logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

BAB 6

setelah melakukan itu, perubahan Azka terlihat jelas ia sekarang lebih perhatian kepada Nissa meski dingin masih mendominasi Azka. malam ini pun Azka pulang lebih awal untuk makan malam bersama.
"Azka, aku akan ke minimarket kau di rumah saja, "
"apa kau tidak mau aku antar? "
"tidak usah, lagi pula minimarket dekat aku bisa berjalan sendiri, "
"tapi ini sudah malam tidak baik untukmu, "
"tidak apa, aku akan berhati-hati, kau di rumah saja kalau begitu aku pergi dulu, "
"baiklah hati-hati, "
Nissa mengangguk lalu ia berjalan keluar rumah untuk pergi menuju minimarket depan komplek, Nissa berjalan sendirian menuju minimarket, meski sepi tapi ia tidak menghiraukan sekitar dan memilih untuk tetap ke tujuan awalnya.
selama perjalanan menuju minimarket Nissa bersenandung agar tidak terlalu terlihat horor, setelah keluar dari komplek Nissa langsung menyebrang dan masuk kedalam minimarket yang buka 24/7 itu.
Nissa mengambil troli dan mengelilingi minimarket untuk mencari barang yang sudah habis di rumah, pertama yang ia kunjungi adalah rak di mana pembalut di taruh setelah itu ia menuju tempat es krim lalu menuju tempat mie dan terakhir ciki kesukaan nya.
setelah selesai memilih belanjaan, Nissa langsung menuju kasir dan membayar semua belanjaannya. namun saat sedang ingin mengantri ia tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang tengah lewat di hadapannya.
brukk
"aduh maaf, aku tidak sengaja, "
"tidak apa-apa, "
"biar aku bantu, "
Nissa membantu mengambilkan belanjaan laki-laki itu saat sudah selesai merapihkan kembali belanjaan nya, namun saat melihat wajah laki-laki yang sangat ia kenali.
"Gio kau Gio kan? "
"wh, NISSA? astaga aku pikir siapa, "
"astaga bagaimana kabarmu? sudah lama tidak bertemu, "
"ah aku baik, bagaimana dengan mu? aku dengar kau sudah menikah, "
"aku baik, ya aku memang sudah menikah tapi bisakah kita jangan mengobrol di sini?"
"oh iya, kita mengobrol di cafe sebelah saja aku menunggu mu di luar,"
"ya baiklah, "
lalu Gio pergi meninggalkan Nissa untuk menunggu Nissa selesai pembayaran di luar minimarket, sedangkan Nissa langsung kembali mengantri untuk membayar belanjaan beruntung tidak terlalu ramai yang mengantri.
selesai membayar belanjaan nya, Nissa keluar dengan beberapa kantung kresek lalu menghampiri Gio yang tengah duduk menunggu sambil memakan es krim yang ia beli.
"hey aku sudah ayok, "
"oh baiklah ayok, "
lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju cafe tepat berada di samping minimarket, Gio adalah teman lama Nissa lebih tepatnya teman satu-satunya ia tidak memiliki teman karena pengaruh Nessa yang menjelekkan dirinya kepada teman barunya membuat ia kembali di jauhi dan hanya Gio saja yang masih mau berteman dengannya.
sesampainya di cafe mereka berdua mencari tempat duduk dekat pintu agar nanti saat sudah selesai lebih mudah untuk keluar, lalu mereka memesan cappucino dan melanjutkan obrolan yang tertunda.
"sudah lama tidak bertemu dan kau sekarang sudah menikah tapi bukankah kau menikah dengannya hanya karena terpaksa? "
"ah rumornya sudah beredar rupanya, "
"lalu bagaimana tanggapan mu? "
"tanggapan? tidak ada aku hanya menjalani toh rumor yang beredar belum semuanya benar, "
"ah sudahlah jangan menutupinya dari ku! kau tidak pandai berbohong, "
"ahaha, aku tidak berbohong Gio sudahlah habiskan cappucino mu lalu kita segera pulang hari sudah semakin larut, "
"ck baiklah, kapan-kapan bisakah kita bertemu lagi? "
"oh tentu, "
lalu mereka berdua menghabiskan cappucino yang mereka pesan, setelah selesai mereka membayar pesanan mereka itu kali ini Gio mentraktir Nissa alasannya teman lama. setelah itu mereka sama-sama keluar bersama.
" rumah mu di mana? biar aku antar, "
"tidak usah rumah ku dekat, tidak perlu kau antar, "
"tidak baik jika kau pulang sendiri, sudah aku antar saja ayok naik, "
mau tidak mau Nissa menerima ajakan dari Gio, Nissa naik kedalam mobil Gio dan Gio menjalankan mobilnya menuju rumah Nissa yang sudah di beri tahu alamatnya di mana oleh Nissa.
selama perjalanan menuju rumah Nissa mobil hening, namun karena tidak suka keheningan Gio memecahkan keheningan dengan bertanya kepada Nissa yang terlihat sudah mengantuk.
"apa kau mengantuk? "
"ya sedikit, "
"baiklah, kenapa kau malah keminimarket sendiri? apakah suamimu tidak ada di rumah? "
"dia ada di rumah, hanya saja aku tidak enak memintanya untuk mengantarku, "
"kenapa? "
"dia baru pulang kerja aku tidak mungkin menyuruhnya mengantar ku, "
Nissa beralasan sebenarnya tadi Azka sempat menawarkan untuk di antar namun ia menolak karena ia tidak sedekat itu dengan Azka, mobil kembali hening hingga mereka sampai di depan gerbang rumah Nissa.
"oh kau ternyata menikah dengan orang yang kaya raya rupanya, "
"haha tidak, sudah terimakasih sudah mah mengantarku, "
"sama-sama, jika kau butuh sesuatu kau bisa mencari ku, "
"ya baiklah kalau begitu aku turun, kau hati-hati di jalan, "
"ya, "
lalu Nissa turun dari mobil Gio ia tidak langsung masuk melainkan menunggu mobil Gio pergi terlebih dahulu, setelah mobil Gio sudah tidak terlihat dari pandangan nya baru ia masuk tanpa ia sadari sejak tadi Azka memperhatikan.
Azka sejak tadi menunggu kepulangan Nissa, ia terus mondar-mandir di dalam kamar karena Nissa tidak kunjung pulang, namun saat Nissa pulang ia malah menyaksikan jika Nissa di antar oleh laki-laki lain dan tersenyum sangat lebar.
karena tidak terima Azka langsung turun ke lantai bawah untuk menemui sang istri yang baru saja kembali dari minimarket, Azka duduk di sofa ruang televisi yang sudah gelap.
saat Nissa masuk keadaan rumah sudah gelap ia pikir jika Azka sudah tidur namun saat hendak naik ke lantai atas, suara Azka menggema membuatnya sedikit terkejut karena kehadiran laki-laki itu.
"dari mana saja kau? "
"aku kan sudah bilang jika aku dari minimarket, "
mendengar jawaban Nissa yang tidak memuaskan, Azka berdiri dan menghadap ke arah Nissa yang tengah menatap dirinya, Azka menatap tajam ke arah Nissa membuat Nissa sedikit takut karena keadaan yang gelap juga.
"yakin hanya ke minimarket? "
"i-iya, "
Nissa takut jika Azka melihat ia pulang dengan laki-laki, namun apa urusannya dengan Azka? toh pernikahan ini hanya kontrak dan mereka juga sepakat untuk tidak saling turut campur dengan masalah mereka.
"tapi aku tidak yakin, "
Azka berjalan perlahan mendekati Nissa yang berdiri mematung di depan anak tangga, Nissa sudah bersiap-siap jika Azka bersikap kasar ia akan segera kabur namun dugaannya salah.
Azka langsung memeluk Nissa dan melingkarkan lengannya di pinggang Nissa yang ramping membuat Nissa terkejut, saat ingin protes bibir Nissa langsung di bungkam dengan bibir tebal milik Azka.
"jangan berbohong kepada ku, kau pulang dengan siapa? " tanya Azka setelah melepaskan pangutan di bibir Nissa.
"bukan urusan mu! "
"urusan mu, juga urusan ku! karena kau adalah istri ku! "
"hey ingat perjanjian kita! "
"aku ingat kau tidak perlu bilang, "
"ya sudah kalau begitu jangan ikut campur dengan urusan ku, "
setelah berkata itu Nissa langsung melepaskan lengan Azka yang melingkar di pinggangnya, lalu dengan santai Nissa kembali berjalan menuju lantai atas namun pertanyaan Azka membuatnya kembali berhenti dengan jantung berdetak dua kali lebih cepat.
"siapa laki-laki itu?! "

Comentário do Livro (404)

  • avatar
    ArmaArmawati

    cerita nya sangat bagus

    16d

      0
  • avatar
    AzzahraIsra

    Bagussss

    23d

      0
  • avatar
    AmaliaNurul

    kerenn

    24d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes