logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

3

" Halo Mbak ! Boleh, minta waktunya sebentar ! "
Wanita yang merupakan teman baik Emily tersebut menoleh.
" Oh ada yang bisa saya bantu Mas ? "
" Tidak, saya mau bertanya tentang wanita berjilbab tadi !"
" Oh, Emily, dia teman saya Mas. Dulu, kami pernah bersekolah di sekolah yang sama. Apa jangan-jangan Masnya naksir sama Emi ya ? Kalau iya segera lamar saja Mas. Karena, Emily gadis yang lurus. Dia tidak mau pacaran, karena dia selalu bilang dosanya sudah terlampau banyak, di tambah pacaran maka akan lebih banyak lagi. Jadi, dia nggak pernah peduli walaupun dianggap perawan tua. Yang penting, dia bisa menjaga dirinya dari fitnah. Dan satu hal yang harus anda tahu, kalau anda ingin berbuat jahat pada Emily maka, hadapi saya dulu ! "
" Aduh Mbak, serem amat. Saya bukan pria seperti itu. Saya hanya penasaran, apakah anak yang dibawa wanita tadi , mirip dengan Rachel Sherlyana ? "
Dinda mengerutkan keningnya, dia kemudian mengangguk.
" Betul sekali, hanya saja alis dan bibirnya mirip . Oh Ya ampun, mirip seperti... anda. Apa jangan-jangan anda Ayahnya ? "
" Ssst, Mbak jangan berisik. Orang akan salah paham ! "
" Astagfirullah, maaf ! "
" Tidak apa-apa, cukup katakan saya akan memberikan uang tutup mulut. Saya adalah mantan kekasih nya Rachel, makanya saya menanyakan gadis tadi ! "
" Oh, baik, itu benar. Tadi, Emily memang menggendong seorang bayi yang mirip sekali wajahnya dengan kalian berdua "
" Baik, ini uangnya dan tolong berikan saya alamat gadis barusan ! "
" Oh, kalau itu tidak bisa. Dan, terimakasih atas uangnya ya ! "
Gadis itu berlari, meninggalkan Erlangga seorang diri.

" Mbak, hei jangan pergi saya belum selesai . Mbak ! "
Semua mata tertuju pada Erlangga yang begitu berisik, sehingga dia pun malu dibuatnya.
" Maaf sudah membuat kalian tidak nyaman ! " ujar Erlangga.
Erlangga memutar tubuhnya dan segera pergi meninggalkan tempat tersebut.
" Aih, mengapa dia pergi begitu sih. Aku cuma minta alamat rumahnya loh ! " batin Erlangga.
Namun, di sisi lain Erlangga begitu bahagia, setelah patah hati diputuskan oleh sang kekasih. Kini, dia justru dengan cepat bisa melupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Rachel, dan juga Giovani terhadapnya, berkat kehadiran Emily. Walaupun, dia tidak begitu mengenal wanita itu, akan tetapi, dia bisa merasakannya jika, gadis itu adalah wanita baik-baik. Terlihat dari penampilan serta sikapnya barusan.
" Mungkinkah ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama ? Kalau benar, aku harus mengejarnya. Sekalian aku akan melakukan tes DNA apakah dia anakku atau bukan. Jika benar, dia anakku, maka, gadis tadi harus menjadi istriku. Dan, jika anak tersebut bukan anakku, dia juga harus menjadi istriku. Baiklah aku sudah memutuskannya, jika aku harus memenangkan tender, agar bisa memboyong keduanya ke mansionku ! "

