orang yang kurang gemar membaca Al-Quran ini. Padahal selain mendapatkan pahala yang besar, Al-Quran juga banyak memberikan keutamaan dan kebaikan jika kita gemar membacanya secra rutin. Beberapa keutamaan membaca Al-Quran yaitu: menentramkan hati dan menyumbuhkan penyakit, mendatangkan kebaikan, mendatang syafaat, menghafal dan pandai membacanya, terpelihara dari kegelapan, memperoleh kedudukan yang tinggi di surga. Masya Allah...
Manusia merupakan hamba Allah, maka sudah sewajarnya manusia mendapatkan petunjuk langsung dari-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Untuk itu, Allah telah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman dan pembimbing manusia agar mencapai keberhasilan didunia dan diakhirat. Sebagaimana didalam QS. Al-Baqarah: 2, Allah berfirman: kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Jadi berdasarkan firman Allah tersebut, tidaklah masuk akal apabila manusia tidak berpedoman kepada Al-Quran. Sebab, hanya Allahlah yang mengetahui segalanya tentang manusia dan bumi yang diciptakan-Nya.
Al-Quran adalah pedoman hidup yang mampu memberikan kebahagiaan bagi uamt manusia, khususnya umat islam. Karena itu, sudah seharusnya manusia mencintai Al-Quran. Ada 5M, cara untuk mencintai Al-Quran yaitu: Membaca, Memahami, Manadaburi, Menghafalkan, dan Mengamalkan. Al-Quran memiliki peran penting dalam menuntun umat Manusia. Mengawali kecintaan terhadap Al-Quran dapat dilakukan dengan memulai membacanya. Membaca Al-Quran harus secara perlahan, tartil, penuh perhatian, hati penuh dengan kerinduan, lisan yang fasih, dan lantunan yang merdu. Lalu setelah kita membaca, kita berusaha untuk memahami dan mengerti maknanya. Berikutnya setelah kita membaca dan memahami kita harus berusaha menadaburi. Dengan cara merenungkannya, kita dapat menjadi lebih memahami secara mendalam dan dapat menggunakan akal sehat untuk dapat mengolah ayat tersebut, sehingga kita dapat menemukan langkah untuk lebih jauh mengamalkannya.
Al-Quran merupakan sumber utama bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Maka dari itu, untuk dapat menjalankan kehidupan sehari-hari yang sesuai denga tuntunan Al-Quran, seorang muslim harus mampu memahami isi kandungan Al-Quran, dan cara agar dapat memahami isi kandungan Al-Quran yaitu maka harus mampu membaca Al-Quran terlebih dahulu.
Jika seorang mencintai Al-Quran, maka hatinya akan terpaut pada Al-Quran dan senantiasa selalu ingin berdekatan dengan Al-Quran. Hal tersebut dapat menjadikan semangat dan dorongan untuk terus membaca, menghafal, memahami, hingga mengamalkan isi Al-Quran. Masya Allah...
Kesabaran sangat dibutuhkan ketika hati mulai resah. Namun cara paling mujarab adalah dengan membaca, utamanya membaca Al-Qur'an. Perbanyak mengkaji ayat-ayat indah milik Allah swt. Dengan begitu kita akan memahami tujuan hidup ini.
Jalan yang kita tempuh tak selamanya indah, kadangkala penuh dengan duri. Jalan yang kita lalui tak selamanya mulus tapi penuh dengan kerikil tajam, yang siap menghancurkan. Jangan sampai salah mengambil jalan, untuk mempermudah ambillah jalan yang mendekatkan kita kepada sang khalik.
Dunia memang tak seindah yang nampak, karena nyatanya penuh dengan nestapa. Bagaikan panggung sandiwara, panggung kita semua. Disini lah kita melukiskan kisah kita sebelum memerankannya di depan sang sutradara... Aku jadi bingung, seindah apa ya masa depanku nantinya. Ataukah sehancur apa??? Terkadang aku bertanya, mampukah aku menunaikan kewajibanku nantinya. Mampukah aku mempertanggung jawabkannya...
"Mimpi... Aku berharap ini hanya mimpi burukku. Ketika aku terbangung, semuanya kembali normal. Ternyata ikhlas itu tak semudah kita mengucapkannya. Bibir bisa berkata tapi hati tersayat-sayat sembilu mengatakan tidak. Aku harus apa ya Allah" bisik Aninda.
Tak ada gunanya kita merenung dan berandai-andai, semuanya tak akan kembali seperti dulu. Masa lalu ya masa lalu tak harus selalu kita kenang...
"Ya tak ada gunanya aku mengeluh, karena semuanya telah terjadi. Tepat umurku 14 tahun. Ini kado yang paling menyakitkan untukku. Mereka pergi meninggalkanku seorang diri, bertemankan sepi sepanjang masa. Karena aku tak tahu harus bagaimana lagi ya Allah. Cobaan datang silih berganti. Aku tahu, engkau tak akan memberikan ujian yang tak dapat hambamu lalui. Tapi sungguh aku sangat sakit dan mulai tak sanggup menghadapi kenyataan sepahit ini. Mengapa takdir yang kau gariskan sesakit ini. Luka lamaku belum usai kini engkau goreskan lagi dengan luka baru. Luka yang tak pernah sekalipun aku bayangkan akan sesakit ini. Nasib kita tidak ada yang tahu, namun menghadapi kenyataan itu yang aku tak mampu lagi. Bahagia akan selalu berdampingan dengan derita begitupun suka akan selalu bersama dengan duka. Rela... aku tak tahu artinya. Merelakan semua ini bukanlah perkara yang mudah. Butuh perjuangan yang tak instan. Aku mulai ragu dengan diriku sendiri, perkara hati ini siapa yang tahu. Muak... aku sungguh muak dengan semuanya. Terlebih pada diriku sendiri. Ya Allah aku harus bagaimana lagi. Luka ini semakin hari semakin sakit. Sakit yang perlahan-lahan akan merenggut hidupku ini. Sulit rasanya aku merasakan keikhalasan itu. Berdosa kah aku ya Allah... tak mampu mengikhlaskan kepergiannya. Salahkah aku membalaskan rasa sakitnya. Terlebih mampu kah aku melaluinya. Melalui kehidupan ini tanpa sosok mereka. Aku pu tak tahu... aku meragu pada diriku sendiri" batin Aninda bergejolak hebat.

Comentário do Livro (313)

  • avatar
    RintilAs

    baik

    4d

      0
  • avatar
    InnaMutmainna

    bagus

    7d

      0
  • avatar
    MlIkok

    bagus

    10d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes