BAB 5 DONT WORRY
Pagi itu disekolah sudah sangat ramai berdiri didepan loker sekolah entah mereka melihat apa,Rachel yang baru datangpun mendekati mereka dan melihat apa yang terjadi tapi saat dia mendekat anak anak itu melayangkan tatapan aneh padanya. Benar saja ternyata lokernya penuh dengan sampah dan bau,yang membuat barang barang yang ada didalamnya menjadi kotor,tak lama guru BK Pun datang dan membubarkan mereka semua Audy,Della dan Risa terkekeh didekat sana. Guru Bk memberikan hukuman ke Rachel karena menganggap Rachel tidak menjaga kebersihan sekolah. Akhirnya pagi itu Rachel memunguti sampah yang ada dilokernya dan yang berserakan didepan lokernya. Dia sudah tau ini pasti perbuatan Gengnya Audy. Diapun membersihkannya sambil menerka nerka apa lagi yang akan dialaminya. Aiden yang baru masuk dKe gedung sekolahpun melihat Rachel sedang membersihkan lokernya ditunggu oleh guru BK. Daniel pun berjalan dari belakang Aiden dan mendekati guru Bk,dan berkata dia akan membantu Rachel membersihkan itu semua,tapi guru Bk menolak dengan ketus kalau Rachel mendapat bantuan maka hukumannya akan ditambah menjadi lebih berat. Akhirnya Daniel berjalan kekelas langsung menggebrak meja Audy.
Braaaaaaakkkk!!!!
“kamu benar benar keterlaluan Audy!!! Rachel ga pernah ngerugiin kamu kan”ucap Daniel dengan geram.Audy yang jengkelpun berdiri dan mendekatkan wajahnya ke wajah Daniel yang sedang membungkuk ke arahnya.
“kalau begitu bisakah kamu menjadi pacarKu?? Bisakah kamu meninggalkan Rachel untukku??” tantang Audy. Daniel pun tambah geram dan langsung berjalan keluar. Aiden yang sedari tadi berdiri di ambang pintu dan mendengar semua langsung masuk dan sama sekali tak melihat ke arah Audy yang memang sangat keterlaluan tapi bagi Audy balas dendam ke Rachel sangat mengasikkan hingga membuatnya terkekeh bersama kedua temannya.
Jam pelajaran dimulai dan kebetulan hari itu ada ulangan dadakan dikelas Rachel. Dan hasilnya dibagikan saat itu juga saat guru mengumumkan peringkat pertama ternyata adalah Aiden,Rachel langsung mendelik menatap Aiden dan bertanya tanya bagaimana bisa dia hanya belajar bersama Rachel sebentar langsung bisa menjadi peringkat 1? Pertanyaan itu sungguh berputar putar dikepala Rachel. Sedangkan Aiden hanya tersenyum yang membuat Rachel menjadi tersipu olehnya.
Daniel yang mengamati Rachel dari mejanya merasa khawatir kalau kalau gadis yang selama ini dipujanya mencintai orang lain. Tapi segera Daniel menepis pikiran itu
Daniel yang mengamati Rachel dari mejanya merasa khawatir kalau kalau gadis yang selama ini dipujanya mencintai orang lain. Tapi segera Daniel menepis pikiran itu. Karena bagi Daniel dia sangat ingin Rachel hidup bahagia meskipun saat dia tak bisa bersamanya ataupun melindunginya.
Begitu waktu sangat cepat berlalu, siang itu Rachel menggunakan ruang pahat patung untuk membuat patung replika Yang harus dikumpulkan besok pagi,karena Rachel sangat ingin kekamar mandi dia meninggalkan patungnya yang baru saja selesai tanpa menyimpannya.
Saat itu juga Audy masuk ruang pahat dan merusak karya Rachel tapi karena Aiden melihatnya begitu Audy pergi Aiden membenarkan struktur patung yang dirusak Audy. Sehingga Rachel tidak akan merasakan kesulitan esok pagi.
Diluar dugaan Rachel Dikuci ditoilet oleh Della dan Risa dan Audy mematikan lampunya serta menempel tanda toilet rusak dipintu luar agar tidak ada yang masuk toilet itu. Rachek yang phobia gelap langsung merasakan dadanya sesak sehingga berteriakpun tidak bisa mengeluarkan suara dengan keras. Kebetulan handphonenya tertinggal di dekat patungnya,mungkin juga terjatuh saat audy merusak patungnya.
Pelajaran berikutnya dimulai tapi Rachel tidak mengikuti pelajaran sampai akhir pelajaran Daniel dan Aiden yang mulai khawatir. Saat sudah harus pulang mereka berdua segera mencari Rachel kesemua ruang kelas dan toilet yang ada disekolah namun saat dipanggil tak ada yang menjawab. Sampai akhirnya Daniel masuk ruang pahat dan menemukan handphone Rachel dibawah. Lalu dia segera berlari menuju toilet diujung lorong yang ada tanda rusak kemudian dibukanya toilet itu dan segera Daniel masuk kemudian membuka toilet didalam yang terkunci dari luar. Disitu ternyata ada Rachel yang sedang meringkuk dibawah dan menangis serta menutup matanya. Daniel yang terkejut langsung memeluk Rachel yang ketakutan didalam toilet gelap. Kemudian tanpa berkata apapun Daniel merangkul Rachel dan membawanya keluar disaat itu juga Aiden berlari kearah toilet itu. Aiden yang berdiri didepan mereka hanya dilewati oleh Daniel tanpa Rachel menatapnya,bahkan Rachel terlihat sangat berantakan dengan mata sembab seperti ketakutan. Daniel membawa Rachel keluar gedung sekolah dan membawanya kemobilnya Daniel,lalu kembali kekelas untuk mengambil barang barang yang tertinggal dikelas. Sesampainya dimobil Rachel masih terlihat ketakutan. Bahkab wajah cantiknya terlihat sangat panik dan shock. Daniel memberinya air putih untuk menenangkan Rachel.segera Daniel mengantar Rachel pulang sesampainya dirumah Rachel dan membukakan pintu mobil untuknya Rachel memeluk Daniel dan berkata
“terimakasih selalu menemukan aku,terimakasih selalu ada bersamaku” ucap Rachel dipelukan Daniel.Daniel yang memiliki tinggi 180cm terlihat semakin tinggi saat Rachel yang hanya memiliki tinggi 160cm memeluknya.
“aku tidak akan pernah membiarkan kamu terluka hel,percaya padaku semua akan selalu baik baik saja” ucap Daniel
Rachelpun dengan lesu masuk kerumah. Daniel menatap Rachel sampai punggungnya menghilang dibalik pintu gerbang rumahnya. Aiden yang berdiri dibalkon rumahnya tampak sedih melihat Rachel terlihat tidak ceria seperti biasanya.
Malam tiba dan malam itu Rachel bermimpi orangtuanya pergi dengan melambaikan tangan kepadanya dan meninggalkannya sendiri. Rachel terbangun dan terisak dia sangat takut orang tuanya pergi. Karena dia adalah anak satu satunya dari keluarga kecilnya itu. Satu satunya tempat dimana dia merasa nyaman. Dia khawatir karena menurut kabar dari orang tuanya besok mereka akan pulang tapi akhir akhir ini cuaca sangat buruk jadi dia sangat khawatir. Tiba tiba handphonenya berbunyi ternyata telfon dari mamanya Rachel berbicara panjang lebar ke mamanya yang kemudian papanya menimpali tapi Rachel tidak pernah menyangka itu akan jadi pembicaraan terakhirnya dengan orangtuanya. Mama dan papanya berpesan
“kamu harus kuat,jadi anak cantik yang baik,suatu saat kamu yang akan mengambil alih seluruh bisnis hotel dan resto punya mama dan papa sayang,kami sangat bangga dan mencintaimu nak besok mama pulang sama papa” sepertinya ucapan itu seperti ucapan selamat tinggal dari orang tuanya,tapi Rachel tidak menyadarinya.
Esok paginya Rachel bangun pagi sarapan dan bersiap ke sekolah tiba tiba ada telfon yang berbunyi dan kebetulan yang mengangkat bibi,terdengar diseberang telfon seorang pria yang menanyakan apakah ini kediaman pak Rudi dan ibu sintya kemudian mereka memberitahukan bahwa penerbangan dari singapore ke bali mengalami gangguan dan pihak maskapai kegilangan kontak dengan pesawat yang ternyata ditumpangi mereka berdua,seketika itu bibi mematung dan menangis. Rachelpun mendekati bibi dan berkata
“kenapa bibi nangis gitu ada yang sakit bi??? Udah dong bi jangan nangis lagi” ucap Rachel mengelus punggung bibi.
Kemudian dengan terbata bata bibi mengatakan
“non, bapak dan ibuk naik pesawat pesawatnya hilang non terus non Rachel gimana non bibi juga gimana non?” sambil menangis. Rachelpun tidak percaya dan mengatakan “bibi jangan bercanda kaya gitu deh bi ga lucu,mama sama papa semalem telfon aku kok mereka naik pesawat penerbangan nanti siang kok bi katanya” jawabnya tanpa merasa panik.
Tapi kemudian ada siaran berita sekilas info yang memberitakan terjadi hilang kontak pesawat dan menampilan data nama penumpang yang ada didalamnya dan didalamnya ada nama kedua orangtuanya. Seketika itu Rachel jatuh terduduk dan tiba tiba air matanya menetes.
“mama papa kenapa kalian bohong sama Rachel sih” keluhnya sambil menangis
Bibi yang masih menangis langsung menggapai Rachel dan memeluk Rachel,supir Rachelpun masuk dan bingung melihat mereka berdua menangis. Dengan panik Rachel berlari kearah supir dan berkata
“pak ayo kita kebandara jemput mama sama papa pak,mereka pasti sudah sampai sekarang”ucap Rachel sambil menyeka air matanya dan menarik supir dan bibi untuk ikut menjemput orang tuanya.
Disepanjang perjalanan Rachel sangat cemas dan bibipun memegang tangan Rachel dengan erat,karena bibi merasa kasihan kepada Rachel.
Sesampainya di bandara,bandara penuh dengan isak tangis keluarga korban yang ingin mengetahui apakah keluarganya selamat atau tidak. Ada orang tua yang menangis,ada seorang suami ataupun istri yang sedang memastikan datanya benar kepada petugas.
Sedang Rachel pak supir yang menangani semuanya.karena Rachel masih dibawah umur. Rachel terus mondar mandir sambil terus menelfon mama atau papanya tapi nomer mereka tidak aktif.
Sampai tiba tiba datang perwakilan dari maskapai mengatakan kalau pesawat tersebut positif terjatuh di laut bangka. Seketika itu dunia Rachel seperti runtuh,air mata tak bisa terbendung lagi. Mengalir dengan begitu derasnya membasahi wajahnya yang cantik. Jerit tangis keluarga korban menyayat hati orang yang mendengarnya.
Kemudian Rachel berjalan maju dan meraih tangan perwakilan maskapai dan mengatakan
“om papah dan mamah saya masih bisa selamat kan om,mereka akan baik baik saja kan om?” isak Rachel dengan sangat putus asa
“kami akan berusaha yang terbaik dek,kamu berdoa terus ya dek” jawabnya
Belum juga usai masalahnya dibully disekolah kini Rachel harus kehilangan orang tuanya.
Karena pesawat jatuh dekat dengan Jakarta makanya untuk keluarga korban harus kejakarta. Saat Rachel sedang membeli tiket Daniel datang masih mengenakan seragam sekolahnya dengan terengah dia ikut membeli tiket bersama dengan Rachel karena tidak mungkin bibi/supirnya ikut karena mereka takut naik pesawat. Beruntung Rachel masih mempunyai Daniel disampingnya. Daniel selalu ada disampingnya disaat Rachel sedih ataupun senang. Saat akan memasuki pesawat Daniel menggandeng tangan Rachel yang masih terisak dengan tangisannya yang membuat hati Daniel sangat terluka.