Total : 79Capítulo 1 Pertemuan Kembali
"Mei?" Terdengar suara berat yang tak asing di telinga dari arah belakangku. Aku berbalik memastikan
readmore Capítulo 2 Lelaki Bernama Adrian
Mengabaikan perasaan yang mendadak tidak nyaman akibat pesan singkat dari Dendra, aku memencet nomor
readmore Capítulo 3 Kembali ke Rutinitas
Suara nyaring alarm dari ponsel memaksaku terjaga dari tidur. Semalam aku malah bermimpi tentang Den
readmore Capítulo 4 Dia Lagi
"Kamu tinggal di sini?" Wajah Dendra tampak begitu antusias ketika bertanya. Tak langsung menjawab p
readmore Capítulo 5 Hati vs Logika
Selepas kepergian Dendra, aku masih belum mampu meredakan perasaan yang mendadak kacau. Ingin rasany
readmore Capítulo 6 Kenangan
Hampir tengah malam ketika aku bersama beberapa rekan pramugari lainnya tiba di hotel yang terletak
readmore Capítulo 7 Pelajaran Hidup
Dua minggu dengan jadwal penuh, mengitari berbagai kota di Nusantara. Jadwal yang padat, membuatku l
readmore Capítulo 8 Keanu
Hari sudah hampir siang ketika aku selesai membereskan unitku. Dua minggu ditinggal, membuat debu de
readmore Capítulo 9 Semoga Bukan Mimpi
Seharian bersama Keanu menghabiskan waktu berdua, membuatku merasa seperti pada kencan pertama. Mera
readmore Capítulo 10 Dua Hati
Seolah masih tersihir oleh pesona maskulinnya, pikiranku masih saja didominasi oleh bayangan Keanu.
readmore Capítulo 11 Cerita Dari Sepotong Batagor
Cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela gorden jatuh tepat di mataku. Setengah mengernyit, kuga
readmore Capítulo 12 The Proposal
"Kita jadi besok ke Padang, kan Mei?" tanya Keanu ketika melihatku keluar dari kamar mandi dengan pe
readmore Capítulo 13 Membuka Hati
"Dri, aku sepertinya dikutuk deh," ujarku pada pria yang akhir-akhir ini telah menjadi teman online
readmore Capítulo 14 Pulang
Matahari masih belum terbit ketika taksi yang kami tumpangi membelah jalanan ibukota. Wajah Keanu ta
readmore Capítulo 15 Syarat Dari Ayah
Bandar udara Minang Kabau sudah mulai ramai ketika kami keluar dari pintu kedatangan. Sebagian penum
readmore Capítulo 16 Bimbang
Sayup-sayup kudengar suara ayah yang sedang mengobrol. Ketika membuka mata, kulihat di sampingku bun
readmore Capítulo 17 Ketetapan Hati
Keanu menghentikan langkahnya ketika tangannya menggenggam jemariku. Menatapku dengan tatapan yang t
readmore Capítulo 18 Pernikahan Evan
Kedatanganku bersama Keanu ke Solo ternyata bertepatan dengan hari-hari persiapan pernikahan Evan—se
readmore Capítulo 19 Accepted
Tidak terlintas dipikiran untuk meluruskan kesalahpahaman yang membuat heboh jagat grup alumni. Buka
readmore Capítulo 20 Bertengkar
Aku kira hubunganku dengan Keanu akan berjalan baik-baik saja. Restu dari kedua orangtua telah kami
readmore Capítulo 21 Perpisahan
"Kean, biar nanti aku yang menjemputmu. Sepertinya mau hujan." Aku menelpon Keanu segera, ketika kul
readmore Capítulo 22 Pertemuan Kedua
Setelah sosok Keanu sudah tak lagi terlihat dari tempatku berdiri, barulah aku beranjak meninggalkan
readmore Capítulo 23 Perempuan Yang Terluka
Sampai di apartmen, aku tak langsung naik ke lantai unitku, berniat berbelanja beberapa makanan ring
readmore Capítulo 24 Where Are You?
Harusnya ini adalah waktu dimana aku sudah berada di tempat tidurku yang nyaman. Mengobati kesedihan
readmore Capítulo 25 He is Coming Back
"So, where have you been?" (Jadi kemana saja kamu?) Kuulangi pertanyaanku, setelah tangis mereda. Tu
readmore Capítulo 26 Jalan Yang Terbuka
Pagi hari aku bisa bangun dengan perasaan tenang. Pikiran yang mengganjal telah hilang. Ada beban ya
readmore Capítulo 27 Ajakan Makan Siang
Segala kepenatan hilang setelah mandi, membuat mood menjadi lebih baik. Perut pun minta jatah untuk
readmore Capítulo 28 Teman Curhat
Beberapa saat setelah meninggalkan gedung apartemen, Adrian sudah mulai menguasai keadaan, tak lagi
readmore Capítulo 29 Roller Coaster Perasaan
Lebih dari setengah hari sudah aku menghabiskan waktu bersama Adrian. Rasa lelah dan timbunan emosi
readmore Capítulo 30 Dua Hati Yang Terluka
Aku reflek menarik tangan yang di cengkeram Nisya. Kali ini penampilannya telah kembali seperti pada
readmore Capítulo 31 Accident
Bayangan raut wajah Nisya yang berurai air mata masih saja tak mau enyah dari pikiranku. Dia tidak h
readmore Capítulo 32 Recovery
Aku merasa terombang ambing di laut yang dalam. Paru-paruku seakan hendak pecah setiap kali menarik
readmore Capítulo 33 Hati Yang Nyaman
"Nggak apa-apa aku tinggal sendiri?" tanya Adrian setelah menyuguhkan teh hangat dan makanan ringan
readmore Capítulo 34 Bermain Hati
"Udah makan?" tanya Adrian saat kami keluar dari area parkiran bandara. "Sudah." Aku menyahut tanpa m
readmore Capítulo 35 Hati Yang Mulai Terbagi
Sebuah pesan masuk ke ponselku saat aku hendak keluar dari unit Adrian yang kutempati. Ternyata pesa
readmore Capítulo 36 Pertemuan
Sepasang suami istri paruh baya bersama seorang lelaki yang terlihat masih muda menyambut kedatangan
readmore Capítulo 37 Aku Takut Mendua
Setibanya di apartmen, aku kembali memikirkan percakapan dengan Adrian di kafenya tadi. Apakah kehad
readmore Capítulo 38 Bertemu Rani
Rani sudah menunggu di kafe yang berada di basement area apartemen yang akan kami lihat. Kulihat ibu
readmore Capítulo 39 Nyaman Yang Salah
Aku dan Rani akhirnya menemui pihak manajemen apartemen untuk melihat unit yang disewakan. Ada beber
readmore Capítulo 40 Rindu Itu Berat
Aku tiba di bandara tepat tiga puluh menit sebelum pembekalan para kru dilaksanakan. Dengan secepat
readmore Capítulo 41 Kosong
Hari ini aku pulang mengendarai mobil Adrian yang kupinjam tempo hari. Dengan tubuh yang lelah, aku
readmore Capítulo 42 Cinta Harus Sabar
Kembali pada kehidupanku yang sunyi. Setelah kejadian terakhir kali aku memutuskan sambungan telepon
readmore Capítulo 43 Hati Yang Hangat
Langit Hong Kong yang mendung berubah cerah kurasa. Kegalauan hati yang selama beberapa minggu berge
readmore Capítulo 44 Future Plan
Angin dingin menerpa wajahku begitu keluar dari restoran. Aku merapatkan syal di leher, dan menutupk
readmore Capítulo 45 Pertemuan Tak Terduga
Pagi kembali menyapa disertai bunyi alarm yang melengking memekakkan telinga. Aku menggeliat masih d
readmore Capítulo 46 See You
Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Setiap kejadian yang kita alami merupakan rancangan
readmore Capítulo 47 Curiga
Pagi ini mendung. Dari kemarin sore awan gelap terus saja menggantung. Seolah tak mau membiarkan lan
readmore Capítulo 48 Sahabat Pengkhianat
"Kenapa lo?" tanya Rani saat dia sudah kembali ke meja. "Lo masih suka kontak sama Dendra?" Aku balik
readmore Capítulo 49 Surprise!
Aku mematut kembali penampilan di cermin. Rambutku telah tergelung rapi dalam tatanan rambut frencht
readmore Capítulo 50 Goodbye
Aku sudah menyusun banyak rencana untuk mengunjungi beberapa tempat bersama Keanu ketika berada di L
readmore Capítulo 51 Tunas Yang Terabaikan
"Lalu, apakah kamu tidak takut kalau aku terkesan menerimamu hanya sebagai pelarian?" pertanyaan itu
readmore Capítulo 52 Krisis Kepercayaan
Baru saja aku melangkahkan kaki keluar dari pintu kedatangan dan mengaktifkan ponsel, telepon dari A
readmore Capítulo 53 Tentang Masa Depan
Adrian pamit pulang setelah jam menunjukkan pukul delapan malam. Setelah mendengar ceritaku yang ber
readmore Capítulo 54 Belum Bisa Berterus Terang
"Bundo, aku mau berhenti kerja." kuutarakan rencanaku pada Bundo untuk melihat bagaimana reaksi ibuk
readmore Capítulo 55 Terkuak
Aku baru sampai di apartemen ketika bundo menelpon. Buru-buru kuterima panggilan bundo sambil mereba
readmore Capítulo 56 Memantapkan Hati
Adrian datang ke apartemenku tepat waktu. "Lagi ada masalah apa?" tanyanya begitu melihatku. Laki-lak
readmore Capítulo 57 Mantan Yang Belum Move On
Pertemuan kedua kelas baking, aku maupun Rani masih tak bertegur sapa. Rasanya sangat aneh, saat ora
readmore Capítulo 58 Gila Karena Cinta
Tidak pernah aku merasa setakut ini melihat Dendra. Tatapannya begitu mengintimidasi. Mengingatkanku
readmore Capítulo 59 Lelah
Pagi ini aku terbangun dengan tubuh yang terasa linu semua. Meskipun semalam aku sempat tertidur, ta
readmore Capítulo 60 I Don't Need Psikolog
"Mei ...." Aku membuka mata tatkala suara berat itu memanggil. Kulihat wajah teduh itu menatapku khaw
readmore Capítulo 61 Healing
Kalimat "Safe flight." Dan sebuah kecupan ringan di sisi kepala, melepas kepergianku kali ini. Adria
readmore Capítulo 62 Pasangan Yang Tepat
Setelah menempuh perjalanan yang berbelok dan menanjak cukup tajam, melewati jalanan dengan pemandan
readmore Capítulo 63 Healing Time
Ketakutanku tak terbukti. Pagi ini aku terbangun dengan perasaan lebih ringan. Entah karena semalam
readmore Capítulo 64 Ayah Yang Selalu Posesif
Seminggu sudah aku berada di kampung. Selama seminggu ini pula aku menghabiskan waktu bersama ayah.
readmore Capítulo 65 Mantan
"Ngapain kamu ke sini?" Reflek aku bertanya seperti itu pada lelaki yang tersenyum kikuk di hadapank
readmore Capítulo 66 Unexpected Story
Ada sedikit kecanggungan yang kurasakan antara kedua orang tuaku dan Adrian setelah Keanu pergi. Aku
readmore Capítulo 67 My Parent My Hero
Aku tak menyangka bahwa persiapan pernikahan itu cukup melelahkan. Menguras emosi yang cukup banyak.
readmore Capítulo 68 Pengantin Baru
Rasanya masih belum percaya. Setelah tiga bulan persiapan yang dikebut, kini aku duduk di samping Ad
readmore Capítulo 69 Lelaki Sederhana
Pagi ini aku terbangun dalam pelukan hangat Adrian. Untuk pertama kalinya dalam dua puluh tahun ini
readmore Capítulo 70 Last Landing
Harusnya saat ini aku tengah menikmati masa-masa berbulan madu bersama Adrian, jika tidak terhalang
readmore Capítulo 71 Our Little Happiness
Harusnya hari ini aku menghadiri acara sidang putusan kasusku dengan Dendra, tetapi dari semenjak se
readmore Capítulo 72 Putusan Hakim
Senyum tak berhenti nengulas di bibir Adrian semenjak kami keluar dari ruang praktek dokter kandunga
readmore Capítulo 73 Bandung dan Sepenggal Kisah
Ternyata masa-masa kehamilan pada trimester pertama tidak semulus bayanganku. Hampir setiap waktu ak
readmore Capítulo 74 You are My Lady
Bandung dan setumpuk rindu di hati yang sulit kulerai. Rindu yang kurasa kali ini bukan lagi milik D
readmore Capítulo 75 Takut
Hari ini aku dan Adrian pergi ke pusat perbelanjaan, untuk mencari perlengkapan menyambut anggota ke
readmore Capítulo 76 Tak Sanggup Tanpamu
Pihak rumah sakit akhirnya mengizinkanku untuk mengunjungi ruang rawat Adrian. Aku tak dapat membend
readmore Capítulo 77 Ujian
Hari ini Adrian sudah dipindah ke ruang rawat biasa. Aku masih saja terus mengucap syukur dalam hati
readmore Capítulo 78 Partus
Memasuki hari ketujuh setelah aku dan Adrian keluar dari rumah sakit. Adrian sudah mulai kembali bek
readmore Capítulo 79 The End For Beginning
Setelah tersiksa oleh rasa sakit selama lebih dari 12 jam, akhirnya makhluk mungil yang kami tunggu
readmore
bagus banget
17d
0bagus
05/03
0ya bagus sekali
16/11
0Menarik
14/11
0wanita yg sangat sabar
10/11
0Bagus ceritanya🥰
10/11
0Novelnya sangat menarik dan keren
07/11
0saya kasih bintang 5 karena saya sangat suka dengan ceritanya
06/11
0app nya sangat bagus
05/11
0😌😌
04/11
0