logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

BAB 6 LINGKARAN PARAKA

Paraka t-zero, pusat pengendalian parikan
‘’ engkau sendiri berada dalam perbudakannya dan tawanannya. Apabila engkau berada dalam tawanan dirimu sendiri, maka engkau menjadi budak dirimu sendiri, jika engkau berada dalam tawanan duniamu, maka dirimu adalah budak dirimu” - abu ali ad-daqad.
bahwa dalam setiap diri mahluk terdapat penghambaan yang tiada batasnya, apabila di masukkan setitik tinja merah yang menyalah mahluk itu bergerak dan melangkah menuju lembah-lembah pengharapan yang di tinggikan.
dan apabila mahluk itu tumbuh dari setitik darah yang berwarna merah terrsebut, di perbudaklah mahluk dengan segala akal muslihatnya..
- Didalam ruang persingahan.
“ tuan batara, raja mao ingin beremu dengan anda..”
“ persilahkan dia masuk “..
“ baik tuan “…
braakkkk !! suara pintu yang di tendang dari luar ruangan..
“ maaf-maaf, aku sedikit lancang tuan batara,( mao yang tersenyum mendintimidasi seisi ruangan ), aku sangat bosan menunggu jadi ku pikir akan menyenangkan menemuimu lebih awal.”..
“ tuan mao, anda tidak perlu merusak pintu persingahan, anda telah di persilahkan masuk” ujar mandi sang penjaga raja batara.
“ keselamatan atas mu mao” ujar batara.
“ terima kasih-terimakasih” senyum mao kembali membuat ngeri para pelayan raja batara.
“ yoo batara, bagaimana kabar bumimu hhhaaahhhaaa..” mao kembali memulai pembicaraan dengan diiringi tawa yang menakutkan.
“ seperti yang anda tau, kami tetap berada dalam kegelapan dan pengap”..
‘’ kalian sangat istimewa ya, tidak berada di paraka tapi kalian masih di akui sebagai parikan, mengelikan !” ujar mao.
“ semua yang terjadi atas kendendak yang maha kuasa, kami tidak dapat menentangNYA.” ujar batara.
“ ahh membosankan berbicara pada mahluk beriman seperti kalian”
“tinggal di tempat sempit dan pengap, di anggap musuh oleh manusia, apa kalian tidak ingin memengal kepala para mahluk lemah itu?” Tanya mao.
“ ttidak ada setitikpun niatan kami untuk menentang keputusanNYA”…
“ YAA,, YAA YAA.. aku mengerti ( mao mengatakan kalimatnya sembari jari kelingkingnya mengrorek kotoran di telinganya), tapi jika kalian membutuhkan bantuan mengembalikan bumi, katakan saja padaku, rakyatku sudah sangat rindu dengan perang( mao mendekatkan mulutnya dan berbicara perlahan di teliga sang raja laten itu).
“……” raja laten tidak berreaksi sama sekali saat mendengar ucapan raja iblis.
“ sampai ketemu lagi raja kaum laten, semoga di lingkaran nanti menjadi menyenangkan” ucap mao sembari membalikkan tubuhnya membelakangi raja batara dan melambaikan tangannya.
“ rahmat tuhan menyertaimu tuan mao” balas raja batara.
langkah kaki mao perlahan meninggalkan ruang persingahan raja laten.
“ dasar pak tua, suatu hari kau akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan sekarang” ujar mao yang terus berjalan menyusuri lorong panjang persingahan raja batara menuju ruang persingahan kaum iblis.
Hari yang di tunggu telah tiba, semua bidadari sibuk mondar-mandir mengurusi perlengkapan dan peralatan sidang. mulai dari tatanan tempat duduk petinggi paraka, meja-meja para pengawal petinggi-petinggi paraka dan altar jendral tertinggi pun telah rampung di persiapkan. Semua sudah di atur segala rupa, para bidadari dan kesatria yang bertugas sudah berada di tempatnya masing masing.
gelar permadani hijau khas khayangan telah membentang dari sudut ke sudut ruangan. wewangian dan bunga-bunga bertebaran di mana-mana. pohon apel dan jerus beserta beberapa manna dan salwa yang tumbuh dengan sendirinya mengisi ruangan setinggi tubuh mahluk. kursi dengan nama-nama dari petinggi dan para pendamping di bubuhi berbagai jenis makanan.
Para kesatria mulai berbaris di lengkapi persenjataan yang lengkap, mereka adalah kesatria kayangan di bawah pimpinan jendral tertinggi paraka. mereka adalah pasukan malaikat perang dengan terompet di samping tangan kiri mereka.
“gooooongggg !!”
tabuhan gong yang di tabuh salah satu kesatria sudah di berbunyi tandanya acara akan segera di mulai, para kesatria yang berada di dalam ruangan lingkaran bersiap mengangkat terompet-terompet di samping kiri mereka.
“preeeettprepeeettttt… preepeetttt”
suara nyaring terompet sangkala telah di tabuh saling bersautan..
“para tamu undangan memasuki ruang lingkaran !!…..” pekik kesatria sembari kembali menabuh gong di depan pintu masuk..
di mulai dari paraka tingkat pertama raja mao masuk dengan berbagai pernak-pernik persenjataan yang lengkap…
“ raja kaum iblis menguasai parakan tingkat pertama iblis moa menduduki tahtanya… “ pekik kesatria itu lagi
di ikuti oleh raja maguya baltik dengan seragam kehormatan kerajaannya
“raja kaum campuran manusia dan malaikat menguasai parikan tingkat kedua MAGUYA raja baltik ! menduduki tahtanya…” pekik kesatria yang sama..
“ raja kaum kaum jin menguasai parikan tingkat 3 raja odisey menduduki tahtanya……”
“ raja kaum roh tanaman hidup menguasai parikan tingkat terbawah BUTAN ! raja takari liwa menduduki tahtanya..”
begitu seterusnya sampai kepada kaum terakhir kaum laten.
“ raja kaum bertubuh besar dan berkekuatan 100 gunung menguasai bumi bawah LATEN raja batara menduduki tahtahnya”…
semua telah menempati tempat duduk masing masing, suasana menjadi amat tegang untuk ketiga kalinya para petinggi mahluk yang di ciptakan maha agung berkumpul di satu ruangan yang sama.
jika mengingat masa lampau, ruangan ini di penuhi dengan dentingan senjata tajam dan teriakan para bidadari. entah apa yang akan terjadi setelah ini apakah kejadian lampau terulang kembali ataukah sang jendral tertinggi telah mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.
suasana hening ini sekejab di pecahkan oleh teriakan kesatria penjaga pintu.
“ jendral tertinggi paraka memasuki ruangan lingkaraaaaraaaannnnn…..”
“ semua tamu di harapkan berdiri !!” ucap sang penjaga.
semua bidadari menundukkan pandangannya dan para kesatria menempatkan tanganya di depan dada masing-masing.
suara langkah kaki yang amat di kenal oleh mereka perlahan terdengar dengan jelas, satu persatu penghuni ruangan tersebut berdiri menyambut sang jendral.
“ keselamatan atas mu jendral” ucap raja laten
“ rahmat yang kuasa bersertaimu” ujar raja butan
sedang raja yang lain menundukkan pandagangnya kebawah dan menempatkan tangan mereka di dada, tak terkecuali sang raja mao yang di kenal sulit di atur tetap mendisiplinkan diri di persidangan.
“ keselamatan atas kalian juga” balas sang jendral.
“terimakasih ku ucapkan kepada kalian yang memenuhi pangilan yang maha kuasa untuk merundingkan nasib mahluk sesama ciptaanNYA dan berkeluh kesah atas semua tindAkan-tindakan para manusia ”.
setelah mendengar ucapan sang jendral, semua tamu kembali duduk ke tahta masing-masing.sang jendral kemudian mengenakan jubbah cahaya keesamanya, tampak dengan jelas sayap putih itu membentang dari ujung timur semesta ke ujung barat alam raya.
“ yang maha melihat walau tak dapat dilihat, yang maha agung tak tertandingi oleh siapapun, yang maha pencipta yang tidak beranak dan tidak di pula peranakkaan, yang maha tunggal mengetahui segala isi hati dan kepala setiap mahluk. ia yang tak memiliki nama, ia yang tak memiliki bentuk dan rupa. ia yang akan selalu megawasi kita semua. izinkan hamba yang memulai mengimami lingkaran ini menuju kebenaran yang nyata, rahmatilah kami”
sang jendral kemudian membungkuk dan bersujud, di iringi oleh setiap mahluk yang berada di lingkaran.
semua yang membungkuk dan bersujud lalu berdiri mengangkat
kedua tangan mereka seraya mengucapkan kalimat “ aamiin”.
setelah prosesi selesai, mulailah sang jendral menduduki tahtanya.
tirai kebenaran di singkap di hadapan para tamu undangan, sang jendral di dampingi rahbawi dengan catatan amal kebajikan serta rahwani yang memegang catatan perbuatan buruknya.
Di belakang altar berdiri sosok malaikat bertubuh besar lagi sangar berdiri dengan gaganya, ia adalah sang malaikat lades beserta 8 malaikat dengan peralatan yang lengkap dan tugas yang mananti.
mereka adalah malaikat yang di tugaskan oleh sang maha agung mengawasi jalannya perundingan lingkaran. delapan malaikat ini tidak memiliki kedudukan yang lebih rendah maupun lebih tinggi dari sang jendral. mereka ber 8, lades, rahbawi, rahwani dan sang jendral berkedudukan yang sama di mata yang kuasa. yang membedakan hanya saat ini sang malaikat pemimpin lingkaran di anugrahi nama kebesaran jendral tertinggi paraka saat ia menghadiri lingkaran.
angin sepoi bertiup dari arah barat ketimur menerbangkan anak-anak rambut para peserta lingkaran, bunga lavender menerbangkan wewangian yang cukup menyegat seperti tatapan lades yang cukup membuat ngeri para peserta lingkaran.
Berbeda dengan sang raja iblis yang terlihat tenang dan bersantai, raja iblis mao mengambil beberapa buah angur yang bergelantungan di batang yang tumbuh merambat, walau terbuat dari cahaya, pada dasarnya tubuh malaikat tidak terlalu kuat Menahan panasnya jika berhadapan langsung dengan kekuatan api neraka milik raja mao. dengan kekuatan itu pulalah sang raja menjadi sangat percaya diri dan menganggap dirinya superior dari mahluk lain di alam semesta ini.
“PARAKA, TEPAT DI ATAS REMBUANG 188 PAKA, SAYA ATAS NAMA JENDRAL TERTINGGI PARAKA DENGAN MEMBAWA NAMA PARIKAN DI PUNDAKNYA DENGAN INI MENYATAKAN SIDANG LINGKAR PARAKA KETIGA DI BUKA !!!”
“tokk tok tok.” palu sidang telah di ketuk tiga kali tanda dibukanya sidang paraka ketiga pada abad ini.
“ tata tertib sidang telah di bahas di sidang pertama dan kedua, untuk itulah saya sebagai jendral tertinggi paraka TIDAK AKAN LAGI MENGULANGI PEMBAHASAN MENGENAI TATIB LINGKARAN DAN AGENDA LINGKARAN”
“sebagai perluasan usulan point 4 mengenai “ PERLUASAN JANGKAUAN WAWASAN RENCANA PENGHAPUSAN MANUSIA DI BUMI”, saya persilahkan kepada peserta sidang paraka yang mengemban tugas sebagai utusan dari masing-masing kaum parikan agar melaporkan dan memaparkan hasil penyelidikan yang telah di lakukan selama 2 bulan DI BUMI MANUSIA sesuai urutan tingkatan paraka di ikuti oleh keputusan raja masing-masing untuk membantu manusia tetap berada di bumi atau menghapus kaum manusia di muka bumi ”.
“ peserta parikan dapat memberikan tanggapan, menyangga dan memberikan informasi yang lebih detail atas laporan yang di ajukan oleh utusan setelah semua laporan tersampaikan dengan baik.”
“ kepada para utusan silahkan menempati posisi masing-masing!!“ ucap sang jendral dengan tegas.

Comentário do Livro (77)

  • avatar
    Agus Pratama

    bagus novel ini

    11/07

      0
  • avatar
    SEJATIPLS PANDAWA LIMA

    menarik

    01/07

      0
  • avatar
    PeraltaVincent Kyle

    pls robux

    30/04

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes