Tag(s):
• Kecantikan
• Drama
• Keluarga

Hanna Lavender Benitez (Lavy) adalah seorang anak dari pengacara terkenal di kotanya. Pertemuannya dengan Exal, lelaki yang bekerja sebagai asisten pengacara ayah Lavy sendiri membuat gadis itu tergila-gila. Exal yang seakan mengabaikannya membuat Lavy penasaran dengan pria itu. Lavy akan terus berjuang untuk mendapatkan hati Exal yang terkesan dingin padanya. Dan apakah Lavy akan tetap bertahan saat mengetahui rahasia besar yang disembunyikan oleh sang asisten ayahnya itu. Inilah kisah cinta yang terhalang masa lalu.

Última Atualização

Escolha do Editor

A viagem!

Lina

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Perdida

Geisa Matos

Renascidos

Livi Astrid

O herdeiro negro

Danikatrin

Garoto em vidros

Danikatrin

Recomendação

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

ARAUTOS DA JUSTIÇA

Livi Astrid

Amor e Objetivos

Jéssyca Gil

Rakasa

Nicholas

Não era para te amar

Tinyty

A Dama de Companhia

Roseanautora

Princesinha do Morro

Tatiana Assis Rabetin

Meu Soldado

Geisa Matos

Os dois lados do amor

Geisa Matos

DOIS CORAÇÕES EM JOGO

Rafaela Da Silva

Comentário do Livro (112)Deixe o seu comentário na App

• LakambeaIndrawaty

  👍👍👍

  19h

    0
• 
  FarasyaAndini

  sangat bagus ceritanya

  1d

    0
• 
  DjouAnita

  500

  22d

    0
• HandayaniCut julie

  asik

  24d

    0
• 
  KrisDarwis

  mntp

  09/06

    0
• 
  Inaya Harahap

  Bagussss

  04/06

    0
• 
  FãNicolas Germano

  muito bom mesmo

  23/05

    0
• 
  rizalsabtu

  👍👍👍👍👍👍👍

  12/05

    0
• 
  MoeNUR ZAHRA ARIANA BINTI NUR KHAIRUDY

  ceritanya sajgat seru

  04/05

    0
• 
  Sihab Udin

  baik saja

  22/04

    0

• Total: 37

• Capítulo 1 Prolog

  “Pikiranmu sunggu sempit, kakakmu pasti akan kecewa melihatmu melakukan ini.” Tanpa rasa takut pria

• Capítulo 2 Lavy & Exal

  “Exal sedang apa?” tanya Lavy ke lelaki yang terus sibuk sedari tadi. Pria itu juga menghiraukannya

• Capítulo 3 Charming Exal

  Lavy mendesah ringan. Saat ini dia berada di ruang praktek untuk membuat tugas rancangan dengan mena

• Capítulo 4 Jelaous Lavy

  Hanya ada keheningan di dalam mobil itu. Sang pengemudi yang nampak serius menatap jalanan di depann

• Capítulo 5 Disturbed but keep trying

  “Mungkin dia sudah pulang kak, lagian tadi kakak tidak bilang kalau mengajak teman.”
  “Maaf Tasya, say

• Capítulo 6 Meet Kevan

  Exal merasakan ada yang berbeda di dirinya sekarang. Ini bukan seperti Exal biasanya. Dia tidak tahu

• Capítulo 7 Rival at the office

  “Papa …,” sapa Lavy ke sang papa.
  “Kok baru datang?” tanya Pak Edward.
  “He-he-he kemarin aku mau heali

• Capítulo 8 Woman must be strong

  “Semangat banget,” komentar Gaby melihat Lavy yang antusias memilih jenis snack dan vitamin.
  “Harus s

• Capítulo 9 Stop?

  “Exal!” panggil Lavy.
  Exal menghentikan makan saat dia melihat Lavy menghampirinya. Dari ekspresinya

• Capítulo 10 Friends

  Lavy termenung di kamarnya. Kamar yang luasnya setara rumah kontrakan itu penuh dengan barang khas p

• Capítulo 11 Ignored and kissed

  “Exal? Kok Exal bisa ada di café?”
  “Exal tadi mau beli apa?”
  “Exal mampir dulu ya ke rumah?”
  “Exal sebe

• Capítulo 12 Hesitation

  Exal merebahkan tubuhnya di kasur apartemen. Badannya memang di atas kasur, tetapi pikirannya melaya

• Capítulo 13 Dislike

  Exal menghela nafas kasar di ruangannya. Lavy, Lavy, dan Lavy. Lagi–lagi karena gadis itu dia sepert

• Capítulo 14 In relationship

  Saat ini Lavy merasa ada di posisi ternyaman dalam hidupnya. Bagaimana tidak, dalam sejarah perjuang

• Capítulo 15 Flat man

  “Jadi gitu ceritanya,” ungkap Lavy mengakhiri sesi cerita paginya. Apalagi yang dia ceritakan selain

• Capítulo 16 Cranky woman

  “Mukanya kok suntuk gitu, masih pagi lo ini.” Komentar Mama Clara ke putri semata wayangnya.
  Lavy ma

• Capítulo 17 Gifts

  Lavy sudah bertekad untuk menghampiri Exal ke kantor. Setelah mendengar saran dari Gaby dan juga Kak

• Capítulo 18 Meet Tasya

  Lavy bangun menyambut pagi ini dengan semangat. Gadis itu menguap, mencari air putih. Memang kebiasa

• Capítulo 19 Approval

  “Lavy stop deh, ini dress kamu berantakan gini …,” kesal Gaby ke Lavy yang hampir mengeluarkan semua

• Capítulo 20 Exal’s mom

  Lavy menatap rumah minimalis di depannya ini. Dulu waktu kecil, tidak seperti kebanyakan anak kecil

• Capítulo 21 Moment with Exal’s mom

  “Jadi kamu ngambil kuliah desainer?” tanya Ibu Marrie ditengah obrolan mereka.
  Lavy mengangguk. Gadis

• Capítulo 22 Visiting

  “Kalian hati–hati ya di jalan, ibu pasti akan sangat merindukan kalian.” Ibu Marrie mengucapkan sala

• Capítulo 23 I don’t do that

  Lavy mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruang rawat Tasya. Saat dirinya masuk, Lavy bisa merasakan ta

• Capítulo 24 I am sorry

  “Terima kasih ya Kak,” Lavy menangis memeluk Kevan dengan erat. Saat ini mereka berada di dalam mobi

• Capítulo 25 Sweet night

  “Masih marah?”
  Gaby bertanya ke Lavy yang masih sibuk dengan handphone sama seperti kemarin. Sama jug

• Capítulo 26 A little secret

  “Jangan pernah kamu mengganggu kebahagian Exal, Tio!” Bentak Ibu Marrie ke adik mendiang suaminya.
  Bu

• Capítulo 27 Kidnapping

  Ponsel Lavy berdering, ada panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Lavy sebenarnya malas meladeni, k

• Capítulo 28 Lost

  Lavy menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin Exal melakukan ini semua. Tetapi kenapa Exal hanya diam,

• Capítulo 29 The truth

  Udara berhembus menerbangkan rambut lelaki yang tengah berdiri di atap gedung. Gedung yang dulunya m

• Capítulo 30 Exal (Pov)

  Semua pekerjaanku sudah selesai siang ini. Aku akan langsung memberikan ke atasanku, Pak Edward, seh

• Capítulo 31 Kevan & Gaby

  Lavy mematung di tempat melihat kepergian lelaki itu. Lelaki yang selama ini selalu hadir dalam baya

• Capítulo 32 Forgive me

  “Mommy aku lapal …,” rengek bocah berusia 4 tahun yang belum bisa mengucapkan ‘r’ itu. Tidak lupa di

• Capítulo 33 Refusing

  “Jangan nangis dong Lav, kamu lupa apa gimana kamu itu berjuang buat mendapatkan Pak Exal dulu. Seka

• Capítulo 34 Don’t leave me again

  “Silahkan pergi dan jangan bawa anak itu kemari. Saya tidak mengenalnya!”
  Noah semakin erat memeluk m

• Capítulo 35 Moment

  “Ya ampun anak sama bapak sama aja,” gerutu Lavy. Saat ini dia berdiri di depan kamar melihat Exal d

• Capítulo 36 Ending

  “Jangan gerak–gerak yang, aku nggak jamin ya …” Ucap Exal mengukung Lavy yang hendak bangun.
  “Lepas d

• Capítulo 37 Epilog

  “Ya ampun gemas banget si, pingin mommy makan pipinya,” gemas Lavy ke putri keduanya ini.
  “Huss!” Mam