logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

7. Tawaran Boncengan

“Selamat sore rekan-rekan semuanya. Sebelum lanjut saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Barangkali disini ada yang belum mengenal saya. Karena saya melihat sudah ada anggota-anggota baru yang bergabung di grup remaja kampung ini. Perkenalkan nama saya Agung Nugraha, bisa dipanggil Agung atau Mas Agung. Saat ini saya menjabat sebagai ketua remaja disini. Rekan-rekan semua, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada kalian semua yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih ini. Saya selaku ketua remaja, mohon maaf bila belum maksimal dalam memimpin organisasi ini. Saya menyadari bahwa saya kadang belum bisa aktif berpartisipasi dalam beberapa kegiatan, saya mohon maaf. Saya berharap kegiatan seperti ini tetap berjalan sesuai rencana. Tetap jaga semangat kalian. Terima kasih”
Suara tepuk tangan mengakhiri sambutan yang Mas Agung sampaikan. Bisa kulihat gadis-gadis sekelilingku terbengong-bengong menatap Mas Agung. Apalagi remaja puber yang sebelumnya belum pernah melihat Mas Agung hanya bisa tersenyum-senyum mendengar sambutannya. Setelah sambutan berakhir yang menandakan kegiatan bersih-bersih hari ini sudah berakhir. Aku, Sari, dan Manik berjalan menyusuri jalanan yang tampak ramai di lalui anak-anak yang sedang bermain. Kami banyak bercerita tentang wisata-wisata yang kami ketahui memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan. Dari obrolan kami aku menyimpulkan bahwa Manik memiliki kepribadian yang sama dengan Aku dan Sari, kami lebih suka membicarakan hal-hal yang kami sukai kebanding bergosip tentang orang lain. Saat asyik mengobrol, tiba-tiba sebuah sepeda motor berhenti di depan kami dan menawarkan tumpangan.
“Ayo ada yang mau naik?”
“Eh mas Agung”, kagetku bersamaan dengan Sari dan Manik
Tampak Sari dan Manik menjadi salah tingkah. Huh dasar wanita liat yang bening aja langsung tidak bisa berbicara. Karena masih tidak ada yang merespon Mas Agung aku kemudian menjawabnya.
“Terima kasih Mas, saya jalan kaki saja. Mungkin Manik atau Sari. Eh kalian mau bonceng bersama Mas Agung” Aku sedikit menyenggol lengan Manik supaya dia sadar dengan apa yang kuucapkan.
Ku lihat Mas Agung mengerutkan keningnya sambal menatapku dalam. Apa hanya perasaanku saja, raut muka Mas Agung sekilas berubah sendu. Tapi dengan cepat dia mengubah raut wajahnya menjadi tersenyum dan melihat ke arah Sari dan Manik.
“Sari sama Manik bagaimana?”
Dengan cepat aku kembali menyenggol Manik dan Sari.
“Kalo saya atau Manik yang ikut bonceng, nanti di pertengahan jalan saya sendirian jalannya mas. Soalnya saya serumah sama Manik. Gimana kalo kamu aja Nur”
Aku terkejut dengan apa yang Sari katakan. Oh no aku tidak mau.
“Eh kalian aja, lagian rumahku kan lumayan dekat dari sini. Aku jalan kaki saja”
“Dekat apanya Nur, kamu aja deh boncengan sama Mas Agung. Biar aku sama Manik aja yang jalan kaki”
“Iya mbak, biar kita jalan kaki aja hehe”.
Ku tatap manik yang senyum cengengesan. Aku menggerakkan mataku kanan kiri seolah-olah mengatakan gimana sih ini kan kesempatan buat kamu bisa deket sama Mas Agung. Kok malah suruh aku yang naik, harusnya kamu donk. Manik mengedipkan matanya, dan bisa kutangkap bahwa dia untuk saat ini belum berani dengan Mas Agung
“Ayo Nur, kasihan Mas Agung nunggunya lama”
“Ayok dik Nurma”
Aku hanya bisa menghela nafas dan naik ke atas motor mas Agung meninggalkan dua sobat tidak ada akhlak itu. Selama perjalanan tidak ada yang memulai obrolan terlebih dahulu. Aku masih merasa situasi ini terlalu canggung. Ini juga, perasaan rumahku nggak jauh deh, kok ini rasanya udah sejam aja sih.
“Dik Nurma gimana kuliahnya?” Mas Agung memulai obrolan. Mungkin dia merasa bosan karena aku hanya diam saja selama perjalanan.
“Baik mas, Mas Agung sekarang gimana kerjanya?” Biar obrolan tidak terkesan kaku, aku mencoba berbasa basi.
“Ya seperti itulah dik, sekarang lagi bertugas di papua dan mumpung dapat cuti jadi mas sempat untuk pulang kampung. Dik Nurma semester berapa sekarang? “
“Ini mau semester 8 mas”
“wah sebentar lagi sudah mau lulus ya dik, setelah itu rencananya mau ngapain dik?”
‘Belum ada rencana pastinya sih mas, cuma nanti berharap aja dapat pekerjaan yang sesuai dengan bidang ku”
“Semoga saja dik, jangan pernah putus asa ya dik. Apalagi di zaman sekarang ini susah mencari pekerjaan yang memang benar-benar sesuai dengan minat kita”
“Desi bukannya masih kuliah juga ya Mas?”
“Iya dia masih kuliah, tapi mas kurang tau juga dengan sistemnya soalnya dia kan sekolah Kesehatan dik”
“Kita dulu sekelas waktu sekolah dasar mas, dan waktu SMP desi sudah merantau ke kota untuk sekolah jadinya kita jarang bertemu”
“Benarkah itu dik?”
“Iya mas, dulu kita sering main batu-batuan itu. Ah mungkin Desi sudah lupa dia mas, sudah lama sekali. Kita juga sering ngerjain PR di rumah Mas Agung”
Aku bergegas turun setelah kita sampai di halaman depan rumah. “Mau mampir dulu mas?”
“Lain kali ya dik, mas ada janji setelah ini”
“Iya mas, sekali lagi terima kasih ya mas. Maaf kalau merepotkan”
“Sama-sama dik, justru mas sama sekali tidak merasa direpotkan. Kalau begitu mas pamit dulu ya dik. Segeralah mandi dik biar badan kembali segar”
“Iya mas, hati-hati”
Aku masih setia memandangi Mas Agung sampai motor yang dikendarai hilang ditelan jalan. Ah mimpi apa aku hari ini bisa berboncengaan dengan Mas Agung. Aku bergegas masuk untuk menyegarkan badan, bersih-bersih hari ini membuat badan lelah.

Comentário do Livro (247)

  • avatar
    SyahfitriSyifa

    untuk melakukan hubungan seks pada usia max Payne pada wanita maupun padat penduduk pada tahun depan rumahnya tidak maka panggung sebagai bahan bakar fosil tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil foto kamera digital Canon PIXMA iP2770 tidak maka panggung sebagai bahan bakar fosil tersebut mengungkap bybgd pada wanita maupun padat penduduk pada tahun depan rumahnya tidak maka panggung sebagai bahan bakar fosil tersebut dilakukan untuk mendapatkan penawaran terbaikmu pada tahun depan rumahnya u

    29/12

      0
  • avatar
    ButarbutarYeremia

    sangat bagus dan cerita nya sangat menarik

    25/09

      0
  • avatar
    Nurul Fadila

    Wow keren bngt

    24/09

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes