Seorang wanita sedang berdiri menegang ketika mendapati suaminya bercumbu dengan wanita lain. Badan wanita itu seketika lemas dengan menyenderkan badannya pada pintu sebagai penyangga. Air mata yang sedari tadi ia bendung akhirnya terjatuh mengalir deras di pipinya. Nafasnya terengah engah menahan rasa perih di dadanya. Hatinya hancur saat melihat kenyataan di depan matanya meskipun wanita cantik itu terus menyangkal. Ia berharap jika yang di lihatnya saat itu adalah sebuah mimpi.
Wanita cantik bernama Kaia Aznia Subadjo itu adalah istri sah dari suaminya yang bernama Rafa Erlangga Baskoro. Mereka tergolong pasutri muda. Mereka sudah terikat dalam sebuah pernikahan selama enam bulan. Pernikahan seumur jagung yang seharusnya mereka sedang menikmati indahnya kebersamaan.
Wanita berotak cerdas itu merupakan putri konglomerat Pak Subadjo. Ayahnya merupakan pendiri perusahaan Barvier yang berpusat di Jakarta. Barvier merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Tidak hanya itu, Pak Subadjo juga mempunyai aset lain seperti perusahaan kelapa sawit yang berada di Kalimantan maupun di Sumatera. Kesuksesan Pak Subadjo juga merambah ke bisnis perhotelan yang berada di kawasan pariwisata seperti Bali, Yogyakarta, NTB, Papua dan yang lainnya.
Kaia melihat setiap adegan yang mereka peragakan. Miris, itulah pendapat Kaia saat melihat hubungan nafsu iblis itu mereka lakukan. Pasangan itu terus melakukan hubungan terlarang tanpa sadar ada sepasang mata melihat mereka. Dengan mengumpulkan keberanian, Kaia menghapus air mata di wajahnya lalu berdiri tegak dengan wajah dingin.
“Rafa!” ucap Kaia dengan sedikit penekanan. Pasangan yang sedang asik bercinta itu kelabakan setelah melihat kedatangan Kaia. Dengan cepat Rafa dan wanitanya itu memungut baju mereka yang berserakan di lantai. Gerakan cepat mereka memakai pakaian itu satu persatu.
“Kaia apa yang kamu lakukan di sini. Dari mana kamu mengetahui aku berada di sini?” Rafa mendekati Kaia sambil merapikan pakaiannya. Rafa tidak menyangka Kaia mengikutinya ke rumah Vera, kekasihnya.
“Tidak perlu kamu tahu bagaimana aku bisa berada di sini. Aku tidak menyangka dengan kelakuan bejat kamu ini Raf!” tatapan tajam Kaia pada Rafa menandakan dirinya sangat murka pada Rafa.
“Tolong maafkan aku sayang. Aku melakukan itu hanya nafsu belaka, tidak ada rasa cinta di antara kami,” tutur kata Rafa lembut ketika mengatakan itu pada Kaia. Rayuan Rafa selalu membuat Kaia tunduk padanya. Apapun yang di minta Rafa, Kaia selalu menurutinya.
“Kamu pikir aku bodoh Rafa, setelah kamu mengatakan pada wanita picisan itu jika kamu tidak mencintaiku. Aku bahkan baru sadar jika selama ini kamu tidak pernah menyentuhku karena kamu mencintainya!”
Selama mereka menjalani pernikahan itu, mereka belum pernah melakukan hubungan suami istri. Kaia sering kali merasakan tekanan batin dengan sikap Rafa padanya. Sikap kasar dengan kata-kata merendahkan dirinya jika Kaia menanyakan persoalan tersebut. Sikap yang belum pernah Kaia jumpai sewaktu menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih. Pernikahan bagi Kaia saat itu hanya sebagai status saja.
“Kamu salah mendengarnya atau aku yang salah mengucapkan itu sayang. Aku terpengaruh oleh minuman, sehingga bicaraku ngelantur,” Rafa terus membujuk Kaia agar mau memaafkannya. Rafa sangat paham bagaimana cara membuat Kaia memaafkan dirinya. Rafa hanya perlu bersikap lembut dan terus berkata menyesali perbuatannya. Rafa sangat tahu jika Kaia sangat mencintainya dan tidak mau jika Rafa meninggalkan dirinya.
“Aku ingin berpisah denganmu!” satu kata yang keluar dari mulut Kaia tanpa di duga oleh Rafa. Bagi Kaia, sangat tidak pantas seorang penghianat untuk di maafkan. Kaia sangat murka dengan sikap suaminya. Ia sangat benci dengan seorang pengkhianat.
“Sayang, kita bisa bicarakan ini dengan baik-baik,” Rafa terlihat panik dengan perkataan istrinya tersebut. Dugaan Rafa jika Kaia akan memaafkannya salah, dengan lantang Kaia mengatakan perpisahan itu.
“Tidak ada perbincangan baik-baik untuk masalah ini! Aku ingin berpisah denganmu, silahkan lanjutkan hubungan kamu dengan wanita jalang itu!” dengan angkuh Kaia menunjuk wanita di belakang Rafa.
“Jangan pernah mengatakan kekasihku wanita jalang Kaia!” teriak Rafa merasa tidak terima dengan perkataan istrinya. Tangan kanan Rafa melayang dan siap mendarat pada pipi Kaia namun ia urungkan.
“Sama saja denganmu bukan. Kamu mengejar cintanya Rafa namun Rafa tidak mencintai kamu. Kamu wanita yang sangat malang Kaia!” sahut Vera sambil berjalan mendekati Kaia dan Rafa. Sifat asli Vera kini ia tunjukkan pada Kaia yang merupakan seorang yang sombong, angkuh dan tidak ingin kalah.
“Tidak masalah, lakukan apa yang kamu inginkan. Dengan suka rela Rafa akan menyetujui keinginanmu itu. Menikah denganmu, Rafa lakukan hanya untuk mengambil alih perusahaan Indosari!” tambah Vera mengatakan tanpa ada rasa bersalah. Senyum liciknya ia tunjukkan pada Kaia agar ia terpancing emosi.
PT. Indosari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pangan. Ayah Kaia sengaja mengalihkan asetnya kepada Kaia supaya putrinya itu bisa mengelola perusahaan tersebut. Berada di tangan Kaia, Indosari berhasil membuat prestasi yang cukup membanggakan. Pendapatan perusahaan tersebut naik secara siknifikan setiap tahunnya. Hal itu terjadi karena Kaia menjual produk pangan Ziar ke luar negeri.
“Apa benar itu Rafa?” sungguh Kaia tidak berpikir jika Rafa menikahinya hanya masalah harta.
“Memang itu benar adanya. Aku menikahimu karena aku tergiur dengan perusahaanmu. Enam bulan pernikahan, aku sudah menguasai Indosari. Sebetulnya aku ingin menguasai perusahaan keluargamu yang lain, namun karena aku sudah kepergok olehmu, ya apa boleh buat. Satu perusahaan sudah lumayan. Tanpa sadar satu bulan yang lalu aku pernah meminta tanda tanganmu, dan tanda tangan mu itu untuk mengalihkan perusahaan itu padaku,” jelas Rafa sambil tersenyum licik. Rafa sangat bangga pada dirinya yang sudah mengelabui Kaia.