logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

bab 6

Huaakkkk
Hah hah hah.
Suhu Wirogeni terlonjak bangun dengan tubuh basah oleh keringat.
"Apa ini mimpi ya. Tak mungkin ada hantu. " batin suhu Wirogeni menyeka keringat di dahinya. "tubuhku terasa di tekan dan perasaan juga tidak enak. "
"Sudah bangun ya. " suara Anita Sari menyadarkan suhu Wirogeni. "Bapak tidurnya lama sekali. "gadis itu tersenyum ceria. Dengan gaun mini ia makin nampak cantik dan seksi. Hingga suhu Wirogeni merona malu. " saya sudah menyiapkan sarapan. Mari sini. "Anita Sari melambaikan tangannya.
" Ah, iya. "suhu Wirogeni bangkit. " aku tidur berapa lama. "tanyanya mendekati Anita Sari.
"Sekitar dua puluh jam. " jawab Anita Sari.
"Huammm." suhu Wirogeni menguap. "lama sekali. Pantas tubuhku sakit semua. "ujarnya." ini semua kau yang buat. "suhu Wirogeni melihat roti berbentuk segitiga. Lalu salad sayur dan susu hangat.
" Iya, waktu bapak tidur, saya membuat semuanya. "jawab Anita Sari.
" Wah untung sekali aku mendapat jamuan seperti ini. "kata suhu Wirogeni.
"Jamuan apanya. Semuanya makanan instan kok. " kata Anita Sari.
"Padahal di dapur tidak ada apa-apa. tapi boleh juga. " kata suhu Wirogeni. Anita Sari tersenyum sambil duduk di depan suhu Wirogeni. "apa apaan senyum manis itu. Macam aku peliharaan nya saja. " batin suhu Wirogeni sambil mengunyah makanan.
"Dan ini. " Anita Sari meletakkan satu tas belanjaan berwarna merah. Di dalam tas itu penuh uang.
"Apa ini. Kan kemarin sudah kasih uang di muka. " kata suhu Wirogeni.
"ini tiga ratus juta rupiah. Berkat suhu Wirogeni, aku sudah tidak melihat hantu lagi. " kata Anita Sari dengan wajah super ceria,sementara suhu Wirogeni menguyah roti dengan nikmat, sambil menyimak Anita Sari yang terus bicara. "berkat anda akhirnya saya bisa tidur setelah sekian lama. Saya ada satu permintaan. Selama satu minggu ke depan, tolong tinggal di sini dengan saya. Yang saat ini saya punya cuma tiga ratus juta, saya akan berikan ini dengan uang muka kemarin. "
"Nona, aku juga pekerjaan sendiri, nggak mungkin harus nginap di sini selama satu minggu. " kata suhu Wirogeni. "tempat kerjaku di Batam. "
"Kalau begitu aku akan ikut ke Batam. Aku suka Batam. " kata Anita Sari.
Anita Sari lalu memesan tiket ke Batam untuk dua orang. Ia juga mengurus ijin pengiriman mobil.
Setelah terbang selama dua jam dari Jakarta ke Batam, tibalah mereka di kota Teh Obeng itu.
"Anda tidak punya mobil kan. Silahkan pakai ini. " kata Anita Sari.
"Bagaimana kau mengurusnya. " tanya suhu Wirogeni saat Anita Sari menyodorkan kunci mobil padanya.
"Hal gampang, ini mobil yang dibelikan ayah saya. Tapi saya tak bisa menyetir. " kata Anita Sari.
"Membelikan mobil mewah, dan uang tunai yang sangat banyak. Sebenarnya apa pekerjaan ayahmu ,nona Anita. " suhu Wirogeni melirik Anita Sari, lalu duduk di belakang setir.
"Ayah punya bisnis besar di beberapa kota di Indonesia. Ada juga yang di Australia dan Singapura. Ia juga mengirimkan uang, tapi aku tidak tau buat apa. " ujar Anita Sari.
"Dia tinggal di apartemen mahal. Kalau tau aku menangkap mangsa besar begini... "suhu Wirogeni melihat Anita Sari dari kaca spion. " karena semalam tidak melihat hantu, ekpresinya jadi berubah seperti itu. Mau mengarang cerita lagi juga sudah tidak bisa. Kalau dibandingkan dengan kemarin, dia benar benar berubah. Wajahnya jadi lebih terlihat manusia. Tapi..."batin suhu Wirogeni. "Tapi kenapa kau duduk di belakang, memangnya aku supir. " omelnya pada Anita Sari.
Mobil mulai meninggalkan bandara. Senja mulai menyelimuti kota Batam. Perjalanan ke Tanjung uncang memang jauh. Ibarat ujung ketemu ujung.
"Apakah rumah Bapak masih jauh. " tannya Anita Sari.
"Satu jam lagi. " jawab suhu Wirogeni.
"Hah, jauh amat. Bukannya Batam ini kecil. Kok lama baru sampai. " ujar Anita Sari.
"Kecil kecil. Kau tau Hongkong tidak, " kata suhu Wirogeni.
"Tau, aku sering ke sana dengan ayah." jawab Anita Sari.
"Nah sama aja. Hongkong itu kecil. Tapi dari Shatin ke Teun mun, butuh waktu berapa jam naik bus. Terus dari Chinatown ke Tampenis butuh dua jam toh, padahal dekat. " kata suhu Wirogeni.
"Anda pernah ke Singapura juga. " tanya Anita Sari.
"Tinggal di Batam, rugi tak pernah ke Singapura. "sungut suhu Wirogeni. " kau itu, seharusnya tidak sembarangan. Mana boleh wanita dewasa tidur sembarangan padahal di depannya ada laki-lakilaki-laki tidak dikenal seperti kemarin. Aku ini lebih mengerikan dari pada hantu. "ujarnya.
" Kenapa jadi Bapak yang lebih mengerikan, hantu itu lebih menyeramkan. "kata Anita Sari. Mobil baru mengitari bundaran Kepri mall.
"Kalau kemarin aku menyerangmu bagaimana. " tanya suhu Wirogeni.
"Tapi pak, Bapak benar benar tidak melihat sesuatu kemarin. " Anita Sari memajukan badan ke depan. Ia menatap suhu Wirogeni.
"Anita, kau tau, saat kita melihat sesuatu hal hal gaib, kenapa semuanya berbentuk seperti manusia. " tanya suhu Wirogeni. "karena manusia itu adalah mahluk egois. Sehingga mereka mencari gambaran yang mirip dengan dirinya,untuk semua mahluk. Dan lagi, karena kita manusia memiliki imajinasi, ditambah lagi dengan informasi yang pernah kita dengar, membuat kita jadi lebih mudah lagi menggambarkan sesuatu di kepala kita. Lelaki yang otaknya tidak ada, wanita leher patah yang sedang mandi, yang ada di situ juga bentuknya seperti manusia kan. "tunjuk suhu Wirogeni saat mereka mulai memasuki jembatan layang. "Bisa dibilang, ketika manusia mengatakan melihat hantu, hampir sembilan puluh persennya adalah hal itu tidak ada. Karena.... "
Brak, Brak
Sesuatu menabrak kaca depan hingga retak.
Prankkk, ciiiiittt Brak bruk Brak, ciiiitttt
Dengan cepat suhu Wirogeni membanting stir, untung saja jalanan sepi. Kabut mulai turun, hawa dingin menusuk tulang. Suhu Wirogeni segera keluar.
"Apa itu tadi. Apa hantu gentayangan, tapi tak mungkin hantu bisa tertabrak secara fisik. "gumam suhu Wirogeni. Matanya melihat sesosok tubuh tergeletak di aspal, tak jauh dari mobilnya. Anehnya, tak ada satupun mobil lewat. Lengang sekali situasi saat itu. Dengan berlari ia mendekati sosok itu. "itu bukan hantu, hantu itu tidak ada. " ia melihat tubuh berlumur darah dengan pakaian bergaris biru. Ciri baju pasien rumah sakit. "hei, apa anda tidak apa apa. " ia mencoba melihat tubuh korban, tapi ia terkejut saat melihat keadaan wajah yang sangat mengerikan. Darah keluar dari mata, hidung dan telinga lelaki itu.
"Ekhhh." lelaki itu mengerang. "tolong.... saya takut. " gumamnya lirih.
"Walaupun kondisinya mengerikan, dia bukan hantu. Dia hanya orang yang terluka." batin suhu Wirogeni.
Sementara di mobil. Anita Sari sadar setelah terkejut akibat benturan tadi.
"Bapak!!!!. " teriaknya. "bapak ada fi mana. " kabut tebal menghalangi pandangan. Saat Anita Sari mencoba terus berjalan, ia terkejut dengan banyaknya mobil berserak seperti habis kecelakaan maut. Ia terbelalak melihat pengemudi yang berlumur darah. Ada yang tubuhnya menembus kaca depan, ada yang terlempar ke luar mobil. Sungguh pemandangan yang menakutkan. Saat tubuhnya membentur mobil lain, di depan kemudi, lelaki dengan kepala penyok menatapnya. Anita Sari menjerit kencang. Ia ingin berlari, tapi di depannya sudah berdiri wanita berambut pendek. Dengan mata merah dan wajah pucat.
Sementara itu, suhu Wirogeni, menggendong lelaki korban kecelakaan itu. Dengan susah payah mencapai mobil. Akhirnya lelaki itu berhasil di letakkan di kursi belakang.
"Anita." suhu Wirogeni terkejut, menyadari Anita Sari tidak ada. "Anita!!!! Anita!!!!
Kemana kira kira Anita?
Siapa lelaki itu?
Dapatkah suhu Wirogeni menemukan Anita?
Baca bab selanjutnya

Comentário do Livro (105)

  • avatar
    YonoMul

    aku suka

    2d

      0
  • avatar
    XiaomiAkun

    wah saya sangat menyukai cerita ini😁

    3d

      0
  • avatar
    gilbertnuel

    bagus cerita ny sangat baguss saya suka

    17/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes