Tag(s):
• Kecantikan
• Pengusaha
• CEO
• Perkosaan

"Cincinnya malah dibuang," gumam Belinda pelan sambil memasang wajah keterkejutannya, kedua kakinya melangkah perlahan menghampiri pria tengah duduk santai. "Permisi saya bawakan pesanan anda, Tuan," ucapnya dengan berjalan semakin mendekati pria itu. "Ini, Tuan." Belinda meletakkan botol wine diatas meja yang entah berapa botol yang sudah dia minum, ketika Belinda yang hendak pergi malah dicegah oleh pria tersebut, tangannya di cengkeram sama pria tersebut. "Kau temani aku!" perintah nya dengan suara beratnya. "Tidak bisa, Tuan," tolak Belinda dan berusaha melepaskan cekalan tangan Mahesa. Tapi pria itu malah menarik Belinda hingga duduk disampingnya. Mahesa lalu meminum wine nya sambil merangkul erat wanita yang disampingnya. "Saya masih banyak pekerjaan, saya tidak mau menemani anda meminum alkohol,"sentak nya dan menolak menemani Mahesa.

Última Atualização

Escolha do Editor

Entre pinceladas sombrias

Nara

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

O outro lado da Lua

Nalanda Lima

Os dois lados do amor

Geisa Matos

O Viuvo e a Secretária Virgem

Jéssyca Gil

Depois do Clichê - Livro 2

becky lovely

Recomendação

Sangue por liberdade

Danikatrin

Asas por sangue

Danikatrin

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Diademas da Escuridão

diademas

Amor e Objetivos

Jéssyca Gil

O Mundo de Arkana: A Guerra dos Sete Dragões

Patrick Leo

Não era para te amar

Tinyty

Marius || livro 1: irmãos fitzy

Kai D'angel

Os dois lados do amor

Geisa Matos

Minha flor que veio do espaço

Keyte Aline Medeiros

Comentário do Livro (53)Deixe o seu comentário na App

• 
  AminartiDhini

  Bagus sekali

  12d

    0
• 
  RaniaZahra

  bagus

  25d

    0
• 
  AlifAlif

  bagus

  13/08

    0
• RealmeIrma

  ceritanya bagus

  25/07

    0
• 
  AkbarAzril

  sangat menghibur

  25/06

    0
• 
  Bakekok11Rinta

  kakakeysha

  14/06

    0
• 
  2022Rahma

  bagus bangett😆😆😆😆

  05/06

    0
• 
  BangetKepo

  iyaaa

  19/05

    0
• 
  Fais Jak

  50.000.000

  17/05

    0
• 
  ELISAFARA

  best la

  05/05

    0

• Total: 47

• 1

  Belinda mematut dirinya dicermin yang besar yang berada di kamar nya. Sekali lagi Belinda memandangi

• 2

  Di jam istirahat sekolah, Belinda dan teman-teman sekelasnya mencari ketiga siswi yang tidak masuk k

• 3

  Kini waktu siang telah berlalu, kini sekarang sudah malam hari, kini terlihat ada seorang gadis cant

• 4

  Setelah selesai mengenakan seragam sekolah nya, Belinda pun berdandan dengan tipis.
  Setelah itu dia p

• 5

  Belinda mengeluarkan air matanya.
  Sedangkan Wawan sebelum bercerita, menarik nafasnya terlebih dahulu

• 6

  Keesokan harinya, Belinda sekarang berjalan ke ruang makan.
  Setelah sampai di ruang makan, Belinda ke

• 7

  Belinda menangis sesenggukan , kemudian kabur sembari membereskan bajunya yang tidak rapih.
  Sedangkan

• 8

  Saat ini Belinda sudah sampai di dalam rumahnya. 
  "Aku cari alamat rumah nya di internet saja, siapa

• 9

  Keesokan harinya, Belinda dan Amrita sekarang sudah berdiri berhadapan dengan Pak security di perusa

• 10

  "Itu baru seandainya saja,"ucap Mahesa kemudian tertawa kecil.
  "Dan saya yakin hal itu tidak akan ter

• 11

  "Rit….Aku takut itu bakal terjadi, aku sangat malu sekali, dan pasti nya setiap hari yang ku jalani

• 12

  Kini Belinda sudah menaiki Bus yang menuju ke kota Bandung, kini sedang dalam perjalanan menuju kota

• 13

  Belinda melangkahkan kakinya perlahan-lahan, setelah sampai di depan pintu rumah nenek nya, dia pun

• 14

  "Aku ini anak Pak RT," aku Rozali.
  Belinda memasang wajah terkejut.
  Belinda pun mau berbicara, tapi ta

• 15

  "Kamu bisa pinjam motor punya saya," sela Roman.
  Roman memang memiliki motor tiga, yang satunya untuk

• 16

  "Bell, saya mau memasangkan kembali kilometer listrik yang sudah lama dicopot," jawab Rozali datar.
  "

• 17

  "Jadi,"jawab Rozali datar.
  "Makan disini kan?"tanya Abang tukang nasi goreng memastikan.
  "Ya, Bang, sa

• 18

  Dan sekarang keduanya sudah menghabiskan nasi goreng masing-masing.
  "Mari pulang," seru Rozali kemudi

• 19

  Mereka menghabiskan waktu untuk mengantarkan penumpang masing masing.
  Tak terasa sekali kini  hari su

• 20

  "Bu, nggak baik mengambil uang o-"ucapan Roman terpotong.
  "Nggak papah ibu ini juga yang ngambil, dos

• 21

  "Ka-ka-mu nggak mau nerima pemberian aku, kenapa Neng?"tanya Rozali terbata-bata, karena terkejut de

• 22

  Ibu Saodah masih terdiam.
  "Karena nggak mungkin ada yang mau meminjamkan uang , jadi saya harus beker

• 23

  Tok....Tok.. Tok
  Suara ketukan pintu dari luar, membuat Belinda tersadar kembali.
  "Itu pasti Abang Roz

• 24

  "Temannya diperkorsa saat temannya bekerja di bar, dia mendadak marah ketika aku tanya dia mau nggak

• 25

  "Karena saya nggak akan tinggal dirumah ini, saya akan pulang setelah pekerjaan beres ke rumah nenek

• 26

  Keesokan harinya, Belinda sekarang sedang melakukan tugasnya jadi pembantu.
  "Bell, kamu pintar masak

• 27

  Setelah itu, Belinda pun kini berjalan keluar dari dalam rumah majikannya.
  Begitu sampai diluar Belin

• 28

  "Ini semua... Gara gara dia,"ucap Belinda sambil mengingat wajah pria yang telah menjamah tubuh nya.
  

• 29

  Belinda pun disuruh beristirahat lebih lama sekarang tuh, dan Nyonya Helen juga berpesan pada Belind

• 30

  Belinda dan Rozali kini dibawa ke rumah RT 03, bahkan kedua pasangan suami istri itu dengan sengaja

• 31

  Suasana rumah Pak Roman dan Ibu Mutia, di dekorasi hiasan bunga bunga agar terlihat indah dan ditamb

• 32

  Setelah membayar belanja masing masing, para ibu ibu bergegas pulang menuju rumah mereka. Kini tingg

• 33

  Kini Belinda dan Rozali sudah berada di ruangan periksa, mereka berdua duduk berdampingan dengan dud

• 34

  "Sok sokan mau dimadu kamu, nanti kalau dimadu beneran nangis terus,"timpal Rozali sinis sambil berj

• 35

  "Nggak jawab-jawab pertanyaan aku. Aku tuh ingin tahu kemana perginya suami aku,"ucap Belinda kemudi

• 36

  Setelah berdebat Rozali, pada akhirnya memilih mengalah saja. 
  Kini mereka berdua memilih masuk ke da

• 37

  Satu bulan kemudian, kontrakan rumahnya habis. Rozali sudah mempunyai  incaran kontrakan rumah yang

• 38

  Belinda pun sudah pasrah dirinya akan terjatuh ke tanah, tapi tubuhnya kini ditangkap oleh suaminya

• 39

  "Peluk-peluk Abang,"desis Belinda.
  "Hem,"sahut Rozali.
  "Aku nggak ngerasa meluk Abang,"ucap Belinda ke

• 40

  Setelah itu Rozali pun pergi meninggalkan ruang makan.
  "Kalau nggak mual-mual, aku juga nggak akan mu

• 41

  "Yaudah, ayok, kita makan bersama,"timpal Rozali dengan nada kesal, tapi berbicara nya menggunakan b

• 42

  Belinda dan Rozali kini sampai di rumah nya.
  "Ibu, katanya mau main ke rumah ini,"celetuk Rozali yang

• 43

  Kini Belinda dan Rozali sudah di ranjang, Belinda kini menatap punggung Rozali yang sedang tidur mem

• 44

  "Jangan dengerin perkataan Abang Rozali, itu semua bohong,"ucap Belinda dengan lantang.
  "Bel,"panggil

• 45

  "Sah,"sambung Rozali.
  "Kita pasti bakal bercerai,"sambung Rozali.
  "Padahal perceraian kita, tak pernah

• 46

  "Yaudah, kalau gitu, mari kita jajan Bakso, Bang Rozal,"timpal Belinda dengan tersenyum gembira.
  "Tap

• 47 Ending

  Satu Minggu kemudian, Belinda merasa sakit sekali pada perutnya.
  "Arrrrrrgghhh!"teriak Belinda sambil