logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bagian 07 || Surga di mall

Fey sedang berada di dalam kamarnya, ia sedang asik memakan burger dan es krim yang ia beli di McD.
"Lo itu bego!! ngapain coba di kejar," ketus Fey tiba-tiba. ia sedang menyaksikan drama china di laptopnya, drama tentang percintaan.
"Nah kan nangis." lanjut Fey. ia bicara sendiri dengan layar laptopnya yang sedang menyiarkan film.
Tok...tok...
"Dek?!" bentak Reygan. Fey yang mendengar ketukan pintu yang begitu kencang, dengan cepat ia membukanya.
"Apa?" tanya Fey. Reygan hanya tersebut saja tidak menjawab ucapannya.
"Coba deh liat jam," ujar Reygan. Fey memundurkan 2 langkah kakinya, ia menatap jam yang menunjukkan pukul 9 malam.
"Masih jam 9, kenapa?" tanya Fey sambil menggerinyit aneh kearah kakaknya.
"Mau ikut?" ajak Reygan.
"Kemana?" jawab cepat Fey. dengan cepat Reygan merayu dirinya.
"Bagi burger lu, kita ke mall beli apapun yang lo mau." ucap Reygan, sontak mata Fey terbelakak setelah mendengar ucapannya.
Dengan cepat Fey mengambil burger yang ia punya, Reygan merampas kasar makanannya.
"Ayok, kita kesana, lu ganti baju dulu sana. kek psikopat gua liat gaya lu." ledek Reygan, Fey memutarkan bola matanya dengan malas.
"Kek psikopat apanya, gua cantik seperti princess gini disebut psikopat." gerutu Fey. kakaknya selalu mengeritik pakaiannya.
"Ayok cepetan ganti baju," ujar Reygan. Fey mengangguk kemudian menutup pintunya kembali untuk memakai baju.
Fey sibuk memilih baju yang bagus untuk ia pakai ke mall, ia memilih switter dan celana jeans berwarna hitam. tidak lupa memakai jam tangan dan kacamata.
Fey membuka pintu kamarnya, kakaknya masih berada di depan kamarnya.
"Sudah." sontak Reygan menoleh kearah adiknya, ia terkejut dengan baju yang ia pakai.
"Ngapain pake kacamata." Fey langsung memutarkan bola matanya malas, Fey sudah tau apa jawaban kakaknya ketika pakai style seperti ini.
"Terserah gua dong." Fey menutup pintu kamarnya dan segera turun dari lantai 2, ia tidak peduli dengan kakaknya yang terdiam melihat dirinya.
"Ayok!! keburu tutup nanti." teriak Fey dari bawah, dengan cepat Reygan turun dari lantai 2 dan menuju mobil bersama Fey.
Fey dan Reygan sedang berada di dalam mobil, Reygan menyetir mobil dan melajukannya.
Di pertengahan perjalanan tidak ada satu pun yang membuka suara, Fey menatap sinis kakaknya begitu juga dengan Reygan.
"Diem mulu perasaan, kek orang bisu kita," ujar Reygan. Fey menatap tajam kearahnya dan tidak menjawab ucapannya.
"Dasar bisu." cibir Reygan.
"Lu bisa diem gak sih, ngebacot mulu." gerutu Fey. ia merasa kupingnya begitu sakit ketika kakaknya bicara.
Reygan kembali menutup mulutnya, ia tidak membuka suara apapun dan tidak mengatakan 1 pun kata pada adiknya.
Reygan dan Fey telah sampai di Mall, Reygan memarkirkan mobilnya di parkiran belakang. kemudian Reygan melepaskan sabuk pengamannya diikuti dengan Fey.
Fey keluar mobil dan berjalan terlebih dahulu, ia meninggalkan Reygan di belakangnya. Reygan hanya bisa menggeleng kepalanya, melihat kelakuan adik perempuannya.
"Ayok dong, kek siput lo kalo jalan," ketus Fey. ia melipatkan tangannya di luar pintu Mall. Reygan berlari kearah Fey.
"Sabar dong bocil." Reygan mengacak-acak rambut Fey, dengan cepat Fey menepis tangannya yang cukup keras.
"Aww..." ringis Reygan.
"Lebay lo." cibir Fey. kemudian Reygan merangkul tangannya kebahu Fey.
Reygan mengajak Fey mengelilingi toko baju terlebih dahulu, yang letaknya berada di lantai 3.
Reygan menatap sekeliling, ia menghampiri jaket yang menarik perhatian dirinya. Fey hanya mengikuti kakaknya.
"Bagus gak?" tanya Reygan. ia mengangkat jaket tersebut.
"Gak." jawab Fey dengan singkat.
"Gak gua traktir ya lo, awas aja minta traktir." maki Reygan. ia masuk keruangan pakaian, sontak mata Fey terbelalak ketika mendengar ucapan Reygan.
"Gak boleh gitu dong," ujar Fey. tapi nihil Reygan tidak mendengar ucapannya.
Beberapa menit Fey menunggu, akhirnya kakaknya keluar menggunakan jaket tersebut.
"Gila lo tampan banget." puji Fey ada maunya. Reygan tersenyum setelah mendengar ucapan adiknya.
"Iya dong, dari dulu gua tampan." ucap Reygan dengan pede, Fey memutarkan bola matanya malas.
"Ayok lah, gua mau beli skincare." ajak Fey. Reygan hanya mengangguk lalu kembali keruangan ganti pakaian. ia membuka jaketnya dan dengan cepat membayarnya.
"Dimana toko skincare nya?" tanya Reygan. ketika mereka sudah di luar toko baju.
"Hmm...." Fey melipatkan tangannya, seolah-olah ia sedang memikir sesaat, ia memandangi sekitarnya dan matanya menuju kearah toko skincare dihadapannya.
"Disana," tunjuk Fey. lalu ia menarik tangan Reygan sampai ia hampir terjatuh karena tarikannya begitu kencang.
Fey mengajak kakaknya kedalam toko skincare, ia menatap sekeliling, seperti surga dunia melihat skincare tersusun rapih di hadapannya. dan Fey mulai memilih skincare yang ia mau.
"Ini harus beli, ini juga, ini juga harus dan ini." Fey memasukkan beberapa skincare ke keranjang yang ia bawa. kakaknya hanya pasrah dan mengikuti apa maunya.
Fey sibuk memilih skincare yang ia mau, Reygan hanya mengikutinya di belakang, dan ia juga membeli beberapa sabun mandi Scarlett buat dirinya.
"Udah?" tanya Reygan. Fey menggeleng kepalanya, Reygan hanya menghela nafasnya. pasti uangnya akan berkurang banyak karena nya.
Beberapa menit akhirnya Fey selesai memilih skincarenya. "Udah selesai," ujar Fey. dengan cepat ia menuju ke kasir bersama Reygan.
Reygan melihat scan skincare yang Fey beli, ia melihat nominal harganya. bikin terkejut dengan harganya.
"Totalnya 3.789.000, kak." ucap kasir. Reygan menatap kearah Fey, anak tersebut menyengir puas. ia memasang wajah sinisnya dengan nominal begitu banyak.
"Ini mbak." Reygan memberikan kartu atm nya, dan mengambilnya kembali ketika pembayaran sudah selesai.
"Terima kasih sudah berbelanja." dengan cepat Fey membawa bingkisan skincarenya dan pergi meninggalkan kakaknya.
Reygan tersenyum kepada kasir, dan langsung mengejar Fey yang lari membawa bingkisan tersebut.
"SINI LO!! BIKIN NGABISIN DUIT GUA AJA." teriak Reygan. pengunjung Mall menoleh kearah Reygan yang berteriak, Fey tidak menghiraukan ucapannya. ia terus berlari melewati eskalator sampai ke lantai 1.
"FEYLICIA!!" sontak Fey menghentikan langkahnya, ia menoleh kebelakang, ia melihat Reygan yang sedang berlari terengah-engah dan nafasnya yang tak stabil.
Reygan menghampirinya dengan nafas yang tidak stabil, ia mendudukkan dirinya di lantai. ia tak peduli dirinya di tatap oleh semua orang.
"Lo jadi cewek nakal banget sih, gua capek ngejar lu." ucap Reygan.
"Ayok pulang." ajak Fey. Reygan menggeleng kepalanya.
"Beli cemilan dulu buat geng gua, harus beli nanti jam 12 gua mau nongkrong." Fey tersenyum setelah mendengar ucapannya, Reygan menatap takut dengan senyuman Fey.
"Gua tau apa yang lo maksud." Reygan memutar bola matanya, Fey menyengir tanpa salah. yang ada dipikiran Fey adalah mengambil makanan sesuka hati nanti.
"Ayok bangun." Fey membantu Reygan bangun dari duduknya, ia mengulurkan tangannya agar Reygan terbangun. Reygan menerima uluran tangannya dan bangun dari duduknya.
"Dimana tokonya?" ucap Fey.
"Dilantai bawah," ujar Reygan. Fey hanya mengangguk.
Lalu Fey dan Reygan pergi bersama ketoko cemilan di lantai bawah, mereka menaiki eskalator bawah untuk menuju ke toko tersebut.

Comentário do Livro (341)

  • avatar
    ApriliantiRika

    ditunggu banget buat season 2 semangattt!!!!!

    09/05/2022

      0
  • avatar
    Imaniar

    sangat menarik dan seru semoga season 2 secepatnya ada dan sukses selalu buat kamu

    27/04/2022

      0
  • avatar
    Syahirah

    jalan cerita yang sangat menarik

    13d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes