Tag(s):
• Keluarga
• Heteroseksual
• Pornografi

Seandainya takdir tidak mempertemukan kita, seandainya aku tidak mengenal kata cinta, barangkali aku mudah melupakanmu. Tetapi, yang terjadi sebaliknya. Atas nama takdir kita bertemu, bertengkar, lalu jadi saudara dengan saling memendam cinta dalam diam.

Última Atualização

Escolha do Editor

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

Arcanjo

Micael Pinto

Asas por sangue

Danikatrin

O herdeiro negro

Danikatrin

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Diademas da Escuridão

diademas

Recomendação

Collection Adventures in Dimensions

SasinaZariel

Sangue por liberdade

Danikatrin

Asas por sangue

Danikatrin

O herdeiro negro

Danikatrin

Depois do Clichê - Livro 2

becky lovely

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Diademas da Escuridão

diademas

Amor, Abstração & Realidade

Micael Pinto

Marius || livro 1: irmãos fitzy

Kai D'angel

Os dois lados do amor

Geisa Matos

Comentário do Livro (663)Deixe o seu comentário na App

• Lilis Liss

  baukk

  5d

    0
• 
  Sya Syi

  good

  09/03

    0
• 
  LauraAweh

  sukakkkk bagus banget

  04/02

    0
• 
  yunitaai

  Belum tau alur cerita nya kemana. Tapi sepertinya menarik. Lanjutkan membaca

  24/11

    0
• 
  Alex Masduki

  walaupun rasa cinta datang terlambat, paling penting bahagia endingeeee

  11/11

    0
• 
  RohmahRica

  baru awal2 udh menarik

  27/04/2023

    0
• 
  SinagaRinaldo

  sangat bagus

  07/02/2023

    0
• 
  Yunika Cahyani

  Ceritanya baguss banget

  07/02/2023

    0
• 
  wawakomesss23

  niceeee

  04/02/2023

    0
• 
  TambunanYolanda Tambunan

  bgs

  27/01/2023

    0

• Total: 50

• Capítulo 1 Pertemuan Malam Itu

  "Suara yang bagus, tapi sayang banget lagunya terlalu bucin!"
  Seketika aku menoleh. Mndapati seorang

• Capítulo 2 Perasaan Tidak Biasa

  Kuhela napas beberapa kali supaya lebih tenang. Sabar, Icha, sabar. Ini ujian. Bermain gitar dengan

• Capítulo 3 Diam-diam Cinta

  Aku menatap lekat Kak Arhan yang kebaikannya sudah melebihi saudara kandung sendiri, coba mencari ma

• Capítulo 4 Separuhku

  Dari hari ke hari pikiranku semakin tidak menentu. Galau, susah fokus, sering mendadak cosplay menja

• Capítulo 5 Diantar Pulang

  "Aku antar pulang, ya!"
  Seseorang tiba-tiba saja berdiri di sebelahku, yang sedang menunggu taksi dat

• Capítulo 6 Balas Dendam

  Beberapa saat aku dan Kak Aldin berpelukan, membuat rasa nyaman semakin sempurna. Aku jadi kepikiran

• Capítulo 7 Bertemu Dea

  Setelah mengunci pintu rumah dari dalam, aku mengubah niat yang semula ingin tidur lebih cepat. Baga

• Capítulo 8 Membuka Masa Lalu

  "Memangnya janji apa?" tanyaku.
  Nadea menatapku lekat, seolah mencari kepastian apa yang kutanyakan b

• Capítulo 9 Ulang Tahun Menyebalkan

  Aku sudah menjadi apa pun
  Untuk membuatmu jatuh hati
  Untuk sekadar dilihat
  Sebagai yang berarti
  Tapi sel

• Capítulo 10 Berbunga-bunga

  Keterlaluan! Kak Aldin benar-benar marah, dan berubah sangat posesif. Tidak mau dibantah, tidak mene

• Capítulo 11 Terjebak Rasa

  Aku hanya mencebik, menanggapi ucapan Kak Aldin. Laki-laki tidak bisa ditebak sikapnya itu bisa sema

• Capítulo 12 Lelah

  Jarum jam masih menunjukkan angka 12:45 WIB, ketika bel rumahku berulang-ulang berbunyi, seperti sen

• Capítulo 13 Berjanjilah, Kak

  Jika berpindah dari planet bumi ke planet lain tinggal melompat atau jalan kaki, rasanya ingin sekal

• Capítulo 14 Lagu Untuk Dia

  "Sebuah pernikahan adalah cara manusia mengikat hatinya, menerima kekurangan dan melengkapi setiap k

• Capítulo 15 Bercandanya Nggak Lucu!

  "Jadi, gini, Sayang. Aku sama Icha sebenarnya udah kenal lama. Lama banget, adik kelas di SMA."
  Kak A

• Capítulo 16 Tanpa Pilihan

  Aku hanya diam, berusaha menerima semua fakta dari Arif, dengan kepala dingin. Agar tidak terpancing

• Capítulo 17 Bahagiaku Kamu

  "Kakak ngapain ke sini?" tanyaku tegas.
  Laki-laki yang memakai kaos hitam bergaris-garis putih itu, m

• Capítulo 18 Bertemu Dia

  Pov Aldin.
  Indonesia. Adalah negara yang sangat kurindukan selama meneruskan kuliah di Belanda. Banya

• Capítulo 19 Nadea

  Keributan kecil itulah awal mula pertemuanku dengan Icha. Selain tomboy---mungkin karena pekerjaan m

• Capítulo 20 Ulang Tahun Rena

  Beberapa hari setelah Nadea meninggalkanku tanpa alasan, banyak sekali rutinitas yang terbengkalai.

• Capítulo 21 Sakit Kepala

  Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Icha langsung duduk di sebelah kursi kemudi. Bahkan, saat aku bi

• Capítulo 22 Pandangan Pertama

  [Salah aku apa, De?]
  Meski pening di kepala tidak kunjung reda, aku masih kuat berusaha menyabarkan d

• Capítulo 23 Pertemuan Berkesan

  [Masih hidup kok orangnya]
  Balasku beberapa menit kemudian. Sengaja memang. Setelah melihat fotonya,

• Capítulo 24 Jadian

  Kupikir Nadea adalah akhir dari sebuah petualangan hati, di mana perasaan cinta mustahil tumbuh lagi

• Capítulo 25 Antara Dua Pilihan

  Seperti apa yang sudah direncanakan, pagi ini aku mengantar Intan ke rumah penyanyi yang sedang naik

• Capítulo 26 putus

  [Kakak di mana?]
  Tuh, kan, rupanya pesanku benar-benar memancing untuk ribut. Ya sudah apa boleh buat

• Capítulo 27 Bahagia Berujung Gabut

  Pov Icha
  Motor yang kami kendarai membelah jalanan pagi di ibu kota, akhirnya terparkir di halaman se

• Capítulo 28 Kuatkan Aku

  Mbak Irma tentu mengerti perasaanku, berkali-kali dia meminta maaf, meski kukatakan perasaan ini bai

• Capítulo 29 Pergi

  "Selamat ulang tahun saya ucapkan kepada Kak Aldin Barata. Semua doa terbaik untuk Kakak, semoga dil

• Capítulo 30 Pindah Ke Bandung

  Perjalanan dari ibu kota ke Bandung yang kutempuh dengan kereta api, begitu melelahkan. Aku sudah be

• Capítulo 31 Bertemu Dia Lagi

  Mobil yang dikemudikan suami Mbak Irma menyusuri beberapa ruas jalan, dari tempat kost sampai alun-a

• Capítulo 32 Jera

  Kak Aldin mengusap wajah kasar, sebelum pertanyaan yang membuatku kaget setengah mati terlontar. Kal

• Capítulo 33 Kenanglah Aku

  Sabtu di pertengahan Juni.
  Halaman studio rekaman Persada atau yang lebih terkenal Persada Record, ma

• Capítulo 34 Surprise Pulang Kampung

  Selesai urusan di ibu kota, aku segera pulang ke Bandung untuk menemui orang tua di kampung halaman.

• Capítulo 35 Cerita Wildan

  Rasanya tulang-tulangku ini sudah tidak sanggup menahan bobot tubuh. Aku terduduk lemas di lantai ma

• Capítulo 36 Ke Rumah Mama

  "Nggak apa-apa, aku bisa minta teman buat anterin ke rumah Mama," jawabku meyakinkan.
  Tanpa diminta,

• Capítulo 37 Bantuan Arif

  Wanita berhijab coklat susu itu mengernyit heran. "Tapi, saya tidak mengenal kamu. Jadi, mustahil ka

• Capítulo 38 Makan Malam Dan Postingan

  "Selamat istirahat, Icha. Kalau kamu butuh sesuatu, langsung hubungi aku, oke!" ucap Arif selesai me

• Capítulo 39 Ada Apa Dengan Arif?

  Baru saja aku membuka DM Kak Faisal hendak membaca apa yang dia tulis, sebuah telepon WhatsApp masuk

• Capítulo 40 Ada Apa Dengan Arhan?

  Beberapa hari mengurung diri di rumah sepulang bekerja, justru tidak menemukan titik tenang. Pikiran

• Capítulo 41 Video Call

  "Memangnya kamu lihat apa, Icha?" Kak Aldin justru balik bertanya sambil terkekeh. "Alat lukis, lapt

• Capítulo 42 Di Toko Buku

  Aku tidak bisa lagi mengucapkan kata-kata banyak selain itu. Pertemuan ini seperti tahu bulat yang d

• Capítulo 43 Sebuah Rencana

  Pov Arif
  Icha, penyanyi cantik yang kutemui di pesta Aris malam itu, benar-benar mencuri perhatian da

• Capítulo 44 Di Kafe Korea

  Hitungan menit mobil melewati satu ruas jalan, akhirnya kami tiba di tempat tujuan. Sebuah bangunan

• Capítulo 45 Bertepuk Sebelah Tangan

  "Luar biasa, Icha!" pujiku yang seketika membuat senyum gadis itu mengembang. "Meskipun kamu nggak l

• Capítulo 46 Pekerjaan Sempurna

  Nania memang partner kerja sama yang bisa diandalkan, keterampilan dan pikiran jitu gadis itu mendek

• Capítulo 47 Terima Kasih, Arif

  Pov Icha.
  Setelah pertemuan dengan Kak Faisal di toko buku, dan menerima tawaran untuk menyanyikan pu

• Capítulo 48 Persiapan Klarifikasi

  "Yang nyanyi siapa?"
  Lisa, kepo amat sih orang! Tinggal upload aja banyak nanya, ganggu fokus, tahu.

• Capítulo 49 Kesuksesan Dan Gosip

  Aku: (tertawa pelan) Lebih dari itu udah, sih, Kak. Namanya merintis karir dari nol, aku pengen puny

• Capítulo 50 Pertemuan

  Setelah jumpa pers dengan Faiz dan teman-teman wartawan, aku segera tancap gas meninggalkan gazebo t