Total : 85Chapter 1
“Bukankah dia si wanita angkuh?” “Benar, kabarnya dia tidak suka dengan laki-laki.” “Ibunya seorang pe
readmore Chapter 2
“Tuan, anda mau pergi kemana?” sahut seseorang kepadanya. Claretta mencari asal suara dan menemukan s
readmore Chapter 3
Altair duduk di ruang makan bersama keluarganya mereka seperti yang dia lihat di lukisan tadi pagi d
readmore Chapter 4
Altair merasa suara itu berasal dari pasukan ksatria yang tengah berlatih menoleh. Altair yang meli
readmore Chapter 5
Pertarungan yang sengit itu berhenti setelah komandan menjatuhkan pedang. Altair menahan luka di leh
readmore Chapter 6
Di tanah kerajaan Rhodes sebelum terbentuk, terlihat orang-orang berkumpul untuk berkemah dari beber
readmore Chapter 7
Onder de mulai memegang dua belati di tangannya dan sisa belati miliknya melayang menyerang salah sa
readmore Chapter 8
Setelah Altair membaca buku sejarah berdirinya kekaisaran Rhodes dan bagaimana kerajaan ini muncul. A
readmore Chapter 9
Setelah melewati banyak tembok, Altair berdiri di pintu masuk hanya terlihat tembok biasa dengan lub
readmore Chapter 10
Altair berjalan ke ibu kota Rhodes melihat lingkungan di luar mansion terlihat sangat ramai banyak o
readmore Chapter 11
Altair pergi ke suatu tempat di sana terdapat banyak orang sedang berkumpul melihat sesuatu. Matahar
readmore Chapter 12
Pagi Pun tiba, Altair tengah bersiap-siap untuk pergi dari penginapannya semalam. Setelah kembali da
readmore Chapter 13
“Masih anak-anak yang belum menjadi penerus pengendali Mana seutuhnya,” terdengar suara kecil yang m
readmore Chapter 14
Pagi sudah terlihat dan Altair sudah berada di dapur umum untuk sarapan hari ini dia sudah bisa kemb
readmore Chapter 15
Altair masih berdiri di posisi yang sama sejauh yang dia lihat hanya sebuah tembok putih tanpa ada s
readmore Chapter 16
“Bagaimana mereka bisa sampai ke sini?” tanya Altair dengan penasaran. Pino Pun menjawab,”Entahlah, m
readmore Chapter 17
Suara bising orang-orang sedang berbicara Altair yang sudah sadar mendengarkan suara mereka meringku
readmore Chapter 18
Suasana di dalam rumah kaca terasa kaku hanya terdengar suara alat makan serta aroma hidangan mereka
readmore Chapter 19
Altair mengikuti ayahnya di belakang, usai dengan urusan negosiasi yang tidak penting Duke Leon tida
readmore Chapter 20
Sebulan telah berlalu dan hari ini sudah waktu di mana Altair akan mengadakan upacara kedewasaan. Di
readmore Chapter 21
Altair menatap lekat kristal merah dengan perasaan kecewa dan benci menghasutnya karena kesalahan le
readmore Chapter 22
Waktu di pagi hari adalah waktu yang sangat menyenangkan, setelah melakukan pesta besar yang meriah
readmore Chapter 23
Altair tahu di sana adalah menara untuk orang-orang di evakuasi dengan cepat Altair berlari memusatk
readmore Chapter 24
Altair melihat asap naga menatap ke arah mereka, tanpa henti dia mengeluarkan monster-monster untuk
readmore Chapter 25
Semua tempat terkunci dengan lapisan sihir, di mana sihir sebagai penunjang orang-orang yang berada
readmore Chapter 26
Raut wajah mereka tampak lega melihat naga dan para monster sudah ditaklukkan. Duke Leon menyegel se
readmore Chapter 27
Altair berjalan menuju lorong, dia sudah tidak tetidur selama selama beberapa hari. Raja Benedict da
readmore Chapter 28
Semua orang sudah nampak keluar dari rapat mereka menggunakan pintu teleportasi milik keluarga Onder
readmore Chapter 29
Duke Leon duduk berusaha fokus membantu Altair nanti untuk menjelaskan pertemuan rapat selanjutnya n
readmore Chapter 30
Altair memacu kuda dengan cepat saat berada di dalam hutan dengan membawa perbekalan yang dia butuhk
readmore Chapter 31
Terdengar suara langkah kaki berjalan mendekati Altair, pemilik toko yang baru saja keluar dari sana
readmore Chapter 32
Pantas saja selama Altair berada di kuil bersama Pino untuk mencari Saintess dia tidak menemukan ben
readmore Chapter 33
Dalam benak Adir, dirinya ada keraguan apakah dia bisa mengemban tugas seperti ayahnya yang berani d
readmore Chapter 34
Altair mengalirkan sebagian kecil Mana miliknya ke tangan menyentuhkannya di atas tangan Adir dan Ad
readmore Chapter 35
Membenarkan posisi duduk di tempat tidur Adir merasa aneh dan bertanya-tanya bagaimana bisa dia berp
readmore Chapter 36
Altair berjalan mengendarai kuda hitam dengan cepat, perjalanan mereka dari ibu kota paling tidak bu
readmore Chapter 37
Melihat tempat yang akan digunakan untuk menginap terasa nyaman, Altair turun dari atas kuda disusul
readmore Chapter 38
Altair tetap fokus dengan buruan ikan di depannya, sudah ada dua ikan yang cukup besar menggantung d
readmore Chapter 39
Hari hampir siang, mereka masih berada di dalam hutan belum memasuki gunung es yang bersalju lebat A
readmore Chapter 40
Anak panah yang melaju melesat tepat mengenai sasaran langsung memotong lepas kepala dari lehernya. S
readmore Chapter 41
Dengan cepat Mana menyelimuti tubuh miliknya untuk melindungi dan meredam suara ketika berbicara ata
readmore Chapter 42
“Bukan apa-apa,” jawab Adir yang sudah tidak tertarik untuk menyambung ucapannya. “Sekarang bukanlah
readmore Chapter 43
“Kita harus segera kembali ke kemah untuk bersembunyi,” ucap Altair sambil mengelus kuda hitam yang
readmore Chapter 44
Adir merasa tidak nyaman melihat pemandangan yang terjadi di depan matanya sekarang. Para makhluk it
readmore Chapter 45
Pagi menyinari hutan dan Altair sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka berdua. Adir berusaha bang
readmore Chapter 46
Adir tiba-tiba terbangun dari pangkuan Altair dia terkejut karena pingsan. Altair terlihat nampak bi
readmore Chapter 47
Kuda hitam yang mereka kendarai tiba-tiba berhenti, hampir saja Adir ikut terjatuh ke belakang diiku
readmore Chapter 48
Altair menjulurkan salah satu tangannya untuk menangkap Adir dan tangan lainnya masih memegang tali
readmore Chapter 49
Orang tersebut tetap bertahan dengan apa yang dia pegang sampai saat ini, senjata yang dia bawa samp
readmore Chapter 50
Mereka berdua terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan Zhi kepada Altair dan Adir. Altair memega
readmore Chapter 51
Zhi berada di atas serigala besar berlari dengan cepat. Seluruh salju yang dia injak berterbangan ke
readmore Chapter 52
Altair membalikkan badan melihat pandangan sekitar. Kamar yang berada di mata kini tidak jauh berbed
readmore Chapter 53
Duke Elrica, Zhi dan tamu mereka sedang berada di ruang kerja. Mereka duduk sambil menikmati hidanga
readmore Chapter 54
Altair meninggalkan obrolan yang berisikan hal-hal erotis saja di sana karena itu bisa saja membangk
readmore Chapter 55
Altair berdiri dikepung segerombolan ksatria yang bersikap aneh. Mereka berdiri di sekitar tebing da
readmore Chapter 56
Zhi melangkah dengan cepat diikuti dengan para ksatria yang bersikap siaga, tidak lupa serigala besa
readmore Chapter 57
Zhi memainkan ujung tombak yang tajam meletakkan ujung jarinya hingga terluka lalu menghisap darah t
readmore Chapter 58
Bola-bola dalam piala berterbangan mereka dikendalikan oleh Mana keluarga Bedros, setiap orang mener
readmore Chapter 59
“Untuk calon penerus Pengendali Mana , apakah masih harus meminta izin kepada ayahnya?” tanya Zhi ba
readmore Chapter 60
“Berhenti, Della,” ucap Duke Elrica melihat ke arah anak perempuan yang dia sayang. Della tengah sibu
readmore Chapter 61
Altair dan Zhi berdiri ditengah lapangan, mereka berdua sedang berdiri saling berhadapan dan menatap
readmore Chapter 62
Karena terdesak Zhi menghilangkan tombak yang dia pegang sejak tadi, hal itu terjadi supaya dia bisa
readmore Chapter 63
Rantai-rantai perak beralih dan mengincar badan tombak yang berada di dekat Zhi. Dia merangsek cepat
readmore Chapter 64
Kaki Altair berpijak di atas batu keras menahan busur panah yang mengarah tepat di wajah Zhi. Wajah
readmore Chapter 65
Altair terjun ke bawah menyusul Adir yang baru masuk terlebih dahulu, Duke Elrica mengikuti mereka k
readmore Chapter 66
Panah Mana melesat dengan cepat suara gemericik rantai ikut membuat kegaduhan, Altair melihat ke ara
readmore Chapter 67
“Altair kau harus segera kembali ke Rhodes,” kata ayahnya. Duke Leon menghubungi Altair saat dia masi
readmore Chapter 68
Badai salju menerpa wilayah Bedros. Kedua tunggangan mereka menderu dan memacu diri dengan lincah. Z
readmore Chapter 69
Ledakan besar tepat berada ditengah, sengatan listrik merusak sarang baik bentuknya kecil atau besar
readmore Chapter 70
Suara menggelegar terdengar dari atas langit, wajah-wajah mereka mendongak ke atas mencari asal suar
readmore Chapter 71
Zhi menceritakan seluruh apa yang terjadi saat mengantarkan Adir dan Altair kembali ke kota. Mereka
readmore Chapter 72
Langkah kaki Arion berhenti pandangannya teralihkan saat Altair yang baru saja masuk ke dalam ruanga
readmore Chapter 73
Para ksatria turun memeriksa jurang yang melintang di daerah wilayah kekuasaan Bedros dengan dibantu
readmore Chapter 74
Badan-badan mereka basah baju zirah mulai terasa berat terisi air, percikan mengenai muka dengan sek
readmore Chapter 75
Naga kecil tiba-tiba menderu keras pada sebuah lubang di hadapannya sayap yang terbentang luas usai
readmore Chapter 76
Malam hari yang dingin di kediaman Bedros memaksa semua orang untuk mengenakan pakaian tebal di tubu
readmore Chapter 77
Mentari pagi terasa menghangatkan badan, orang-orang yang sempat tinggal mengurusi obat-obatan dari
readmore Chapter 78
“Sejatinya kepala pelayan kami adalah makhluk kontrak,” kata Duke Elrica dan menceritakan keterkaita
readmore Chapter 78
“Sudah cukup!” teriak seseorang dari pintu, dia dan beberapa orang lainnya masuk ke dalam tenda raja
readmore chapter 80
Raja Benedict, para pengendali Mana bahkan anak-anak mereka geram setelah Saintess menceritakan wahy
readmore Chapter 81
Tatapan mata mereka saling mengeluarkan pancaran sinis, Duke Stuart membanting tubuh Altair hingga j
readmore Chapter 82
Bunga-bunga es menempel erat pada dinding pelindung, entah darimana asalnya namun, itu melekat membe
readmore chapter 83
Malam masih panjang dari jendela terlihat orang-orang sedang berlalu lalang, baik itu para ksatria m
readmore Chapter 84
Ruang rapat terasa mencekam, para pengendali Mana memutuskan untuk mengirim anak-anak mereka pergi m
readmore Chapter 85
Tidak menunggu waktu lama segerombolan bandit menyerang anak-anak muda yang baru pertama kali mengin
readmore
Suka banget sama ceritanya. Bikin emosiku gak karuan..Semangat! Mari mampir juga ke ceritaku ^^
17/01/2022
4saya sangat menyukai cerita ini, mempunyai jalan cerita yang menarik dan tata bahasa yang rapi dan mudah dimengerti.
21/12/2021
0MABAR SAMA GUA MINZ KENZI
11d
0ayo bang aku mana akun
25d
0bagus
13/08
0cerita yg bagus
12/08
0best sekali
27/07
0★★★
22/07
0udjhdjd
18/07
0bagus
17/07
0