logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bab 24

"Oh gitu ya. Tapi tetap berisiko?" tanya Ayden begitu antusias. Walau ia berencana bersikap jadi laki-laki pengecut dan lari dari tanggung jawab tapi rasanya tak bisa ia terus dihantui ketakutan. Ayden akhirnya bertanya bagaimana untuk mengugurkan anak. Gugurkan anak adalah langkah yang tepat dengan begitu mereka terus melanjutkan masa depan tanpa terhalang anak.
"Semua hal yang digugurkan paksa resikonya besar, bahkan menyebabkan kematian." Tubuh Ayden merinding, ini tidak main-main. Ia bermain dengan nyawa orang, tapi Ayden juga ingin bebas. Semoga Delisha kuat untuk mengugurkan anak. Walaupun tak bisa, ia tetap tak bisa bertanggung jawab karena masa depannya masih begitu panjang bukan mengurus anak.
Dan mulai sekarang Ayden harus hati-hati, jika ingin bermain karena bisa kebobolan seperti sekarang.
"Coba dibawa kesini dulu. Walau memang resikonya besar, jadi nanti dihancurkan paksa. Lagian masih hamil muda. Makan nanas muda tak berefek betul." Ayden hanya menyugar rambutnya. Teman-temannya menyarankan nanas muda katanya bisa mengugurkan kandungan, tapi Ayden ingin langsung ke ahlinya dan dalam sekali pegangan anak itu hilang. Semoga saja, prosesnya mudah, karena Ya Tuhan Ayden bisa gila!
💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸
Pagi-pagi sekali, Ayden sudah menunggu Delisha di depan rumahnya. Ayden tahu, Delisha pergi sekolah pagi betul.
Panjang umur, baru saja disebutkan Delisha membuka pagar rumahnya masih memakai sweater rajut kesayangannya.
"Lisha!" Demi apapun, Delisha benci sekali melihat wajah Ayden. Gadis itu tak menghiraukan dan terus berjalan.
"Lisha!" Ayden mengejar dan menarik tubuh Delisha. Delisha sudah malas berjumpa Ayden. Di antara mereka selesai. Membaca buku banyak membuka matanya tentang yang ia lakukan bersama Ayden adalah kebodohan walau laki-laki itu yang menjerumuskan dirinya.
"Lisha. Dengar dulu." Delisha berdiri dan memandang Ayden sinis. Ia takkan bisa bersikap baik pada laki-laki ini. Laki-laki ini menghancurkan hidupnya. Orang tuanya menghancurkan dirinya, dan sekarang Ayden seperti ingin membunuh dirinya.
"Lisha dengar. Kita masih muda, kamu masih kecil dan tak mungkin punya anak sekarang. Ya, kita bodoh berbuat tanpa pakai pengaman. Tapi pikirkan masa depan kamu, hari ini jangan sekolah. Kamu ikut aku, kita pergi gugurkan anak ini!"
Rasanya seperti disambar petir. Delisha hanya menganga memandangi iblis berwujud manusia di hadapannya. Bagaimana mungkin Ayden setega itu? Ia memang belum punya rencana masa depan seperti apa, tapi mengugurkan anak tidak ada dalam pikiran liar Delisha. Ia sudah membaca tentang bab keguguran dan rasanya mengerikaan. Naluri seorang ibu membuatnya ingin mempertahankan anak ini, walau ia juga belum tentu bisa mengurusnya.
"Aku nggak mau!" kata Delisha penuh penekanan. Ia takkan mau mengugurkan anak ini, Delisha akan mempertahankannya.
"Jangan keras kepala Delisha! Kamu sendiri yang akan susah, biar kita sama-sama bebas."
"Kamu yang mengajak aku masuk dalam jurang. Dan sekarang kamu keluar sendiri dan aku masih terjebak di dalamnya, biarkan aku membusuk di sana!" kata Delisha tajam. Ia tak gentar dan menantang Ayden.
"Kita tak punya banyak waktu. Tempatnya jauh."
"Ayden gila!" Delisha memekik saat Ayden sudah mengotong tubuhnya seperti membawa karung beras.
Ayden membawa mobil, langsung mencampakkan Delisha dan menguncinya. Delisha berteriak-teriak seperti orang gila.
Dan Ayden tak peduli, asal anak itu tak hilang agar ia tak terlalu merasa bersalah karena merusak anak orang. Karena bisa saja, suatu hari nanti ia dimintai tanggung jawab. Ayden belum bisa usianya masih sangat muda.
"Ayden sialan! Aku mau sekolah!" Delisha terus berteriak, bahkan gondok dan menjambak rambut laki-laki itu.
"Kita bisa mati berdua." Delisha tak peduli, ia berang.
Ayden terus melaju dengan teriakan Delisha sepanjang jalan. Yang penting, ia bebas dan anak itu lenyap walau resikonya nyawa Delisha pergi!

Comentário do Livro (373)

  • avatar
    argariniratih pangestika

    novel nya bagus. banyak sekali pelajaran yg kita ambil dari kisah novel ini. miriss memang dengan anak muda jaman sekarang, semoga anak anak kita dan para remaja lainnya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. sangat disayangkan masa depan mereka harus hancur karna salah pergaulan.

    29/12/2021

      0
  • avatar
    SunifaMiftakhul

    ah aku seneng banget cerita ini😍

    05/08

      0
  • avatar
    YunusAshar

    Keren Kak, lanjutkan

    04/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes