logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 6 Kunjungan

Denis berada di ruangan kerjanya sekarang, ada perasaan aneh yang dia rasakan saat mengetahui bahwa Arumi tidak bekerja di club itu lagi. Entah mengapa Denis ingin sekali bertemu dengan Arumi.
Pintu ruangannya diketuk dari luar, dengan segera Denis memerintahkan orang yang mengetuk pintu tersebut untuk masuk.
"Gimana?" Tanya Denis singkat pada pria yang berdiri di dekat meja kerjanya.
"Saya mendapatkan beberapa informasi penting mengenai seseorang yang Bapak perintahkan untuk dicari tau"
"Sebutkan informasi apa saja yang kamu dapatkan!" Lelaki yang diperintahkan Denis ini bernama Baron, dia merupakan salah satu tangan kanan Denis yang bertugas mencari informasi.
"Namanya Arumi Wijaya, berusia 17 tahun, hanya tinggal berdua bersama Ibunya, dan sedang menempuh pendidikan kelas XII di sekolah Cempaka Putih"
"Jika ada informasi lain kamu bisa langsung memberitahu saya"
"Baik Pak, saya permisi"
.....
Siswa/i di kelas XII Ipa 3 sedang berbahagia sekarang, pasalnya Pak Setyo yang harusnya mengajar Fisika sekarang berhalangan untuk hadir.
Arumi yang tengah fokus membaca buku tiba-tiba kaget saat ada yang menyiram bukunya, ternyata Rita dan teman-temannya.
"Lo apa-apaan si Rit" Bentak Nisa yang kesal dengan perlakuan Rita terhadap Arumi.
"Gue gak ada urusan sama lo, jadi gak usah ikut campur deh" Ucap Rita pada Nisa, Rita sangat kesal pada Nisa. Kenapa Nisa selalu aja membela Arumi.
"Arumi itu temen gue jadi udah seharusnya gue bela dia"
"Kok lo mau temenan sama orang kaya dia sih?"
"Terserah gue lah mau temenan sama siapa aja" Jawab Nisa dengan tatapan kesal sekaligus marah pada Rita.
"Udahlah Nis, gapapa" Arumi yang sedari tadi diam sekarang mencoba membujuk Nisa untuk berhenti berdebat dengan Rita.
"Udah gimana Rum? Dia udah nyiram buku lo" Nisa menatap Arumi dengan tatapan bingung. Mengapa Arumi terkesan menerima semua penindasan yang dilakukan Rita kepadanya.
"Nanti bukunya bisa dikeringin Nis"
Nisa sekarang tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran Arumi. "Eh Rita, lo dan temen-temen lo sebaiknya pergi dari meja kita. Enek gue liat muka lo pada"
"Gue juga enek kali ngeliat muka lo berdua" Ucap Rita dan teman-temanya sembari meninggalkan meja Arumi dan Nisa.
"Rum kenapa lo diem aja si ditindas sama Rita dan temen-temennya?"
"Kalo gue ngelaman juga percuma Nis, yang ada malah gue yang dapet hukuman kalo sampe ke BK nanti"
"Yang sabar ya Rum" Arumi hanya mengangguk menanggapi perkataan dari Nisa.
.....
Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Siswa/i kelas XII SMA Cempaka Putih, karena hari ini mereka akan melakukan kunjungan ke salah satu universitas dan salah satu perusahaan.
"Selamat pagi anak-anak semua, pada semangat kan untuk kunjungan hari ini?" Tanya Sinta selaku kepala sekolah kepada Siswa/i kelas XII yang sepertinya sudah tidak sabar untuk melakukan kunjungan.
"Semangat dong" Jawab Siswa/i kelas XII secara bersamaan.
"Oke kalau gitu kita akan langsung mulai kunjungannya aja, kunjungan pertama kita ke universitas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke perusahaan"
Kunjungan yang dilakukan ini cukup melelahkan, jam sudah menunjukkan pukul 13.00 dan Siswa/i kelas XII SMA Cempaka Putih sudah melakukan kunjungan ke universitas dan sisa satu kunjungan lagi sekarang yaitu kunjungan ke perusahaan. Sekarang mereka berada di Perusahaan Atmajaya Group.
Sekarang Siswa/i kelas XII berada di salah satu auditorium Perusahaan Atmajaya Group, dimana mereka tengah mendengarkan salah satu pembicara yang menerangkan tentang apa saja yang dilakukan oleh perusahaan ini dan pekerja yang bagaimana yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan ini.
"Perusahaannya keren banget ya Rum"
"Iya Nis, semoga nanti kita bisa kerja di perusahaan sekeren ini ya"
"Amin Rum"
"Gue kebelet pipis lagi, gue ke toilet dulu ya Rum"
"Oke Nis"
Arumi kembali fokus pendengar pembicara di depannya sambil mencatat poin-poin penting yang disampaikan.
"Eh Arumi"
"Iya Rit" Rita dan teman-temannya menghampiri Arumi membuat Arumi membuang nafas kasar. Bisakah Rita dan teman-temannya tidak mengganggunya, dia benar-benar lelah sekarang"
"Rum, anterin ini dong" Rita menyerahkan sebuah map ke Arumi.
"Ini apa? Dianterin ke siapa?" Tanya Arumi bingung sambil menerima map yang diberikan oleh Rita.
"Itu surat dari sekolah buat perusahaan ini jadi perlu dianterin ke CEO perusahaan ini"
"Kenapa bukan lo aja yang anterin Rit?"
"Rita lagi males" Jawab Yasmin cepat.
"Gausah banyak tanya deh lo, anterin aja suratnya nanti keburu Bu sinta marah, lo gak mau kan angkatan kita kena omel sama Bu Sinta?" Dengan Cepat Kiran memerintahkan Arumi agar cepat mengantarkan surat tersebut"
Tanpa bertanya lagi Arumi langsung pergi meninggalkan Rita dan teman-temannya untuk mengantar surat tersebut
"Pasti dia bakal malu" Rita menahan tawanya dengan menutup mulutnya dengan tangan.
"Bener, malu banget pasti. Soalnya itu kan bukan surat sekolah tapi kertas kosong" Ujar Kiran seraya ikut tertawa bersama Rita
"Emang ide lo keren banget Kir, mana tu anak gampang dibego-begoin" Ucap Yasmin memuji rencana Kiran.
.....
Akhirnya Arumi menemukan dimana ruang CEO berada, ruangan CEO perusahaan ini berada di lantai 50 sedangkan Siswa/i kelas XII berada di lantai 3. Jadi dapat dibayangkan betapa tingginya gedung perusahaan ini.
"Maaf ada yang perlu apa ya?"
Arumi menoleh ke arah suara tersebut, sepertinya wanita yang sedang berbicara dengannya ini adalah seorang sekretaris dari CEO disini.
"Saya perwakilan SMA Cempaka putih ingin memberi surat dari sekolah kepada CEO disini" Jawab Arumi seraya tersenyum.
"Pak wijaya sedang melaksanakan meeting, silahkan masuk dan menunggu di dalam saja"
Wanita tersebut menunjuk salah satu ruangan dan dengan segera Arumi memasuki ruangan tersebut.

Comentário do Livro (497)

  • avatar
    Afrizal

    sangat baik

    2d

      0
  • avatar
    Aris Suryani

    bagussss

    10d

      0
  • avatar
    Chenoa Azzalea

    good

    12d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes