logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Biarkan Aku Bahagia

Biarkan Aku Bahagia

Nuri522


Bab 1. Pernikahan Tanpa Cinta

“Kamu tega sekali, Mas.” Aku tergugu di sudut gedung mewah, di mana dekorasi pernikahan berwarna serba putih menghiasi setiap penjuru ruangan. Dia suamiku telah mengucap janji suci pernikahan kepada wanita lain. Membuat hati ini remuk redam seakan hancur tak tersisa.
Suamiku menikahi wanita yang sangat dicintainya. Kekasih masa lalu sebelum aku menikah dengan Mas Dirga. Wanita yang teramat di dambakan menjadi seorang istri bukan seperti diriku. Ya, aku dan dia memang menikah karena dijodohkan ayah mertua dua tahun yang lalu. Tanpa cinta di antara kami.
Bukan, hanya dia yang tak pernah mencintaiku. Bahkan awal pernikahan tak pernah sekalipun dia menyentuhku. Jangankan untuk itu, menatapku pun sepertinya dia enggan. Meski kami tidur dalam satu kamar yang sama. Malam-malamku selalu dingin tak pernah ada kehangatan yang ditunjukkan Mas Dirga.
Aku sadar siapa diri ini untuknya. Hanya anak seorang pembantu dalam keluarga Adiwiyata. Karena hutang budi ayah mertua, membuat Mas Dirga mau tak mau menerima permintaan orang tuanya.
Bapakku pernah berkorban nyawa untuk keselamatan ayah mertua. Waktu itu sepulang dari sebuah acara, mobil beliau dan bapak yang menjadi sopirnya dihadang sekelompok begal bersenjata tajam. Sebelum berhenti bapak menyuruh majikannya mengambil alih kemudi dan meminta meninggalkannya untuk mencari bantuan.
Ayah mertua keberatan dengan usul itu, tapi bapak bersikeras kalau dia akan baik-baik saja. Dengan terpaksa dia menerima usulnya dan berjanji akan segera mencari bantuan.
Setelah bertukar posisi bapak keluar mobil dan segera menutup pintunya. Saat itu juga ayah mertua melajukan mobilnya dengan cepat. Meski seorang begal yang lain berusaha menghadang mobil yang dia kendarai dengan cara memecahkan kacanya, serta hendak mengambil alih kemudi. Akan Tetapi, ayah mertua berhasil lolos dari mereka.
Dia berhasil mendapatkan bantuan setelah menepi di sebuah kantor polisi dan melaporkan apa yang sudah terjadi. Mereka cepat-cepat datang ke lokasi di mana bapak melawan para begal itu sendirian dengan tangan kosong. Tapi nahas, saat datang ke lokasi, bapak sudah terkapar dengan luka tusukan di sekujur tubuhnya.
Itu yang aku ketahui dari cerita ayah mertua, ketika dia datang bersama jenazah bapak dan polisi yang mengantarnya. Ibu dan aku sangat terpukul serta syok ketika mengetahui kenyataan itu. Bapak, imam terbaik dalam keluarga kecil kami, cinta pertama dalam hidupku. Sudah tak ada di dunia. Meninggalkan kami dengan segala kebaikan yang dilakukannya.
Mulai saat itu setelah pemakaman bapak dilaksanakan menjadi awal kehidupanku berubah. Ayah mertua memanggil Mas Dirga untuk kembali ke tanah air sebab dia sedang mengurusi pekerjaan di Belanda. Dia memiliki perusahaan di negara itu yang dia rintis sendiri dari awal. Bahkan sudah lima tahun tak kunjung kembali ke Indonesia.
Hari itu, dengan perintah ayah mertua. Mas Dirga terpaksa pulang. Setelah beberapa hari di Indonesia, aku dan Mas Dirga dikejutkan dengan permintaan Ayah . Dia ingin Mas Dirga menikahiku, menjadikanku menantunya serta nyonya Dirga Adiwiyata.
Tak pernah terbersit sedikit pun dalam benakku untuk berada dalam posisi itu. Mas Dirga menatap tajam kala mendengar permintaan ayahnya. Mungkin dia pikir aku yang menginginkan perjodohan ini. Mulai saat itu dia seperti membenciku sehingga setelah kami menikah dia tak pernah menganggapku ada.
Bahkan, satu tahun setelah pernikahan kami. Mas Dirga mengenalkanku kepada seorang wanita yang dia akui sebagai kekasihnya. Dia mengatakan kalau hubungan dia dan Anita sudah hampir menginjak lima tahun berpacaran.
“Aku dan Anita saling mencintai. Kami tak ingin menyembunyikan lagi hubungan ini termasuk padamu. Kamu akan tetap dalam posisi dan status sebagai istriku di rumah Adiwiyata. Tapi hanya Anita lah kekasih satu-satunya yang kucintai. Sedangkan kepadamu, aku tak punya perasaan apa pun walau sedikit,” ujar Mas Dirga dengan suara dinginnya. “Jadi kita jalani kehidupan masing-masing. Kamu bebas melakukan apa pun yang kau inginkan. Sedangkan aku ... akan melakukan yang aku mau. Jangan ada yang ikut campur dengan urusan masing-masing.”
Hatiku sakit ketika mendengar semuanya, tapi tak sanggup menentang atau pun sekedar untuk menyuarakan pendapat. Kembali diri ini mengingat posisi di dalam keluarga terutama di mata Mas Dirga. Aku cukup tahu diri, hanya kepada-Nya lah aku pasrah, serta mengadukan segala gundah dan kesedihan yang aku alami.
Apalagi Mas Dirga selalu pulang malam, dia memberikan alasan kalau dia selalu bekerja lembur. Tapi aku tahu, sepulangnya dari kantor Mas Dirga menghabiskan waktunya bersama kekasihnya. Entah sudah sejauh mana hubungan mereka.
Aku tak tahu, rasa sakit dan kecewa yang kurasakan setiap hari membuatku sudah terbiasa dengan itu sehingga aku selalu berusaha tak memedulikannya. Bahkan ketika ayah menyuruhku untuk mengantar dokumen penting ke kantor Mas Dirga sembari membawa makan siang untuknya. Aku dikejutkan dengan pemandangan yang tak terduga.
Dia ... suamiku. Sedang berada di atas tubuh seorang wanita. Pakaian mereka berantakan, mirisnya mereka tak sadar aku sudah membuka pintu ruangannya. Suara d*s*han dan saling kecup lah yang terdengar di dalam ruangan. Untunglah ruang kerja Mas Dirga memang memiliki tempat yang menyendiri. Jauh dari ruangan para karyawan di perusahaan ini. Mungkin itu yang membuat Mas Dirga dengan leluasa melakukan hal menjijikkan ini.
Aku yang syok terduduk dan lemas terkulai, bahkan rantang nasi yang kubawa jatuh tepat di samping tubuhku.
Apa yang aku lakukan? Bisa-bisanya aku melihat suamiku bermesraan dengan wanita lain. Haruskah aku menghentikan tindakan mereka?
Bersambung

Comentário do Livro (1063)

  • avatar
    Peth Desmond

    good story

    2d

      0
  • avatar
    Rici Gustina

    saya sangat suka cerita ini

    7d

      0
  • avatar
    AnwarChaerul

    mantap

    15d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes