logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 3 Sebuah Misi Penyelamatan

Suasana kantor sama seperti biasa. Sibuk, dan dipenuhi hilir mudik orang-orang yang tengah menjalankan tugasnya. Tidak ada yang berubah atau terlihat tak biasa. Selain itu, tidak ada pula yang curiga atau menyadari satu orang terdekat —rekan kerja mereka— akan mengakhiri hidupnya.
Dengan langkah tegap penuh wibawa Rakka memasuki kantor. Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Mencari seseorang yang tak lain tak bukan adalah Aditya Wiguna.
Pandangannya terpaku pada seseorang yang tengah menunduk dalam diam. Pria bertubuh kurus tinggi itu terlihat pasrah mendapati amarah atasannya.
Rakka ingin menghampiri dan mencegah semuanya terjadi. Tapi seperti apa yang putrinya sampaikan, —tak perlu mencemaskan apapun sebelum waktunya— ia memilih untuk memerhatikan dari jauh.
Kadangkala, kita memang tak bisa terlalu jauh untuk ikut campur pada permasalahan orang lain. Barangkali, dengan kedatangannya pada Aditya saat-saat seperti itu membuatnya lebih merasa malu. Iren, malaikat kecilnya itu benar. Ia hanya perlu melakukan semuanya sesuai rencana. Apa yang telah putrinya itu lihat di dalam mimpinya.
Mungkin hal tersebut jugalah yang menjadi alasan kenapa Iren menjadi salah satu dari sedikitnya orang-orang spesial di Bumi, karena kecerdasan dan ketulusan hatinya. Putrinya itu memang istimewa, bahkan tanpa anugrah yang ada padanya.
Waktu terus berjalan, sampai tak terasa kini tlah pukul 12. Semua orang bergegas beristirahat mencari makan siang sebelum kembali bertugas. Rakka mendapatkan satu pesan di ponselnya.
‘Pah, bagaimana?’
Pesan dikirim oleh tuan putrinya, Iren. Dengan bergegas, Rakka mencari Aditya yang kehadirannya sepertinya memang tlah sedari tadi menghilang.
‘Semuanya terkendali, Putriku. Jangan khawatir. Papa sedang melakukan semua yang sudah kita rencanakan.’
Untuk menenangkan Iren, Rakka terpaksa mengatakan hal yang demikian. Jauh dalam lubuk hatinya, pria itu berdoa semoga semuanya baik-baik saja sesuai perkiraannya. Langkahnya dipercepat, tetap tenang, karena ia akan segera berangkat, menyusul kebaradaan Aditya.
Namun dengan sangat disayangkan, sesuatu yang Iren katakan sebagai rintangan yang akan Rakka benar terjadi. Mobilnya, entah apa yang membuatnya harus tak bisa digunakan saat ini, benar-benar membuat semuanya terlihat kacau.
Tak berhenti di situ, bahkan ketika tlah menaiki kendaraan lain, Rakka tetap harus bersabar dengan jalanan yang rusak dan memaksanya memutar. Sekali lagi, apa yang dikatakan Iren terbukti. Tugasnya kali ini ... Tidak akan semudah itu.
Kemudian sesuatu yang selalu Rakka ingat terus ia pikirkam, niat baik, selalu mendatangkan hal yang baik pula. Yangkuasa pasti membantu langkahnya. Itu adalah hal yang senantiasa ia pikirkan di perjalanan.
Tepat ketika sampai, Rakka bisa melihat dengan jelas seseorang tengah berdiri di pinggir jembatan penyebrangan. Pandangannya kosong ke depan, kakinya hampir ia gunakan untuk memanjat pembatas jembatan. Rakka menghembuskan napasnya lega, belum terlambat. Ia mendekat kearah pinggiran jembatan.
“Pak Aditya ....” panggilnya pelan.
Merasa namanya disebut, pria itu memutar tubuhnya. Ia terkejut tentang Rakka yang berada di hadapannya.
“Lho, Pak Rakka?” seseorang yang dipanggil Aditya itu terlihat kebingunan. Ia bahkan membulatkan kedua matanya.
Rakka tersenyum kikuk, “Benar, ini saya. Eum ... Apa kita bisa bicara sebentar?” ia mengajukan permohonan pertamanya, bagian akhir dari misi penyelamatan yang ia lakukan.
Misi sukses, yang seharusnya lima belas menit mendatang Aditya Wiguna —pria bertubuh kurus kering itu— mengambil keputusan untuk berlari dari dunia yang kejam dan mengakhiri segalanya itu kini tengah duduk berbincang dengan Rakkafanza sembari menyaksikan kendaraan yang halulalang.
Dunia memang tak semudah yang dipikirkan, dan itulah fakta yang mau tidak mau diterima dengan lapang dada. Begitu banyak teka-teki serta cobaan yang menjadikanmu lebih kuat tak terkalahkan.
Jika kau bisa melewatinya, maka kedepanya kau akan menjadi lebih tangguh. Sementara jika kau memilih untuk mengakhirinya, takkan ada satupun yang bisa kau peroleh. Justru penyesalan tanpa akhirlah yang akan menghantuimu.
“Istriku meninggalkanku begitu saja dengan seseorang yang baru ia kenal.”
“Yangkuasa seharusnya tidak kejam padaku sampai seperti ini, Pak. Aku mengerti bahwa tidak ada ujian yang tidak bisa dilewati, dan itu benar.”
“Akan tetapi, semua ini terlihat lebih berat dari yang kubayangkan. Aku kehilangan putriku dan merelakannya dengan ibunya yang jahat itu hanya karena aku tak berdaya, aku tak sekaya dan semampu mereka. Pekerjaan yang kuandalkan juga harus selesai.”
“Mengapa semua ini terjadi di satu waktu secara bersamaan? Mengapa kesulitan ini seperti sedang menyerangku dan membuatku semakin mengerti bahwa aku tidak berdaya? Bukankah, manusia juga perlu jeda untuk bernapas sebentar?”
Aditya adalah sosok pria tangguh yang Rakka kenal. Mereka memang tak begitu dekat, namun beberapa Aditya yang masih baru dalam dunia bisnis itu berkunjung kerumah dikarenakan Rakka sempat menjadi mentornya. Menjadi alasan yang kuat mengapa pria itu bisa Rakka kenal dengan baik.
Pria yang usianya jauh terbilang lebih muda dari Rakka itu baru saja memiliki seorang putri nan cantik. Kejahatan seorang istri yang mengkhianati dirinya dengan mendua membuatnya harus mau tak mau merelakan keluarga kecilnya hancur begitu saja.
Ia tak bisa memperjuangkan buah hati kecilnya hanya karena hidup yang belum tertata, lantas apa yang membuatnya kini bertahan di dunia?
“Putrimu bisa menjadi alasanmu kembali melanjutkan hidup. Apa yang akan kamu katakan padanya saat memutuskan untuk mengakhiri semua ini dengan pergi? Saya bisa melihat cinta kasihmu pada malaikat kecil itu, maka bertahanlah. Sebentar lagi, sedikit lagi, Aditya.”
“Tidak semua yang kita pinta dikabulkan dengan cepat seperti apa yang kita inginkan. Yang Kuasa punya kehendak-Nya sendiri.”
“Jika sekarang kamu merasa kalah, tak apa, kamu bisa berjuang untuk kembali menang. Asal jangan berhenti, jangan lari dari ujian yang kamu alami. Suatu saat, kamu akan tunjukkan pada putrimu, bahwa ayahnya begitu luar biasa dan bisa membuatnya bahagia.” ujar Rakka dengan ketenangan di wajahnya.
Mengkhiri hidup bukanlah pilihan yang tepat ketika kau merasa jalan buntu menemuimu. Selalu ada cara untuk terbebas dari rasa sakit, selalu ada obat yang bisa menyembuhkanmu. Kuncinya hanya satu, jangan pernah memutuskan untuk berhenti dan mengakhiri.
Kau boleh beristirahat, untuk melompat lebih tinggi setelah rehat. Buatlah dunia merasa malu saat membuatmu terpuruk dan jatuh. Kau selalu bisa bangkit, kau akan melewatinya dengan baik.
“Terimakasih, Pak. Terimakasih karena sudah datang dan mengatakan semua hal tersebut.” tulus, Aditya mengatakan semua hal itu, “Saya tidak tahu apa yang mungkin terjadi bila Pak Rakka tidak kemari.” rupanya Aditya telah mengerti dan mendapati kembali tujuan hidupnya.
Apa yang akan terjadi bila Rakka tidak kemari? Kematian. Pada detik-detik lalu yang mana mereka pakai bercerita, adalah detik-detik dimana tubuh Aditya terjatuh dan mulai tenggelam di sungai yang tenang.
Tidak ada yang tahu.
Ia mendapati kematian yang menyedihkan, sendirian.
Sesuai dengan mimpi yang dilihat oleh Nayanika Eirenquallina, putri Rakka. Anugrah dan keajaiban untuknya itu membawa kesempatan kedua untuk rekan kerjanya.
Rakka tersenyum mendapati kalimat syukur dari rekan kerja yang telah ia bantu, sebelumnya.
“Jangan pikirkan apapun yang membebanimu dan jalani hidup dengan baik mulai sekarang,” pesannya, yang tentu saja mendapatkan anggukan setuju dari Aditya.
Namun tak lama setelahnya, pria yang terlihat kacau itu mengajukan sebuah pertanyaan.
“Tapi bila saya boleh bertanya, Pak, bagaimana Bapak bisa tahu saya kemari dan berada di tempat ini?” tentu saja Aditya bertanya.
Rakka seperti malaikat yang berbaik hati menyelamatkan hidupnya. Ia merasa mungkin takkan lagi bisa menghirup udara di jembatan layang itu bila kehadiran pria berwajah tampan di usianya yang tak lagi muda itu tidak datang.
Rakka terpaku, haruskah ia mengatakan bahwa putrinya telah mendapati kabar kematiannya?
Dan membawa Rakka untuk melakukan misi penyelamatan ini?

Comentário do Livro (320)

  • avatar
    ForusKristo

    cerita dari novel ini menarik dan dapat memberikan kita pelatihan dalam penggunaan bahasa yang baik dalam penulisan kalimat. sehingga kita dapat menjadi fase dalam penggunaan kalimat yang baik.

    06/01/2022

      0
  • avatar
    Hemik Radjawane Verhagen

    cerita nya bagus sekali

    12d

      0
  • avatar

    cerita yg sangat unik,seru untuk dibaca👍🏻

    14/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes