Tag(s):
• Detail
• Drama
• Fantasi

Pernahkah kalian berpikir kalau Tuhan tidak adil dalam membuat keputusan? Ini adalah kisah seorang hamba-Nya yang bergerak mengikuti alur skenario yang Tuhan berikan tanpa banyak mengeluh. Dia yakin, waktu yang akan menjawab bahwa keputusan yang Tuhan berikan adalah jalan terbaik bagi setiap ummat-Nya.

Última Atualização

Escolha do Editor

Não era para te amar

Tinyty

Collection Adventures in Dimensions

SasinaZariel

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

Sangue por liberdade

Danikatrin

Lágrimas por asas

Danikatrin

Perdida

Geisa Matos

Asas por sangue

Danikatrin

O herdeiro negro

Danikatrin

Depois do Clichê - Livro 2

becky lovely

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Recomendação

Collection Adventures in Dimensions

SasinaZariel

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

Sangue por liberdade

Danikatrin

Perdida

Geisa Matos

Lágrimas por asas

Danikatrin

O Mundo de Arkana: A Guerra dos Sete Dragões

Patrick Leo

MALÚ

PAULINY NUNES

Uma babá para meu filho

Tatiana Assis Rabetin

Garoto em vidros

Danikatrin

A outra face

Flávia Matias

Comentário do Livro (83)Deixe o seu comentário na App

• 
  RifqiLalu

  ceritanya menyayat hati perjuangan kita umat manusia... 😞

  05/05/2022

    0
• 
  WahyudinJajang

  ceritanya bagus menyentuh

  7d

    0
• 
  ShelaLivia

  bagus banget novel nya

  10d

    0
• 
  AfriyasahReza

  sangattt menghiburr

  03/09

    0
• 
  PkpTedi

  bagus membuat saya seru😀

  07/08

    0
• HidayatAldi

  saya senang membaca iniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

  11/07

    0
• RamadhanyOktavia

  Bagus banget

  21/05

    0
• 
  TaiMulzz

  aplikasi ini juga gak kalah bagus dengan yang lain

  21/05

    0
• 
  AzaraAlesha

  50000

  21/05

    0
• 
  Bang Erlang

  cerita bagus

  20/05

    0

• Total: 30

• Capítulo 1 Bukan Soal Jumlah

  "Maaf ya, Pak. Di sini belum butuh karyawan baru," ucap seorang security yang bertugas.
  Tubuhku lemas

• Capítulo 2 Rezeki Tak Akan Tertukar.

  Esok malamnya aku kembali mencoba, namun sengaja jalan lebih awal agar datang tepat waktu di tempat

• Capítulo 3 Kaya Tapi Miskin

  Sejak kejadian malam itu, aku percaya bahwa, meski tempatku berjualan sepinya bukan main, jika sudah

• Capítulo 4 Saudara

  Meski sempat merasa dirugikan saat membantu Bu Tono, tapi aku tidak pernah jera untuk menawarkan jas

• Capítulo 5 Menolong Tak Perlu Menunggu Kaya

  Malam ini suasana begitu sepi, mungkin karena musim penghujan juga. Meski begitu, masih ada saja pem

• Capítulo 6 Undangan

  Benar kata Nayla, karena terdesak Mbak Nani pasti akan menemui kami kembali. Namun, hari ini bukan M

• Capítulo 7 Pintu Rezeki

  Setelah kejadian hari itu, aku dan Nayla tak pernah lagi berkunjung menemui Mbak Nani. Meski begitu

• Capítulo 8 Ujian

  "Bang, Abang ...."
  Suara Nayla membangunkanku, ku buka mataku meski masih mengantuk berat. Ku lihat

• Capítulo 9 Tegar

  Meski hatiku gelisah, namun kucoba untuk menguatkan diri agar tegar, Marwah butuh dukunganku saat in

• Capítulo 10 Demi Marwah

  Hujan begitu deras membasahi bumi, siapa sangka hujan akan turun padahal langit begitu cerah saat ak

• Capítulo 11 Tinggal Kenangan

  Mbak Nani berkacak pinggang di hadapanku, sedari awal aku sampai tak ada satupun yang menerima kehad

• Capítulo 12 Saingan

  Ku pandangi Marwah yang baru saja tertidur pulas, akhirnya setelah hampir satu minggu dia dirawat, k

• Capítulo 13 Hijrah

  Sudah dua hari berlalu, hasil penjualanku semakin menurun sejak ada saingan yang jualannya jauh lebi

• Capítulo 14 Sabar

  Ibu mertuaku menatap tajam kami setibanya di kampung, dia memang tak berkata apa pun, mungkin karena

• Capítulo 15 Semangat

  Kususuri jalan setapak menuju ladang dan sawah terdekat, satu persatu orang kutanyai perihal lowonga

• Capítulo 16 Intropeksi Diri

  Entah ini sudah hari keberapa aku mencoba mencari pekerjaan. Berangkat setelah selesai membantu Nayl

• Capítulo 17 Syukur

  BRAAKK
  Namira membanting pintu kamarnya, sontak saja kami kaget dibuatnya. Sepertinya dia khawatir ji

• Capítulo 18 Diusir

  Ku pandangi lahan kosong seluas lima ratus meter milik Haji Ibin. Ini hanya sebagian miliknya yang t

• Capítulo 19 Pura-Pura

  Nayla terus merasa gelisah, pasalnya sudah hampir pukul sepuluh malam tapi Namira belum juga kembali

• Capítulo 20 Salah Jalan

  Mentari sudah meninggi, suara adzan Dzuhur dan tabuhan bedug sudah saling bersahutan. Ceu Ikoh, peng

• Capítulo 21 Mulai Dari Awal

  Hari-hari berlalu begitu saja, aku semakin giat bekerja di ladang dan Nayla mulai menggali kembali h

• Capítulo 22 Hamil

  Bukan perkara mudah memulai dan menata kembali kehidupan kami, semua kembali berawal dari nol. Tak a

• Capítulo 23 Kacau

  Tadinya banyak tetangga yang mencoba mencuri dengar di luar sana, namun berkat bantuan Ustadz Jalal,

• Capítulo 24 Bersitegang

  Awalnya ketiga kekasih Namira lainnya sempat kaget, terlebih saat Pak Dani dengan khusus menjemput m

• Capítulo 25 Mesin Jahit

  Sudah dua hari Namira menginap di rumah kami. Bapak sudah dua kali datang untuk membujuknya pulang,

• Capítulo 26 Tertangkap Basah

  Mentari sudah membumbung tinggi, sengatannya bahkan membuat kulitku semakin terbakar. Beruntungnya i

• Capítulo 27 Keputusan Akhir

  Setibanya di rumah ibu, kondisi sudah kacau balau. Bapak sedang mengamuk, bahkan nyaris menyerang se

• Capítulo 28 Pertolongan

  Kini semuanya terasa berbeda, terutama dengan kehidupan bapak. Sekarang dia sudah resmi menduda, men

• Capítulo 29 Biar Saja

  Banyak orang yang perhatian dan menunggu Namira, termasuk ibu yang baru saja tiba bersama Wak Salama

• Capítulo 30 Bukan Akhir tapi Awal

  2020
  Memasuki awal tahun ini banyak musibah mengguncang negeri ini. Diawali dengan banjir bandang, ta