logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 7 Baiklah Saya Izinkan, Tapi...

Seorang Pangeran sedang berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi hingga sebatas leher, ia tampak semakin pucat juga semakin kurus membuat sang adik merasa khawatir.
"Ayo hyung sudah beberapa bulan kau hanya berbaring, lihatlah kau semakin kurus dan sangat jelek, minumlah ini," titah sang adik memberi gelas yang berisi cairan merah
"Aku tidak mau apapun, aku hanya ingin segera mati!" sahut sang kakak
"Jangan bicara begitu hyung, apa kau tega meninggalkanku? Nunna sudah pergi sekarang kau juga ingin meninggalkanku?" tanya sang adik
"Maafkan aku hyun-ah, ternyata aku tidak sekuat dan seikhlas itu melihat dia bersama orang lain hikkss hikkss ... aku ... aku," jawab sang Kakak terbata-bata disela isak tangis
PRAAANGGG.... !!!
Soo hyun membanting gelas yang dibawanya.
"Sudah cukup hyung, aku sudah tidak sanggup lagi melihatmu seperti ini. Bagaimanapun caranya aku akan membawanya ke hadapanmu!" ucap sang adik sambil menggertakan gigi nya menahan amarah
"Aku pergi dulu!" pamitnya
BRAAKK !!!
ia membanting pintu sangat keras meluapkan segala amarah dihatinya
.
.
.
Nabi, Jieun juga Seoltang baru saja pulang. Mereka bertiga memasuki Castle dan setelah pintu dibuka oleh penjaga terlihat oleh mereka di ruang tamu ada Raja Min , Raja Gong dan...
"Soo hyun Samcheon? Sedang apa dia disini?" gumam Nabi
"Kau mengenalnya Nabi-ah? Siapa dia?" tanya Seoltang
"Dia adalah Lee Soo hyun, adik dari mendiang eomma, juga adik dari Lee Dong Seok Samcheon," jawab Nabi
Seoltang hanya manggut-manggut paham.
Taeyoong tidak sengaja menoleh ke arah pintu masuk dan melihat Putri semata wayangnya sudah berdiri disana.
"Putri Nabi kesayangan Appa, kemari sayang Appa sangat merindukanmu!" panggil Taeyoong
Nabi, Jieun dan Seoltang segera menghampiri para Ayah disana. Nabi duduk disamping Ayahnya, begitu juga dengan Seoltang dan Jieun, mereka juga duduk disamping Ayah mereka.
"Ada apa ini?" tanya Seoltang yang tidak suka berbasa-basi
"Sebelumnya mohon maaf Pangeran Pertama Min, kedatangan saya kemari adalah untuk membawa sementara Putri Nabi ke..."
"TIDAK SAYA IZINKAN!!!" tolak Seoltang
Belum sempat Soo hyun menyelesaikan maksud dan tujuannya, namun Seoltang sudah lebih dulu memotong ucapannya, menolak dengan tegas.
"SAYA TIDAK MENGIZINKAN SIAPAPUN MEMBAWA CALON ISTRI SAYA PERGI KEMANAPUN DENGAN ALASAN DAN TUJUAN APAPUN !!!" lanjutnya
"Oppa sabarlah, kontrol emosimu," ucap Nabi
Nabi segera menghampiri Seoltang setelah melihat calon suaminya itu mulai emosi.
"Pangeran Pertama Min ku mohon dengarkan dulu penjelasanku," pinta Soo hyun
"Pangeran Pertama Seoltang kau adalah calon putra mahkota kerajaan Min, kau adalah putra kebanggaan Appa. Appa harap kau bisa menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dengan kepala dingin tanpa emosi."
Daniel mencoba menenangkan putranya.
"Bicaralah!" seru Seoltang pada akhirnya
"Hyungku sedang sakit, ia sangat ingin bertemu dengan ponakannya. Sebelumnya aku sudah membicarakan ini dengan Raja Gong dan beliau mengajak ku untuk menemuimu guna meminta izin," ujar Soo hyun
"Dan apapun alasanmu keputusanku akan tetap sama, aku tidak mengizinkan Nabi pergi kemanapun!" jawab Seoltang yang tetap kukuh dengan keputusannya
"Kumohon izinkan aku membawa Putri Nabi, kumohon."
Soo hyun terus memohon hampir menangis
"Oppa, kumohon izinkan aku pergi menemui Dong Seok Samcheon, aku akan kembali, apa kau tidak percaya padaku?" mohon Nabi
Seoltang menoleh menatap dalam mata Nabi, lalu menangkup kedua pipinya.
"Aku percaya padamu Nabi-ah, tapi aku tidak percaya pada pamanmu. Aku tidak percaya dia akan membawamu kembali padaku," ucap Seoltang dengan mata berkaca-kaca
"Oppa!" panggil Jieun
Seoltang menoleh kala adiknya memanggil, Jieun mendekatkan mulutnya pada telinga Seoltang lalu membisikan sesuatu membuat Seoltang manggut-manggut.
"Nabi-ah ayo bermain monopoli di kamarku!" ajak Jieun
Setelah membisikan sesuatu pada Kakaknya, Jieun bangkit lalu membawa Nabi pergi dari sana dengan alibi mengajak bermain, padahal yang sebenarnya adalah menjauhkan Nabi supaya tidak terbujuk ajakan Soo hyun.
"Baiklah Pangeran Bungsu Lee, jika kau terus memaksa untuk membawa Nabi, aku menginjinkanmu membawanya," seru Seoltang
"Aah terimaka..."
"PELAYAN!!!"
Seoltang berteriak memanggil pelayan memotong ucapan Soo hyun
Seketika Pelayan dan penjaga berhamburan menghampiri.
"Iya Pangeran," sahut kepala pelayan
"Malam ini akan diadakan pesta yang sangat besar, persiapkan semua keperluannya dan undang semua Raja dan Pangeran dari seluruh Clan. Katakan pada mereka bahwa Pangeran Pertama Kerajaan Min akan menikah dengan Putri dari Kerajaan Gong!" titah Seoltang
Para pelayan juga penjaga pergi berhamburan, ada yang memasang dekorasi, membuat hidangan untuk para tamu, membuat kue pernikahan dan sebagian pergi ke tiap-tiap kerajaan menyampaikan undangan.
Seoltang kembali beralih pada 3 orang yang kini tengah menatapnya tak percaya.
"Ada apa?" tanya Seoltang dengan santainya seakan dia tidak melakukan apapun
"Kau akan menikah malam ini?" tanya Daniel
"Ya!" jawabnya
"Kenapa mendadak?" timpal Daniel
Pertanyaan ayahnya membuat Seoltang mengernyit bingung.
"Apanya yang mendadak Appa? Pernikahan ini sudah di rencanakan, aku hanya mempercepat waktunya saja," jawab Seoltang
"Lalu bagaimana dengan hyungku? Pangeran Pertama Min kau sudah berjanji padaku!" tuntut Soo hyun
"Kau tenang saja Pangeran Bungsu Lee, jika aku sudah berjanji pasti aku tepati. Besok pagi setelah pesta selesai aku sendiri yang akan membawa Nabi ke Lee Castle," sahut Seoltang
.
.
.
"Nabi-ah aku bosan, bagaimana kalau kita pergi belanja? Aku akan pinjam blackcard milik Seoltang Oppa" usul Jieun
Nabi hanya mengangguk mengiyakan, sebab jika ia menolak sekali pun vampire itu akan tetap menyeretnya pergi.
Jieun dan Nabi turun untuk menemui Seoltang, mereka melihat Seoltang masih berbincang dengan para Appa. Soo hyun sudah tidak ada, mungkin sudah pulang.
"Oppa, pinjam blackcard aku akan pergi belanja dengan Nabi," pinta Jieun sambil menengadahkan tangannya
Seoltang merogoh saku celana dibalik jubah besarnya, lalu mengambil kartu blackcard yang ia simpan di dalam dompet hitamnya.
"Ini ambilah, kau tahu apa yang harus kau beli kan?" seru Seoltang sambil menyodorkan blackcard miliknya pada Jieun
"Cepat kembali waktu kita tidak banyak!" lanjutnya
Jieun mengangguk paham
"Ayo Nabi-ah!" ajak Jieun
Jieun segera menarik tangan Nabi, ia sangat bersemangat untuk belanja baju pernikahan yang akan dikenakan Nabi dan Kakaknya malam nanti.
Setelah Jieun membawa Nabi pergi, Seoltang pun beranjak hendak pergi.
"Mau kemana Pangeran?" tanya Daniel
"Banyak yang harus aku selesaikan sebelum malam, permisi!" pamitnya dengan raut wajah dingin dan Wwuussshhhh ia menghilang.
.
.
.
Jieun dan Nabi baru saja sampai di sebuah butik besar nan mewah milik desainer ternama, disana tertulis dengan jelas "HOPE STYLE" terpampang nyata diatas pintu masuk utama gedung mewah tersebut.
Mereka memasuki gedung tersebut yang langsung disambut oleh beberapa karyawan disana.
"Silahkan Nona, ada yang bisa kami bantu?" sapa salah seorang karyawan
"Saya mau mengambil pesanan atas nama Jieun," sahut Jieun
"Kapan kau memesannya?" tanya Nabi
"Tadi sebelum aku mengajakmu pergi hehee," jawab Jieun
"Ooh," sahut Nabi
"Aah begitu baiklah mari saya antar menemui desaigner," ajak karyawan
Baru beberapa langkah mereka berjalan, seseorang sudah lebih dulu keluar dari sebuah ruangan dan ternyata itu adalah sang desaigner butik.
"Jieun-ah kau sudah datang rupanya, mari aku punya beberapa rekomendasi yang mungkin akan sesuai dengan ekspetasi mu," seru Jang Hanseok, sang desaigner sekaligus pemilik butik.
Hanseok menggiring Jieun dan Nabi ke ruangan khusus.
Ceklek...
Pintu dibuka, nampaklah disana beberapa setel jas juga gaun pengantin yang tidak begitu mewah namun terkesan elegant.
"Wwooaahhh cantik sekali!" seru Nabi
Ia langsung terpana, pandangannya langsung terfokus pada gaun putih panjang di hadapannya.
Jieun langsung melirik Hanseok lalu tersenyum dan mengangguk, Hanseok yang paham pun langsung mengangguk.
Jieun mulai menjelajahi isi ruangan, ia juga harus memilih dress yang akan ia kenakan juga, sebenarnya yang ia pesan sebelumnya adalah jas putih untuk Seoltang.
Matanya berbinar kala melihat dress berwarna maroon yang sepertinya akan cocok dengannya.
"Hanseok Oppa tolong aku ingin yang ini," pinta Jieun
Hanseok mengangguk
"Nabi-ah kau mau yang mana?" tanya Jieun
"Bolehkah aku ambil yang ini Jieun-ah? Aku sangat menyukai ini aku akan mengenakannya untuk pernikahanku nanti dengan Seoltang Oppa," pinta Nabi
"Mohon maaf Nona, tapi gaun ini sudah ada pemiliknya," sahut Hanseok
"Aah sayang sekali Nabi-ah, kau pilih lah yang lain saja," ucap Jieun
Nabi menggeleng
"Yasudah ayo kita pergi ke kasir," ajak Jieun
Sebelum keluar Jieun sempat menoleh kembali, ia memberi isyarat pada Hanseok dengan mengedipkan sebelah matanya dan mendapat acungan jempol dari Hanseok.
Setelah Jieun dan Nabi keluar, Hanseok segera membungkus Jas putih Seoltang, dress maroon pilihan Jieun, juga gaun putih untuk Nabi. Sebenarnya gaun putih itu memang sepasang dengan jas putih milik Seoltang. Jieun sengaja menyuruh Hanseok memajangnya, ingin tahu bagaimana reaksi Nabi, akan suka atau tidak. Dan benar saja, Nabi langsung tertarik pada gaun putih itu.
'Terimakasih Hanseok Oppa kau hebat,' ucap Jieun dalam hati setelah melihat betapa Nabi sangat menginginkan gaun itu.
Setelah selesai membayar, Hanseok menghampiri keduanya dengan membawa paperbag berukuran sedang.
"Semoga lancar dan sukses ya Jieun-ah," ucap Hanseok seraya memberikan paperbag tersebut
"Terimakasih kami pamit," sahut Jieun
Sesampainya di mobil, Nabi masih cemberut,,ia kecewa karena tak bisa mendapat gaun impiannya.
"Haiishh kau ini hanya karena gagal mendapatkan sebuah gaun sampai sebegitunya," ejek Jieun
Nabi memilih diam, menghiraukan ocehan Jieun.
.
.
.
Lagi-lagi mobil berhenti, kini mereka berhenti di depan toko perhiasan. Jieun turun namun Nabi enggan.
"Baguslah setidaknya aku tidak harus susah-susah mencari alasan saat memilih cincin pernikahan." Fikir Jieun
"Selamat datang!" sapa karyawan toko
"Aku mau cincin pernikahan, tolong pilihkan yang paling bagus dan keluaran terbaru. Kalau bisa, yang limited edition!" pinta Jieun
Karyawan itu mengangguk paham, lalu ia mengambilkan sepasang cincin mas putih dengan berlian kecil diatasnya.
"Wwooaahh indah sekali, aku ambil ini!" seru Jieun seraya menyodorkan kartu blackcard milik Seoltang
Seoltang memang memberi kepercayaan penuh pada adiknya, dari memesan pakaian hingga membeli cincin pernikahan. Ia percaya lantaran adiknya itu fassionable sekali, maka sudah dipastikan pilihan adiknya itu tidak akan mengecewakannya.
Jieun kembali ke mobil.
"Cepat sekali kau kembali, beli apa?" tanya Nabi sesaat setelah Jieun duduk dan menutup pintu
"Tadinya aku mau beli kalung tapi sedang tidak ada stock baru, jadi aku kembali," jawab Jieun
Nabi mengangguk
"Kau mau pergi kemana lagi Nabi-ah? mumpung kita sedang diluar," tanya Jieun
"Aku ingin pulang, selera belanjaku sudah sirna," jawab Nabi lalu ia memejamkan matanya
"Aah baiklah," sahut Jieun
Dan akhirnya mereka pun kembali ke Castle.

Comentário do Livro (89)

  • avatar
    agriaRaka

    Ceritanya Menarik

    21/04/2022

      0
  • avatar
    KadafiMuhammad

    sangat bagus banyak hal hebat dan lainnya

    28d

      0
  • avatar
    ApolApolinaris

    bagus cerita tanya

    15/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes