logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Ada Apa   Nania?

Ada Apa Nania?

sinom mae


Bab 1 Hujan Tanpa Mendung

Seharusnya aku bisa menjumpaimu dan mendengarkan apa saja tentang orang-orang di sekitarmu. Lantas aku akan mendengarkan diam-diam sambil sibuk mengamati sambal tumpeng, pecel, sayur tahu telur, dan bermacam gorengan yang masih panas juga karak puli yang kau banggakan lebih enak dari karak lain. Aku tersenyum karena semua yang kamu katakan itu benar. Hanya saja aku tak bisa menjumpaimu hari ini. Tentu saja kau tak akan berjualan saat hujan tiba-tiba turun deras. Bodohnya aku! Kau pun tak punya warung untuk berjualan agar bisa menahan hujan bahkan terpal pun kau sayang untuk membeli dan membuatnya menjadi tenda untuk berjualan.
~~~~~~~
Nania masih berteduh di sebuah kios kelontong. Nania tak ingin penjual itu melotot dan melirikknya terus menerus dengan tatapannya yang sungguh tidak mengenakkan. Maka, segera diambil satu botol mineral minerale dan menyerahkan kepada penjual itu untuk dibayar. Uangnya dua ribuan dua segera ia serahkan padan penjual kios yang guratan wajahnya terlihat ada campuran keturunan Cina. Terutama matanya yang terlihat sipit.
“Tidak ada kembalian seribu, permen aja ya,” dalihnya.
Nania mengangguk saja. Ia langsung mengambil mineral minerale meski dengan sedikit enggan lalu menerima empat permen Kise dari penjual itu dan kembali duduk di depan kios kelontongnya. Sejujurnya Nania tak suka permen, apalagi permen Kise. Rasanya yang manis tapi waktu digigit sedikit bikin ngilu di gigi dan kalau ditelan agak serak di tenggorokan.
Tapi mau bagaimana lagi? Permen itu akhirnya Nania masukkan ke dompet bergabung bersama beberapa permen lain yang berselimut nota dari minimarket. Dari kejauhan Nania melihat seseorang memakai jas hujan mengendarai motor matic dengan kecepatan tinggi. Semakin dekat dan berbelok terlalu menikung tajam hingga terdengar bunyi ciiiiit dan secara mengejutkan ia terjatuh tepat dua meter di samping Nania duduk.
Pemilik kios tergopoh-gopoh menghampirinya. Mengambil motor yang tergeletak lalu memasukkan ke parkiran. Orang yang jatuh itu membuka helm dan jelaslah bahwa dia cowok yang… oh tidakkk… Kevin? anggota Dewan Ambalan yang menyebalkan itu? Cowok dengan mulut pedas yang selalu mengungkit kekuranganku di Dewan Ambalan. Cowok songong yang nggak pernah menyapa aku di jalan maupun saat di sekolah karena mukaku kayak bebek bau comberan, meski pada kenyataannya kita adalah satu bagian dalam sebuah organisasi. Satu-satunya omongan terpanjangnya adalah saat menghujatku habis-habisan pas kerja dan evaluasi. Cowok yang sudah membuatku jadi orang yang gemar menyendiri dan menangis banyak-banyak. Kini dia berjalan tertatih. Syukurlah, itu karmamu Kevin!
“Ada lecet dikit motornya nanti kamu harus bayar itu sama bapak, pokoknya itu salahmu yang udah ngebut!”
Nania bergumam pelan. Oh, ternyata penjual kios ini bapaknya Kevin. Pantas rada mirip sifatnya.
“Aku nggak ngebut, Pak. Tadi aku cuma menghindari hujan aja.”
“Alesan! Dah masuk sana ganti baju trus mandi,”titah bapaknya. Kevin hanya menghela kasar dan beranjak masuk rumah.
Nania memegang dadanya lalu perlahan mengendurkan pundaknya. Hffffh… untung dia nggak lihat aku. Nania lalu mengamati anak dan bapak itu lagi. Saat itulah saktah pertama kali Nania dengan Kevin karena tanpa Nania tahu Kevin kembali keluar setelah masuk rumah dan melihat Nania saat Nania reflek menoleh dan Nania tidak bisa menghindarkan wajahnya dari Kevin. Oh God kenapa rasanya mau mati sejenak karena aku bener-bener nggak bisa napas lihat orang itu…
Jderrrrr
Pintu itu dibanting dengan keras membuat Nania mengusap dada lagi. Kali ini karena Nania nggak nyangka ada makhluk hidup berjenis kelamin laki-laki tapi sifatnya kayak cewek lagi PMS. Sensitif dan galak sekali. Hih.
“Jangan direkam ya mbak, takutnya viral. Nanti kios saya jadi sepi pada nggak mau lagi ke sini. Takut anaknya ketularan jadi malin kundang juga, hahaha…”
Nania hanya meringis tak tahu harus membalas dengan ekspresi apa atas kegaringan yang diciptakan bapaknya Kevin.
Alih-alih segera pergi, Nania malah masih bengong di kursi yang tak empuk ini. Hujan deras lebih menakutkan karena bisa membuat seragam Nania basah kuyup dan besok Nania tentu masih harus pakai seragam itu lagi. Kalau basah kan Nania yang akan menanggung hukumannya. Tentu saja berbeda dengan Ana, si cantik yang punya pacar over perhatian. Dia akan jadi cowok yang pertama kali pasang badan buat menyelamatkan Ana.
Nania mengangkat hpnya yang berlayar hitam karena sudah dimatikan oleh sang empunya tepat di depan wajah. Aku memang nggak cantik saat wajahku terlihat di layar hp yang gelap. Hidung mungil bak tomat dan mata sipit serta wajah bulat tanpa lesung pipi. Satu-satunya pujian yang agak menyenangkan adalah saat aku dibilang imut dan awet muda. Itu pun yang bilang cuma sahabatku, Leli. Aku cukup tau diri, dia pasti cuman ingin menyenangkan hatiku dengan bilang begitu.
Cklek.
Seseorang menyetrandatkan motornya di garasi. Hanya terlihat punggungnya. Dia keluar dan Nania sedikit berdesir. Nania tahu, dia nggak tahu diri karena seseorang itu adalah cowok tampan dan Nania harus sebaper itu hanya dengan melihat tampangnya. Kalian juga gitu nggak sih? kalau lihat cowok ganteng langsung baper…
Semua itu membuat Nania salah tingkah dan tentu saja Nania langsung pura-pura kembali menghadap ke depan mengamati pot cabai sambil berlagak bengong saat cowok itu berjalan mendekati pintu dan masuk rumah sambil bersiul. Nania lega saat cowok itu sudah masuk ke dalam rumah. Benar-benar lega.
Hujan akhirnya mulai reda dan hanya menyisakan rintikan kecil. Nania menerobos rintikan kecil itu sambil berlari kecil karena beban di tasnya sungguh berat. Nania memasukkan beberapa buku paket ke dalam tasnya. Nania memberengut kesal mengingat guru yang bersangkutan tidak menyuruh belajar menggunakan buku paket. Guru itu hanya menyuruh berkunjung ke perpustakaan. Lalu, di perpustakaan disuruh mengerjakan soal sampai jam pelajaran selesai.
Langkah Nania kembali terhenti di depan warung bakso. Nania mengambil hp lalu membuka aplikasi gogojek dan langsung memesannya. Tak lama kemudian abang ojol nya datang. Abang ojol memberikan helm ke Nania. Nania pun lekas naik sambil memakai helm. Abang ojol langsung melaju menerobos rintik hujan dengan kecepatan sedang.
Abang ojol berhenti di depan kos “Kharisma. Nania segera turun dan membayarnya. Saat Nania masuk ke dalam kos ada sesuatu yang aneh. Banyak orang berkerumun di salah satu kamar yang seingatnya itu seperti kamar kos kak Dedew. Nama aslinya Kak Dewi, tetapi biasa dipanggil Kak Dedew. Ia kuliah di Universitas Veteran. Nania berjalan lebih cepat dan bertanya salah satu teman kosnya.
“Rin, Kak Dedew kenapa kok kamarnya banyak yang datengin?”
“Kak Dedew udah meninggal Nan, katanya dia diputusin pacarnya terus bunuh diri.” Jawab Rina dengan berurai air mata.
Nania terkejut tak menyangka, matanya berkaca-kaca,“Kak Dedew bunuh diri pakai apa? Kok bisa sampai mati?”
“Aku nggak tahu, Nan. Kak Dedew tiba-tiba udah nggak bernyawa waktu diperiksa pak RT sama polisi,”jawab Rina sambil sesekali menyeka air mata yang ada di bawah matanya.
Nania sedih. Tentu saja. Namun ini semua terasa cukup mengganjal dan tidak wajar. Setahu Nania, kak Dedew orang yang taat agama, dia rajin sholat dan rajin ngaji. Kalau bada magrib Nania selalu mendengar bacaan Al Quran dari kamarnya. Lebih tidak wajar lagi yang mengatakan kak Dedew punya pacar. Nania tahu kak Dedew itu nggak punya pacar karena dia nggak pernah dibonceng cowok dan kak Dedew nggak pernah mau salaman sama yang bukan makhramnya.
Ini semua bener-bener aneh. Nania nggak tahu kenapa mereka cepat menyebarkan penyebab yang belum tentu benar. Padahal itu akan fatal akibatnya. Bisa jadi kak Dedew selama ini tertekan karena sesuatu dan dia hanya menyimpannya sendiri. Ya Tuhannn… kak Dedew….Nania menangis membayangkan selama ini kak Dedew menangis diam-diam lalu suatu ketika psikopat itu datang dan hap… dia membunuh di kamar kak Dedew waktu keadaan sepi.
Aaa…!!
“Nani! Kamu kenapa?”

Comentário do Livro (2064)

  • avatar
    Shalifa Hanisa

    ceritanya bagus banget. bikin gue trsnyum sorang terus🤭 #please sambungkan jalan critanya..i'm curious so much🥺 #❤️🇲🇾

    24/01/2022

      0
  • avatar
    TamadaniMuhamad

    10p jt

    14d

      0
  • avatar
    Rati Ya

    cerita nya bagus

    16d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes