logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

5

Kehidupan memang tidak selalu menyenangkan dan tidak mudah. Ada saja kejadian-kejadian yang tak terduga datang tanpa rencana yang hadir setiap harinya. Di dalam menjalani kehidupan harus dijalani dengan usaha yang keras dan konsisten. Akan tetapi jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur.

Dengan bersyukur hal yang sulit saat menjalani perjuangan hidup akan terasa lebih mudah dan tetap bahagia. Itulah yang dirasakan Azura. Saat ini ia mengalami fase terberat dalam hidupnya, memulai semuanya dari nol.

Setelah Azura menidurkan anak - anaknya. Ia kembali fokus di depan laptopnya. Kerjaannya yang menuntut harus selalu update cerita membuatnya harus bekerja extra keras. Sebenarnya kalau hanya bekerja sebagai penulis lepas di salah satu aplikasi online membantu perekonomiannya.

Untuk si kembar Angelo dan Angela mendapatkan tunjangan dari Ben. Ben mengirimkan uang 2 juta per minggu jika diakumulasi 8 juta perbulan. Walau Ben meninggalkannya demi wanita lain, Ben tidak mau memberikan sedikitpun harta gana gini, hanya sebuah motor. Walau sakit perasaannya, tapi ia tetap akan berusaha sekuat tenaganya untuk tetap melanjutkan hidup tanpa Ben.

“Jadi nanti si Alana nikah sama Alex, tapi diganggu Sabrina, kakaknya Alana,” gumam Azura saat mengetik cerita Only You.

Cerita Only You yang merupakan cerita pertamanya yang bertemakan pengantin pengganti. Cerita tentang adik yang menggantikan kakaknya menikah dengan pria yang lebih tua, tapi ada sedikit bumbu - bumbu percikan percintaan yang akan membuat emosi pembaca menjadi ikut merasakan sedih, bahagia, marah, dan juga emosi sendiri. Cerita novelnya sendiri itu bagaikan sayuran. Jika tidak ada bumbu - bumbu masakan tidak akan terasa nikmat untuk disantap.

Walau cerita Only You sudah tamat, tapi ia mengedit beberapa kesalahan dan kekurangan kata agar lebih mudah dibaca. Ada beberapa bab menceritakan tentang pengalaman pribadi, seperti saat berhubungan suami istri dulu dengan Ben malah suaminya menyebutkan nama wanita lain. Richa Rahaya, nama wanita lain yang sekarang menjadi calon istri mantan suaminya, Ben.

Azura menjadi teringat dengan masa lalunya. Dulu ia menikah dengan Ben saat masih kuliah. Gaya berpacaran dengan Ben sudah bebas dan melewati batas kewajaran, Ben menikahinya karena ia hamil duluan sehingga ia tidak menamatkan jenjang pendidikannya di universitas. Jika teringat masa lalu membuatnya menyesal telah hamil duluan.

Dulu Azura berpikir dengan menikah segala permasalahan hidupnya sudah selesai. Dikiranya pernikahan itu seperti novel - novel yang sering dibacanya atau film - film disney kesukaannya dulu. Berpacaran dan menikah merupakan ending bahagia dalam sebuah kehidupan. Menikah memiliki anak dan hidup bahagia sampai ajal menjemput, akan tetapi di dalam pernikahannya semua itu salah.

Dalam pernikahan yang dijalaninya ternyata malah awal dari kehidupan yang sebenarnya. Ia tidak pernah berpikir kalau menikah itu begitu sulit. Malah sekarang menjadi awal dari kehancuran hidupnya sendiri. Saat ego sudah melanda akan ada pertengkaran untuk merasa saling benar dan tidak pernah salah. Menikah di usia muda dengan perekonomian yang belum mapan mampu memercikan api pertengkaran di antara pasangan suami istri.

Jika dulu Azura tidak dimabuk cinta dan dibutakan oleh perasaan cinta tentu ia tidak akan mengalami kesulitan seperti sekarang. Hanya pendidikan sekolah menengah umum dengan usia yang sudah beranjak 25 tahun ke atas tanpa pengalaman kerja tentu tidak akan begitu mudah mendapatkan pekerjaan. Ia berharap anak - anak muda generasi milenia berpikir kembali tentang perbuatan berhubungan seksual sebelum menikah. Akan ada penyesalan walaupun ada juga hikmah dibalik semua kejadian.

Sekarang Azura mengambil hikmah dari semua pengalaman hidupnya, agar bisa menjadi lebih kuat dan tidak mudah menyerah. Apapun yang terjadi dengan semua rasa sakitnya hidup akan terus berjalan. Tapi ia juga bersyukur memiliki putra putri yang sangat menyayanginya. Demi Angelo dan Angela bagaimanapun sulitnya hidup akan ia jalani. Seorang ibu mampu menahan beribu - ribu rasa sakit demi anak - anaknya.

“Aku harus kuat, aku harus bisa, aku ga boleh putus asa, dan menyerah. Ingat anak - anakmu masih kecil Azura dan kamu berhak bahagia,” ucap Azura memotivasi dirinya sendiri.

Masalah hati sudah bisa Azura atasi, namun masalah finansial yang biasa dialami wanita bercerailah sulit untuk dijalankannya. Seandainya Ben mau memberikan rumah tempat mereka tinggal dulu mungkin ia tidak akan merasakan kesulitan. Ben begitu perhitungan padanya bukan hanya setelah bercerai, namun saat dulu masih jadi istrinya pun Ben begitu teliti dengan uang yang dikeluarkannya.

Setiap pengeluaran harus dicatat Azura dari membeli keperluan rumah sampai jajan anak pun harus dituliskan di buku. Setiap minggu Ben akan mengecek semua uang yang telah diberikannya pada Azura dan semua itu harus lengkap beserta nota pembeliannya. Jika tidak ada struk pembelian Ben akan marah dan menuduh Azura telah korupsi.

Saat itu Azura sangat terkejut waktu dulu Ben mengatakan ia sama saja seperti koruptor yang suka korupsi. Ingin sekali ia protes dengan perkataan Ben yang menyamakan dirinya dengan koruptor m, tapi tidak memiliki keberanian. Bagaimana ia bisa korupsi jika hanya kembalian seribu rupiah. Menurut Ben korupsi itu dimulai dari terkecil dan jika tidak ditindak sejak dari awal akan menumbuhkan bibit - bibit korupsi yang lebih besar.

Ada kalanya Azura tidak tahan dengan perkataan Ben yang begitu pedas dan kasar padanya. Saat ia membalas perkataan Ben dan Ben kalah beradu pendapat dengannya hanya akan mendapatkan tamparan di pipinya. Sudah tak terhitung lagi berapa kali Ben yang dulu berstatus sebagai suaminya memukuli dirinya tanpa belas kasihan sedikitpun.

Banyak pengalaman hidup menikah selama 5 tahun bersama Ben membuat trauma tersendiri bagi Azura. Ia tak pernah menyangka orang yang dicintainya bisa menyakitinya. Bahkan begitu kejam memukulnya seperti orang kesetanan. Tanda - tanda lebam di badannya dulu sudah seperti hiasan yang selalu mewarnai tubuhnya.

Pernah Azura dulu menutupi bekas luka di bibirnya dengan lipstik berwarna merah menyala. Malah kalau ditanya orang ia akan mengatakan kalau lagi sariawan. Semua kejadian ia tutupi sendiri, tanpa berani ia membicarakan aib suaminya. Yang paling menyakitkan lagi saat dulu ia hamil Angelo dan Angela sering dipukuli.

Seharusnya seorang suami menyayangi istrinya saat hamil, tapi berbeda dengan Ben. Tak ada kata ampun walau sedang hamil. Tangan Ben akan dengan lincahnya menampar pipinya. Mengutuk bayi dalam kandungannya. Bagi Ben kehamilan Azura dulu merupakan kesalahan terbesar. Ben bahkan sering mengucapkan kalau mengenal Azura adalah kesalahan terburuk dalam hidupnya. Ben sangat menyesal sudah mengenal Azura.

Hati wanita mana yang tak sakit hati dikatakan begitu oleh suaminya sendiri, pria yang dulu begitu memuja dan mencintainya adalah orang yang paling merendahkannya, menghinanya. Tanpa terasa bulir - bulir air mata terjatuh di pipinya. Pengalaman masa lalu yang begitu menyakitkan tidak begitu saja mudah dilupakan. Hanya air mata yang selalu menemaninya.

Untuk sejenak Azura larut dalam kesedihannya. Ia mengusap air matanya menatap anak kembarnya. Mungkin bagi Ben, Angelo dan Angela merupakan kesialan, tapi bagi Azura mereka merupakan anugerah terindah yang telah diberikan Tuhan kepadanya dan akan ia jaga dengan sepenuh hatinya.

“Mama akan berjuang apapun demi kalian, bahkan nyawa ku akan kuberikan demi kalian buah hatiku,” ucap Azura sambil memberikan kecupan di dahi anak kembarnya.



Comentário do Livro (149)

  • avatar
    JannahNurul

    saya suka sangat

    20d

      0
  • avatar
    Julia Jr.

    ceritanya suru

    24d

      0
  • avatar
    Faisal1105Aa

    ceritany bagus

    24/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes