logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Chapter 3

Author's POV
Michelle namanya,nama aslinya Michelle Finn. Semua orang kerap memanggilnya Michelle atau hanya "chell". Wanita itu terikat kontrak bodoh dengan vampir pria yang membuatnya repot. Padahal untuk biaya sendiri saja, sangat Susah. Untunglah ia bekerja di Istana,penghasinnya cukup banyak.
Dua hari kemudian, setelah berpikir keras akhirnya Jean berhasil membujuk wanita malang itu. Hari demi hari Michelle mengumpulkan uang untuk membeli kebutuhan hidup mereka berdua. Nyonya Chatty tetangganya,tak lupa setiap pagi selalu mengantarkan roti buatannya. Wanita paruh baya itu berkali-kali menanyakan Jean. Ia sedih karena harapannya ingin menjadikan Michelle menantunya.
Terakhir Kali ia kerumah Michelle kemarin Dan menanyakan dari kesekian kalinya, Michelle tetap menjawab sama. "Aku hanya menolong pria itu bi,tak ada hubungan apapun" begitu katanya. Tetapi Jean tiba-tiba memeluk Michelle dari belakang "kami sepasang kekasih Sekarang" ujarnya. Membuat nyonya Chatty kecewa,walaupun Michelle sudah meyakinkannya.
Anaknya,Marty Sudah menyukai Michelle sejak mereka kecil.
Pagi ini,Michelle tengah sibuk melayani Jessica. Pagi-pagi sekali ia datang dengan marry bersama kereta kuda nya. Jessica adalah saudara kandung sang Ratu kerajaan di kota Silver. Ia juga seorang bangsawan namun masih belum menikah, sebenarnya ia tinggal di istana sebelumnya. Tetapi,ia lebih suka tinggal sendiri.
"Sepertinya anda demam nyonya" ujar Michelle. Jessica hanya tersenyum memperlihatkan wajah cantiknya "berikan obat racikanmu" ujarnya santai. Michelle mengangguk lalu menyerahkan botol obat demam. Setelah membayar, mereka pun pergi.
Michelle's POV
"Jean, aku pergi ke kebun hari ini dan bekerja di instana seharian. Jangan keluar jika tak mau ditangkap, pemburu vampir disini sangat mahir membedakan" jelasku sambil mengemasi barang-barangku.
"Kalau aku keluar,kulitku terbakar" jawab Jean lalu berjalan ke arahku Dan memelukku erat. Aku cepat-cepat mendorongnya "jangan memelukku,aku tidak suka" jawabku. Memelukku secara tiba-tiba adalah kebiasaan Jean. Walau tampan,aku tak sembarang memeluk pria.
Tok,tok.
Aku mengambil semua barangku lalu keluar dari rumah Dan menguncinya. Marty Sudah berdiri didepan dengan kuda nya. "Kenapa kau kemarin tak ke istana?" Tanyaku. Marty adalah pengawal istana kerajaan,ia sama sepertiku. Maksudku,sepantaran.
"Karena aku tak ingin" ujarnya santai sambil mengangkat bahu. "Kau ini,kau tak takut dipecat?" Ujarku, ia hanya tertawa santai. "Sudahlah,cepat naik" ujarnya. Aku duluan menaikki kuda gagah milik Marty,pemberian dari Raja. Ia memberi nama kudanya itu woody. Marty duduk di belakangku.
Kulirik gubuk tua milikku,jean mengintip dari jendela dengan wajah menyeramkan. Apa yang ia lihat? Aku memberi kode menyuruhnya masuk,tapi ia tetap saja mengintip tak jelas. Marty mengendalikan kudanya,Dan kami pun berangkat. Kuharap, vampir menyebalkan itu baik-baik saja.
♡♡♡♡♡
"kak Michelle" ujar putri Reina  yang tengah memetik bunga dengan keranjang di tangannya. Ia berjalan menghampiri ku Dan Marty yang baru saja datang. Bukan hanya tabib kerajaan,reina adalah tanggung jawab ku juga. Bisa dibilang,aku dayang pribadinya. Sebenarnya masih banyak dayang yang lain,tetapi putri reina bersikeras memilihku. Aku tak punya pilihan lain,lagipula gajiku juga lumayan. Apalagi aku harus membiayai satu pria pengangguran yang ada dirumahku sekarang.
"Kalian berdua lagi?" Tanya reina.
Ia menyukai Marty,ia pernah curhat padaku.
"Iya,lagipula kami tetangga. Saya tak tega melihatnya berjalan kaki kesini,tuan putri" jawab Marty sopan. Reina tersenyum kecut ke arahku,aku merasa tak enak dengannya. "Oh begitu"
Setelah Marty pergi,Reina menatap ke arahku kecewa. "kak, kenapa kau selalu dekat dengannya? Kau tau kan aku suka dengannya" ujarnya,raut wajah nya langsung berubah. Aku menepuk-nepuk bahunya, "aaaa maafkan aku Nona muda,aku tak akan mengulanginya lagi. Aku akan lebih menjaga perasaanmu" ujarku. Aku sudah terbiasa berbicara informal dengannya, aku sudah merawatnya sejak ayah ibuku meninggal. Kami hanya terpaut usia beberapa tahun.
"Benarkah?terimakasih kak" ujarnya sambil memelukku. Ia sangat cantik,tetapi aku heran mengapa ia menyukai orang biasa di kalangan ku seperti Marty? Dia akan terkejut jika mengetahui sifat Marty.
"kak,temani aku minum teh di belakang taman" ujarnya lalu menarik tanganku, aku mengikutinya.
Di taman,ternyata ada sang ratu Dan raja. Aku langsung memberi hormat kepada mereka. "Jangan sungkan, minum teh lah bersama kami" ujar Ratu . "Baik yang mulia" ujarku lalu ikut duduk.
"Reina apa keputusanmu?" Ujar Raja Ralph.
"Baiklah Ayah" ujar putrinya,raja Ralph tersenyum puas. "Kau juga harus datang Michelle,kudengar kau sekarang punya kekasih?" Ujar beliau. Sontak,aku langsung terkejut Dan untunglah air dimulutku tak tumpah.
Putri Reina menatap ke arahku was-was.
"Saya belum punya yang mulia" jawabku, ratu Anastasya tersenyum, "tidak ,lalu siapa pria tampan yang tinggal dirumah mu itu kalau bukan kekasihmu?" Ujar beliau,ayolah aku sedang diintrogasi.
"Bukan Marty kan?" Ujar Reina,aku mengangguk pelan. Marty hanya tetanggaku,padahal ia adalah ciuman pertama ku saat aku berumur 14 tahun. Pria aneh itu,aku tak akan pernah berpacaran dengannya.
"Tabib Finn"
Lamunanku buyar seketika,aku tiba-tiba teringat ciuman bodoh itu.
"Kuharap kau juga datang ke pesta dansa malam ini bersama kekasihmu" ujar Raja Ralph lalu beranjak pergi,para pengawal langsung mengikutinya. Aku hanya memberi hormat. "Yang mulia,dia bukan kekasihku" ujarku lagi. "Hohoho,kau pasti malu kan?" Tawa Ratu lalu pergi meninggalkan kami.
"kak,aku jadi tak sabar malam ini. Aku ingin melihat kekasihmu. Oh iya,ajak Marty ya,aku akan mengajaknya berdansa" ujar Reina dengan mata berbinar. Aku hanya mengangguk terpaksa.
♡♡♡♡♡
"Jean,aku ingin kau ikut aku ke pesta dansa malam ini" ujarku.
"Tentu saja,aku sangat lihai berdansa. Aku sangat senang akhirnya bisa keluar dari kandang. Untung saja gubuk ini baunya aroma tubuhmu,jadi aku tak pernah bosan" ujar Jean lalu mendekatiku dan mengendus bau ku. Aku segera mendorongnya,"ngomong-ngomong sampai kapan kontrak ini berakhir?" Tanyaku.
"Sampai aku menemukan wanita untuk menikahi ku,kau tau kan Ayahku menendangku keluar karena aku tak bisa menghasilkan keturunan" jawab Jean lalu duduk di kasurku. Sialan,dia memang sangat seksi.
"Kemarilah,aku lapar" ujarnya sambil menepuk ranjang menyuruhku duduk disitu. Karena aku terikat kontrak itu, mau tak mau aku harus menurutinya.
Jean membuka resleting baju ku lalu menurunkannya. ia memelukku erat dari belakang agar aku tidak selalu berfokus pada rasa sakit itu, aku duduk di pangkuannya.
Taringnya mulai menembus kulitku, darahku mengalir melewati mulutnya. Menyakitkan, aku hanya bisa menahan rasa itu sambil memejamkan mata. Beberapa teguk ia menelan darahku, ia mencabut taringnya perlahan.
Jean menaikkan bajuku lagi lalu menutup resletingnya. "Sepertinya aku menemukan takdirku" ujarnya. "Maksudmu?"
"Aku menyukaimu" ujarnya. Wajahnya tak pernah seserius ini. "Omong kosong. Bersiaplah,aku sudah memilihkan baju untukmu. Kau harus berakting seperti kekasihku. " jelasku lalu memberikan setelan untuknya. "Dengan senang hati,Nona. Lagipula aku memang kekasihmu" ujarnya. "Bukan" jawabku. "Aku hanya terpaksa demi perasaan tuan putri,jika ia tau aku punya kekasih, ia pasti tak pernah berpikir kalau Marty pernah menyukaiku" jelasku.

Comentário do Livro (92)

  • avatar
    YayaLsnsi

    gila alur ceritanya keren banget👍👍 bikin baper+sedih sihh pokonya kudu baca sampe akhir soal pasti banyak kejutan setiap chapter nya 👍👍 untuk Mimin semangat nulis ceritanya,,Anu nunggu karya-karya Mimin yang lainnya ✨💛

    10/01/2022

      4
  • avatar
    MelCyzxly

    bagus

    15d

      0
  • avatar
    SariSania

    burhan

    20d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes