logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Hujan di Wajahmu (6)

Dani benar-benar merasa telah berbuat kesalahan yang fatal. Padahal dia tahu kalau Arina sering dibohongi oleh mantan pacarnya dan sekarang justru Dani yang membohonginya. Itu sama saja seperti Dani membangkitkan luka lamanya. Tapi, Sebenarnya dia tidak ingin bermaksud begitu kepada Arina.
Dia tidak bisa bertindak apa-apa setelah melihat kepergian Arina. Padahal Dani sudah mencari perempuan yang seperti Arina. Perempuan yang layak mendapatkan cintanya.
...
Seorang perempuan bodoh yang selalu menunggu seseorang di kafe hingga larut malam. Itulah awal saat Dani pertama kali melihat Arina.
Saat itu, Arina datang pada pukul delapan malam. Dia tidak memesan apa-apa saat pertama kali datang, dia bilang, dia akan memesan saat seseorang yang istimewa datang menemuinya. Dani yang tengah berada di ruangannya tidak peduli dengan Arina, dan mencoba untuk mengabaikannya.
Arina selalu menatapi layar handphone miliknya, terlihat seperti sedang menunggu kabar dari seseorang. Ekspresinya sedikit cemas. Satu jam kemudian, Arina merasa tidak enak karena telah berdiam diri terlalu lama di kafe itu tanpa memesan sesuatu. Akhirnya dia memutuskan untuk memesan segelas kopi yang sama seperti biasanya.
Dani bertanya kepada karyawannya, tentang Arina. Karyawannya bilang, Arina merupakan orang yang sering datang ke kafe ini. Mereka juga sudah sering melihat Arina menunggu seseorang.
Saat itu, Arina masih belum melihat Dani dan dan tahu siapa dia. Yang ada di pikirannya saat itu hanyalah Andri.
Setiap kali Andri datang terlambat meski Berjam-jam Arina selalu memaafkannya, apa pun alasannya. Dani yang melihat itu dari kejauhan seakan sedang melihat dirinya sendiri di masa lalu. Sebanyak apa pun dia dibodohi dan dibohongi dia tetap memaafkannya.
Akhirnya Dani memilih untuk mengabaikan Arina saat itu juga. Saat Dani melihat Arina, dia seakan membangkitkan ingatan masa lalunya. Ingatan yang tidak ingin dia ingat lagi.
Masa lalu disaat orang yang sangat dia cintai hanya mencintai uangnya. Setiap kali mantan kekasihnya meminta maaf, Dani selalu memaafkannya berulang-ulang kali.
Mantan kekasihnya juga selalu memeras uang Dani demi untuk jalan bersama lelaki lain. Semua kebohongan itu terbungkus rapih. Namun, kebohongan memiliki bau busuk yang menyengat, hingga pada akhirnya Dani mengetahui semuanya. Sudah ada tiga perempuan yang hanya mempermainkan Dani, hingga akhirnya dia mulai menutup hatinya.
Dani mulai menilai wanita hanyalah seorang pendusta bermuka dua. Bodohnya dia sampai dibodohi oleh perempuan seperti mereka. Yang mereka inginkan dari Dani hanyalah materi, bukan hatinya. Mereka tidak peduli betapa sakitnya dia saat itu.
Namun, sekarang Dani justru melihat seseorang yang mirip dengannya. Bedanya dia adalah perempuan dan namanya adalah Arina. Perempuan itu bodoh meski terus saja dibohongi oleh kekasihnya, namun dia tetap tersenyum dan memaafkan setelahnya. Dani benar-benar muak melihat Arina. Dia pun memilih untuk mengurung diri di ruangannya saat Arina datang.
Hari demi hari Dani mulai melihat banyak hal bodoh yang selalu di lakukan oleh Arina. Bagaimana bisa dia tertawa setelah sering dibohongi seperti itu. Dani mulai menghafal wajah Andri dari kejauhan.
Di hari berikutnya, tepatnya saat sore hari, Dani tidak sengaja bertemu dengan Andri yang sedang membonceng perempuan di motornya, yang jelas itu bukanlah Arina ... Tangan kirinya saling bergandengan. Mereka berdua tepat berada di depan mobil Dani. Hatinya sangat ingin menginjak keras pedal gas, namun otaknya berkata lain. Entah mengapa, Dani merasa kesal dengan pria tersebut. Padahal dia juga membenci Arina awalnya.
Dani seakan sedang menonton drama yang begitu menyedihkan saat melihat Arina. Dia terlalu naif, bahkan mungkin lebih naif dari dirinya.
Ingin sekali Dani mengatakan kepada Arina, kalau dia sebenarnya sudah dibohongi oleh pria yang dicintainya. Tapi dia sangat malas untuk melakukannya. Dani memilih untuk diam dan membiarkan waktu menunjukkan kebenaran pada Arina. Meskipun itu sakit, tapi rasa sakit itu bisa menjadi sebuah pelajaran, untuk tidak lagi mengulang sebuah kesalahan yang sama. Semakin sakit rasanya, semakin hebat pelajarannya, dan semakin kuat kita berdiri kedepannya.
Pernah sekali, Arina dibuat menunggu hingga larut malam. Saat itu Arina datang seperti biasa, awalnya tidak memesan apa-apa. Tapi karena kelamaan menunggu Andri yang tak kunjung datang akhirnya dia memutuskan untuk memesan kopi. Arina terus menunggu hingga jarum jam menunjukkan hampir pukul sebelas malam.
Dani yang melihat itu mulai tak tahan. Dia meminta karyawannya untuk menyuruh Arina pulang, karena kafe akan ditutup sebentar lagi. Arina tetap memilih menunggu Andri dengan waktu yang tersisa sekitar dua puluh menit lagi Sebelum kafe tutup.
Setelah mendengar jawaban Arina dari karyawannya, membuat Dani menghela nafas berat. "Sebesar itukah cintanya sampai membuatnya begitu bodoh dan mudah ditipu?"
Dani akan menunjukkan apa yang sebenarnya. Cinta yang dijalani oleh Arina hanyalah cinta sepihak yang tidak akan pernah bersemi. Sekuat apa pun Arina mencintainya, hanya luka saja yang akan dia dapatkan.
Di dua puluh menit terakhir itu, Arina menaruh harapan penuh kepada Andri. Namun nyatanya apa, Andri tak kunjung datang juga. Air matanya kian jatuh saat pelayan kafe kembali memintanya pulang, karena sekarang kafe benar-benar akan tutup.
Dengan begini Dani berharap semoga Arina bisa mengerti keadaannya dan berhenti mencintai lelaki busuk itu. Lelaki itu tidak pantas mendapatkan cinta setulus itu.
Namun hal yang tidak terduga terjadi. Setelah satu Minggu, Dani melihat Arina dan Andri kembali berbaikan. Apakah semudah itu memaafkan orang yang tidak bisa menepati janjinya.
Melihat itu Dani jadi kesal sendiri. Dia meninju dinding di ruangannya dengan keras. Karyawannya sampai-sampai datang untuk menengoknya.
Kalau Dani mengatakan kepada Arina langsung tentang apa yang di lakukan Andri sebenarnya pasti dia tidak akan percaya. Terlebih lagi Arina tidak kenal dengan Dani. Lalu dengan cara apa agar Arina bisa berhenti mencintai lelaki busuk itu?
Lagi-lagi pilihan Dani adalah waktu. Membiarkan waktu menunjukkan kebenarannya. Dani berharap agar waktunya akan lebih cepat. Sehingga ia bisa berhenti menyaksikan sebuah cerita yang begitu menyedihkan ini.
Benar saja, setelah dua Minggu kemudian, waktu yang dinantikan Dani akhirnya tiba juga. Di hari itu dia melihat Arina menangis tepat di kafe miliknya. Tangisan tanpa suara itu berbeda dari yang biasanya. Dani sudah yakin kalau Arina sudah putus dengan Andri. Akhirnya waktu menunjukkan yang terbaik untuk Arina.
Arina terus-menerus bersedih di dalam kafe, sehingga karyawan Dani kebingungan. Apakah mereka harus mengusirnya atau bagaimana?
Namun Dani tidak sejahat itu. Dia tidak mungkin memerintahkan karyawannya untuk mengusir Arina dari kafenya. Karena tidak ada pilihan yang lain lagi, Dani pun memutuskan untuk mendekati Arina dan berniat untuk menghiburnya.
"Hai." Dani melambaikan tangan saat sudah berdiri tepat di depan arina.
"Ada apa, ya?" tanya Arina dengan suara yang begitu parau.
Itu adalah awal Arina dan Dani berbicara satu sama lain. Karena selama ini Dani hanya mengawasinya dari kejauhan."Boleh aku duduk?" tanya Dani lagi.
Arina hanya mengangguk pelan. Setuju.
Hari ke hari Arina dan Dani jadi sering bertemu di kafe ini. Itu sudah jelas karena Dani adalah pemilik dari kafe ini, dan itu masih dia rahasiakan dari Arina.
Waktu ke waktu perasaan dani itu mulai mekar. Baginya, Arina adalah perempuan yang layak mendapatkan cintanya. Tidak ada perempuan yang sesetia dirinya. Dani sudah menyaksikannya sendiri dengan mata kepalanya.

Comentário do Livro (78)

  • avatar
    iyan kece

    dapet duit

    4d

      0
  • avatar
    Rici Gustina

    aku sangat suka cerita ini , cerita ini sangat bagus 🤩 semakin lama ceritanya juga semakin tidak membosankan

    6d

      0
  • avatar
    Indah Widya

    Bagus cerita nya

    7d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes