logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

RELATION(SHIT!):05

"ekhem ekhem tes tes satu dua sepuluh"ucap shindi di depan kelas
Semua perhatian menatap arah seorang gadis yang setiap hari bikin rusuh.
"Ngapain lu"tanya cowok yang duduk di barisan belakang dia Eldin
Shindi memutar bola mata malas "ngerujak"
"Pftt"zima menahan tawanya
"Eh udah udah guys bisa minta waktunya sebentar"lanjutnya
Semua murid di dalam kelas memperhatikan shindi yang sedang berbicara.
Dirasa sekelas sudah fokus terhadap dirinya "Baik teman-temanku yang tercinta dan terkasih berhubung kelas kita dalam jam pelajaran ke 3 freeclass maka kita manfaatkan waktu ini dengan baik, baiklah tanpa perlu basa basi kita kedatangan murid baru yang ganteng-ganteng..."ujar shindi sambil melirik nakal ke arah keempat lelaki itu.
Mereka semua memutar bola mata malas menatap shindi
"..........maka dari itu untuk kalian berempat bisa maju kedepan"ucap shindi menatap barisan yang di duduki keempat cowok tampan itu.
Mereka yang merasa terpanggil kedepan menatap malas orang yang ada di hadapannya itu
"Hei helooo maju dong"ucapnya ulang
Mereka maju dengan rasa malas dan berwajah datar. Merry,putri,dan azima hanya menatap malas sahabat gak ada akhlaknya itu
"Nah baik karna berhubung kalian anak baru bisa kenalin diri kalian ga soalnya gua lupa, maklum ya hormon nya sering ke sedot si tuyul jadi ngaruh kayanya haha"
Salah satu dari mereka mendengus kesal
"Gua michael"
"Destan sayang"
"Zio"
"Ardan tampan"
Ujar mereka memperkenalkan diri,shindi menganggukan kepalanya.
"Jadi kalian tau ga kenapa kalian gua suruh maju?"tanya shindi
Mereka berempat menggeleng bersama
Disisi lain
"Zim ade ngapain si"tanya putri
"Tau"balasnya cuek
"Auto alamat ngajak ribut lagi ini mah si shindi"sahut merry.
"Jadi...."
Merry,putri,zima menatap kembali asal suara
"Bagi nomor WA kalian dong siapa tau kita jodoh"lanjut shindi sambil menyengir
"DASAR BETINAAAAA" teriak kevin di belakang yang sudah gondok dengan tingkah gadis pujaanya diam-diam
"Eh Tusuk konde mending lu duduk deh dia juga kagak bakalan mau sama lu"kompor Rika
"Hilih sirik aja, gak cantik ya??? Ingat jangan iri apa lagi dengki"balas shindi sinis
Putri memutar bola mata malas "shindayyy sini mari ke perpus balikin buku paket aja dibanding malu-maluin"ajak putri menyeret shindi,merry pergi mengejar mereka berdua sedangkan zima duduk diam memandang malas para sahabatnya.
"Emang ya orang waras akan dipertemukan dengan yang waras begitupun sebaliknya"gumam zima
*******
Setelah 16 menit bel pulang berbunyi, semua orang yang berada di dalam kelas pergi berhamburan, hanya tersisa zima dan keempat lelaki itu.
Saat azima hendak bangkit ada sesuatu yang menahan pundaknya
"Sombong"ucap orang itu
Aneh batin zima
"Kita emang gak kenal jadi lu gak berhak bicara gitu"sinis zima. Pemuda itu terkekeh pelan
"Tapi sekarang udah kenal kan"
Zima mendengus kesal "ya kenapa mau daftar jadi calon suami tante" tanyanya menggoda
Lagi-lagi lelaki yang di panggil ardan itu terkekeh "lu sama yang tadi sama juga ya"
"Siapa?"
"Cewek tadi"
"Yang nanya"
Ardan mendengus kesal menatap datar gadis didepannya ini
"Lepas gua mau ke kantin"ujar zima menepis tangan ardan di pundaknya.
"Eh ya lu siapa dan namanya"tanya zima menatap lelaki yang akhir-akhiran ini jadi beban pikirannya
Ardan menatap orang yang di tanya zima
"Dia zio,kenapa?"
Zima menggeleng "semalem aku mimpi kamu mungkin bentar lagi kita jodoh"
"Babay orang cantik pergi dulu"
Zima kabur meninggalakan keempat pemuda itu dengan mulut menganga
"Impresive"balas Destan
"Gua rasa cewek dikelas ini aneh-aneh semua"ucap michael
"Termasuk yang tadi nyuruh kita maju"lanjutnya datar
"Hahaha gak habis pikir untuk cakep"balas ardhan
******
Saat ini azima dkk sedang duduk di meja bagian pojok kantin, ritual sebelum pulang.
"Gua bingung"ucap putri
"Pegangan"balas zima
Putri menatap tajam zima dan mendengus "serius ih, gua bingung"
"Bingung napa put?"tanya merry yang sedikit waras diantara mereka
"Tadi rey bilang ngajak jalan pulsek"ungkapnya
"Ukhu ukhu"
"R-rey"tanya shindi,putri mengangguk.
"Y-ya udah jalan aja lah"
Zima menatap shindi dalam ada yang di sembunyiin nih sama si curut
"Bener nih kok gua agak gugup ya"
"Terserah lu aja, saran gua sih ikutin aja coba"ucap merry
"Zim diem aja"tanya merry
"Gak papa"
Mereka kembali menyantap makan nya sampai bell kembali berbunyi.
***
Disisi lain, dua orang berbeda jenis itu sedang saling tatap tatapan di belakang gedung sekolah yang sepi dan jarang di lalui siswa/siswi.
"Mau lu apa?"tanya cewek berambut panjang sedikit ikal dengan menatap tajam lawannya.
Lelaki itu terkekeh sinis "bukan urusan lo"
"Gua bilang mau lu apa?!, Gua udah peringatin lu ya kana.. hentiin semua kelakuan bullshit lu! Lo gak tau gimana rasa sakitnya kalo itu semua beneran terjadi!"sentak cewek itu.
Kana hanya tertawa sarkas "dan kalo lu gak mau semua itu terjadi, perhatiin diri lu, atau...
".......lu akan tau apa yang terjadi nanti, Sayang.."
Cewek itu mengepalkan tanganya,saat lelaki kurang ajar itu mengecup daun telingannya,setelah berbisik lirih dan pergi dari hadapannya.
Tanpa mereka berdua sadari,ada orang yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka.
"Apa yang sebenarnya lo sembunyiin"gumam orang itu, menatap cewek di seberang sana dengan pandangan rumit.
****
Azima dkk sedang merapihkan tasnya saat makanan sudah habis.
"Shin.. bawa mo-"ucapan putri terhenti saat shindi langsung pergi dari hadapan mereka tanpa menoleh atau berpamitan.
Merry menatap bingung shindi "shindi kenapa zim?"tanyanya, azima menatap kearah pintu kepergian shindi.
"Lah mana azima tau merre, azima aja gak bareng dia tadi, pas di kantin doang.."balas azima
Putri menatap azima "lagi ada ma-"
"Ah udah lah gaush diurusin, itu urusan dia"potong azima
Mereka kembali mengemasi bukunya dan mulai memasukan buku dalam tas.
"Eh! Shindi kenapa buru-buru tadi, mau kemana emang?"suara cowok mengalihkan perhatian ketiga gadis itu
"Eh kepin.. kalo dateng jangan ngagetin dong!"sentak azima, kevin hanya mengenyir dengan menggaruk tengkuknya.
"Ck, nama gua kevin,bukan kepin! Udahlah si shindi kemana si?"tanyanya ulang.
"Gak tau, dia gak ngomong"balas azima cuek. Kevin hanya mendengus malas, lalh menatap keempag lalaki di hadapannya.
"Kalian saling kenal?"tanya kevin menatap azima dkk.
"Enggak! Mungkin itu azima"balas merry sambil melirik azima.
Azima memutar bola mata malas "ribet banget si kepin! Sono lu pergi, kalo mau kenalan, kenalan aja sendiri, gaush nanya nanya gua"balas azima sambil menggendong tasnya di punggung dan pergi meninggalkan kevin di susul putri dan merry, kevin hanya menatap mereka dengan alis berkerut, lalu beralih menatap para 4 lelaki itu hingga pandangannya tertuju pada lelaki berambut pirang, kevin menatap sinis orang itu, lalu pergi dari sana.
"Lah, tuh bocah ngapa dah"tanya destan menatap cengang kevin
"Mungkin pms"sahut ardan
"Cabut"ucap zio menatap datar temannya dan berjalan pergi keluar kelas diikuti ketiga temannya di belakang.
Disisi lain.
Seorang cewek menatap hamparan taman belakang rumah dengan pandangan kosong, tak biasanya cewek itu bersikap diam.
"Harusnya, gua gak pernah ada hubungan sama si brengsek itu"
"Tapi gua harus apa? Dia gak pernah main-main sama omongannya"
Sambil bergumaman dan tercenung, cewek itu selalu beragumen pada dirinya untuk memikirkan jalan keluar yang harus ia ambil tanpa melibatkan orang lain yang akan menderita karena dia.

Comentário do Livro (77)

  • avatar
    bila sadekPutri salsa

    lima bintang

    27/07

      0
  • avatar
    MasytaSafiraPutri

    bgus s3kali ceritannya seru 👍

    23/06

      1
  • avatar
    C15Real

    bagus

    16/06

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes