logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Chapter 6: Smooth Movement

Kenric mengerutkan keningnya ketika tusukkan kecil yang menggelikan terus menghujami pipinya. Sang pelaku malah cekikikan tanpa suara melihat korbannya bereaksi, tidak ingin terciduk Serenity bangkit dari tidurnya dengan hati hati melepaskan pelukan Kenric dipinggangnya.
Sayangnya Kenric lebih dulu menyadari pergerakan Serenity yang berniat kabur. Tangan Pria itu menarik tangan Serenity hingga tubuh gadis cantik itu terhuyung ke belakang dan terjatuh di atas tubuh Kenric.
"Kau tidak bisa pergi begitu saja setelah apa yang kau lakukan!" Kenric berucap pelan dengan senyum sinis tepat di depan bibir Serenity.
Gadis cantik menahan nafasnya, jantung tidak bisa di kompromi dan malah terus berdetak semakin kencang membuat pipi Serenity merona.
"Kau harus bertanggung jawab!"
Cup
"Morning kiss!" Kenric mengedipkan sebelah matanya dan terkekeh kecil membuat Serenity menggigit bibir bawahnya karena malu dan gemas secara bersamaan.
Kenric menegakkan punggungnya dan membuat Serenity berada di atas pahanya. "Jangan gigit bibirmu, nanti kau bisa terluka!" Tangan pria itu terangkat mengusap bibir bawah Serenity yang basah.
Tatapan Kenric menggelap ketika melihat bibir Serenity yang memerah akibat gigitan gadis itu. Sebuah ciuman dengan lumatan lembut merayangi bibir Serenity yang masih setengah sadar dengan degup jantung yang terus menggila.
Gadis itu tersadar ketika lidah Kenric memasuki rongga mulutnya, dengan kesal Serenity menggigit lidah nakal itu membuat sang pemiliknya menghentikan ciuman mereka.
"Agresif!" Kenric mengusap bibirnya yang basah dan tersenyum miring. "Tapi aku suka!"
Serenity memasang wajah kesalnya yang merona dan bangkit pangkuan Kenric. "Mesum!"
Pria itu terkekeh kecil melihat wajah menggemaskan Serenity. "Kau mau kemana?" Kenric menahan tangan gadis cantik itu dia sepertinya enggan melepaskan Serenity.
"Mandi!" balas Serenity singkat melepaskan genggaman Kenric ditangannya.
"Mau aku mandikan!" tawar Kenric dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda gadis cantik itu.
Brak
Serenity membanting pintu kamar mandi kuat dengan wajah yang sudah seperti udang rebus meninggalkan Kenric dengan tawanya.
Kenric sadar kehadiran Serenity sangat berpengaruh penting dalam kehidupannya, tawa dan senyuman yang sudah lama menghilang dari hidupannya hadir kembali bersamaan dengan senyuman gadis cantik itu.
Entah kebajikan apa yang pernah dia lakukan sehingga Tuhan menghadirkan Serenity dalam hubungannya.
********
"Dimana Queen?" Pertanyaan itu berhasil membuat Laws mengalihkan pandangannya kearah suara.
Laws tersenyum kecil dan sedikit menundukkan kepalanya. Tatapan mengarah ke atas diikuti oleh Kenric yang melihat ke atas pohon tercengang.
Serenity terlihat sangat senang dengan mengayunkan kedua kakinya tanpa takut. Tubuh gadis cantik itu duduk bersandar ke dahan pohon buah mangga yang sedang berbuah lebat.
"Apa yang dia lakukan disana?" Kenric tidak habis pikir dengan keunikan calon Ratunya itu. Tidak ada anggunnya sedikit pun!
"Queen keukeuh memanjat pohon untuk merasakan buah mangga langsung dari atas sana Lord!" Laws hanya meringis dalam hati ketika sebuah tatapan tajam di layangkan Kenric padanya.
"Kenapa kau membiarkannya! Dia bisa terjatuh.. astaga!" Kenric berniat menghampiri gadis cantik itu yang asik sendiri tapi ditahan Laws.
"Jangan Lord! Queen akan marah atau merajuk padamu jika keinginan tidak terpuaskan!"
"Kenapa begitu?" Sungguh Kenric tidak mengerti apapun tentang wanita.
"Aku pernah membaca beberapa artikel tentang wanita dan jika mereka marah itu sama dengan akhir dunia, Lord!" Laws berucap serius.
Kenric terdiam kenapa terasa ngeri, apa bisa sampai semengerikan itu. "Baiklah! Jaga Queen. Pastikan tidak ada sedikitpun di tubuhnya saat aku kembali!"
"Anda ingin kemana Lord?" Kenric menatap Laws datar ketika pria itu menggunakan kata 'anda' pada dirinya. Kenric tidak suka bagaimanapun Laws sudah seperti saudaranya sendiri mereka tumbuh dan dewasa bersama.
Laws tersenyum kecil mengerti dengan perubahan Kenric. "Aku akan menjaga Queen dengan baik!" Pada kenyataannya Laws tetap akan menggunakan bahasa kaku untuk waktu-waktu tertentu.
"Aku akan pergi ke wilayah black witch. Sepertinya mereka sudah mulai berulah!" Sorot mata tajam itu berkilat dengan seringai yang mengerikan membuat Laws meneguk ludahnya kasar.
Kenric terbang menggunakan sayap hitam miliknya yang indah dan gagah. Serenity yang menyadari itu langsung turun dari pohon mangga dengan mulus tanpa tergores sedikit pun.
"Dia akan pergi kemana?" Tanya Serenity pada Laws.
"Hanya membereskan masalah kecil Queen!"
Serenity menganggukkan kepalanya. "Aku ingin keluar istana untuk menemui keluargaku!" ungkap Serenity dengan raut wajah sedih membuat pria yang berada di sebelahnya tersenyum kecil melihat Serenity seperti anak kecil.
"Anda harus izin terlebih dahulu kepada Lord, Queen. Karena jika anda pergi tanpa izin darinya itu akan sangat berbahaya!"
Serenity mendesis kesal, menghentakkan kakinya mulai berjalan dilorong istana dia tidak mengerti kenapa hidupnya penuh aturan dan siapa yang menginginkan nyawanya. Sudah lemah tidak bisa menjaga diri sama sekali.
"Keluarga anda bisa datang kemari Queen!" Laws mencoba menghibur suasana hati Serenity yang tidak baik.
"Benarkah?" Serenity mengedipkan matanya dengan binar berharap.
Laws terkekeh geli. "Iya Queen. Saat anda melakukan pertukaran darah dengan Lord!"
"Kapan waktunya?" Serenity bertanya antusias dia sangat menunggu waktu itu dan ingin segera bertemu keluarganya.
"Tepat saat bulan purnama. Lima hari lagi Queen!"
**********
Istana Warewolf diteror beberapa pihak yang menginginkan Serenity. Kakek nenek buyut Serenity ikut turun tangan membantu anak cucunya yang tengah menghadapi banyak musuh dengan kekuatan yang tidak main-main.
Suasana istana yang sedikit tidak bersahabat membuat beberapa orang menjadi sensitif. Bahkan Mars yang harus bolak-balik dari pack ke istana Warewolf untuk membantu keluarganya.
Para sepupu Serenity berada dipack mereka diperintahkan untuk tidak ikut campur dalam sementara waktu karena untuk saat ini keadaannya masih terkendali.
"Jadi dimana cucu cantikku sekarang?" Tanya Ren mencari keberadaan Serenity tapi tidak kunjung ketemu.
"Dia berada di kerajaan matenya nenek!" Balas Piter yang membuat Ren bingung.
"Siapa mate Serenity?"
"Kenric Alden De Valdimir!"
Ren mengerutkan keningnya semakin bingung dia merasa familiar dengan nama itu. "Dia...."
"Penguasa Immortal, sang Demon terakhir!" Lonard membantu sang istri mengingat pemimpin mereka saat ini.
Ren terbelalak kaget. "Bernakah? Oh syukurlah setidaknya cucuku memiliki mate yang sangat kuat!" Wanita paruh baya itu sedikit menghela nafas lega karena kehadiran Kenric sedikit membantu masalah rumit yang datang menghampiri keluarga mereka.
"Tapi ini tidak semudah yang kau bayangkan nenek!" seru Hana yang menghela nafas berat.
"Aku tahu!" Ren tersenyum hangat. "Kita akan melindunginya apapun yang terjadi!"
Ren memang sudah tidak ikut campur lagi dengan permasalahan keluarga anak dan cucunya karena dia yakin mereka bisa menghadapinya. Tapi dia tetap memantau mereka dari kejauhan jika keadaannya sudah terlalu genting maka dia akan turun tangan dengan sang suami.
Tidak menyangka jika cucunya Piter akan memiliki mate yang mempunyai sisi lain yang berjiwa immortal dalam tubuhnya dan itu berpengaruh besar sehingga cucunya pun menjadi incaran banyak pihak.
Sepertinya kegelapan yang telah lama tersegel ikut bangkit bersamaan dengan kelahiran Serenity yang tidak biasa.

Comentário do Livro (138)

  • avatar
    Maharinidrg Intan

    jadi pengen baca lanjutannya terus

    22/08

      0
  • avatar
    GufronGufron

    maksih

    20/08

      0
  • avatar
    YanaPutry

    best

    03/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes