Total : 66one
1 Cahya mengintip dari jendela. Mobil suaminya sudah masuk ke halaman rumahnya. Gegas ia turun dan in
readmore two
2 "Pagi, Mbak Cahya. Saya Silvi," sambut wanita yang dibawa Hardian tadi malam. "Pagi. Suami saya dah
readmore pulang
3 Setelah 3 hari libur dan tidak bekerja kali ini Hardian sudah kembali melakukan aktivitasnya sebaga
readmore terlintas
4 Cahya memimpikan hal buruk malam ini hingga ia merasa gelisah dan terbangun tengah malam. Ia meliha
readmore obat
5 "Hari ini kamu pulang lebih awal lagi Mas?" tanya Cahya. "Kok tumben?" Mendapati suaminya yang satu
readmore baru sadar
"Mas, maaf semalam Cahya ketiduran. Mas makan malam nggak?" tanya Cahya saat ia baru saja selesai ma
readmore CCTV
Semua sudah beres, kamera CCTV sudah terpasang dan Cahya juga menunggu suami dan ART nya pulang. "Mas
readmore awal
"Rio kali ini kamu harus membantuku lagi," ucap Cahya saat menelpon Rio di jam istirahat nya. "Apalag
readmore Rio
"Terimakasih atas bantuannya, Pak Hasbi. Maaf, saya tidak sengaja melibatkan Bapak dalam hal ini," u
readmore peringatan
"Jadi, ini istri kamu?" tanya Hasbi saat melihat Hardian masuk ke ruangannya bersama dengan Silvia. "
readmore memutuskan
Silvi sangat kesal karena hari ini Cahya begitu tega padanya. Ia diminta bekerja dengan ekstra giat
readmore pengaduan
Rencananya Cahya hari ini akan ke rumah sang ibu. Ia ingin mengadukan perbuatan Hardian pada sang ib
readmore lebih baik
Cahya memang sakit hati, tetapi ia tidak buta akan cinta. Dia masih memiliki akal sehat untuk berpik
readmore menyayangkan
"Sidang perceraian kamu kapan, Hardian?" tanya Marta saat datang berkunjung ke rumah Hardian. "Lusa k
readmore move on
"Cie ... yang udah resmi jadi janda. Traktir makan-makan dong. Masa iya kebahagiaan dirasakan sendir
readmore mamah
"Makasih, Pak, atas bantuannya," ucap Cahya saat Hardian sudah pergi dari restoran. "Makasih buat hal
readmore pasti
"Pak, ini nggak ver dong. saya merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Kenapa saya dipecat?" tanya
readmore sia sia
20 "Mbak, bisa ketemu sama Cahya?" tanya Hardian pada Mentari yang kala itu sedang mengurus loundryny
readmore semata wayang
21 "Ya, tadi pagi mantan suami kamu datang ke sini." Pesan Mentari membuat Cahya seketika penasaran.
readmore menyebalkan
23 Menyebalkan "Dari mana jam segini baru pulang?" selidik Hardian pada Silvia. Jam di tangannya menun
readmore pekerjaan
"Selamat sore. Silahkan duduk," titah wanita berumur sekitar 40 tahunan itu. Namun, wajah yang serin
readmore iseng
25 Iseng "Yan, Mama nanti mau ke rumah Al. Kamu sama Cahya nyusul ya?" titah sang Ibu pada anaknya yan
readmore isma
26 Cemas Hasbi merasa tidak tenang mempercayakan pekerjaan kantor pada anak-anak itu selalu tidak pern
readmore cemas
"Bu, Tuan Hasbi nelpon. Katanya sih, suruh nelpon balik." "Oh, iya, Bi. Makasih, Bi," ucap Cahya rama
readmore timbal balik
"Suamimu gak tahu, kamu datang ke sini?" tanya Ilona--teman Silvia yang bekerja di tempat karaoke. "N
readmore Jangan
"Assalamualaikum, Bu," salam Hardian. Mereka sudah sampai di rumah Marta. Rumah itu nampak sepi kare
readmore lewati
30 Lewati Saja "Kenapa harus mendebat Ibu? Mas gak suka kamu dikit-dikit marah ke Ibu. Ibu itu sudah s
readmore kedok
"Kamu kenapa?" tanya Ilona lembut. "Nggak apa. Aku mau pesan wine aja. Kepalaku berat," kilah Silvia
readmore iri
"Kamu lagi ngapain di situ, Sil?" Tiba-tiba Silvia dikagetkan dengan kedatangan mertuanya di sampingn
readmore abai
32 Abai "Kamu kenal orang tadi, Ya?" tanya Arfan yang penasaran dengan dua wanita yang ditemuinya di p
readmore simpati
"Papa," teriak Naura saat melihat Hasbi datang ke rumah sakit. Hasbi langsung menggendong Naura dan
readmore Ancaman
"Kenapa?" tanya Hasbi saat Deni menelponnya. "Gawat, Pak." "Gawat?" "Perusahaan cabang di Bogor, dibaka
readmore pergi saja
"Cahya, Ibu senang kamu sangat bisa diandalkan untuk mengasuh Naura. Bahkan, sangat jarang seorang w
readmore jangan ganggu
37 Jangan Ganggu Dulu Setelah mengirim pesan pada Arfan tentang alamat laundry yang selama ini menjadi
readmore bertemu
"Ya," panggilan Tania membuat Cahya yang dari tadi merasa bingung dan selingkuhkan mencari keberadaa
readmore naga
"Bisa ambil cuti satu minggu, Yang? Istriku menelpon minta liburan," ucap Hardian. "Satu minggu? Ngga
readmore one
40 One on One "Jangan tidur di kamar istrimu, ya? Aku tak berani tidur di kamar ini sendiri," lirih Sh
readmore mamah
41 Mamah "Ya, enggak ngampus lagi?" tanya Mentari. "Ngapain ke kampus?" Cahya yang sedang sibuk mempack
readmore menjenguk
42 Kacau Cahya melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan perasaan yang mulai tenang. Dia juga tidak me
readmore ada ada saja
43 "Saya mau ke depan dulu. Suami saya tadi nggak sempat masuk, jadi mau ambil barang titipan ke depa
readmore jujur
44 ""Au. Kamu tanya aja sendiri, itu mejanya ada di sebelah pojok.' Mentari dan Rio menengok ke arah m
readmore pesan
45 Kejujuran Sepulang dari Cafe dan bermusyawarah dengan para sahabatnya, Cahya kembali memikirkan sar
readmore kenyataan
46 Kenyataan "Naura." Panggilan Cahya membuat Naura yang sedang ngambek di taman dan sedang dibujuk Bib
readmore perdebatan
47 Perdebatan Hasbi kembali memikirkan kata-kata Cahya barusan. Mungkinkah Ibunya yang sudah membuat C
readmore yakin
47 Yakin? "Mama yakin?" "Yakin." "Baiklah. Hasbi akan mencoba meminta Aryani untuk mau bekerja di rumah
readmore kembali bekerja
49 Kembali Bekerja "Kenapa nggak minta jemput di rumahmu?" tanya Arfan saat ia diminta kakaknya untuk
readmore akhir
50 Akhir? "Mas, kamu ke mana aja? Kenapa tak pernah pulang ke rumah?" tanya Silvia saat Hardian tidak
readmore pertemuan
48 Pertemuan "Makasih, kamu sudah mau menemuiku dan menerima permintaan maafku," ucap Silvia saat mere
readmore sesuatu
.... 52 Sesuatu "Dari mana, ya? Pesanku tidak dibalas sama sekali," tanya Arfan. "Oh, aku tadi ketemuan
readmore mari duel
53 Mari Kita Duel "Penawaran macam apa itu? Ini bukan bisnis perdagangan manusia, Nyonya Shirya. Jika
readmore surat
45 Surat "Seharusnya kamu langsung tolak saja jika dari awal yang datang itu mantan suamimu. Sudah pas
readmore hanya saja
55 Hanya saja "Apa isi suratnya, Bi?" tanya Ratri saat dia sudah kembali dari mengantar Irma keluar ru
readmore baby blues
56 Baby blues Hardian merasa risau. Sejak Shirya selalu membuatnya kesal karena selalu mengaitkan diri
readmore kabar
57 Kabar Kita akan bahagia di sana, tanpa ayah, Sayang. Kita akan bisa hidup berdua saja di surga, itu
readmore semoga aja
58 semoga Saja "Kenapa bisa?" tanya Arfan saat baru sampai dan diberi tahu kabar duka kematian anak Ha
readmore mengingat
59 Mengingatkan "Kami ingin bertemu Tuan Hardian. Apa beliau ada di kantor?" tanya Arfan saat mereka s
readmore ikhlas
60 Ikhlas "Siapa yang meninggal, Pak?" tanya Cahya. "Tadi belum sempat meninggal. Tapi barusan, pihak r
readmore jodoh tak kemana
60 Jodoh Tak akan Kemana "Ini kan berkas untuk untuk PT … ah, ya. Lebih baik tidak usah ditandatangani
readmore pernyataan
62 Pernyataan Cahya kembali ke rumahnya setelah seharian lelah dari kantor dan berkutat di layar monit
readmore tidak perlu
63 Tak Perlu Repot "Tunggu!" cegah Antonio. Langkah Cahya tertahan. Ia sebenarnya sudah ingin segera p
readmore berusaha
64 Berusaha Cahya benar-benar berada di posisi yang sulit saat ini. Lebih parahnya lagi air mata yang
readmore datang
65 Datang Sudah beberapa hari ini Antonio melihat sesuatu yang berbeda pada diri si bungsu, Arfan. Pem
readmore perjuangan
Perjuangan Kedatangan Hasbi semata bertujuan untuk memberitahukan keadaan Arfan kepada Cahya. Setelah
readmore rasa
66 Rasa “Astagfirullah. Cahya kamu dari mana saja, Nak. Kenapa hujan-hujanan?” Gayatri yang sedari tadi
readmore akhir
Akhir Perjuangan "Ma, kamu tidak kasihan lihat anak kita? Kamu sedih karena Arfan hendak menikahi jan
readmore bahagia
End Di depan cermin besar Cahya tengah mematut diri. Wajah perempuan itu sudah selesai di rias, gaun
readmore
bagussssss
10d
0seru bacanya
19d
0😘😘
03/10
0oke
29/09
0sangat seru
07/09
0bagus cerutanya seru
29/08
0👍👍👍
24/08
0seru crtanya
21/08
0keren
09/08
0Naiseee!
12/07
0