Total : 32Capítulo 1 Kedatangan Madu
“Aku izinkan kamu menikah lagi. Asalkan istri mudamu nanti bersedia menuruti semua perintahku. Dia t
readmore Capítulo 2 Iming-Iming
"Apa tujuanku, bukanlah urusanmu. Kehidupan pernikahanku dengan Mas Wira nanti adalah privasi kami b
readmore Capítulo 3 Leluhur
Harum melepas tangan Mas Wira yang merangkulnya, kemudian dia maju selangkah ke arahku. Sambil melip
readmore Capítulo 4 Kegalauan
"Bungkusan ini berisi arsen—" "Cukup. Aku sudah tahu nama-nama racun itu. Simpanlah kembali ke dalam
readmore Capítulo 5 Memanggil Arwah
"Tidak, Manis! Kau tidak boleh berpikiran seperti itu! Jangan bilang kau mulai jatuh cinta pada suam
readmore Capítulo 6 Poison
"Air susu ini bernama poison," jawab Mbah seraya meniup botol bening berisi poison hingga terangkat
readmore Capítulo 7 Malam Pengantin
Senyumku terlempar begitu saja. "Kemarilah, dorong kursi roda berlapis emas ini menuju meja makan,"
readmore Capítulo 8 Manisnya Maduku
Kedua kelopak mata berhias eyeshadow warna gold itu memicing, Harum tampak hati-hati sekali menebak
readmore Capítulo 9 Mulai
"Wanita itu lumayan cerdik juga," jawabku lantas mengajak Bilqis naik ke lantai dua, ke kamarku. Aku
readmore Capítulo 10 Mulai Terpedaya
"Aku sudah banyak mendengar rumor tentangmu. Bahkan sebelum bertemu dengan Mas Wira, nama keluarga b
readmore Capítulo 11 Selangkah Lagi
"Racun?" tanyaku seraya melirik gelas kosong yang isinya habis kutenggak barusan, lalu berpindah mel
readmore Capítulo 12 Meminum Poison
"Kak," ucap Harum seraua melepas pelukanku. "Kau minta dibelikan tas baru, kan? Ini, punyaku buat Ka
readmore Capítulo 13 Senjata Makan Tuan
Dengan lemas Harum berjalan ke kamarnya, langkahnya gontai. Aku memberikan tongkatku untuk membantun
readmore Capítulo 14 Gelang Luka
Kuraih ponsel dan menghubungi nomor Bilqis menggunakan tangan kiri. Setelah Mas Wira keluar dari kam
readmore Capítulo 15 Siapa yang Lebih Pandai?
"Tenang saja, cucuku. Kau hanya perlu merasakan sakit sekali saja, yaitu pada saat luka itu tergores
readmore Capítulo 16 Poison Ke Dua
"Untuk apa kau menungguku!" Aku membalas ketus, lantas masuk ke rumah. Tak menghiraukan Harum yang m
readmore Capítulo 17 Siapa yang Menjerit?
"Harum!" Kudengar Mas Wira berteriak memanggil maduku, diiringi suara langkahnya yang berlari menaik
readmore Capítulo 18 Berpindah Tangan
Kursi rodaku terdorong hingga menabrak dinding bawah tangga. Punggungku beradu dengan sandaran kursi
readmore Capítulo 19 Berubah
Harum menjauhkan tangannya. Di depan mataku, dia memperlihatkan bagaimana botol poison itu menghilan
readmore Capítulo 20 Kabar Menyebalkan
"Apa aku pernah bilang bahwa aku akan bersikap baik pada suami dan maduku?" tanyaku pada Bilqis. Dia
readmore Capítulo 21 Hilangnya Gelang Luka
"Be—benar, Nyonya," jawab salah seorang di antara mereka, mencoba meyakinkanku dengan rasa takut. Aku
readmore Capítulo 22 Bastian
"Kami mengerti kesulitanmu. Tapi itulah yang harus kau pikirkan sendiri jalan keluarnya. Karena kami
readmore Capítulo 23 Terancam Miskin
* Hari yang tak kuharapkan kini telah menjelang. Aku terbangun karena sebuah tugas yang harus kuseles
readmore Capítulo 24 Jurang Cilaka
"Tidak akan lenyap seketika, tetapi bertahap. Karena sudah tidak ada ikatan lagi dengan siluman Hari
readmore Capítulo 25 Kakek Tengkorak
Suara serak dari seorang Kaket Tua—yang bau badannya lapuk dimakan usia, serta jemarinya yang tanpa
readmore Capítulo 26 Bertemu Arwah Bastian
Aku bertanya dalam hati. Mungkinkah Harum yang dimaksud Kakek Tengkorak adalah maduku? “Sudah cukup p
readmore Capítulo 27 Permintaan yang Sulit
“Bastian, aku tahu tempat ini sangat mematikan. Tapi percayalah, aku bisa keluar dari tempat ini den
readmore Capítulo 28 Kuburan Siapa?
"Bagaimana kalau aku tak mau membantumu?" "Aku tak akan membiarkanmu keluar dari tempat ini. Matilah
readmore Capítulo 29 Malam Mencekam
“Kau sudah tahu siapa diriku sebenarnya, bukan?” lanjutnya menebak dengan benar. “Bagaimana perjalan
readmore Capítulo 30 Permainan Harum
"Apa yang terjadi?" tanyaku "Katanya, Harum tiba-tiba gusar dan mengajak Mas Wira pulang. Dia menutup
readmore Capítulo 31 Melenyapkan Harum
“Tolong temanmu itu!” seru Harum bernada mengejek. “Kau pasti mengira, temanmu itu yang sejak tadi b
readmore Capítulo 32 Kemenangan
Entah siasat apalagi yang dilakukannya. Harum begitu mudah mengecohku. Tapi aku yakin, yang berada d
readmore
5000
14/06
0cerita yang bagus banyak plot twist best best sangat , minat nak baca sebab tajuk ajeee hehehehe tpi jalan cerita pun best
16/05
0👍👍👍👍👍
14/05
0bagus banget ceritanyaa☺
05/05
0suka banget ceritanya,,,baru bab ini za😊
10/03
0Best story
11/08/2023
0teruskan berjaya
21/07/2023
0baguss kak, semoga makin sukses ya
15/06/2023
0Wkwk
24/05/2023
0bagus
13/02/2023
0