Total : 30Bagian 01.
“Saya terima nikah dan kawinnya, Ayu kinanti binti Ardiraga Mahendra dengan maskawin tersebut, dibay
readmore Bagian 02.
Setelah berjalan selama beberapa menit, melewati beberapa ruangan yang didesain indah dan juga beris
readmore Bagian 03.
“Ya Allah, kenapa nasib hamba sepahit ini? Dosa apa yang pernah hamba lakukan hingga cobaan selalu d
readmore Bagian 04.
Aku membuka mata, masih dibalkon? Tentu saja. Siapa yang mau menolongku, jika para manusia di rumah
readmore Bagian 05.
Aku dan Alvira masing-masing mendorong troli, mencari bumbu dapur yang diperlukan. Mulai dari minyak
readmore Bagian 06.
Sang bagaskara semakin meninggi, meninggalkan timur menuju ke tengah barat. Di sebuah kafe mewah, se
readmore Bagian 07.
Aku seakan berjalan di pinggiran danau berair hijau. Dapat kulihat ikan di dasar air sedang berlaria
readmore Bagian 08.
Aku tiba di rumah, tampak terdengar ramai dengan suara canda tawa wanita dan juga laki-laki. Aku tah
readmore Bagian 09.
Aku masih terbaring di atas tempat tidur. Masih ada rasa sakit dalam hati atas perlakuan Fhatir pada
readmore Bagian 10.
“Ardiraga, bagaimana keadaanmu?” tanyaku sambil bersedekap di dekat sel tahanan. Ya, aku izin pagi i
readmore Bagian 11.
“Tuan, Kinan bagaimana? Sudah lebih baik?” tanya pPak Man, Satpam rumah. “Alhamdulillah sudah lebih b
readmore Bagian 12.
“Baik, Ma. Kinan akan coba,” ucapku. Dia tersenyum dan mengusap kepalaku lembut. Aku langsung berjal
readmore Bagian 13.
Aku baru selesai salat Isya, menumpahkan semua kesedihanku pada Sang Pencipta. Hanya dia yang tahu a
readmore Bagian 14.
Aku terbangun saat meraba bagian sampingku. Kosong! Ke mana Kinan? Bukankah dia tidur bersamaku tadi
readmore Bagian 15.
“Jadi pergi?” tanyaku saat melihatnya masuk ke kamar. “Ja-di, Mas gak sibuk, ‘kan?” Kinan balik ber
readmore Bagian 16.
Setelah mengemudikan mobilku tak tentu arah, aku berhenti di pinggir jalan. Kepalaku sakit, perutku
readmore Bagian 17.
“Sebenarnya, aku telah dinikahi Tuan saat pertama kali dia datang pada ayahku,” kataku membuat Alvir
readmore Bagian 18.
“Aku berangkat, ya,” pamitku kepada Kinan seusai sarapan. Kami hanya makan bertiga pagi ini, karena
readmore Bagian 19.
Pegawai toko itu langsung menggesekkan kartu pada sebuah mesin dan menyerahkannya kembali padaku ber
readmore Bagian 20.
Aku masih di dalam mobil dengan Alvira. Berangkat setelah Fhatir pergi dengan mobil dan supir pribad
readmore Bagian 21.
Setelah berkendara beberapa menit, akhirnya kami tiba di sebuah pekarangan rumah yang terlihat tak b
readmore Bagian 22.
Entah mengapa jalanan hari ini tidak terlalu padat. Membuat mobil yang kukemudikan berjalan mulus ta
readmore Bagian 23.
Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Berdua dengan Mas Fhati
readmore Bagian 24.
Aku memandangi wanitaku itu dengan seksama, Dia terlihat berbeda malam ini. Sangat cantik hingga mel
readmore Bagian 25.
Hari berganti hari, hingga bergantikan minggu dan bulan. Perjalanan waktu menuju kebahagiaan belum b
readmore Bagian 26.
Aku masih berdiri memamdanginya yang sudah hilang di balik tembok. Ada apa sebenarnya? Apa yang ingi
readmore Bagian 27.
Kupijit pelipisku untuk meredakan pusing yang mendera. Hampir saja aku hilang kendali, tapi kata-kat
readmore Bagian 28.
Sepulang dari rumah sakit beberapa minggu lalu. Aku merasa lebih baik. Bu Lastri datang kerumah me
readmore Bagian 29.
Hidup ini adalah misteri Yang takkan bisa di mengerti Kadang hujan badai datang menakutkan Namun ada
readmore Bagian 30.
Sebuah suara mengejutkan Aku Dan Bunda yang tengah melongo saat mendengar penjelasanku tsdi. Kami
readmore
keren
8d
0bagus critanya.
10d
0seruu parah
12d
0keren
14d
0bgus
18d
0nice story
23d
0sedih.tpi terharu karna romantis
16/09
0sangat menarik alur cerita nya
04/09
0bagus
29/08
0good
22/08
0