Total : 50BAB 1 Iqbal
Aku beranjak dari tempat tidur, bangun pagi sekali hari ini. Tak seperti biasanya. Sembari mengucek-
readmore BAB 2 IQBAL
" selamat datang Iqbal " begitulah ucapan dari nenek, menyambut kedatangan ku di rumah nenek. aku mul
readmore BAB 3 Sekolah Baru
" apa yang kau maksud ? " ujar Iqbal Setelah jarum suntik itu ditusukkan kepada Iqbal, dia pun pingsa
readmore BAB 4 Teman baru
Laki -laki yang di tolak sama perempuan itu bernama Rizki, " sial udah cewe ke 2 yang nolak " ujar Ri
readmore BAB 5 Teman
sekolah kita terkenal akan organisasi siswanya yang disiplin, ketuanya adalah Nadia dari XI IPA 1. or
readmore BAB 6 Kebahagian Rizki
12.00 siang Saat bel istirahat sekolah berdering, kebanyakan orang akan berhamburan menyerbu kantin u
readmore BAB 7 Pacar 1 Hari
Rizki akhirnya di perbolehkan pulang oleh dokter, Ketika aku berjalan keluar dari rumah sakit, langi
readmore BAB 8 Festival sekolah
sesampainya di depan rumah sakit, mereka bertiga turun dari Bus dan menyebrangi jalan bersamaan. " di
readmore BAB 9 Festival Sekolah
" dengan ini saya resmikan Festival Sekolah SMA Bangsa Harapan " ucap pak kepala sekolah dalam pidat
readmore BAB 10
Dipinggir lapangan Nia memberikan semangat kepada teman-teman nya yang bertanding sepakbola, Iqbal d
readmore BAB 11 janji sahabat
Rizki memasuki ruang UKS sekolah, dia menggendong Iqbal yang pingsan akibat terkena pukulan Elisa, S
readmore BAB 12 Terjatuh
" oh iya aku dapat kabar terbaru tentang Fajar, kamu masih ingat sama dia kan ? " tanya Rizki kepada
readmore BAB 13 Ruang Kosong
tongkat estafet diberikan kepada Iqbal sebagai pelari terakhir " selanjutnya serahkan padaku! " ucap
readmore BAB 14
malam ini Iqbal melamun di atas meja belajar nya, dia memikirkan perkataan nenek di waktu sore itu. j
readmore BAB 15 Nia
be berantakan ? berantakan gimana maksudmu ? " aku juga denger dari kabar burung sih, dan lagi sikap N
readmore BAB 16 Ibu Nia
BRAAAK!! suara pintu kafe terdengar keras di ruangan itu, mereka bertiga sangat kaget dengan suara p
readmore BAB1 17 Tifani
BRAAKKK!! suara pintu terbuka dengan keras di ruang itu, tentu saja mereka bertiga sangat kaget mende
readmore BAB 18 hujan pagi hari
Matahari belum menyingsing ketika bunyi lembut hujan membangunkan aku dari tidurku. Aku membuka mata
readmore BAB 19
Tifani menceritakan semuanya tentang dirinya kenapa menyukai Three Kingdom. " aku nggak nyangka kamu
readmore BAB 20 Subjek C2148
SRAATSS !! Iqbal sudah menduganya, kebahagiaan Willian selalu tentang cewek - cewek cantik yang ada d
readmore BAB 21 Pertandingan
Keesokan harinya, aku datang ke arena lomba karate bersama dengan teman sekelasku untuk memberikan d
readmore BAB 22 menangis
Tifani telah keluar lapangan, kini ia berjalan menuju ruang istirahat khusus para peserta karate, be
readmore BAB 23 Mencari Nia
07.15 Pagi ini aku sudah samapai di sekolah, langkah kaki menuju kelas aku melihat beberapa dari mere
readmore BAB 24 Serangan Balik
Iqbal yang Kaget mendapat tinju mendadak dari pemuda itu, beruntungnya ada Rizki disana sehingga
readmore BAB 25 Misteri
Mereka bertiga pulang bersama melalui jalan yang sama, raut wajah mereka sangat kesal terhadap Ibuny
readmore BAB 26 Vania
Diluar koridor sekolah para siswi dan siswa sedang asik di luar, sebagian dari mereka bersiap-siap u
readmore BAB 27 Vania
Di depan gerbang sekolah, pak handoko supir pribadi Vania sudah menunggu di gerbang sekolahnya, Vani
readmore BAB 28 Vania
Esok harinya Vania seperti biasa bersekolah diantarkan oleh supir pribadinya pak Handoko, pagi yang
readmore BAB 29 Ulang Tahun Vania
Rizki di sambut oleh Vania yang telah duduk di sofa merah, Rizki hanya bisa memandang mereka yang me
readmore BAB 29 Kebakaran
Teman-teman Vania yang asik berkumpul di ruang pesta ulang tahun, di kagetkan dengan suara ledakan,
readmore BAB 30 Meminta Maaf
Ketika mobil pemadam kebakaran berhenti di depan villa yang terbakar, petugas pemadam kebakaran yang
readmore BAB 31 Kesepian
Rizki di hantarkan ke dalam mobil oleh pak Handoko, di jok depan mobil sudah ada Vania, sedangkan Ri
readmore BAB 32 Siswa Baru
Pada sebuah pagi yang cerah di hari Senin, terik matahari menerobos masuk melalui jendela kelas. Sua
readmore BAB 33 Nadia
Di dalam kantin, Nadia mencari laki-laki yang mau membantunya membawakan buku, hari ini Nadia tampak
readmore BAB 34 Nadia
Akhirnya aku berjalan sendiri di antara murid-murid lainnya, seseorang memanggilku dari arah belakan
readmore BAB 35 Identitas
Ketika Iqbal sedang asyik memperhatikan mereka berdua, dari arah belakang Nadia menyapanya, Nadia me
readmore BAB 36 Identitas 2
Seiring waktu, anggota latihan kami pun bertambah walaupun sedikit tapi kami senang, karena tak b
readmore BAB 37 Warning
Di pagi hari senin yang cerah, Iqbal bangun dengan semangat. Ia cepat-cepat mandi dan sarapan sebelu
readmore BAB 38 kesedihan
Di suatu pagi cerah, Iqbal memutuskan untuk mengunjungi taman kota yang berada di atas bujut. Setela
readmore BAB 39 Rumah Sakit
Hari sudah menjelang sore, sepulang sekolah Iqbal memakai sepeda punya Rizki, aku sendiri bersepeda
readmore BAB 40 Rumah Sakit 2
Di sebuah cafe kecil dipinggiran kota, Iqba, Tifani dan Nadia mereka bertiga sedang asik berbincang
readmore BAB 41 Mimpi Buruk
Iqbal pergi meninggalkan ruangan rumah sakit, kini Iqbal mencari Ibu Nia ditaman rumah sakit, Nia me
readmore BAB 42 Rumah Iqbal
Di jam istirahat sekolah aku mencari Hendar di kelasnya, namun Hendar tidak ada di kelas kata mereka
readmore BAB 43 Benda Misterius
Diluar rumah Iqbal dan Rizki sedang sibuk membongkar sepeda milik kakeknya, diluar dugaan part-nya s
readmore BAB 44 Sebuah Teka Teki
Disiang hari jam istirahat sekolah, para siswa sedang asik menyantap makanan di kantin beberapa dian
readmore BAB 45 Benda Asing
Mereka berdua terpaksa harus berjalan kaki, beberapa pos sudah di jaga oleh polisi jalan utama masuk
readmore BAB 46 Jejak Kaki
Rizki dan teman-temanya masih dalam perjalanan menuju ke perkebunan, namun dalam perjalanan mereka m
readmore BAB 47 Pesawat Alien
Pemimpin Alien itu pun sudah cukup perkenalannya, pemimpin Alien ingin Iqbal dan Hendar mengetahui b
readmore BAB 48 Mimories
Teman-teman Iqbal yang masih kebingungan mencari cara untuk keluar dari ruangan tersebut, namun Will
readmore BAB 49 END
Nia aku nggak bisa dengar suaranya, wajahnya pun tidak terlihat tapi tak perlu khawatir sebentar lag
readmore
menarik sekali
26/07
0good
08/07
0best
03/07
0nice story
19/06
0serunya
30/05
0kkkk
28/05
0ceritanya menarik
24/05
0bagus sekali
22/05
0lumayan
16/04
0seru gg
02/01
0