logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 7 Kerja Sekaligus Liburan

"Saya tidak apa-apa Pak," jawab Elsha dengan singkat.
"Elsha sekarang kamu hati-hati kalau berjalan," ucap Ficko dengan tersenyum.
"Kok kamu ikutin saya, jangan bilang kamu nggak mau jauh-jauh dari aku. Kamu rindu aku kan?" tanya Ficko dengan kenarsisan yang sangat tinggi.
"Nggak kok Pak, saya ikut Bapak karena saya ingin makan Dimsum dan Puyunghai Pak. Saya tidak mau makan yang lain," ungkap Elsha dengan tersenyum.
"Ok ayo cepat Elsha, jangan lama-lama. Saya apa perlu menggendongmu?" tanya Ficko kepada Elsha.
"Pak kakiku sakit sekali, sepertinya saya keseleo Pak. Tolong saya Pak," rintih dan meringis Elsha yang kesakitan.
"Ya ampun Elsha, makanya kalau jalan hati-hati. Sehabis kita sarapan aku akan mengajakmu berobat ke klinik," ucap Ficko dengan tersenyum.
Ficko akhirnya menggendong tubuh mungil Elsha, ala brigidel style.
Elsha sangat malu, wajahnya berwajah merah padam. Dia sangat malu sekali, melebihi apa pun itu.
"Pak turunkan saya," pinta Elsha karena sangat malu.
"Kenapa di turunkan?" tanya balik Ficko dengan tersenyum menggoda.
"Saya malu Pak," jawab Elsha sambil menundukan wajahnya.
"Oh my goodness dear, look at that a husband and wife are very romantic. Like we were young," ucap Kakek tersebut sambil memeluk istrinya.
Artinya, Ya ampun sayang, lihat itu sepasang suami istri itu romantis sekali. Seperti kita muda dulu, Sontak ucapan sang Kakek membuat Ficko tertawa menggelitik namun Ficko tahan. Sedangkan Elsha wajahnya semakin merah bak kepiting rebus.
Ficko mulai iseng, dia akhirnya menggoda Elsha dengan turut menimpali ucapan sang Kakek tersebut.
"Yes, our grandfather is a newlywed couple, my wife is sick because she is tired after coming home from fighting. So I can't help but carry him," ucap Ficko dengan sangat jahil.
Artinya, Iya Kakek kami ini adalah sepasang pengantin baru, istri saya sakit karena kecapean habis pulang bertempur. Jadi mau nggak mau aku menggendongnya.
Sontak saja penuturan Ficko, membuat Elsha terbatuk-batuk. Sedangkan Ficko bahkan sudah berani mengecup kening dan membelai rambut Elsha.
"Yes, young people, my goodness, I'm so jealous of wanting to be young again. So that I can carry my wife back," ucap Kakek tersebut dengan mengecup istrinya.
Artinya adalah: Iya anak muda, ya ampun saya jadi iri ingin muda lagi. Supaya saya dapat menggendong istri saya kembali.
Elsha dan Ficho langsung ke kasir, memesan makanan dan memesan ruangan privat room.
Sengaja Ficko memesan ruangan privat room, supaya Elsha dapat beristirahat.
Ficko tetap dengan setianya, menggendong Elsha hingga ke ruangan privat tersebut. Dengan penuh kelembutan Ficko menyuapi Elsha, tetapi Elsha mau nggak mau menerima suapinan dari bos Angkuh seperti Ficko.
Ficko menyuapinya karena iba, ini semua karena Elsha mengejarnya makanya iya terjatuh.
"Kamu mau tambah lagi?" tanya Ficko dengan tersenyum.
"Boleh Pak," jawab Elsha dengan singkat.
"Kamu mau nambah apa Elsha?" tanya Ficko dengan dingin.
"Dimsum udang dan telur puyuh," jawab Elsha singkat.
"Ok tunggu aku telepon," ucap Ficko.
Ficko menelepon weiters melalui telepon yang di sediakan di ruangan privat room. Ficko memesan Dimsum dengan berbagai macam rasa untuk dirinya dan Elsha.
Setelah pesanan datang, Elsha sangat syok dan terkejut. Bayangkan saja Elsha harus memakan sebanyak itu.
"Pak kok pesanannya banyak banget," protes Elsha.
"Nggak apa-apa Elsha, aku juga mau sayang. Udah jangan ptotes kamu cuman makan saja kan," ucap Ficko dengan tersenyum.
Ficko ternyata menyuapi Dimsum untuk Elsha dan dirinya, Elsha yang sudah sangat kekenyangan. Meminta untuk berhenti.
"Mas aku udah kenyang," ucap Elsha dengan tersenyum.
Elsha tanpa sadar, menguncap dan memangil Ficko dengan sebutan Mas.
Ficko juga diam sejenak, Ficko jadi salting. Tiba-tiba Ficko jadi dingin dan diam saja.
"Ok kamu sudah selesai makannya, jika sudah selesai kita kembali ke hotel. Aku ingin kita siap-siap bertemu rekan bisnis, sekarang kamu ke kamar kamu sendiri iya. Saya duluan," ucap Ficko dengan sangat dingin.
Sementara Elsha, rupanya sangat bingung. Kesalahannya apa yang dia perbuat? Sehingga membuat presdir angkuhnya marah.
Elsha dengan berjalan tertatih-tertatih, Elsha berusaha dan berjuang untuk ke kamarnya.
Setibanya di kamar Hotel, Elsha langsung merapikan diri dan penampilannya. Kaki Elsha sangat kesakitan, Elsha mengolesi kakinya dengan balsem.
Akhirnya Ficko datang juga ke kamar Elsha, Ficko sangat panik tatkala melihat Elsha sedang mengurut kakinya dengan balsem.
"Are you okay Elsha?" tanya Ficko dengan mengguncangkan tubuh Elsha.
Artinya: Apakah kau baik-baik saja Elsha?
"Yes sir I'm fine, let's meet the client soon!" ucap Elsha dengan tersenyum.
Artinya: Iya Pak saya baik-baik saja, ayo kita segera bertemu dengan klien!
"Come on Elsha, I will help you by guiding you. Do you carry me again?" tanya Ficko dengan sangat khawatir.
Artinya: Ayo Elsha, saya bantu kamu dengan menuntunmu. Apa kamu saya gendong lagi?
Elsha merasa canggung dan gugup, iya takut salah berucap. Terima tawaran sang bos Angkuh apa bagaimana?
"Hello Elsa! Don't take your time. Your silence means that I want to carry you," ucap Ficko dengan dingin.
Artinya : Hello Elsha! Kau jangan mengulur waktumu. Diammu berati mau saya gendong.
Ficko dan Elsha, langsung pergi ke kamar 544. Menemui klien bisnisnya. Dengan menggendong Elsha Ficko sekuat tenaga.
Setibanya di kamar 544, Fickon dan Elsha langsung mengetuk pintu. Setelah di izinkan masuk. Elsha langsung di turunkan Ficko.
Rekan bisnis Ficko, mengira Elsha adalah istrinya.
"Is your wife sick?" tanya Mr. Smith rekan bisnis Ficko.
Artinya : Apakah istri Bapak sedang sakit?
"Yes, that's right, it's natural for newlyweds. So it's only natural that we're so warm and passionate," ungkap Ficko dengan tersenyum usil.
Artinya : Ya begitulah, wajarlah pengantin baru. Jadi wajar jika kami sangat hangat dan bergairah.
Pernyataan Ficko tersebut, membuat Elsha tersendak makanan yang sedang dia makan.
"Pelan-pelan sayang," ucap Ficko dengan tersenyum.
"Kalau mau minum bilang sayang, jangan diam-diam saja. Aku kan nggak tau," ucap Ficko dengan mengedipkan kedua matanya.
"Pak nggak lucu," jawab Elsha dengan berbisik ke telinga Ficko.
"Sudahlah Elsha, ikutin saja permainanku. Sekarang kamu berpura-pura menjadi istriku," bisik Ficko di telinga Elsha.
"Maksud Bapak apa?" tanya Elsha dengan sangat panik.
"Kamu berpura-pura menjadi istri saya, dengan begitu kita akan memenangkan tender besar. Mungkin rekan bisnisku akan berangapan aku presdir penyayang istri," ungkap Ficko dengan berbisik ke telinga Elsha.
Elsha sangat bingung, menjawab Ficko. Jika dia diam saja, nanti jika ketahuan berbohong bisa gawat.
Elsha tak mau, jika harus seperti itu.
Bersambung.

Comentário do Livro (212)

  • avatar
    AlghozaliIskhak

    saya sangat senang 😊😊😊😊😊

    6d

      0
  • avatar
    MagfiraIra

    good

    19d

      0
  • avatar
    fitraUkas

    Waahh sangat bagus sekali cerita ini sa akan membaca terus dan akan kasih lima bintang

    17/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes