- Total: 55
Capítulo 1 Calon Suami?
"Siapa ya?" tanyaku pada lelaki yang baru saja duduk di hadapanku.
"Saya calon suami kamu,” jawab le
Capítulo 2 Perkenalan
Namaku Putri, Putri Azizah Pratama anak tunggal dari pasangan Muhammad Pratama dan Siti Fatimah. Tep
Capítulo 3 Ingin Privasi
"Jeng jeng. Hehehehe. Kami kembali.”
"Hai guys."
Suasana riuh pun tidak dapat dihindari saat kedatanga
Capítulo 4 Kembali Luluh
Aku hanya diam di sepanjang perjalanan. Tidak ku perdulikan percakapan mereka. Apapun yang mereka ba
Capítulo 5 Kabar Ta'aruf
(Malamnya di rumah Siska)
Kami bertiga berbaring di kasur yang sama. Kasur milik Sinta yang begitu be
Capítulo 6 Benar-Benar Ta'aruf
"Ada-ada aja sih Ayah sama Ibu, masa aku mau dita'arufin. Kan mereka tahu sendiri aku gak percaya sa
Capítulo 7 Siapa Emily?
Beberapa bulan yang lalu..
Hari ini untuk ke dua kalinya aku datang menemui lelaki yang akan menjadi
Capítulo 8 Hubungan Yang Akan Dimulai
Kini kami berdiri diantara ruang makan dan ruang keluarga. Aku menunjukkan ekspresi memohon dengan m
Capítulo 9 Bertemu Calon Suami
Aku melihat dari balkon di kamarku yang terletak di lantai 2. Sebuah mobil yang cukup mewah parkir d
Capítulo 10 Menolak Dengan Cosplay
"Lah Ayah kenapa sih? Kan Ayah yang minta aku untuk tidak menurut,” batinku.
"Iya nak, kamu kenapa b
Capítulo 11 Sebuah Masalah
"Alhamdulillah, masalah perut sudah selesai sekarang tinggal masalah si Bapak itu,” gumamku.
Jika di
Capítulo 12 Berbeda
Pantas saja skhir-akhir ini Anggi sangat sulit untuk dihubungi. Jika saja aku tahu dia punya masalah
Capítulo 13 Aku Ingin Tidur Siang!
Jika aku bisa memanfaatkan dia, kenapa tidak? Akan aku lakukan apa saja agar aku bisa keluar dari si
Capítulo 14 Karena Orangnya Adalah Putri
"Saya ulang ya Putri, mungkin seperti apa yang Ayah kamu bilang CV itu tidak sama dengan berkenalan
Capítulo 15 Tidak Semua Bisa Dipercaya
Jelas aku tahu, karena aku memang menggemaskan.
“Apaan, sih,” ucapku.
“Mas bisa gila kalau lama-lama
Capítulo 16 Harus Apa?
“Putri, bangun.”
Aku mendengar suara samar-samar.
“Sebentar lagi, Bu. Putri masih mau tidur,” sahutk
Capítulo 17 Malu!
Matahari kini sudah menghilang. Jejak-jejaknya pun tidak lagi kelihatan. Setelah shalat magrib berja
Capítulo 18 Merasa Aman
“Hati-hati dijalan, ya,” ucap Ibu.
“Jangan pulang larut,” timpal Ayah.
“Siap.” Dia hormat seperti de
Capítulo 19 Bertemu Di Bianglala
“Wah! Jadi, ini alasan banyak orang yang datang ke pasar malam,” ucapku kagum.
“Kamu baru pertama ka
Capítulo 20 Kencan
“Valdi..”sapaku.
Dia menoleh dan terkejut.
“Putri? Ka-kamu hmm ngapain di sini?” tanyanya tersentak.
Capítulo 21 Antara Pacar Dan Sahabat
Kata mereka, jangan terlalu percaya sama orang. Karena bisa saja dia menikam dari belakang. Kata ora
Capítulo 22 Wahana Rumah Hantu
Aku menatap wahana rumah hantu yang Reza sebutkan tadi. Pintu masuknya saja sudah sangat menyeramkan
Capítulo 23 Jalan Keluar
Meskipun takut, seharusnya dia tidak meninggalkanku. Seharusnya dia menggenggam tanganku dan membawa
Capítulo 24 Lukanya Sakit
Aku menepis tangan Valdi yang memegangi lenganku.
“Aku baik-baik saja. Setidaknya, aku tidak sendiri
Capítulo 25 Membentuk Aliansi
Kepercayaanku hingga saat ini adalah Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang pasti mempunyai maksu
Capítulo 26 Menyebarkan Gosip
(Malam itu, di pasar malam)
“Lakuin apa?” tanyaku.
“Kamu sebarin kalau kamu akan dijodohkan dan kemun
Capítulo 27 Kebenaran
Sebenarnya, apa yang sedang aku lakukan? Setelah membentuk aliansi bersamanya lalu kami menyebarkan
Capítulo 28 Busuk
Aku menangis tersedu-sedu, rasanya begitu menyakitkan. Bernafas pun terasa sangat sesak. Aku tidak m
Capítulo 29 Bertengkar
Aku tidak tahu lagi bagaimana cara menenangkan Valdi, dia terus marah kepadaku tanpa jeda seolah-ola
Capítulo 30 Apa Bisa?
"Kenapa? Habis berantem ya sama pacarnya?" tanya seseorang. Suaranya berasal dari belakangku.
Aku me
Capítulo 31 Wisata Masa Lalu
Disatu sisi aku ingin mencoba melanjutkan semua ini tapi disisi lain aku juga takut. Aku takut denga
Capítulo 32 Bicara
"Non, Ibu nyuruh turun. Tamunya sudah datang,” ucap Mba Erna yang sepertinya masih berada di tangga.
Capítulo 33 Kotak Lama
Aku kembali ke rumah. Reza juga sudah pamit pulang. Rasanya masih sangat hampa. Tidak bisakah aku me
Capítulo 34 Mimpi
“Kamu main ini?” tanyaku dengan hati-hati.
Reza masih terdiam memandangiku.
“Tenang aja, aku gak aka
Capítulo 35 Sekolah Musik
“Maaf soal tadi,” ucapnya sembari membuka rantang. Bau makanan itu sampah ke hidungku. Aku tidak ber
Capítulo 36 Gadis Bernama Dinda
Setelah aku berusaha untuk terus tidur dan menemukan mimpi yang tidak kunjung datang padaku, waktu b
Capítulo 37 Pernah Bertemu
"Oh begitu. Adik namanya siapa?" tanya Reza.
"Dinda,” jawabnya.
“Maaf ya, Kak. Tadi Dinda tiba-tiba m
Capítulo 38 Jangan Bohongi Aku
Aku refleks menarik tangan Reza dan memintanya untuk sembunyi di bawah meja bersamaku. Kepalanya sam
Capítulo 39 Kontrakan
"Putri mau kemana lagi abis ini?" tanya Reza. Dia tidak menjawab ucapanku.
"Ke mana aja deh. Asal ja
Capítulo 40 Hubungan Yang Selesai
"Kalian menjijikan,” celaku.
"Sayang aku bisa jelasin,” tutur Valdi.
Kembali kutampar pipi kirinya.
Capítulo 41 Melupakan
“Putri aku mohon. Dengarkan penjelasan ku dulu. Aku dan Anggi hanya sebuah kesalahan!” serunya.
Mende
Capítulo 42 Pernikahan
(Besok hari)
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam,” jawabku.
Setelah kubukakan pintu dan mempersilaka
Capítulo 43 Pernikahan (2)
Akhirnya akupun pergi ke pernikahan itu. Kebetulan sekali Ayah dan Ibu mendapatkan undangan dari ora
Capítulo 44 Hari Pertunangan
Setelah semua yang telah terjadi, aku memutuskan untuk bertunangan dengan Reza. Langkah yang ku ambi
Capítulo 45 Sebuah Surat
Dengan suara khas milik Mas Reza, ia melamarku dengan lembut di depan semua orang. Aku hampir meniti
Capítulo 46 Meminta Kembali
Setelah semakin yakin dengan pilihanku, perlahan luka itu membaik seiring berjalannya waktu. Kata-ka
Capítulo 47 Tidak Perduli
“Valdi sakit lalu apa hubungannya denganku? Yang menjadi istrinya sekarang adalah kamu bukan aku.” A
Capítulo 48 Lebih Bahagia
(H-60 hari sebelum pernikahan)
Hari ku baik-baik saja, kini semua terasa berjalan sangat sempurna hin
Capítulo 49 Kecelakaan
“Saya mau bertemu dengan Pak Reza,” jawabku.
“Sudah ada buat janji sebelumnya?”
Aku menggeleng. Aku t
Capítulo 50 Ingatan Yang Terlupakan
"Puput."
"Ely"
Terdengar suara dari pintu putih itu. Apa aku sedang bermimpi? Atau aku sudah mati?
Aku
Capítulo 51 Apa Kamu Membenciku?
Ada seorang lelaki yang berumur sekitar 29 tahun, dia menanyakan kepadaku apa aku baik-baik saja saa
Capítulo 52 Mengingat Semuanya
Setelah sadar dari insiden itu, aku berangsur pulih. Aku pun pulang setelah satu minggu di rawat di
Capítulo 53 Hanya Rasa TanggungJawab
Hari ini aku akan pergi ke makan Emily sendirian. Kebetulan di jam segini sedang tidak ada orang di
Capítulo 54 Pergi
Dilema, iya dilema. Perasaanku sudah terlanjut tumbuh tapi aku tidak bisa melanjutkan ini. Aku tidak
Capítulo 55 Bahagia Bersama Luka
(Satu tahun kemudian)
Sudah dua tahun lamanya aku tidak pulang. Ayah dan Ibu melakukan transfer kulia
sip
30/07
0BESTTTTTT!!!
11/07
0konyol
10/07
0bagus
17/05
0seru banget
14/04
0semangat
02/03
0🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻
22/02
0i so loving this novel
20/12
0👍👍👍
17/12
0okayy I'm Ready tox Read this story
28/07/2023
0