Total : 45Capítulo 1 Air Mata di Pagi Hari
"Uang kemarin buat beli mainan Rafif belum diganti ya? Abang mau beli rokok hari ini." Nasi yang hamp
readmore Capítulo 2 Dia Anakmu Juga
"Bang, bangun dulu!" Tak ada jawaban. Ardi tetap bergeming, tak bergerak. Kinan meradang. Laki-laki
readmore Capítulo 3 Lelah
"Assalamu'alaikum, Bang." Tak ada balasan salam yang didengarnya. Kinan membuka pintu ruang tamu sete
readmore Capítulo 4 Istri Bayangan
Kinan menghabiskan Minggu sorenya dengan berkutat di halaman depan rumah tak terlalu luas. Mencoba m
readmore Capítulo 5 Luapan Rasa
"Selama lima tahun menikah kamu tak pernah tahu berapa gaji Ardi? Maksudnya bagaimana, Nan?" Kinan ta
readmore Capítulo 6 Tulang Rusuk Yang Patah
Kinan keluar dari kamar setelah menidurkan Rafif. Batita itu tampaknya kelelahan setelah bermain den
readmore Capítulo 7 Sebuah Rahasia
Seminggu berlalu sejak Kinan mulai mencoba mengungkapkan isi hatinya pada sang suami. Tak ada peruba
readmore Capítulo 8 Prasangka
Sejak perbincangannya dengan Yuk Diana sore itu, batin Kinan semakin tak tenang. Hatinya selalu mend
readmore Capítulo 9 Dia Adikmu, Bukan Adikku
Kinan meletakkan gawainya di atas kasur. Dua puluh menit Kinan menghabiskan waktu berbincang dengan
readmore Capítulo 10 Perhitungan
Kinan menggantung mukena yang baru saja dipakainya untuk salat Asar di cantolan samping lemari. Tubu
readmore Capítulo 11 Bermain Cantik
Kinan melangkahkan kakinya cepat ke warung Mang Ijal. Takut keburu tutup, mengingat hari telah sore.
readmore Capítulo 12 Sedarah Tapi Tak Sama
"Nan, nanti sore kita ke pemandian ya! Kamu pulang dari sekolah jam berapa?" Kinan yang sedang mengad
readmore Capítulo 13 Aku Tak Bodoh, Bang!
Kinan menempelkan punggungnya ke dinding ruang tengah, mencoba meluruskan otot-otot punggungnya yang
readmore Capítulo 14 Lanjut Atau Akhiri
Seminggu berlalu setelah tragedi tagihan Mang Ijal ke Ardi. Tak banyak sapa yang terjadi antara Kina
readmore Capítulo 15 Bonus
"Siapa, Bang?" Ardi yang baru saja mengakhiri panggilan teleponnya merasa terkejut saat mendengar pe
readmore Capítulo 16 Ada Wanita Lain?
"Bonus, Bu?" tanya Kinan dengan nada terkejut sampai potongan pempek yang ada di mulutnya nyari saja
readmore Capítulo 17 Kerabat Jauh?
"Benar Abang punya wanita lain di luar sana?" Kinan menatap tajam pada laki-laki yang bergelar suamin
readmore Capítulo 18 Uang Patungan
Kinan mematikan mesin kendaraan roda dua yang digunakannya. Kendaraan hasil pinjaman dari kerabat tu
readmore Capítulo 19 Pengakuan
"Katakan dengan jujur, Nan! Bapak tak mau uang ini akan menjadi pemicu masalah dalam rumah tanggamu!
readmore Capítulo 20 Letih Raga, Lelah Jiwa
Satu minggu berlalu tanpa terasa. Kinan sibuk dan tak sempat lagi untuk berkunjung ke rumah orang tu
readmore Capítulo 21 Kena Batunya
"Bang, kita makan dulu di warung ya! Sekalian salat Isya, jadi tak ribet lagi mau salat di rumah Ibu
readmore Capítulo 22 Resepsi Sekar
Lafaz hamdalah mengalir dari setiap bibir orang yang hadir menyaksikan akad nikah Sekar dengan Deni.
readmore Capítulo 23 Pernyataan Wak Siti
"Lima juta rupiah? Siapa yang bilang seperti itu? Bukankah kita malam kemarin hanya menyerahkan uang
readmore Capítulo 24 Petuah Wak Siti
"Wak tak akan memaksamu untuk percaya, Nan. Semua kembali kepadamu. Wak hanya menyampaikan apa yang
readmore Capítulo 25 Saran Dari Dinda
Dua minggu berlalu sejak pembicaraan Kinan dengan Wak Siti. Kinan mencoba mengambil hal-hal baik dar
readmore Capítulo 26 Kita Hidup Masing-masing
Kinan baru saja keluar dari kamar, selesai menidurkan Rafif saat pintu samping terbuka. Sosok suamin
readmore Capítulo 27 Ceraikan Aku!
