logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Part 5

Beberapa minggu dari hari itu, aku emang sering tidur satu kamar sama mas Vegas yah cuman tidur biasa kadang mas Vegas peluk aku kalau lagi kecapean kerja yah hubungan aku sama mas Vegas aja gitu-gitu aja nggak ada yang spesial juga.
Bentar lagikan akhir tahun itu tandanya semester baru bakalan di mulai aku lagi nyiapin dokumen-dokumen sama tugas-tugas maskul yang belum aku kerjain aku di temenin beberapa teman-teman ku di vidio call. Nggak kerasa waktu berjalan gitu aja pas aku liat jam udah nunjukin pukul 20:22, aku liat Ke arah pintu mas Vegas juga belum balik pria itu bilang akhir-akhir ini dia lagi sibuk sih di kantornya.
Aku rasa pria itu lembur lagi hari ini jadi aku milih mutusin buat mandi, hari ini aku mau pake tanktop sama pake celana pendek panas soalnya. Abis itu aku ke dapur buat bikin roti bakar coklat aku baru inget kalau aku belum makan dari tadi siang. Baru aja aku makan beberapa gigi bell pintu udah bunyi aja.
Aku ambil jubah tidur aku, pas aku buka pintu ternyata mas Vegas nggak sendirian mas Vegas keliatan berantakan banget, wajahnya juga merah kecium bau alcohol yang menyengat dia di pompong sama pria lainnya yang keliatan usianya sama kaya mas Vegas "Zaura ?" Aku tersadar dari lamunan ku ketika pria itu memanggil namaku, aku nggak mikir dia tau nama aku dari siapa.  "Eh iya, bawa kedalam aja" aku menggeser tubuh ku mempersilahkan pria yang memompang tubuh mas Vegas itu masuk.
Setelah mendudukan mas Vegas di sopa pria itu kembali menghadap ku "Vegas tadi minum banyak banget, tadi di kantor ada acara jadi yah gitu deh..." pria itu menjelaskan keadaan mas Vegas pada ku "Oh iya, terima kasih maaf telah merepotkan" ucapku, dan pria itu berpamitan harus kembali ke kantor setelah menutup kembali pintu aku menatap mas Vegas yang tengah bersemder di sopa sambil berguman tidak jelas.
Aku duduk disampingnya "mas Vegas butuh sesuatu?" Tanyaku, dengan masih menyender di sopa pria itu menatap saya pada ku "zaura ? Saya ingin minum air putih" mas Vegas belum sepenuhnya mabuk buktinya dia masih mengenali ku. Aku mengambilkan minum untuk mas Vegas dan memberikannya, nggak lama mas Vegas meminta untuk kekamar aku memegangi tangannya dan sampai di kamar dia pergi ke kamar mandi terdengar dia sedang mandi.
Aku tinggalin dulu ke dapur buat ngambil teh hangat lemon buat mas Vegas sekalian ngabisin roti tadi sayang rasanya kalau di buang. Terus pas balik lagi mas Vegas udah duduk di tempat tidur sambil senderan pada di kepala ranjang, mas Vegas bertelanjang dada aku udah nggak kaget lagi sih orang tiap malem udah biasa liat dia telanjang dada dia liatin aku dari awal masuk sampe berdiri disampingnya.
"Teh hangat lemon, katanya bagus buat ngilangin rasa alcohol" Jelas ku dan aku berjalan ke sisi tempat tidur lain dan mendudukan diriku, saat akan merebahkan tubuh ku mas Vegas menepuk dada nya sambil melebarkan satu tangannya aku ngerti dia nyuruh aku bersender disitu.
Aku ngikutin kemauannya, suasana hening hanya ada suara jam yang terdengar dan deru nafas aku dan mas Vegas "Mas, boleh saya bertanya ?" Aku nggak suka kehiningan kaya gini yah karena aku takut keheningan ini membunuh aku "Apa?" Suara serak mas Vegas nan berat itu emang memabukan "kenapa nama mas itu Vegas sama seperti Las Vegas kota di amerika serikat" ini random aja sih aku nanya lagian aku juga tau mas Vegas nggak bisa tidur begitupun aku. "Kamu mau tau kenapa ?" Mas Vegas malah nanya balik "mau" jawab ku, entahlah hari itu aku mau aja buat koneksi lebih dekat dengan mas Vegas.
"Ibu saya suka sekali pada Las Vegas sampai akhirnya dia melanjutkan kuliahnya di Las Vegas dan bertemu dengan Ayah saya disana. Ibu saya bilang seperti itu" waktu mas Vegas cerita aku sesekali mengangkat kepalaku untuk menatap wajah pria itu dari bawah sini nggak ada bedanya dia masih aja ganteng enak di pandang.
"Mas Vegas, pernah berpikir untuk nikah dan punya anak juga ?" Denger cerita dia kayanya dia juga deket sama orang tuanya, dia nyeritainnya dengan berbinar-binar "memang kamu tidak kepikiran ?" Lah mas Vegas malah balik nanya, tapi nggak papah aku juga suka aja kalau di tanya balik "buat sekarang sih belum kepikiran, saya mau fokus kuliah dulu dan berkalir tapi saya nggak tau kedepannya" yah gimana yah dari dulu  aku hidup dilingkungan yang selalu tentang pendidikan.
Jarang-jaranh juga keluarga aku buat bicaraain pernikahan muda, "Kalau mas gimana ?" Aku juga pengen denger tanggapan mas Vegas "saya ingin menikah juga, ingin menjalani kehidupan dengan istri saya, saya berharap nanti dia bisa mengurus saya untuk masalah ke uangan saya yang akan urus dia, hanya harus fokus pada saya dan rumah tangga. Saya berharap mendapatkan orang seperti kamu yang mengurus saya beberapa bulan ini" aku kaget banget pas mas Vegas bilang gitu sih, nggak, kenapa harus aku dibawa-bawa aku sama mas Vegas banyak cerita sampai akhirnya tertidur.
Mungkin yah mas Vegas masih di bawah pengaruh alcohol dan itu sebabnya dia banyak cerita dia jadi orang yang bawel juga. Pagi harinya aku bangun kesiangan untungnya mas Vegas nggak lagi kekantor jadinya aku lanjut tidur dengan mas Vegas, tapi bener juga kata mas Vegas aku dibandingkan kaya art atau istri mas Vegas aku malah kaya istri nya. Mana ada ART yang tidur di kamar berdua sama majikannya, apa lagi bangun siang malah tidur lagi, belum lagi aku kadang bantu ngatur pakaian mas Vegas.
Siang itu aku masih tidur tapi kayanya mas Vegas udah bangun, dia nggak langsung bangunin aku malah maenin pipi aku kaya di unyel-unyel awalnya aku biarin aja tapi lama ke lamaan malah kaya di ciumi jelas aja aku bangun karena kaget, mas Vegas keliatan nggak bersalah juga dia cuman senyum doang matanya masih sayu dia juga kaya masih ngantuk sampe 10 menitan dia tidur lagi tapi saat itu juga dia bangun lagi dan yah seperti mas Vegas di hari-hari biasa aku temui datar.
Hari ini aku sama mas Vegas keluar bareng buat belanja bulanan kaya biasa, mas Vegas yang mendorong troling nya dan aku yang pilih-pilih barangnya "mas, masih mau pakai pewangi ruangan yang biasa apa mau ganti suasana baru ?" Aku emang sesekali nanya pendapatnya karena aku nggak bisa langsung ngambil keputusan aku masih sadar diri. "Kamu ingin mencoba yang lain ?" Eh tumben mas Vegas membalas kek gitu biasanya juga langsung bilang 'yang biasa aja' "saya pengen mencoba suasana baru sih, tapi kalau mas Vegas lebih suka yang lama tidak apa" aku emang suka suasana baru jadi aku sering pake pewangi ruangan yang berbeda-beda di kamar ku.
"Saya ikut kamu saja" itu berarti mas Vegas setuju, setelah perbincangan itu aku dan mas Vegas melanjutkan berbelanja. Hari ini nggak langsung pulang seperti biasanya tapi mampir dulu ke bioskop katanya mas Vegas keingin nonton film makanya sekalian keluar, kebetulan juga ini film yang ingin aku tonton jadi enjoy banget.
Didalam mobil aku nggak berhenti-hentinya ngomongin film itu cuman gara-gara mas Vegas nanya tentang keseruan nya ke aku dan aku malah over, yah mas Vegas nggak negur aku sampe aku sadar sendiri "Maaf mas, saya bawel banget yah" aku langsung aja minta maaf dari pada nanti mas Vegas malah ilfeel sama aku gara-gara aku bawel.
"Tidak apa-apa saya suka kamu yang bawel" Eh?? Aku jadi malu pas mas Vegas ngomong gitu.
_____________________________________
[Selasa, 04 Oktober 2022]
Author : Safira Aulia Hamidah
Ig : Sfiranjk341

Comentário do Livro (217)

  • avatar
    MeisyaRaya

    bagus

    4d

      0
  • avatar
    WengkeJohana

    anjai

    11d

      0
  • avatar
    damdamgram

    cerita nyatakah keren seru lagi

    28d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes