Total : 18BAB 1 : DEJA VU
Seorang gadis sedang berlari kencang ke arah tempat yang ditujunya. “Dikit lagi, Pit!” ucapnya meyaki
readmore BAB 2 : FIRST CASE
Malam harinya di asrama Universitas Anugerah turun hujan lebat, Pipit mendengar suara petir menyamba
readmore BAB 3 : LEGENDA MAWAR PUTIH
“Maaf, saya menolak.” Ucap Awan tegas di depan semua orang, diikuti anggukan oleh Gwen dan Fatim. Saa
readmore BAB 4 : TRIK RUANG TERTUTUP
Malam hari yang sunyi dan para penghuni asrama juga sedang melakukan kegiatannya masing-masing. Keke
readmore BAB 5 : SECOND CASE
Angin kencang disertai hujan deras membasahi setiap sudut kota pada malam hari, Pipit terbangun dari
readmore BAB 6 : KODE ANGKA KEMATIAN
Gwen, Pipit, Dani, Awan, Keken dan Arthur serta penjaga asrama sedang menunggu Ghege dan Hanif seles
readmore BAB 7 : WHO'S NEXT?
Awan mendecak, mengacak rambutnya dengan frustasi. “Kenapa kalian berdua beranggapan hal yang sama, s
readmore BAB 8 : THIRD CASE
Asrama universitas dimana ada dua bangunan yang berdekatan dan memiliki sedikit jarak yang memisahka
readmore BAB 9 : TEBAK-MENEBAK PART I
Arthur menatap Hanif dengan sedih, jika kode itu dimiliki oleh Hanif kemungkinan ia bisa seperti ini
readmore BAB 10 : TEBAK-MENEBAK PART II
Kantor Kepolisian Kota “Aiden, ada yang membesukmu!” Lelaki berambut hitam menoleh ke arah jeruji besi
readmore BAB 11 : SUSPECT BARU
Setelah mengirim pesan pada Fatim tiba-tiba ponsel Ghege berbunyi, petanda bahwa ada yang meneleponn
readmore BAB 12 : KODE BARU
Riana menghentikan bicaranya ketika mendengar suara pintu rawat inap Hanif terbuka, tatapan mereka m
readmore BAB 13 : TIM PENYELIDIK
Fatim mengernyit tajam, menurunkan masker yang menutupi sebagian dari wajahnya. Ia mendesah berat sa
readmore BAB 14 : KORBAN TAK DISANGKA
“Oh, maaf. CCTV di asrama ini sudah diambil oleh murid yang lain.” “Benarkah, Pak? Siapa?” Penjaga asr
readmore BAB 15 : BERDUKA
Pipit terdiam dibawah turunnya hujan, ia menatap sebuah makam dan foto seorang gadis cantik yang ten
readmore BAB 16 : TITIK TERANG
Gwen menegakkan tubuhnya, menatap satu persatu manusia kalap di depannya lalu beralih pada kertas ke
readmore BAB 17 : PENGAKUAN
Suasana ruang pertemuan tampak ramai, maklum hari ini ada seminar umum di Universitas Cempaka dan se
readmore BAB 18 : AKHIR KISAH MEREKA
Pipit terbelalak melihat Dani yang tertusuk pisau ditangan Riana. “Sudah berapa kali gue bilang agar
readmore
seru
1d
0bagus
13d
0👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻
21d
0bagus
05/08
0semangat
04/08
0nice
31/07
0mau hadiah dimand ff 1000 DM
08/07
0aplikasinya bagus juga bis a top up dan novel-novelnya menarik
15/06
0mantap
11/06
0pak Mahmud sering gk masok
10/06
0