Satu minggu berlalu sejak perbincangan di malam Minggu itu. Ardi benar-benar menepati ucapannya. Lak
readmore Capítulo 28 Tak Akan Ada Perceraian
Ardi membalikkan tubuhnya dengan cepat. Matanya melotot ke arah Kinan dengan tatapan yang menunjukka
readmore Capítulo 29 Ide Kinan
Dua minggu berlalu sejak perdebatan sore itu. Kinan sadar, meminta berpisah dengan laki-laki yang me
readmore Capítulo 30 Pembeli Tandan Sawit?
Kinan menatap hamparan pohon sawit di lahan yang luasnya kurang lebih satu hektar ini. Tandan sawit
readmore Capítulo 31 Kinan Cemburu
"Ada apa mencari Bang Ardi?" tanya Kinan sembari melangkah ke arah wanita muda itu. Berusia sekitar d
readmore Capítulo 32 Tak Ada Debaran Untuknya
"Banyak hasil panen kemarin, Bang?" tanya Kinan saat melihat suaminya sedang berselancar dengan gawa
readmore Capítulo 33 Akal Bulus Yuk Diana
Tak ada lagi pembahasan tentang Lidya setelah itu. Kinan harus mengabaikan penasarannya. Mengapa? Ar
readmore Capítulo 34 Kinan Mulai Licik
Berhari-hari Kinan memikirkan ucapan yang disampaikan Yuk Diana itu. Wanita itu tak salah telah memb
readmore Capítulo 35 Aksi Pertama Kinan
Kinan melajukan kendaraannya masuk ke halaman rumah. Sepi, tampaknya tak ada suaminya di rumah. Pint
readmore Capítulo 36 Kedatangan Bapak dan Ibu
Kinan berusaha setenang mungkin. Jika dirinya gelisah, Yuk Diana akan semakin curiga. Tak masalah se
readmore Capítulo 37 Jangan Sakiti Anakku!
Kinan memasukkan potongan pisang yang sudah terbalur tepung adonan gandum ke dalam minyak panas yang
readmore Capítulo 38 Ardi Berdalih
"Entahlah, Pak. Ardi pun tak paham. Kinan memang seperti itu sejak dulu. Tak hobi belanja dan lebih
readmore Capítulo 39 Simalakama
"Kamu masih punya mulut kan untuk menjawab pertanyaan Bapak, Nan? Atau telingamu tak lagi berfungsi
readmore Capítulo 40 Permintaan Seorang Bapak
"Kalau memang seperti itu pola pikirnya, mungkin lebih baik Kinan berhenti bekerja saja. Tanggung ja
readmore Capítulo 41 Keputusan
Kinan bersimpuh di atas hamparan sajadah. Mengetuk pintu langit di sepertiga malam dengan banyak pin
readmore Capítulo 42 Gaji Pertama Untuk Kinan
Kinan bergegas merapikan rumah. Tadi pagi rumah ini bahkan tak sempat disapunya karena buru-buru ke
readmore Capítulo 43 Ketidakpercayaan Yuk Diana
"Maksud Ayuk?" tanya Kinan sembari mengernyitkan dahinya. Tak mengerti apa yang ingin disampaikan o
readmore Capítulo 44 Kontak Bernama X
"Maksud Adek apa?" tanya Ardi mencoba berkilah. Pura-pura tak tahu arah pertanyaan istrinya justru me
readmore Capítulo 45 Catatan Yang Merisaukan
Kinan baru saja mendudukkan tubuhnya di sofa. Belum ada rasa kantuk menyerang. Menikmati tayangan te
readmore
agak baik
5d
0aku suka cerita ini unik sekali luar biasa pokoknya tetap sengat untk membuat cerita² lainnya
5d
0menyentuh hati
14d
0bang ini bang ayo mana kun nya
25d
0ini sangat bagus
29d
010.000
20/08
0bagus
19/08
0hmm bagus bngt ceritanya
16/08
0bagus banget
15/08
0good !!
06/08
0