logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bab 3 Di Villa Puncak

Setelah menempuh perjalanan yang hampir tiga jam, akhirnya sampai juga kami di villa. Rasa lelah yang menghinggapi setelah perjalanan yang lumayan jauh, sirna seketika melihat keindahan sekitar villa.
Udara yang sejuk, pepohonan yang besar-besar dan rindang dan kicauan burung menambah keasrian tempat itu. Kami semua bergegas keluar dari mobil dan mengeluarkan koper masing-masing, dari bagasi mobil. Di depan villa telah menunggu seorang wanita paruh baya, yang ku taksir umurnya tidak lebih muda dari Ibuku. Belakangan ku ketahui namanya Bik Sumi. Pembantu sekaligus istri dari penjaga villa kepunyaan Kakek Farah.
"Eh bentar jangan masuk dulu. Viewnya bagus nih kita selfe dulu yuk," ajak Raya.
Kami semua menuruti kemauan Raya untuk berselfi dulu di depan villa. Setelah itu baru kami memasuki villa.
"Selamat datang, Non," sapa Bik Sumi beliau menyambut kami dengan ramah. Bi Sumi lalu membungkukkan badannya sebagai penghormatan.
"Mari masuk, Non. Sini Bibi bawain kopernya," katanya lagi pada Farah.
"Gak usah, Bik. Saya bisa bawa sendiri kok," tolak Farah halus. Farah kemudian berjalan lebih dulu memasuki villa di iringi aku, Raya, Kinan dan juga Bik Sumi dari belakang. Villa ini cukup besar, ada beberapa kamar yang bisa kami tempati.
Villa ini kepunyaan Kakek Farah orang tua dari tante Dilla Ibunya Farah. Tante Dilla anak tunggal sama seperti Farah. Sedangkan Raya adalah sepupu Farah anak dari Om Rian adik Om Indra Ayah Farah. Bik Sumi mengantar kami ke kamar. Aku dan Farah memutuskan untuk satu kamar. Sedangkan Raya dan Kinan pun satu kamar yang lain.
Badanku sangat lelah dan juga letih. Setelah meletakkan koper di sudut kamar, segera aku merebahkan tubuhku di atas kasur. Farah pun demikian, mungkin karena terlalu lelah membuat aku dan Farah mengantuk dan akhirnya tertidur.
***
Aku terbangun ketika mendengar ponselku berbunyi. Segera ku ambil benda pipih yang ku taruh di atas nakas sebelum aku tertidur. Ku lihat di layar ponselku tertera nama Ayah, segera ku geser tombol jawab.
"Hallo, Ayah." sapaku.
"Hallo, kamu sudah sampai, Sya?" tanya Ayah dari seberang sana.
"Sudah dari beberapa jam yang lalu. Tapi, Aliesya lupa ngabarin soalnya Aliesya ketiduran, Yah." Jawabku.
"Ya, sudah kalau begitu. Jaga diri baik-baik di sana ya," pesan Ayah.
"Baik, Ayah," sahutku. Setelah telpon terputus, segera aku bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku bermaksud untuk jalan-jalan di sekitaran villa. Ku lihat Farah masih tertidur dengan pulas, aku merasa tidak tega untuk membangunkannya. Ku putuskan untuk jalan-jalan sendiri saja, Raya dan Kinan pun tak terlihat batang hidung mereka. Entah pada kemana mereka berdua.
Di ruang tengah aku bertemu dengan Bik Sumi.
"Sore, Bik." sapaku sopan.
"Sore juga, Non." sahut Bik Sumi seraya melempar senyum kearahku.
"Raya dan Kinan kemana ya, Bik. Kok Aliesya gak liat mereka?" tanyaku.
"Tadi mereka pamit mau ke perkebunan, Non," jawab Bik Sumi.
"Oohh. Oya Bik, kalau Farah bangun dan nanyain Aliesya bilang aja Aliesya jalan-jalan di sekitar villa," ucapku memberi pesan pada Bik Sumi.
"Iya, Non Al. Nanti Bibik sampaikan," sahut Bik Sumi. Setelah mendengar jawaban Bik Sumi, aku segera pergi keluar villa.
Udara sore di puncak terasa dingin menyapa tubuhku. Segera saja ku rapatkan jaketku yang agak terbuka. Perlahan aku berjalan meninggalkan villa menuju kearah perkebunan teh. Sesekali aku berpapasan dengan warga setempat yang baru pulang dari sawah atau dari perkebunan teh. Sesekali di antara mereka menyapaku.
"Neng, wisatawan lokal ya?" tanya seorang warga padaku.
"Iya, Kang. Saya baru nyampe siang tadi disini," sahutku.
"Semoga betah ya, Neng. Beginilah keadaan desa kami," kata warga itu lagi.
"Iya, Kang. Insyaallah saya betah. Apalagi warga disini pada ramah semua," sahutku.
"Ya, udah atoh Neng. Akang permisi dulu," pamit si Akang.
"Silahkan, Kang," sahutku. Warga tersebut segera melangkah pergi meninggalkanku. Sementara aku kembali melanjutkan perjalananku. Aku bertemu dengan Raya dan juga Kanan di sebuah kali yang berarus cukup deras.
"Hei, Sya. Kamu di sini juga? Farah mana?" tanya Raya sambil celangak celenguk mencari ke beradaan Farah.
"Farah masih tidur waktu aku tinggalkan, gak enak kalau harus membangunkannya," sahutku.
"Pemandangannya bagus ya? Pas banget buat foto-foto," lanjutku lagi.
"Iya, Sya. Kamu bawa kamera gak?" tanya Kinan.
"Aku lupa bawa kamera," sahutku.
"Yaah, padahal pengen foto-foto di sini," ucap Kinan.
"Tenang, Nan. Kan masih ada hari esok lagian 'kan Farah gak ada juga. Jadi sekalian aja besok kita ajak Farah kesini buat foto-foto," sahut Raya.
"Iya, Nan. Bener apa yang di katakan Raya," sahutku membenarkan.
"Ya, udah esok kita kesini lagi ya," pinta Kinan.
"Siap," sahutku dan Raya berbarengan.
"Eh, aku duluan ya." pamitku pada Raya dan Kinan.
"Kamu mau kemana?" tanya Raya penasaran.
"Aku mau liat-liat perkebunan teh," sahutku seraya melangkah pergi.
"Pulangnya jangan ke malaman ya," seru Raya agak keras, karena Aku sudah cukup jauh berjalan meninggalkannya dan Kinan. Aku tidak menjawab, namun ku acungkan jempol kearahnya, tanda mengiyakan.
Pemandangan di perkebunan teh di sore hari sungguh indah. Semilir angin menambah sejuknya udara, ku rapatkan jaketku yang sedikit terbuka. Sangat berbeda jauh dengan kehidupan di kota yang penuh dengan kebisingan lalu palang kendaraan bermotor. Tidak seperti di puncak yang penuh keterangan, Aku merasa sangat betah berada disini. Aku terus melangkah menyusuri perkebunan teh, hingga Tiba di persimpangan jalan aku di kejutkan oleh teriakkan seseorang yang menyuruhku minggir.

Comentário do Livro (301)

  • avatar
    كرنيءاسبه كرنيءاسيه كرنيءت

    cerita yh bgus, dan trjdi didunia nyata.. sorti yg tlah ku alami smasa dlu.. alur yg bgtu smpurna.. trimksh utk pnulisan crta yg bgtu mnkjubkn😉🌹🌹🌹

    03/05/2022

      0
  • avatar
    TasnimNur Aina

    aku sangat suka bab ini

    5d

      0
  • avatar
    PurnamaNaura

    halo saya sangat senang membaca ini karna seru dan enak di baca

    14d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes