logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 3 Balas dendam

Setelah kehilangan rumah dan sahabat baiknya rey pun berniat untuk balas dendam, saat ini rey dan renata tinggal di markas rahasia yang biasa nya dia pakai untuk menyimpan segala jenis senjata dan juga untuk berlatih mengasah kemampuan
"Di sini kita akan aman... Karena tidak ada satu orang pun yang tau soal tempat ini", ucap rey pada renata yang sedang memperhatikan sekeliling tempat itu
"tempat ini lumayan nyaman, tempat apa ini?" tanya renata
"dulu ini markas rahasia sam, dan sekarang ini jadi markas rahasia ku yang biasa aku pakai untuk menyimpan senjata dan sebagai tempat pelatihan, ya memang agak berdebu karena sudah lama aku tidak ke sini",
Lalu rey mengajak renata ke suatu ruangan yang penuh dengan senjata, renata pun terkagum-kagum melihat nya
"rey aku punya permintaan",
"permintaan apa?" 
"ajari aku menjadi seorang pembunuh", rey sedikit terkejut mendengar permintaan renata itu
"apa alasan mu ingin menjadi seorang pembunuh?" 
"aku ingin balas dendam atas kematian silva dan kedua orang tuaku",
"apa kau yakin?" 
"ya aku sangat yakin, seperti apa pun latihannya akan aku lakukan",
Rey pun terdiam sejenak lalu.. 
"baik lah mulai besok aku akan melatih mu menjadi seorang pembunuh, sekarang tidurlah",
Karena hari sudah malam mereka pun tidur.. 
Keesokan harinya, renata bangun lebih dulu, dan dia melihat rey yang masih tidur di sofa, lalu renata pun menghampirinya untuk membangunkannya, namun dia malah memperhatikan wajah rey. 
"mmmm dia tampan juga", gumam Renata
"Kau memperhatikan apa?" Ucap rey dengan mata yang masih terpejam
"Haaah... Jadi kamu sudah bangun", renata pun terkejut
"Mmmm..baguslah ayo mulai latih aku", ucap renata lagi dan merasa malu
"lebih baik kita sarapan dulu", ujar rey
Setelah itu mereka pun sarapan, namun renata tidak berani menatap rey karena masih merasa malu, melihat renata bertingkah seperti itu membuat rey tersenyum. 
"Apa kau sudah selesai?"
"ya... Aku sudah selesai",
"kalau begitu.. Ayo kita mulai pelatihan mu",
Rey pun mengajak renata ke ruang pelatihan, hal pertama yang rey ajarkan adalah pelatihan fisik, angkat beban, lari, lalu cara bertarung. Karena menjadi seorang pembunuh selain punya fisik yang kuat juga harus pandai bertarung jika suatu saat di hadapkan dengan keadaan yang mengharuskan untuk bertarung jarak dekat, lalu yang terpenting adalah pandai menggunakan segala jenis senjata. 
Sementara itu.. Di markas Angel killer james tampak sedang mengumpulkan semua anggota nya yang tersisa 17 orang.
"Apa rey sudah di bereskan" Tanya james kepada agen 10.
"kami belum bisa memastikan dia masih hidup atau tidak, yang kami tau erick sudah mati", ucap agen 10
"ada kemungkinan rey dan wanita itu masih hidup, rey memang sangat tangguh agen 13 pun berhasil dia bunuh, kita harus menemukannya dan menghabisinya",
"SIAP BOS".. Semua anggota serentak menjawab
"mulai hari ini aku akan mengganti nama organisasi kita, karena kata Angel itu adalah ide nya rey, jadi mulai sekarang organisasi ini bernama DEVIL KILLER.. Dan aku menghapus peraturan yang dulu rey buat, mulai sekarang kita bebas menerima permintaan dari klien dan bebas membunuh siapa saja mau itu orang jahat maupun orang yang tidak bersalah... Apa kalian mengerti?"
"KAMI MENGERTI BOS", jawab dengan serentak
"bagus... Kalian boleh pergi",
James tampak semakin ambisius sifat jahatnya semakin menjadi, jalan pikiran nya jelas bertolak belakang dengan rey. 
Sementara itu di markas rey, renata tampak berusaha dengan keras, hari demi haripun berlalu tak terasa sudah sebulan renata menjalani pelatihan, berkat kegigihan dan semangat nya Renata pun semakin pandai bertarung dan pandai menggunakan senjata, dia pun hampir bisa mengimbangi kemampuan rey, dan di suatu malam... 
"kau semakin pandai menggunakan senjata", ucap rey yang hendak menghampiri renata yang sedang berlatih menembak sambil membawa segelas minuman untuk renata, renata pun menghentikan latihan nya
"ya... ini semua berkat kamu",
"tidak.. Itu semua berkat semangat dan kegigihan mu" 
Renata pun tersenyum, hubungan mereka pun tampak semakin dekat
"aku rasa kau sudah siap menjadi seorang pembunuh, mulai besok kita akan melakukan misi pembunuhan, apa kau siap?"
"ya aku siap.. Siapa target kita?"
"soal itu kau sendiri yang memutuskan, siapa yang ingin kau bunuh",
"bobi dan jeni.. Merekalah yang ingin aku bunuh",
"ok.. mereka akan menjadi target pertama kita, sekarang sebaik nya kau tidur, istirahat lah",
Ke esokan hari nya mereka pun memulai misinya.. 
"Apa kau siap", tanya rey pada renata
"Ya aku siap", jawab renata dengan tegas, lalu mereka pun berangkat menuju apartement nya jeni, beberapa menit kemudian mereka pun sudah sampai di apartement jeni.. Lalu rey mengetuk pintu.. "Tok tok tok", 
"Iya", sahut jeni dari dalam, lalu jeni membuka pintu dan pada saat itu pula rey dan renata langsung masuk, lalu renata langsung memukul jeni hingga jatuh
"Siapa kau?", tanya jeni sambil terbaring di lantai
"Apa kau sudah lupa padaku", ucap renata
"renata... Bukan kah kau sudah mati",
"oh jadi benar kau yang menginginkan aku mati",
"tidak.. Bukan aku, tapi bobi yang menyuruh orang untuk membunuhmu",
Lalu Renata memukul jeni kembali hingga wajah nya berdarah
"apa kau tidak sadar, kau lah penyebab semua ini", ucap renata dengan sedikit berteriak
"kami ingin kau hubungi bobi tuk datang kesini, tapi ingat kau harus bersikap biasa saja", ucap rey sambil menodongkan pistol ke arah jeni, lalu jeni pun menghubungi bobi
Sementara itu bobi yang tampak bersantai mendengar ponsel nya berdering lalu mengangkat nya
"ya sayang ada apa?"
"hallo bob, apa kamu bisa ke apartement ku sekarang",
"ada apa emang nya?"
"Aku mau kasih kejutan buat kamu",
"benarkah, ya sudah aku kesana sekarang",
"ya aku tunggu",
Setelah menunggu beberapa menit, bobi pun akhirnya datang lalu mengetuk pintu, rey menyuruh jeni membuka pintu, sementara itu rey dan renata bersembunyi di balik pintu, 
"Hai sayang", Ucap bobi dan dia pun masuk
Lalu rey langsung memukul bobi hingga jatuh
"apa-apaan ini.. Siapa kau?"
"ini aku", ucap renata
"renata... kau masih hidup?"
"ya aku masih hidup.. dan aku akan membalas dendam atas kematian silva.. dan juga kedua orang tuaku",
"hahaha.. Emang nya kau bisa apa? Apa kau berani membunuhku", lalu renata pun menembak kaki bobi, bobi pun berteriak kesakitan.. 
"kau pikir aku tidak berani membunuhmu", 
"aku mohon jangan bunuh aku, aku akan berikan apa saja yang kamu mau, jika kau mau uang berapa pun akan ku berikan",
"apa kau pikir dengan uang silva dan kedua orang tua ku akan hidup kembali, nyawa harus di bayar dengan nyawa jadi matilah, "doooorrr".... Renata pun menembak bobi tepat di kepalanya hingga seketika langsung tewas
"sekarang giliran mu",
"aku mohon jangan bunuh aku, aku benar-benar sangat menyesal", jeni memohon sambil menangis
"percuma saja kau memohon, aku tidak akan pernah mengampunimu", doooorrrr".. Jeni pun tewas di tangan Renata, tangan renata terlihat gemetaran sambil menangis, melihat hal itu pun rey langsung memeluk renata 
"Kita harus segera pergi dari sini", ucap rey lalu mereka pun kembali ke markas mereka, setelah sampai di markas, rey memberikan jeni minuman
"Bagaimana perasaan mu sekarang", tanya rey pada renata
"sangat baik, akhirnya aku bisa membalas kematian silva dan orang tuaku",
"bagus lah",
"namun hatiku belum puas, aku juga akan membalas dendam pada james",
"ya, kita akan membalas semua yang telah james lakukan, aku juga akan membalas kematian erick", 

Comentário do Livro (82)

  • avatar
    SantiSusi

    wauu

    15d

      0
  • avatar
    KhotimahNurul

    Sangat” seru cerita ny

    18d

      0
  • avatar
    PutraPedi

    keinginan

    02/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes