logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 3 Kebahagiaan Yang Di Renggut

Elsha tak menyangka, kenapa ke dua bingkai photo bisa pecah secara bersamaan? Dia jadi harus membersihkan pecahan kacanya, walau pun dirinya harus terkena pecahan kaca tersebut.
"Ya Tuhan," ucap Elsha dari setiap membersihkan pecahan kaca.
Kekasih hatinya dan Papanya, berpamitan tak tau entah ke mana? Setelah kepergian dua orang yang dirinya sayang. Hati dan perasaanya sangat kacau, sangat tak menentu dan tak karuan.
"Pirasat apa ini ya Tuhan, hati dan pikiranku jadi tak karuan seperti ini. Apakah akan ada sesuatu yang terjadi," ucap Elsha dalam hati sambil mencoba tersenyum.
Sementara di dalam mobil, Ayah dan kekasih Elsha mencoba menemui Stella dan Yeseline.
"Sayang akhirnya kau datang juga," bisik Stella dengan manjanya.
"Kau jangan terlalu percaya diri Stella, hubungan kita sudah berakhir. Jadi jangan panggil aku sayang lagi kepadaku," maki dan umpat Adam sambil menepis tangan Stela yang mau memeluknya.
"Kau jangan seperti itu sayang, bukankah kau ini cintaku? Bahkan aku adalah cinta pertamamu, seharusnya kau jangan seperti ini kepadaku. Kau sangat mencintaiku kan?" tanya Stella kepada Adam.
"Iya aku dulu sekali memang mencintaimu, kau adalah cinta pertamaku. Tetapi rasa sayang dan cintaku memudar dan tergantikan oleh Sophia yang telah melahirkan Elsha," ungkap Adam dengan tersenyum getir.
"Tidak kau hanya boleh mencintaiku saja, bahkan Sophia tak boleh memilikimu. Secara kan dia sudah mati ke neraka," ejek Stella dengan sangat emosi.
Adam yang merasa, Stella sudah keterlaluan akhirnya memutuskan untuk menampar wajah wanita yang pernah ada di hatinya itu.
Adam menampar Stella, Stella merasakan sakit di Pipinya karena menerima tamparan dari lelaki yang sangat ia cintai.
"Sakit Adam!" pekik Stella.
"Itu sebagai balasan dan ganjaran karena kau sudah berani menghina istriku," ucap Adam dengan penuh emosi.
"Adam dia itu sudah mati, untuk apa kau peduli dengan dia?" tanya Stella dengan mencoba memeluk Adam.
"Dia mati karena kau, kau ini wanita rubah yang jahat. Karena kau istriku meninggal," ucap Adam dengan emosi yang sangat tinggi.
"Memang sepantasnya dia mati," ucap Stella dengan penuh amarah.
Adam yang merasa sangat kesal, akhirnya mencoba menampar pipi Stella kembali. Tetapi sayangnya Stella, iya Stella begitu pintar beracting dan pura-pura pingsan.
Sekarang selanjutnya, gilira Yeseline yang memerankan perannya sebaik mungkin.
Yeseline langsung menghampiri Adam, iya dia menghampiri Papanya.
"Papa cukup Papa," ucap Yeseline dengan berpura-pura menangis.
"Mama kamu kenapa?" tanya Adam kepada Yeseline.
"Mama sakit kena serangan jantung, Ayo kita bawa ke rumah sakit!" ajak Yeseline kepada sang Papa.
Jadi mau nggak mau, Adam dan David membawa Stella ke rumah sakit yang di arahkan Yeseline. Sudah pasti ke rumah sakit palsu, yang sudah Yeseline dan Stella rencanakan.
Setibanya di rumah sakit, Stella langsung di bawa ke ruangan.
"Papa aku mohon, aku juga anakmu Papa. Tolong ajak aku ke rumahmu dan menikah dengan Mama," pinta Yeseline dengan menangis.
Dengan air mata buayanya Yeseline, dia mampu untuk meyakinkan Papanya.
Akhirnya Adam menikahi Stella di rumah sakit, padahal ini semua menjadi penderitaan awal bagi Elsha.
"Terima kasih Papa, karena sudah mau mengabulkan permintaanku. Aku senang Papa dan Mama menikah," ucap Yeseline dengan tersenyum.
"Lihat saja Elsha, aku akan membuatmu menderita bagai di neraka. Aku akan rebut Papa dan kekasihmu," ucap Yeseline di dalam hati.
"Bagus nak, actingmu sangat bagus. Berkatmu Papamu sekarang menikahi Mama," ucap Stella di dalam hati.
"Terima kasih iya mas," ucap Stella dengan memeluk Adam.
"Sudah Stella kau hentikan jangan terus memelukku," protes Adam kepada wanita yang pernah ada di hatinya.
"Sayang kenapa?" tanya Stella dengan sangat manjanya.
"Saya tegaskan sekali lagi Stella, saya mau sama kamu. Hanya karena kamu sedang sakit," ungkap Adam dengan nada meninggi.
"Kau tidak boleh seperti itu adam, aku sangat mencintai kamu sayang. Bahkan kamu cinta pertamaku," ucap Stella dengan menangis.
Adam sebenarnya sudah sangat muak sekali, atas tingkah dan sikap Stella yang sangat memuakan.
"Ayo kita segera pergi dari sini David!" ajak Adam kepada David.
"Baik Pak, ayo kita pergi dari sini!" ucap David yang mulai beranjak dari tempat tidurnya.
Bukan Stella dan Yeseline namanya, jika otak dan pikirannya tak berjalan.
Stella dan Yeseline berusaha dengan sangat keras, mereka ber dua akhirnya mampu membujuk Adam dan David untuk mengijinkan mereka ber dua. Tinggal di rumah Adam.
"Papa tolong aku dan Mama aku mohon, aku dan Mama di usir dari rumah kami. Kami nggak ada tempat tinggal tolong izinkan kami tinggal bersama Papa," ucap Yeseline dengan mengiba.
"Iya mas, tolong izinkan aku Mas Adam. Walau bagaimana pun aku sekarang istrimu," ucap Stella dengan tersenyum.
Adam yang tak tega, akhirnya mengizinkan Stella dan Yeseline untuk pulang ke rumahnya. Adam mereka ber tiga pulang ke rumah. Sedangkan David pulang ke rumahnya.
Elsha yang sedang menikmati kue dan susunya, sangat syok dan terkejut. Tatkala melihat Papanya Adam membawa dua wanita yang sudah menyebabkan Mamanya meninggal.
"Papa kenapa Papa tega? Papa membawa dua wanita ini ke rumah!" tanya Elsha dengan nada tinggi Elsha kepada Papanya.
"Iya sayang, maaafin Papa nak. Papa terpaksa membawa mereka ke sini soalnya mereka sudah terusir dari rumahnya," ungkap Adam dengan tersenyum.
"Tolong jangan marah, jangan marah sama Papamu nak. Sekarang Papa kamu sudah menikahi saya," ucap Stella dengan tersenyum.
Sontak saja, hati Elsha sakit sekali. Elsha berlari menjauh dari mereka memasuki kamarnya. Di dalam kamar Stella menangis, iya Stella menangis dengan meraung-raung. Sambil menggengam erat Photo sang Mama.
"Mama Papa jahat sekali, Papa sudah menikahi wanita jahat itu. Bahkan Papa juga turut serta membawa anaknya Ma," keluh Elsha kepada bingkai Poto Mamanya.
"Mama Elsha capek dan lelah, bawa Elsha ikut Mama pergi. Elsha mohon," ucap Elsha dengan menangis.
Hingga akhirnya Elsa pun tertidur, di alam mimpi Elsha. Iya Elsha bermimpi bertemu sang Mama tercinta.
Elsa langsung memeluk dan mengecup sang Mama tercinta, Elsha langsung menangis dan mengecup ke dua pipi sang Mama.
"Kamu kenapa menangis sayang?" tanya Mama kepada Elsha dengan menghapus air mata Elsha yang berlinang air mata.
"Elsha sedih Ma," jawab Elsha dengan sangat murungnya.
"Sedih kenapa nak? Sedih itu ada sebabnya" tanya Mama kepada Elsha.
"Papa jahat Ma," jawab Elsha dan menangis.
"Papa nggak jahat nak, Papa sangat sayang dengan Elsha. Ini semua salah Mama andai Mama nggak menerima perjodohan ini," ucap Mama dengan tersenyum getir.
"Mama nggak salah Ma, yang salah mereka. Karena mereka sudah jahat dengan kita," keluh Elsha dengan menangis.
Bersambung.

Comentário do Livro (212)

  • avatar
    AlghozaliIskhak

    saya sangat senang 😊😊😊😊😊

    7d

      0
  • avatar
    MagfiraIra

    good

    19d

      0
  • avatar
    fitraUkas

    Waahh sangat bagus sekali cerita ini sa akan membaca terus dan akan kasih lima bintang

    17/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes