logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 2 TENTANG KITA

Joe dan Tia pergi meninggalkan cafe tersebut. Mereka pergi sambil bergandengan tangan, layaknya pasangan kekasih yang membuat orang menjadi iri. Paras Tia yang cantik dengan tinggi 168 cm sangat ideal dengan Joe yang berkulit putih dengan tinggi 180 cm. Tia sesekali melirik Joe, ada rasa mengganjal dihatinya. Joe tiba-tiba menghentikan langkahnya, mungkin dia tau apa yang ada di benak Tia.
“Sekarang aku mau mengajak mu ke suatu tempat,” kata Joe sembari memegang kedua pundak Tia.
“Kemana?” tanya Tia terheran.
“Later.” Hanya itu kata yang terucap dari mulut Joe sambil kembali menggandeng Tia menuju tempat parker mobil.
Karena Tia datang dengan Tiara menggunakan mobil Tiara, Tia bisa pergi dengan Joe menggunakan mobilnya. Hal yang biasa dilakukan Tia adalah meninggalkan sahabatnya setelah bertemu Joe.
Yang akhirnya Tiara sering ngomel karena sahabatnya melupakannya, “Loe ya, mentang-mentang ada Joe, aku di tinggalin” penggalan kata Tiara yang kerap terucap, walaupun begitu Tiara selalu tertawa setelahnya. Karena melihat tingkah Tia yang lucu menurutnya.
“Kamu tuh imut banget kayak marmut kalo ngerasa bersalah gini. Bikin pengen ngerjain terus,” kata yang selalu terucap oleh Tiara yang berhasil membuat Tia bersungut setelahnya.
***
Mobil Joe melaju kencang. Tak terasa sore pun mulai menghampiri, tanpa kata dia memacu mobilnya. Tia yang duduk di samping nya hanya bisa diam sembari melihat ke luar jendela.
“Apakah aku salah? Benarkah pilihan ku ini?” kata Tia dalam hati yang bimbang.
“Sayang, maaf. Aku tak bermaksud membuat mu marah.” Kata Tia membuka suasana hening sembari memegang tangan kiri Joe. Joe tersenyum kemudian berkata lirih,
“Gak apa kok sayang. Aku tau kamu ingin yang terbaik untuk kita.”
“Jadi kamu gak marah?”
“Engga sayang, mana mungkin aku marah sama bintang hatiku,”
“Ih, gombal deh. By the way kita mau kemana?” Tanya Tia penasaran.
“Mau tau aja apa mau tau banget?” goda Joe,
Joe fokus ke jalan yang di tuju. Kini di sekeliling mereka hanya pepohonan dan satu jalan yang berkelok. Tia masih penasaran kemanakah roda ini berhenti.
Tempat yang begitu asing bagi Tia. Joe yang melihat Tia kebingungan hanya bisa menahan tawa sambil sesekali melirik kekasihnya dengan lirikan lembut.
Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 17.25, sampai lah mereka ke destinasi yang mereka tuju, yang tak lain adalah Ombak Bar. Tempat yang terkenal dengan ke indahannya. Untuk datang ke tempat ini kita harus reservasi minimal dua hari sebelumnya. Karena tempat ini selalu penuh, tak jarang orang yang belum reservasi memutar balik kendaraannya karena tempat ini full reserved.
Dengan heran Tia bertanya “sejak kapan…?” kata Tia terhenti.
“Sejak ada kamu dalam kehidupan ku. Aku selalu ingin mengajak mu kesini.” Kata Joe. Joe memarkirkan kendaraannya di tempat paling ujung, terasa lengang. Hanya ada kendaraan Joe yang terparkir hari ini.
Dengan heran tia berkata, “Seingatku untuk datang ke sini kita harus reserve dulu, pun belum tentu kita dapat sesuai hari yang kita ingin kan karena tempat ini selalu penuh. Bagaimana bisa kamu…?”
“Sssst, hari ini hanya kita saja. Aku mau hari ini jadi memori terindah kita.” Kata Joe sambil menutup mulut Tia dengan tangan telunjuk.
Muka Joe sangat dekat dengan Tia waktu itu. Tia yang malu reflek menutup matanya. Kemudian tiba-tiba Joe membuka pintu mobil di samping Tia.
Ya, tak ada yang terjadi. Tia sangat malu kemudian membuka mata dan turun dari mobil.
Tempat yang sangat indah. Resort tepi laut dengan pemandangan yang sangat indah. Hari itu hanya Joe dan Tia yang ada di sana. Mereka berjalan menuju Ombak Bar kemudian di sambut oleh staff resort. Memandu mereka ke bar tepi laut dengan pemandangan sunset yang sangat indah.
“Beautifulll” kata yang bisa di ucapkan Tia kala itu.
Dia masih tertegun dengan pemandangan yang sangat indah. Hanya ada satu meja, dua kursi di tempat yang indah itu.
Ya, Joe menyewa seluruh Bar untuk hari itu. Tak selang lama lagu indah terdengar. Joe yang tadi di sampingnya sudah berlutut di depannya, mengulungkan tangannya seraya berkata.
“Will you give me this dance, my lady?”
Tia yang tersipu malu, tak menyangka Joe akan mengajak nya berdansa di tempat se indah ini. Hanya bisa tersenyum gembira sambil menutup mulutnya karena terkejut, kemudian menjulurkan tangannya.
Layaknya seorang putri Joe mengajak Tia berdansa. Takjub, heran, bahagia, hanya itu yang Tia rasakan kala itu. Dia tidak pernah menyangka Joe se romantis ini. Tiada kata terucap selama mereka berdansa, hanya senyum kebahagiaan yang ada.
Setelah berdansa Joe dan Tia duduk di kursi yang disediakan. Dengan lembut Joe mempersilahkan Tia duduk. Candle light dinner adalah tema dinner malam itu. Dinner dengan lilin di tengah meja, di luar ruangan. Kita bahkan bisa merasakan semilir angin malam itu, malam yang indah dengan ribuan bintang menghiasi. Indah adalah gambaran yang di rasakan malam itu.
“Joe, aku gak nyangka sama sekali kamu bisa se romantis ini.” Kata Tia sambil menyilakan rambutnya yang terbang tertiup angin.
“Karena kamu yang membuat ku begini Tia. Kamu inget nggak pertama kali kita ketemu?”
***
Kembali mengingat dua tahun lalu awal Tia dan Joe bertemu. Mereka sama-sama ke Indom*rt ingin membeli barang.
Joe yang dari tadi berdiri di depan barisan etalase pembalut wanita melihat satu persatu product yang di depannya. Dengan muka merah, menggaruk- garuk rambut yang tak gatal, muka kebingungan, tapi malu untuk bertanya.
Tiba- tiba ada seseorang datang menghampiri, “Need a hand?” tanya nya.
Ya, dia adalah Tia, yang dari tadi iba melihat Joe yang sedang kebingungan. Joe yang kaget terpana melihat Tia,
“Cantik,” celetuk Joe lirih.
Tia kemudian bertanya , “Apa?” karena tidak mendengar apa kata Joe yang lirih.
“Ehhh,,, em,,, anu,,,” kata Joe bingung.
“Anu apa?” tanya Tia
Dengan malu dia menjelaskan bahwa dia dimintai tolong mamanya untuk membelikan pembalut, tapi sampai di lokasi dia lupa mau beli yang mana. Joe tidak tau kalau pembalut wanita punya banyak merk dan jenis. Ketika hendak mengirim pesan singkat kepada mamanya menanyakan merk apa, dia baru ingat kalau dia tidak membawa ponsel. Dia hanya ingat mamanya berkata yang ada sayapnya, dan malah meledek mamanya “nanti terbang,” sambil ngeloyor pergi.
Kemudian Tia tersenyum dan mengambil dua pack pembalut yang berbeda warna.
“Ini biasa aku pake kalo hari pertama sampe ke tiga, selebihnya aku pake ini. Aku gak tau mama mu pake yang mana, tapi ini yang paling rekomen ” Jelas Tia.
“Ah,, oke,, thanks ya.” Kata Joe sambil mengambil dua pack pembalut yang di rekomendasikan Tia.
Tanpa pikir panjang Joe menuju kasir, membawa belanjaannya.
“Totalnya 27.600 ya mas.” Kata kasir itu sambil memasukkan belanjaan Joe.
Kemudian Joe mengambil dompetnya, tapi setelah di cari disaku celananya dia tak kunjung menemukan dompetnya.
“Ya ampun, ketinggalan di meja.” Seru Joe sambil menepok jidatnya. Tia yang melihat kejadian itu tertawa cekikikan, ternyata dia sudah mengantri di belakang Joe semenjak Joe sibuk mencari dompet.
“Gini deh mba, dompet ku ketinggalan, aku tinggal di komplek belakang. Aku tinggalin jam tangan ku deh. Ini jam nya ori mba bisa terang kalo malam.” Kata Joe sambil menunjukkan jam tangan nnya ke kasir.
“Mas ini bukan pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah. Kalo mas gak ada uang gak bisa bawa barang mas. Kalo semua orang kayak mas barang di tukar barang kita jawabnya apa sama manager?” Kata kasir bersungut sambil melipat tangan ke dada.
“Duh emergency mbak, nanti di marahin mama ku. Please tolong, tau kan mamak mamak kalo ngomel kecepatan omelannya 1000 KM / Jam.” Kata Joe sambil menyatukan kedua telapak tangannya memohon.
“Udah biar gue aja,” kata Tia dari belakang. “Serius ini?” tanya Joe terheran menahan rasa gembira karena aman dari omelan mama nya.
“Balikin,” kata Tia sambil membayar.
Lima belas menit setelahnya Joe mengganti uang Tia yang kemudian berujung berkenalan.
Hingga akhirnya menjadi jodoh yang sangat bahagia.

Comentário do Livro (23)

  • avatar
    Putra AsmaraDanta

    bagus banget cerita nya pokok nya de best

    07/10

      0
  • avatar
    ZhafiraFun With

    okeh lumayan

    04/08/2023

      0
  • avatar
    Fitri

    ceritanya menarik dan manantang saya suka

    26/05/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes