Visão geral
|Catálogo
- Tag(s):
- CEO
- Keluarga
- Tokoh Wanita
- Persahabatan
Lelaki dengan sorot mata tajam, minim bersuara dan tegas. Ethand Girogino Alves sang CEO Alves Corp selalu berpikir kritis dan kejam. Bahkan setiap kalimat yang dilontarkannya seperti sembilu yang menyayat hati bagi setiap telinga yang mendengarnya. “Ternyata benar,” Ethand menjeda kalimatnya. Wanita dihadapannya menatap sinis lalu membuang tatapannya ke arah lain. “Barang murah memang selalu berkualitas rendah.” Awal mula pertemuan Ethand dan seorang wanita yang mampu mengubah pandangan hidup dan hatinya. Emma Liandra Jones, seorang wanita yang mahir dalam dunia IT. Bekerja di Alves Corp dan bertemu dengan CEO yang memberinya hukuman di hari pertama kerja. “Bukankah lelaki juga selalu menilai wanita dari sepatu mana yang dipakainya?” Emma seorang yang jenius. Kecantikannya mengalahkan artis papan atas di Vunia. Akankah Ethand me-reset hidupnya dan memulai hidup baru?
Última Atualização
Escolha do Editor
Recomendação
Comentário do Livro (464)
- Total: 150
Capítulo 1 Lelaki Yang Gila Hormat
Alves Corp pagi ini terlihat tidak seperti biasanya. Ketika mendengar tuan Alves mengundurkan diri dCapítulo 2 Pria Berkacamata Hitam
"Emma Liandra Jones." Emma segera mengangkat tangannya. Sudah saatnya dia di tes. Ia melangkah dengaCapítulo 3 Wanita Yang Tidak Biasa
Sungguh wanita yang tidak biasa. Sangat langka untuk bertemu dengan wanita seperti itu.
Ethand GiorgiCapítulo 4 Mawar Sunsprite
Mawar Sunsprite menjadi salah satu jenis bunga yang di jaga dan di rawat dengan segenap hati oleh EmCapítulo 5 Pulang
Rumah berlantai tiga dengan nuansa Skandinavia terlihat dari kejauhan. Setelah lima tahun, Ethand aCapítulo 6 Mintalah pada Lelaki Itu
Yang bertabiat sabar seperti Emma pun bisa marah. Ia selama ini selalu sabar dan menekan amarahnya.Capítulo 7 Marahnya Seorang Wanita
Baik Jane maupun Ester sama-sama berkerut karena bingung. Ketika mendengar kata lelaki dari mulut EmCapítulo 8 Wanita Ber-hodeed eyes
Pagi ini Emma bangun lebih pagi. Ia sudah mandi dari subuh dan berdandan. Hari ini adalah hari pertaCapítulo 9 Lelaki Berlogika
Suasana pagi ini terasa berbeda. Ethand dengan setelan jas hitamnya sedang memakai jam tangan bermerCapítulo 10 Pecat Dia
Emma berlalu menuju tempat sampah yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Ethand menggigit bibiCapítulo 11 Punishment
Emma berusaha menahan rasa gugupnya. Ia menyesal dan memaki dirinya sendiri karena tidak bisa menahaCapítulo 12 Nick Name Tim IT
“Bukankah lantai empat puluh lima memang disediakan untuk para pegawai, Pak?” tanya Json , pria berkCapítulo 13 Melissa yang Misterius
Kampus Merbaya Tahun 2015.
“Apakah benar situs web kampus telah di retas?” Suara seorang mahasiswa diCapítulo 14 Bentakan Pertama
“Aku belum pernah melihat seorang programmer begitu cepat menemukan masalah dan menyelesaikan codingCapítulo 15 Kegugupan dan Emosi
Di kursi kebesarannya, Ethand duduk terdiam menatap bunga hortensia yang di rawatnya seperti anak seCapítulo 16 Seperti Singa
“Bagaimana tampang CEO baru kita, Emma?” tanya Trojan ketika melihat Emma sudah kembali. Mac dan yanCapítulo 17 Sebuah Kenyataan
“Apakah nama Melissa begitu berpengaruh? Sudah dua orang yang bertanya tentang nama itu,” gumam EmmaCapítulo 18 Sepayung Berdua
Untuk pertama kalinya, Emma merasakan sakit hati akibat dikhianati oleh seseorang yang memiliki tempCapítulo 19 Keramahan Pria Dingin
“Bisakah dipercepat, Bu? Atasan anda sedang menunggu untuk makan siang.” Suara pelayan dari balik piCapítulo 20 Datang dan Pergi dengan Caranya Masing-Masing
Kota Vunia yang di guyur hujan membuat Emma enggan melihat keluar. Taksi yang ditumpanginya terus meCapítulo 21 Peneguhan Setelah Patah Hati
Dari kejauhan ekor mata Ethand terus membidik ke arah wanita yang di kelilingi oleh enam lelaki. IaCapítulo 22 Bukan Pelabuhan Terakhir
“Orlando Anderson adalah kekasih Emma, Pak.” Ryan berucap dengan hati-hati. Mac baru saja mengirimkaCapítulo 23 Upaya Balas Dendam
Json dan yang lainnya sudah masuk ke dalam mobil masing-masing. Sedangkan Emma menunggu mereka di deCapítulo 24 Eves The Hill Vunia
“Apakah dia sudah pulang?” tanya Ethand pada Ryan yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.
“SepertinCapítulo 25 Penthouse Mewah
Setelah diketahui Ryan bahwa ada private lift bagi penghuni penthouse, kini Ryan disuguhkan dengan rCapítulo 26 Wanita dan Perasaannya
Jatuh cinta adalah hak semua orang. Karena jatuh cinta adalah perasaan manusiawi dan bisa terjadi diCapítulo 27 Nuni's Club
Ryan sudah rapi dan menunggu Ethand di ruang tamu. Jas dengan potongan slim fit sangat cocok di badaCapítulo 28 Kalimat Perpisahan
Ester tiba-tiba datang menghampiri Emma diikuti oleh Jane di belakangnya. Mereka juga mendengar suarCapítulo 29 Lelaki Di Kegelapan
Ada beberapa hal seseorang meninggalkan peran bahkan hobinya. Bagi Emma, keahliannya dalam dunia ITCapítulo 30 Lelaki Bertabiat Buruk
Dalam hubungan darah dan kakak beradik, tentu rasa sayang dan pengorbanan akan selalu ada. Sang kakaCapítulo 31 Wanita di Klub Malam
“Apa yang Bapak cari?” tanya Ryan ketika melihat langkah kaki Ethand terhenti dengan pandangan menulCapítulo 32 Ditemukannya Daniel Jiani
Ethand tidak bisa lagi mengontrol emosinya. Dengan langkah cepat langsung menendang lelaki yang menaCapítulo 33 Seorang CEO Alves Corp
Pertama kalinya raut wajah Ethand berubah menjadi gelisah. Alin hanya menatap kesal ke arahnya. “ApaCapítulo 34 Keberuntungan atau Memalukan
Siang Emma di payungi oleh atasannya dan malam ia di gendong oleh lelaki nomor satu di Alves Corp teCapítulo 35 Pengakuan Daniel Jiani
Sepanjang perjalanan Ethand hanya duduk terdiam dengan ponsel di tangannya. Ryan hanya melihatnya daCapítulo 36 Kenangan
Vunia, 2006.
Seorang gadis dengan rambut di kepang dua dengan bahagianya bermain kincir angin yang teCapítulo 37 Keluarga Jones
Lagi-lagi sebuah nama mengejutkan Ethand dan juga Ryan. Nama Melissa kembali menghantui mereka.
“ApakCapítulo 38 Alves Corp Diretas
“Apakah Ibu yang mengirimkan pesan ini kepada atasanku?” Emma terkejut dengan isi pesan yang sudah tCapítulo 39 Nick Name yang Sama
Mereka tampak terkejut melihat kehadiran Emma. Ethand yang sedang berkutat pada komputer di depannyaCapítulo 40 Kehadiran Dokter yang Tiba-Tiba
Emma akhirnya mengerti mengapa Ethand menanyai tentang nick name yang digunakannya kemarin. TernyataCapítulo 41 Aset Berharga Alves Corp
Ethand menunggu dengan tidak sabar di dalam ruangannya. Ia lagi-lagi menghubungi Ryan namun tidak adCapítulo 42 Kesukaan NN
Emma kembali ke tempat duduknya dengan perasaan heran. Apakah karena dirinya telah mengatasi peretasCapítulo 43 Mobil yang Mencurigakan
Ryan menendang udara begitu saja. Ia mengusap wajahnya kasar. Ethand hanya menggelengkan kepala ketiCapítulo 44 Rumah Makan Biasa
Buggati Chiron yang dikendarai Ethand melaju dengan kencangnya. Ia melampiaskan kemarahannya pada moCapítulo 45 Trojan dan Kejahilannya
Sudah tiga jam Emma berkutat di depan komputer. Sudah seperempat program dibuatnya. Mac melihat jamCapítulo 46 Kenyataan Bagi Keluarga Alves
Ryan menelepon Ethand berulang kali namun tidak ada jawaban di sana. Ella dan Giorgino menunggu dengCapítulo 47 Genggaman Tangan Yang Hangat
Sudah pukul sepuluh malam. Emma merapikan meja kerjanya. Tidak lupa pula mawar di simpannya di tempaCapítulo 48 Mengapa Dia Tidak Membalas Pesanku
Seiring dengan ditutupnya pintu mobil dan mobil yang melesat pergi, Emma masih saja terdiam dan tidaCapítulo 49 Drone dan Mobil Rolls Royce
Sebuah alarm dengan lagu Adele Easy On Me, terdengar nyaring di dalam ruangan kamar dengan nuansa moCapítulo 50 Si Cantik dan Tampan dalam Limosin
“Ibu...” Suara Emma sejak sore sangat berisik di rumah itu. Ester sampai kebingungan menghadapi putrCapítulo 51 Pelukan Hangat
Akan ada suatu masa seorang wanita menutup pintu dari segala rasa cemas dan memberikan jaraknya dengCapítulo 52 Cafe Terrace Of Night
Ethand dan Emma langsung mengerut mendengar perkataan Ryan. Eves The Hill Vunia adalah rumah EthandCapítulo 53 Lelaki Berhati Hangat
Tentang perasaan seorang wanita, ia akan percaya bahwa tak ada cinta yang tak mulia. Kelemahan wanitCapítulo 54 Tentang Surga
Memang benar perkataan Ryan, jika atasan Alves Corp sungguh berbeda ketika berada di rumah. Raut wajCapítulo 55 Ursa Minor
Adakah seseorang yang terluka sebelum memulai cinta? Ethand pernah mengalaminya pada masa yang silamCapítulo 56 Kecupan Lembut
Emma merasa heran karena Ethand yang terdiam dan tidak bersuara lagi semenjak dirinya meminta pulangCapítulo 57 Tentang Perhatian
Ada yang pandai menyembunyikan rasa selepas pedih menggerogoti. Ada yang trauma bahkan depresi akibaCapítulo 58 I'll Get Her
Seorang wanita dengan long dress dipadukan dengan long coat berdiri di samping Rolls Royce. TangannCapítulo 59 Kejadian di Wilobi Mall
“Apakah ibu sudah siap?” tanya Emma yang sudah rapi dengan celana jeans berwarna navi dan baju kaosCapítulo 60 Kejanggalan di Wilobi Mall
Ryan sudah bangun sejak pukul lima pagi. Ia berniat untuk berangkat pagi ke kafe milik Jane.
“Pagi, ECapítulo 61 Asing Sebelum Waktunya
Langkah kaki Emma semakin cepat ketika menyadari bahwa Ethand sedang melihat ke arahnya. Ester dan ACapítulo 62 Tentang Attitude
Bryan yang baru saja menerima berkas dari rekan kerjanya terkejut dengan kedatangan Ryan. Ia belum sCapítulo 63 Pemikiran Yang Rumit
Dunia memang selebar daun kelor. Ethand tidak menyangka, urusan penting sekretarisnya hari ini adalaCapítulo 64 Hapuslah Secara Perlahan
Jane dengan dahi berkerut terus menatap Ryan. Sejak kapan lelaki ini seakan-akan menjadi dekat dengaCapítulo 65 Menaklukan Wanita Jenius
Sejak kembali dari kafe Janasses Ethand hanya terdiam dan enggan berbicara. Berbeda dengan Ryan yangCapítulo 66 Tanpa Kabar
Hari ini adalah hari senin. Sudah hampir sebulan Emma bekerja di Alves Corp. hari ini pula akan dilaCapítulo 67 Kuatmu Adalah Dirinya
Ethand bukan tidak ingin bertemu dengan Emma namun ia harus membatasi diri agar jangan sering munculCapítulo 68 Hari Uji Coba
Emma menajamkan penglihatannya pada layar ponsel sembari kembali membaca isi pesan itu. Untuk memastCapítulo 69 Nasihat Ibu Yang Terbaik
Hari yang sungguh melelahkan bagi Emma. Padahal hari ini ia berhasil mempresentasikan program yang dCapítulo 70 Segelas Absinth
Sudah pukul 7 malam. Emma sudah rapi dan bersiap untuk menghadiri acara makan malam. Gaun sequin yaCapítulo 71 Isi Hati Sang Wanita Mabuk
Perkataan Emma membuat lidah Ethand kelu. Sepertinya wanita di hadapannya yang sedang menatapnya lekCapítulo 72 Mawar Putih Untuk Kakek
Emma menggeliat. Cahaya sinar matahari yang menerobos masuk di sela-sela gordennya menampar wajahnyaCapítulo 73 Wood's Camelian Cafe
Bunga Camelia sedang berbunga dengan indahnya. Sebagian bunganya jatuh ke tanah dan menampakkan pemaCapítulo 74 Tugu di Kota Sanis
Kota Vunia sudah mereka lalui dari tiga puluh menit yang lalu. Buggati Chiron yang dikendarai EthandCapítulo 75 Bunga Lily yang Mencurigakan
“Aku menyukaimu,” ucap Ryan sungguh. Jane dengan tatapan mengarah pada taman langsung menoleh pada lCapítulo 76 Lembah Surga Sanis
Emma memandang lelaki di hadapannya dengan dahi berkerut. “Tidak akan kotor, Pak. Biar seimbang hancCapítulo 77 Sebuah Candaan
Baik Emma dan Ethand sama-sama saling menatap. Emma dengan tatapan bingung dan Ethand berusaha menahCapítulo 78 Mata Kaki dan Pelukan
Semilir angin yang berhembus di hamparan bunga Daisy, kedua pasang langkah kaki terus menapaki setapCapítulo 79 Mari Kita Pulihkan Bersama
Untuk sesaat Emma terlena dengan pemandangan sehingga membuatnya begitu tersentuh lantas memeluk EthCapítulo 80 Dimples dan Alasannya
Debaran hati yang bergejolak dan perasaan lega membuat Ethand tidak bisa berhenti tersenyum. KoyakanCapítulo 81 Cucu Mantu
Sudah sekian lama Emma akhirnya bisa merasakan bahagia sesungguhnya. Diperhatikan dan disayangi olehCapítulo 82 Pesan dari Seorang Kakek
“A-apa? Me-nikah?” Emma terkejut dengan pertanyaan itu. Baru beberapa jam ia menjalin kasih dengan ECapítulo 83 Melissa dan Prima
PRAKK!!
Sebuah berkas dilempar begitu saja dan mengenai dinding yang perlahan kusam. Ruangan yang semCapítulo 84 Sebuah Porsche Hitam
Kota Vunia masih ramai seperti biasanya. Ethand masih saja menggenggam tangan Emma, seakan tidak ingCapítulo 85 Penyusup di Alves Corp
“Apakah mereka benar-benar sudah berpacaran?” tanya Ryan pada Jane.
“Apakah matamu sudah buram? TidakCapítulo 86 Epick Comeback
“Tidak ada yang berani menyentuhmu, Emma,” ucap Ethand. Nada suaranya terdengar berbeda. Seperti adaCapítulo 87 Kekhawatiran Ethand
Kematian kakek Alves bukan hanya sekedar pembunuhan dari Prima tetapi juga telah mengambil beberapaCapítulo 88 Galau Massal Tim IT
Ruangan dengan minim penerangan terlihat berantakan. Komputer yang baru saja di banting terlihat retCapítulo 89 Usapan Tangan Yang Lembut
Ethand mengambil tas Emma dan memegangnya. Wanita yang hendak mengambil tasnya itu menatap kekasihnyCapítulo 90 Hadiah Untuk Mama Mantu
Seiring dengan pintu toko roti dibuka, Emma dan Ethand langsung di sambut aroma kue yang lezat. BerbCapítulo 91 Keputusan Ester
“Jangan memanjakannya, Dimples,” ucap Emma setelah kesepakatan di antara kekasih dan adiknya disepakCapítulo 92 Kakak Ipar Sultan
Salah satu lingkungan mewah yang belum pernah dimasuki oleh keluarga Jones adalah kompleks Eves TheCapítulo 93 Pasangan Air dan Api
Kedua orang seperti tikus dan kucing itu akhirnya memutuskan makan di kafe Janasses. Jane dengan wajCapítulo 94 Tidur Sekamar
Ethand senantiasa bertanya pada pengawalnya yang menjaga rumah Emma. Ia baru saja melewati tikunganCapítulo 95 A Kissing
Sudah pukul 2 malam. Ethand dan Emma masih saja mengamati ruang server. Berkali-kali terdengar lelakCapítulo 96 Siapa Yang Mau Menikah Denganmu
Emma mematung ketika mendengar ucapan Ethand. Bagaimanapun ia telah bersalah pagi ini. Wanita berbalCapítulo 97 Kecurigaan
Sebuah meja kaca dapat memantulkan bayangan seorang wanita yang berdiri dengan tangan dilipat di dadCapítulo 98 Hati Terkoneksi
Sepasang kekasih tentu akan mengerti ketika kata tak lagi terucap. Ia mengerti lewat sorotan mata saCapítulo 99 Kecemasan Ester
Eves The Hill Vunia masih asri dan indah. Alin segera membuka earphone-nya ketika mobil yang dikendaCapítulo 100 Rumah Baru
Rumah baru bagi keluarga Jones sungguh membuat Ester berkaca. Alin yang sibuk memilih kamarnya dan ECapítulo 101 Mantan Kekasihnya
Los Angeles tahun 2014
Ethand dengan celana kargo, berkaos putih dan topi hitam. Di punggungnya terdaCapítulo 102 Diamnya Ethand
Ryan membawa Ethand ke sebuah sudut Wilobi mall. Raut wajah sekretarisnya membuat Ethand mengernyitCapítulo 103 Kembali Diabaikan
Setelah berpamit pada ibunya dan Alin, Emma dan Jane berjalan bersama keluar dari apartemennya. TerlCapítulo 104 Tindakan Diam-Diam
Ethand menyadari jika sikapnya beberapa hari ini telah membuat wanita itu menjauh. Namun yang membuaCapítulo 105 Maafkan Aku
Sudah satu jam perjalanan. Bus yang ditumpangi tim IT sudah memasuki kawasan pegunungan. Pohon yangCapítulo 106 Kecurigaan Pada Sobig
Hutan pinus mengelilingi Gircharon Vila. Berada di dataran yang sejuk dan jauh dari keramaian kota mCapítulo 107 Air Terjun Indah
“Apakah anda Emma Liandra?” Seorang wanita menghentikan langkah kaki Emma yang hendak menaiki tanggaCapítulo 108 Kejutan Yang Tak Terduga
Ruangan aula vila sudah nampak ramai oleh tim IT. Alunan musik dari piano menemani acara pembukaan pCapítulo 109 Caroline dan Beritanya
Mendengar Caroline akan datang ke Gircharon villa, Ethand menjadi tidak tenang. Wanita itu sudah menCapítulo 110 Kembali Mengalah
“Rahasiamu ada di tanganku. Perlakukan keponakanku dengan baik!” Sebuah pesan tanpa nama pengirim. NCapítulo 111 Kisah Lama Yang Belum Tuntas
Sudah dua puluh menit Ethand menunggu di kamarnya. Lelaki itu sedang menunggu Caroline menyiapkan diCapítulo 112 Perjuangan Ethand
Ethand tidak memedulikan Caroline yang mengucapkan kalimat manis padanya. Ia hanya berhenti sejenakCapítulo 113 Marahnya Emma
Satu bakat tersembunyi Emma selain jenius dalam dunia peretas, wanita juga suka memanjat. Bahkan poCapítulo 114 Cemburu
Segala perbuatan akan ada akibatnya. Ethand telah memilih langkah yang salah. Mendengar perkataan EmCapítulo 115 Keras Kepala
Setelah mendengar adanya penambahan jam pelatihan, tim IT hanya bisa menghela napas panjang. MerekaCapítulo 116 Emma Bagi Ethand
Kecewa. Sebuah kata yang membuat seseorang berubah. Bahkan hal kecil yang kamu anggap sepele begituCapítulo 117 Sedikit Melunak
Bukan hanya Ethand saja yang geram namun Ryan juga. Ia menunggu kesempatan untuk memarahi Riana. “JaCapítulo 118 Desakan Prima
“Menurutmu apa yang dilakukan Emma pada pak Ethand?” Tim IT mulai bergosip. Mereka sudah melihat bahCapítulo 119 Sebuah Kenyataan
Sudah hampir jam tujuh malam. Emma masih saja berkutat pada laptopnya. Satu jam yang lalu bunyi alaCapítulo 120 Wanita Di RS Jiwa
Di sebuah sudut kota Vunia terlihat seorang wanita mengenakan jaket dan topi sebagai upaya menutup wCapítulo 121 Mata Yang Sama
Mendapat pelukan hangat dari Emma, Ethand merasa hatinya di penuhi bunga. Kelegaan dan kedamaian yanCapítulo 122 Salah Tingkah
Seusai makan malam, Emma kembali ke kamarnya. Seharian bergelut dengan komputer membuatnya lelah danCapítulo 123 Bayi Besar
Dalam lelap, Emma dapat merasakan sebuah tangan kekar mengangkat kepalanya. Aroma parfum maskulin yaCapítulo 124 Vitamin
“Banyak yang memiliki hodeed eyes di negeri ini, Carol,” sergah Melissa dengan santainya.
“Aku tidakCapítulo 125 Maldaves
Setelah mendapatkan vitamin dari Emma, Ethand segera melepaskan tangannya dari tubuh wanita itu. SeaCapítulo 126 Ryan dan Jane
Jane baru saja menghabiskan segelas susu dan sepotong roti. Hari ini ia berencana mengunjungi vila dCapítulo 127 Rahasia Ester
“Aku rasa ibumu menyembunyikan sesuatu.” Jane dengan tatapan serius. “Ibumu bahkan sering melamun deCapítulo 128 Analisa Ryan
Hari ini tidak ada kegiatan pelatihan sehingga tim IT memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi ke airCapítulo 129 Peretas Ch4r7ch4
Jane mengambil batu dan melemparkannya ke arah kolam. Ia terlihat semakin kesal. Ryan sudah tiba diCapítulo 130 Giorgina Alves
“Apakah kamu mengenal nickname Ch4r7ch4 selama menekuni dunia peretas?” tanya Emma pada Sobig.
“Ch4r7Capítulo 131 Pengkhianat Alves Corp
Emma sedang mengemasi pakaiannya dan dibantu oleh Jane. Mereka berdua akan kembali ke Vunia hari iniCapítulo 132 Danau Zarpen
Danau Zarpen yang belum diketahui oleh banyak orang, terlihat indah dengan airnya yang jernih. DengaCapítulo 133 Zoey dan Putranya
Ester mulai cemas namun tetap berusaha tenang. “Ibu baik-baik saja, Emma,” tegas Ester.
“Jika Ibu baiCapítulo 134 Investor Dari Jerman
Ethand dan Ryan dalam perjalanan menuju sebuah hotel ternama di Vunia. Mereka sudah ditunggu oleh inCapítulo 135 Perkataan Caroline
Emma terperanjat kaget melihat siapa wanita yang masuk ke dalam lift tersebut. Wanita yang pernah meCapítulo 136 Retailer Bvlgari
Ryan terus memuji dirinya sendiri ketika beraksi merebut pistol dari lelaki berbadan kekar di meetinCapítulo 137 Dihempaskan Oleh Kenyataan
Emma sudah masuk ke dalam penthouse milik Ethand. Ia langsung berjalan menuju tangga. Sesuai denganCapítulo 138 Kegugupan Ester
Di sebuah ruangan yang tampak redup, Darek atau yang dikenal sebagai Melissa tertunduk sambil meneteCapítulo 139 Kebenaran
Pertama kalinya dalam hidup Ester melihat Emma begitu marah. Bahkan kata-katany sudah tidak terkontrCapítulo 140 I Wanna You Back Home
Ethand tidak peduli jika ada pengendara lain yang mengumpatnya karena mengendarai mobil dengan kecepCapítulo 141 Uang
Emma keluar dari rumah tidak membawa banyak pakaian ataupun uang. Wanita ini sudah menyimpan sebagiaCapítulo 142 Kembali Dingin
Ryan dan Jane sudah kembali setelah seharian mencari keberadaan Emma. Mereka bahkan mencari sampai dCapítulo 143 Bank Central Vunia
Fashion Ghotic style yang identik dengan warna gelap terutama hitam dan abu-abu kini dikenakan olehCapítulo 144 Kota Lama Vunia
Alves Corp hari ini digemparkan dengan adanya kunjungan tiba-tiba dari Johan Prima bersama putranya.Capítulo 145 Rumah Baru
Black Card sudah diterima Emma. Setelah urusan di bank usai, Emma dan Caroline segera keluar dari teCapítulo 146 Perihal Wanita
Setelah mendengar Emma berada di Bank Central Vunia, Ethand dan Ryan langsung menuju ke bank tersebuCapítulo 147 Jebakan
Suasana Nuni’s Club malam ini mengingatkan Emma pada kejadian lampau. Dimana ia dipukul oleh DanielCapítulo 148 Berita Heboh
Tujuan Emma dan Caroline datang ke Nuni’s Club dan bertemu Johan adalah untuk mendapatkan sidik jariCapítulo 149 Permintaan Ethand
Emma baru saja selesai mandi dan berniat untuk istirahat namun ponselnya terus berdering. Ia segeraCapítulo 150 CINTA
Setelah kejadian di menara jam Ester selalu setia menemani Darek di rumah. Merawat dan menjaga suami
aaaa cinta banget sama cerita ini, setelah menunggu lama dan pemasaran akhirnya bab 150 adalah akhir dari cerita, thanks you thorr telah memberikan cerita terbaik, selalu semangat thorr❤️
01/04/2022
1Cerita ny sungguh menarik dan menghibur saya suka sekali dengan alur ceritanya
27/03/2022
0suka suka suka, pdhl baru baca setengahnya tpi kuudah jth cinta dari bab 1❤ semangat updte sesering mungkin ya thor 💪
29/12/2021
1ceritanya cukup menarik, aku suka. Masih cuku penasaran dengan alur ceritanya. karna ceritanya berbeda dari yang biasanya aku baca. semoga semakin menarik lagi alurnya.
28/12/2021
0alur ceritanya sangat menarik & mendidik. im amazed by your story idea. very good writer, im your fan!😍 selalu nunggu lanjutan ceritanya dan ditunggu juga karya karya selanjutnya, semangatt
27/12/2021
1Teruskn menulis novel seperti ne, saya dapat belajar bahasa baru. Salam kenal ☺️ saya dari Malaysia. Saya tunggu sambungannya 😊. Two thumb up for you ❤️
23/12/2021
13god
21d
0baik
17/08
0mana
13/08
0cerita yg terbagus dari sekian novel² lain yg ku baca sebelum ini
10/08
0