logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

6. Pemuda Tampan itu Mas Agung

Sekitar 1 jam-an kami bersih-bersih akhirnya lapangan sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya.
“Ya ampun akhirnya selesai juga, ayok kita ngambil minum di depan” Aku mengajak Sari dan Manik untuk mengambil minum.
Dalam kegiatan kerja bakti ini kita akan disediakan minuman sehingga remaja yang merasa kehausan bisa mengambil minuman disini.
“Ada apa ya kok rame ya ngantri ya?’
“Itu lo Nur, Mas Agung sudah datang, aura ketampanannya mancar sampai kesini hihihi, ucap
remaja yang berdiri di samping belakang ku.
‘Mbak Sar, Mbak Nurma ayok kita ke dapan. aku sangat penasaran dengan yang namanya Mas Agung itu” ucap manik sambal menarik tanganku dan tangan Sari. Kami pun berdiri di barisan antri dan Manik masih tetap celingak celinguk ke depan.
“Mbak Sar mana orangnya? kok aku nggak liat ya, yang mana sih mbak?”
“Sabar lahh, mungkin Mas Agungnya sedang dikerubungi jadi kita nggak liat, kita tunggu antrian kita aja”
Selang sekitar 3 menit kemudian, aku, Sari dan Manik yang akan menerima jatah minuman. Aku tidak melihat siapa yang memberikan minuman karena aku ada di urutan ketiga setelah Manik dan Sari, dimana Sari lebih tinggi dari ku. Jadinya posisi tangan ku langsung mengambil minuman tanpa melihat siapa yang memberikannya.
“Ini Dik Nurma”
Aku langsung mendongakkan kepalaku dan kulihat Mas Agung yang sedang memberikan minuman. Aku sempat terdiam sebentar mengagumi ciptaan tuhan yang mendekati tipe kebanyakan perempuan di muka bumi. Hayalanku berakhir ketika ada tepukan di belakangku yang meminta aku untuk bergeser posisi. Aku masih tetap curi- curi pandang ke Mas Agung setelah bergeser posisi menjadi menyamping. Dari curi-curi pandangku aku juga menangkap bahwa Mas Agung juga sempat melirikku.
“Eh Mas Agung kok lirik-lirik kesini ya mbak, jangan-jangan dia lirik-lirik aku lagi mbak” komentar Manik. Rupanya tidak aku saja yang merasa kalau Mas Agung melirik ke arah kami tetapi Manik juga melihatnya.
“Jangan banyak halu lah Nik, perasaanmu saja kali. Mungkin aja Mas Agung lagi liatin sekitar”
“Eh seriusan mbak, apa jangan-jangan Mas Agung lirik Mbak Nurma ya?
Aku tersentak dengan ucapan Manik dan dengan cepat aku meeresponsnya. “Nggak mungkin lah Nik, palingan lirik kamu kali”. Aku melihat Manik tersenyum malu-malu dengan ucapanku ku barusan.
Mas Agung adalah anak bapak kepada desa yang saat ini berumur 27 tahun. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara dan bekerja sebagai polisi. Tapi dari cerita tetangga Mas Agung juga dikabarkan memiliki usaha di luaran sana, aku kurang tahu dengan usaha apa itu. Sama seperti gadis-gadis yang lainnya, Mas Agung adalah tipeku. Hanya mengagumi sebagai tipe, tidak lebih. Aku cukup sadar diri dengan keadaan. Aku tidak boleh menyimpan perasaan yang berlebih kepadanya, Mas Agung terlalu sulit untuk digapai.
‘Mas Agung benar-benar tipeku mbak, aku harus bisa deka dengan Mas Agung. Mbak punya kontaknya tidak?”
“Mas Agung itu umurnya kalo nggak salah jauh lo sama sama tipe idealmu itu Nik, yakin masih mau”
“Emang tipe idealmu umurnya berapa Nik?” Kali ini juga ikutan kepo dengan tipe umur ideal Manik.
“Heheh maunya yang lebih muda atau sumuran lah mbak.
“Wah jadi kamu pecinta brondong dong” tawaku cekikikan.
“Tapi semua berubah mulai sekarang mbak. Untuk saat ini aku tidak memandang umur lagi mbak, kalo modelannya seperti Mas Agung tua 10 tahun pun aku siap. Ayok Mbak Sar kasih tau aku kontaknya Mas Agung”
‘Emang berani kontek-kontekan sama Mas Agung?” Sari bertanya dengan nada candaan.
“Berani lah mbak, ingat masa depan yang cerah dengan pemuda tampan harus diawali dengan perjuangan ekstra”. Ucap manik menggebu-gebu
“Kayaknya di grup ada deh kontaknya nik”
“Yang benar Mbak Nur, otw save nih” Manik mengeluarkan handphonenya dengan cepat dan ku liat dia mulai mencari kontak Mas Agung kemudian men- savenya.
“Ya udah kontek sana” ,pancingku.
Manik hanya nyengir memperlihatkan lesung pipinya yang menurutku adalah sumber penambah kecantikan nya
“Nantilah Mbak Nur hehehe”
“Jangan terlalu berharap deh Nik, kamu kan belum lama tinggal di kampung ini jadi belum tau siapa Mas Agung itu” ucap gadis yang berdiri di samping kiriku. Kalau tidak salah namanya Lesni.
“Aku sudah tau kok mbak siapa Mas Agung, nanti lagi aku akan kenalan hehehe”
“Mas Agung itu katanya sudah punya calon, dan yang pasti calonnya itu sepadan sama keluarga mereka”
“Emang siapa calonnya mbak?”, ingin aku juga melontarkan pertanyaan yang sama, tetapi Manik dengan cepat sudah mengatakannya.
“Kurang tau aku. Tapi katanya bukan orang sini, dan katanya juga bentar lagi Mas Agung bakalan meminangnya. Jadi jangan banyak berharap deh Nik, nanti sakit hati loo”
“Yah gagal sebelum berperang dong aku mbak”
“Cari yang lain aja lah Nik, masih banyak yang ganteng kok disini”, Jawabku.
“Mas Satya contohnya Nur ya?” Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan Lesni, aku tahu dia sedang menggodaku.
“kalo aku maunya Mas Agung gimana donk mbak?”
“Ya terserah mu lah, tapi siap- siap aja sakit hati”, komentar Sari
“Oh iya Kapan balik Nur? Lesni bertanya kepadaku.
Sebenarnya umur Lesni kebih tua beberapa tahun dari aku, tapi dia meminta aku untuk tidak memanggilkan Mbak tetapi cukup panggil namanya saja.
“Baru beberapa hari yang lalu Les”
“Lama tidak kau disini Nur, jarang kali aku melihatmu”
‘Maklumlah Les, aku juga jarang pulang”
“Nanti kalau ada pekerjaan yang cocok denganku di kota kabari ya Nur, aku pengen sekali merantau ke kota tapi selalu tidak diizinkan oleh bapak ku. Padahal niatku baik supaya dapat penghasilan yang lebih”
“Iya Les, nanti kalau ada aku pasti kabari”
“Makasi ya Nur, Eh ayo kesana ada pengarahan”

Comentário do Livro (247)

  • avatar
    SyahfitriSyifa

    untuk melakukan hubungan seks pada usia max Payne pada wanita maupun padat penduduk pada tahun depan rumahnya tidak maka panggung sebagai bahan bakar fosil tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil foto kamera digital Canon PIXMA iP2770 tidak maka panggung sebagai bahan bakar fosil tersebut mengungkap bybgd pada wanita maupun padat penduduk pada tahun depan rumahnya tidak maka panggung sebagai bahan bakar fosil tersebut dilakukan untuk mendapatkan penawaran terbaikmu pada tahun depan rumahnya u

    29/12

      0
  • avatar
    ButarbutarYeremia

    sangat bagus dan cerita nya sangat menarik

    25/09

      0
  • avatar
    Nurul Fadila

    Wow keren bngt

    24/09

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes