Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Drama

"Aku gak sebaik yang kamu lihat Mas, hidupku gak sebaik dan selurus ajaran agama, aku pernah menjadi wanita kotor, pernah mencicipi bagaimana rasanya menjadi wanita yang dilirik jijik. Sentuhan tangan-tangan nakal, mencicipi kerasnya alkohol di tenggorokan, juga mempertontonkan auratku demi kesenangan nafsu. Aku l*nthe, " Hujaman yang tadi kurasakan, kembali. Kali ini terasa tepat di ulu hati. Bagaimana benda memanjang seperti pedang, menusukku, membuat tanganku spontan meraba dada. Kukira, hantaman batu tajam di kepalaku adalah alasan hidupku berakhir, tapi perkiraan ku salah, bersamaan dengan kabut yang merebak menutupi pandanganku yang sayu. Dengan ringisan menahan sakit yang tak tertahankan, juga mataku bisa menangkap sosok Mala berdiri di atas sana, lalu dia menghilang.

Última Atualização

Escolha do Editor

Não era para te amar

Tinyty

Quem é você Maya?

Melissa Montes

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Asas por sangue

Danikatrin

O herdeiro negro

Danikatrin

Princesinha do Morro

Tatiana Assis Rabetin

Recomendação

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Sangue por liberdade

Danikatrin

Perdida

Geisa Matos

Lágrimas por asas

Danikatrin

Asas por sangue

Danikatrin

O herdeiro negro

Danikatrin

Depois do Clichê - Livro 2

becky lovely

Rakasa

Nicholas

Desejo Indecente

Canli Pop

Comentário do Livro (481)Deixe o seu comentário na App

• 
  AnisaAzka

  wihhhh hebat banget masyaallah

  21d

    0
• 
  ElllPerdiii wel

  sangat lucu

  27/07

    0
• ImandaViola

  Bagus banget novela dan bacaan nya seru banget sumpah bakalan sering sering baca dong

  22/07

    0
• Virman Laksamana

  saya suka

  16/07

    0
• YantiNur

  suka membaca buku cerita

  10/07

    0
• PutraAdhi

  hemm

  08/07

    0
• 
  Jxn Juvv

  good jalan cerita .

  03/07

    0
• Dafa Fanila

  mantap

  25/06

    0
• 
  KasmoWinih

  lurus

  22/06

    0
• 
  Ahmat Nurdin

  mantap

  13/06

    0

• Total: 35

• Capítulo 1 Prolog

  Aku habiskan kopi yang sudah dingin di tangan, sebelum meletakkan cupnya di sebelah tempat duduk. Ak

• Capítulo 2 Pipi Merah Muda

  Sedikit meregangkan tubuh, kuambil sepatu olahraga dari rak samping pintu, lalu menghenyakkan pantat

• Capítulo 3 Kepingan Masalalu

  Kesunyian bisa sedamai dan setenang ini ternyata. Aku mendongak,
  memejamkan mata. Menggeser kursi yan

• Capítulo 4 Emak Ingin Menantu

  Sajadah yang biasanya kusampirkan di bahu, kini mendadak menjadi kain penghalau rasa dingin yang kub

• Capítulo 5 Beban Hidup Bertambah Satu

  "Manuk e manuk e cucakrowo... cucakrowo dowo buntute....Buntute sing akeh wulune..... Digoyang ser-s

• Capítulo 6 Secuil Kisah Tentang Ibra

  "Kamu darimana aja? Perasaan jamaah udah selesai dari tadi," Perhatian dari piring yang kucuci teral

• Capítulo 7 Perempuan di Pasar Sore

  Seperti yang kuniatkan tadi, bahwa usai bertugas aku akan langsung belanja.
  Mengingat bahwa kini aku

• Capítulo 8 Mulai Mencari Sosoknya

  Angin menerpa wajahku, membuat kulit menegang, tembus dinginnya hingga ke tulang. Aku mengaharap sos

• Capítulo 9 Di Warkop Bersama Bapak

  Sekembalinya dari masjid untuk shalat ashar berjamaah, aku duduk di sofa ruang tamu, tanpa mengganti

• Capítulo 10 Aku Menemukanmu

  Tepat pukul tujuh aku melajukan motorku, dengan Ibra diboncenganku.
  Adikku ini sebenarnya minta kemba

• Capítulo 11 Semakin Dekat Denganmu

  "Anterin suratnya ke kantor ya Mas,"
  Aku melirik sang empunya suara tengah menikmati sarapan paginya

• Capítulo 12 Selangkah Lebih Maju

  🎵Mbiyen aku jek betah suwe-suwe wegah
  Nuruti kekarepanmu sang soyo bubrah
  Mbiyen wes tak wanti wanti

• Capítulo 13 Peluang Besar

  Aku mengirim sebuah foto ke Umi. Mengetukkan kakiku dilantai kamar yang dingin, sembari menunggu bal

• Capítulo 14 Kesalahan Membawa Berkah

  "Bapak ngelamar saya?"
  Ucapan itu terngiang di telingaku. Berganti bayangan wajah sang empunya suara,

• Capítulo 15 Simulasi Sepasang Suami Istri

  "Duduk di depan,"
  Mala diam, tangannya masih mencengkeram pintu, tampak menimbang-nimbang sebelum akh

• Capítulo 16 Restu

  "Ra....."
  Aku ikut menatap ke sosok yang dilambaikan tangan oleh Mala.
  Perempuan berhijab itu mendekat

• Capítulo 17 Ada Apa Dengan Dia

  "Maafin saya,"
  Sebuah kata maaf akhirnya bisa terlontar dengan tanpa hambatan. Kata yang sulit kuucap

• Capítulo 18 Pesan Dari Mbak Ina

  Malam ini hingga jam menunjuk angka sepuluh, suara riuh masih menyelimuti rumah Mbak Ina.
  Usai selama

• Capítulo 19 Jelas dan Gamblang

  Aku baru saja memarkirkan motorku tepat disebelah pintu studio. Mataku mengitari halaman kecil studi

• Capítulo 20 Sesak Dalam Celana

  Dua kali selama hidupku, aku gelisah karena perempuan. Mungkin aku mengalami masa pubertas yang kedu

• Capítulo 21 Diam-diam Melamar

  Photo
  📹📹
  "Calon bini luuuu."
  Aku tersentak, saat membaca pesan WhatsApp dari Mas Fahri. Masku ini jar

• Capítulo 22 Cincin Untuk Kita

  Kata Umi, nikah itu tidak seenak dibayanganku, yang jelas aku lebih membayangkan nikmatnya diatas ra

• Capítulo 23 Istri Idaman

  "Pak, mampir ke salon bisa?" kata Mala kencang yang kulirik dari spion. Sebenarnya daripada fokus ke

• Capítulo 24 Satu Langkah Menuju Pernikahan

  "Mau kemana Bra?"
  Adikku itu baru saja keluar dari kamar mandi di Sabtu pagi. Mandi pagi di hari libu

• Capítulo 25 Kenikmatan Berlumur Dosa

  Menolak pesona Mala itu sulit. Sejenak mengalihkan fikiran dari Mala itu membuat berkelit. Saat aku

• Capítulo 26 Rentetan Takdir

  "Katanya sih hamil duluan Lin,"
  "Percaya sih aku, anak disini out dari sekolah, kalo gak naik kelas y

• Capítulo 27 Titik Tertinggi Konflik

  Aku sudah bisa menghela nafas lega sekarang. Setelah data-data yang kami urus untuk keperluan pernik

• Capítulo 28 Semuanya Berantakan

  Dulu, aku pernah dimarahi Umi karena membuat Ibra nangis kejer. Meninggalkan anak bungsu Umi yang ma

• Capítulo 29 Perasaanku Masih Sama

  "Dandan yang ganteng Le, pake baju yang rapi. Rambutmu disisir yang rapi, jangan acak-acak an. Oh iy

• Capítulo 30 Dia Siapa Lagi

  Rasanya hati langsung adem dan tenang saat telinga mendengar lagu sholawat yang terlantun dari handp

• Capítulo 31 Move On Bukan Pilihan

  Baru kali ini di seumur aku hidup, tiba-tiba didatangi orang asing lalu dengan tanpa izin menjotos w

• Capítulo 32 Izinkan Aku Memilikimu

  "Kumpul sama anak muda, biar awet muda kita,"
  "Jiwa boleh muda Dan, tapi umur gak bisa di mudain,"
  "Pu

• Capítulo 33 Takdir Harus Berubah

  Pernikahan itu sakral. Semua orang berharap bisa menikah satu kali seumur hidup. Pernikahan yang aba

• Capítulo 34 Epilog

  "Le, Umi pulang ya,"
  "Loh gak nginep satu malam lagi Mi?"
  Terlalu singkat jika Umi hanya menginap sat

• Capítulo 35 Ekstra Part

  "Dek, dimana?" tanyaku begitu tiba di rumah dan mendapati rumah dalam keadaan sepi. Sudah menjelang