Tidak terasa satu bulan sudah, Erlangga dan sekretarisnya mempersiapkan proposal kerja dengan baik. Dan, hari ini mereka memenangkan tender. Artinya, selangkah lagi dia bisa menjadi pewaris keluarga Setiawan.
" Untuk kali ini Papa kalah dariku ! "
Setiawan membuang wajahnya, dia tidak sudi bertatap muka dengan putra sulungnya tersebut.
" Kak jangan mulai, Papa sedang emosi ! "
" Emosi karena gagal, huh miris sekali ! "
Perkataan sarkatik yang dilontarkan oleh Erlangga, membuat Setiawan naik pitam .
" DASAR ANAK KURANG AJAR ! "
" Kak ! "
" Sudahlah aku tidak ingin mendengar omongan mu lagi, Gio. Papa, ingat ini baik-baik cepat atau lambat. Aku akan merebut kembali semua harta kekayaan Mama yang sudah kalian rebut. Irwan, ayo kita pergi! "
Erlangga, di dampingi Irwan membalikan tubuh keduanya, dan mereka meninggalkan tempat tersebut. Setelah Erlangga dan Irwan pergi, Setiawan memegangi dadanya yang sakit, pria paruh bayi itu pun jatuh pingsan .
" PAPA..., Jali siapkan mobil. CEPAT !
Giovani berteriak kencang, dan supir pribadi keluarga Setiawan yang dipanggil pun kemudian, bergegas menyiapkan mobil untuk mengantar ke rumah sakit.
" Segitu teganya Kakak sama Papa, padahal Papa juga menyayangimu Kak ! " batin Giovani.
Rachel masih dalam pemulihan, dia menghubungi Giovani. Akan tetapi, pria itu masih belum menerima panggilan masuk darinya. Yang terdengar, hanyalah suara operator.
" Kak Gio kemana sih ? Aku kangen banget sama dia . Kok nggak diangkat-angkat ? Ih menyebalkan ... ! "
Beberapa saat kemudian, Rachel menerima panggilan masuk dari kekasih barunya.
" Sayang, maafkan aku. Barusan, aku sedang mengurus administrasi Papa, beliau masuk rumah sakit karena penyakit jantung nya kambuh, dan saat ini sedang menjalani perawatan! "
" Astaga, bagaimana bisa ? "
" Setelah kita kalah, Kak Erlangga berkata tidak sopan kepada Papa. Lalu, setelah Kak Erlangga pergi, Papa pingsan ! "
" Ya Ampun, kok Kak Erlangga jahat banget sih! Untungnya aku memilih Kakak, pria yang tepat untuk menikah denganku ! "
Terdengar suara tertawa renyah dari Giovani di seberang sana.
" Haha, kamu bisa saja sayang. Oh iya, kamu sedang apa ? Sudah makan belum ? "
" Aku sedang menghubungi Kakak, dan aku sudah makan. Jangan khawatir . Kak Gio sendiri bagaimana ? "
" Aku juga sudah makan burger tadi, karena waktunya mepet sekali, juga sedang repot menjaga Papa ! "
" Ya sudah aku tutup ya . Maaf ya aku sudah mengganggu Kakak ! "
" Tidak Kok, aku senang kamu menghubungiku . Jika kamu ada acara, sebaiknya dimatikan saja. Aku akan selalu menunggu kamu di sini, I love you and, I miss you sayang ! "
" Terimakasih Kak, I love you and i miss you too muachh... ! "
Rachel selalu mengakhiri percakapan mereka dengan gaya genit nya, sedangkan sang kekasih hanya bisa tersenyum manis, dia bangga bisa dicintai oleh Rachel. Walaupun, Rachel sudah tidak suci lagi karena, wanita itu merupakan kekasih sang Kakak dulu .Tetapi, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Yang jelas, dia meng-klaim cintanya kepada Rachel melebihi cinta Erlangga kepada wanita tersebut.
Erlangga dan juga Irwan, sedang sibuk untuk persiapan para pekerja kontruksi yang akan mengerjakan tender untuk pertama kalinya, yaitu sebuah bangunan yang sudah di desain oleh Erlangga dan kawan-kawan.
" Bagaimana , apakah sudah beres semua! "
" Mereka sudah siap segalanya, dan, besok pagi sudah bisa bekerja ! "
Erlangga mengangguk,
" Baik, kita harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh supaya, klien kita puas ! "
" Baik Tuan, insyaallah kita bisa ! "
Senyuman manis terukir di bibir pria tampan tersebut, ia begitu percaya diri.
" Kita bisa, walaupun ini yang pertama kalinya kita melakukan pekerjaan ini. Semoga semuanya lancar, dan baik baik saja ! "
Perkataan Erlangga di Aamiin kan oleh Irwan, kali ini mereka berhasil memenangkan tender, dan jangan sampai mengecewakan klien mereka.
~ Bersambung ~
NB : Maaf apabila masih ada kesalahan penulisan, cara kerja, dan juga banyak typo. 🙏🏼
^ A-yen94 ^

Comentário do Livro (145)

  • avatar
    RAMADANTI ISMAILCHELSEA

    wah bagus bangat ceritanya saya kasih bintang 5

    22d

      0
  • avatar
    Diah

    bagus banget novelnya

    26d

      0
  • avatar
    NgabiuFEBRIANTI

    ceritanya bgus bngt, aku suka 😍🥰

    22/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes