logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

BAB 5 AWAL PERSETERUAN YANG PANAS.

Paraka t-zero, rembuang 188 paka
“gooooooooonggggggg” sesosok laki-laki berpakaian serba putih memukul gong berkali kali. Tampak beberapa prajurit berjaga di depan dan belakang pintu masuk besar.
“raja kaum laten BATARA SAURUS memasuki ruang persingahan……” ucap salah satu prajurit dengan keras.
beberapa pelayan wanita menundukkan wajahnya kebawa, dan pelayan laki-laki menempatkan tangan mereka di atas dada mereka.
“raja kaum butan TAKARI LIWA memasuki ruang persingahan….”..
Bulan rembuang tepat di atas kepala tahun 188 paka dalam hitungan paraka, sosok sosok bermartabat dan berwenang dalam dunia paraka akan segera bertemu. satu-persatu para raja dan abdi kerajaan memasuki istana paraka t-zero.
paraka t-zero merupakan paraka tingkat teratas dari semua tingkatan dunia paraka, tidak semua mahluk dapat masuk dengan bebas di sini, semua penduduk paraka t-zero memiliki tanda cahaya di dahi mereka agar bisa berlalu lalang melewati pintu keluar –masuk paraka t-zero.
penduduk paraka t-zero kebanyakan bekerja sebagai pedagang dan pengrajin kain tenun yang bukan penduduk asli paraka, sebelumnya paraka t-zero bukanlah sebuah kerajaan melainkan perdagangan umum yang di gunakan para pedagang untuk bertransaksi. berkat perang besar 2 abad yang lalu, paraka t-zero menjadi pusat pengendalian dunia paraka.yang maha agung menjadikan paraka t-zero sebagai pusat pertemuan politik yang di pimpin oleh seorang malaikat yang di sebut sebagai jendral tertinggi paraka.
sejak kejadian perang besar bangsa jin dan iblis 2 abad yang lalu, banyak hal yang terjadi di paraka. mulai dari wangsa jin yang semula menempati paraka tingkat pertama harus menelan pahit menhijrahkan kaumnya menuju paraka tingkat tiga, belum lagi kejadian yang menimpa bangsa laten yang terusir dari bumi atas menuju kedalaman dan kegelapan dalam tanah bumi manusia.
setelah banyaknya kejadian yang menimpa kaum parikan sang maha agung memberikan kesempatan para parikan memberika suara mereka atas kejadian-kejadian yang terjadi beberapa abad yang lalu, pertemuan pertama parikan menjadi lingkar yang mengarahkan kaum manusia sebagai akar dari semua kesenjangan sosial yang terjadi di alam semesta.
hancurnya peradapan butan, hilangnya hak iblis tinggal di surga, terusirnya bangsa laten di bumi yang sudah sejak lama mereka tempati. bahkan keturunan malaikat yang suci ternodai oleh cinta manusia. semua akar masalah yang terjadi asal muasalnya bersumber pada satu sebab yakni terciptanya manusia di alam semesta ini.
atas kejadian-kejadian ini yang maha esa memberikan kesempatan
kepada perikan memutuskan apakah manusia berhak hidup di bumi selamanya ataukah manusia harus di gantikan dengan mahluk yang lebih tinggi drajatnya dari para bangsa parikan. semua keputusan ini akan di putuskan pada lingkar ketiga 3 hari mendatang.
pertemuan tiga mari mendatang telah di persiapkan dengan matang oleh abdi setia sang maha esa dengan rahmatNYA semua menjadi teratur dan terorganisir dengan baik. semua petinggi parikan sedang bersiap siap mengenakan jubbah keadilan yang menjadi pilar dalam kebanggaan bangsa mereka tersendiri.
semua mahluk menjadi saksi dalam lingkar yang akan segera di saksikan oleh semua mahluk alam semesta kecuali manusia. perkumpulan ini akan menjadi sejarah yang akan di kenang oleh seluruh mahluk alam semesta ini.
“ raja iblis MAO memasuki ruang persingahan…” pekik prajurit penjaga..
“ raja maguya BALTIK memasuki ruang persingahan…..” ujar prajurit penjaga gerbang
“semau telah berkumpul di persingahan jendral ” ucap lades.
“eem, begitukah ?”
rades menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan raizel.
“ apa yang akan terjadi selanjutnya lades, ?”
“aku tidak tau jendral”.
raizel tersenyum saat mendengar jawaban singkat lades.
“setelah mencoba hati manusia aku merasa takut akan sesuatu yang segera terjadi”
“ tidak ada satu hal pun di alam semesta ini luput dari rencaNYA jendral, sekuat apapun kita menahan, atau selemah apapun kita melepas semua telah di atur segala urusannya. tidak ada yang perlu di takutkan. yang menjadi takdir akan tetap hadir dan yang menjadi muasal akan segera mendapat mengakar. kita mahluk yang taat pada kehendakNYA hendaknya memahami hakekat dari sebuah penciptaan.’’
“ lades aku baru memahami, inti kehidupan manusia adalah segumpal daging di dada meraka yang menyebabkan mereka bisa menentukan baik dan buruknya sesuatu”
“ saya belum perna mencobanya jendral tapi mendengar apa yang jendral ceritakan beberapa hari ini saya menyimpulkan, sebab manusia bisa marah dan merasa keburukan adalah segumpal daging, dan denganya pulalah manusia bisa menjadi bijak dan taat.”
“ lades, apa kau perna menentang titah yang maha kuasa ?”
“ tidak ada yang mampu menentang titah sang agung jendral, semua malaikat serperti kita saat mendengar kita taat”
“aku merasa, jika kau memiliki hati lades, maka kau akan segera menentang sang mahakuasa.”
“ aku bersyukur tidak di beri hati jendral, itu adalah hasrat yang paling menakutkan di alam semesta ini. silahkan lepaskan hati itu dari dada anda, saya takut anda tidak dapat menahan hasrat yang terbawa oleh segumpal daging itu”.
“ yaa,, akupun mulai merasa takut akan segumpal daging di dadaku ini.”
“apa persiapan telah rampung semua ?”
“para malaikat dan bidadari bekerja dengan baik, anda tidak perlu khawatir”
“bagaimana kondisi parikan ?”
“tidak banyak perubahan, sama seperti biasa”
“ahh, syukurlah”
“ada apa jendral ?, kau terlihat khawatir “
“entahlah, firasatku buruk akan ini “
“maksud anda lingkaran mendatang ?”
“aku juga tidak tau, tapi sesuatu yang akan datang terasa sangat menakutkan”
raizel memejamkan matanya sejenak, kemudian ia menghela nafas dengan panjang.
“apapun itu, pastilah itu yang terbaik untuk semuanya bukan ?” ujar lades kembali

Comentário do Livro (77)

  • avatar
    Agus Pratama

    bagus novel ini

    11/07

      0
  • avatar
    SEJATIPLS PANDAWA LIMA

    menarik

    01/07

      0
  • avatar
    PeraltaVincent Kyle

    pls robux

    30/04

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes