Tag(s):
• Kecantikan
• Drama
• Heteroseksual

Mentari mengalami kegetiran selama bertahun-tahun karena lelaki yang dicintainya, Bima, menikah dengan adiknya, Wulan. Di saat ia mulai bisa berkompromi dengan kekecewaannya, adiknya meninggal dunia, meninggalkan dua anak yang sangat dekat dengannya. Karena kedekatan itu, keluarganya berusaha menjodohkan dirinya dengan mantan suami adiknya. Terungkap kenyataan bahwa sebenarnya Bima pun teramat mencintainya, dulu sampai sekarang. Namun Mentari terlanjur menjalin hubungan serius dengan Dimas, lelaki yang dengan sabar menantinya selama delapan tahun. Siapakah yang akan dipilih oleh Mentari? Mantan suami adiknya yang sampai saat ini masih ia cintai dengan amat sangat, atau Dimas, pria yang tanpa lelah menunggunya selama bertahun-tahun....

Última Atualização

Escolha do Editor

Rakasa

Nicholas

A viagem!

Lina

Desejo Indecente

Canli Pop

Perdida

Geisa Matos

Marius || livro 1: irmãos fitzy

Kai D'angel

Princesinha do Morro

Tatiana Assis Rabetin

Recomendação

Collection Adventures in Dimensions

SasinaZariel

Sangue por liberdade

Danikatrin

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Lágrimas por asas

Danikatrin

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Amor e Objetivos

Jéssyca Gil

Rakasa

Nicholas

Não era para te amar

Tinyty

Princesinha do Morro

Tatiana Assis Rabetin

Minha flor que veio do espaço

Keyte Aline Medeiros

Comentário do Livro (476)Deixe o seu comentário na App

• 
  WawaAZWA

  Best gila

  8d

    0
• 
  Aay Erfa

  bagus ceritanya

  13d

    0
• 
  SuryamanSopyan

  seru

  15d

    0
• 
  Yuliana Virgo

  bagus

  21d

    0
• 
  KaputraJopan

  5.000.00

  23d

    0
• 
  DedenMuhammad Deden

  80000

  08/08

    0
• 
  SintaNeng

  novel sangat seru

  06/08

    0
• 
  jatimanahmad

  sangat bagus

  03/08

    0
• 
  AlfatGatan

  unduh

  03/08

    0
• 
  Bill Lha

  bgs

  02/08

    0

• Total: 46

• Capítulo 1 SELAMAT JALAN, ADIKKU

  Dulu, delapan tahun lalu, Mentari memandang sepasang pengantin yang berbahagia itu dengan senyum get

• Capítulo 2 AWAL PERKENALAN

  Pukul empat sore merupakan waktu pulang kerja bagi sebagian besar pekerja kantoran di kota Jakarta.

• Capítulo 3 MENJADI AKRAB

  Perdebatan yang cukup alot terjadi di meja sarapan. Papa belum bisa merelakan gadis sulungnya bedesa

• Capítulo 4 PERKENALAN BIMA DAN WULAN

  “Kakak...” Wulan melongok dari balik pintu kamar Mentari setelah sebelumnya mengetuk pintu dan pemil

• Capítulo 5 PERASAAN-PERASAAN YANG TUMBUH

  Kesokan harinya, di hari Minggu yang cerah, Wulan mengajak Mentari jalan-jalan ke mal. Hari itu lang

• Capítulo 6 INIKAH YANG DINAMAKAN CINTA?

  Pertemuan tak sengaja di pusat perbelanjaan itu meninggalkan kesan tertentu di benak masing-masing.

• Capítulo 7 HUBUNGAN SEGITIGA

  Mentari keluar dari kamarnya dengan terburu-buru. Dia bangun terlambat. Jam besar di dinding ruang m

• Capítulo 8 APAKAH KAMU MENYUKAI ADIKKU?

  Bima menurunkan Mentari di depan kantornya dan melambaikan tangan. “Kabari aku kalau keluar kantor,

• Capítulo 9 MEMILIH MENGHINDAR

  Mentari sengaja menyetel jam alarm di handphone-nya lebih cepat dari biasanya. Hari ini, ia a

• Capítulo 10 PERLAHAN MENJAUH

  Di hari ke dua Mentari berangkat kerja sendirian, ia masih merasakan kesendirian yang mendera hatiny

• Capítulo 11 KEHILANGAN

  Bima termenung memandangi telepon selulernya. Berkali-kali ia membaca ulang percakapan dengan Mentar

• Capítulo 12 TAK INGIN KEHILANGAN LAGI

  Bunyi alarm berdengung halus dari jam digital di meja sisi tempat tidur Bima, membuatnya membuka mat

• Capítulo 13 DIA TAK SEPERTI DULU LAGI

  “Wulan, kamu baru pulang?” Mentari menyapa adiknya yang baru datang dan melintasi ruang tamu tanpa m

• Capítulo 14 DILEMA MENTARI

  Wulan merasakan sensasi tak nyaman di perutnya. Sesuatu yang panas bergerak naik ke ulu hatinya, mem

• Capítulo 15 DIMAS MENDEKATI

  Selama dua hari berikutnya Wulan dirawat di rumah. Sesekali ia masih merasakan kolik di area perut,

• Capítulo 16 AKU TAK SUKA MELIHATMU BERSAMA PRIA LAIN

  Bima menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas lagi kepada seorang gadis berambut lurus sepingga

• Capítulo 17 AKU HARUS PERGI DENGAN SIAPA?

  Mentari bermimpi aneh. Dalam mimpi itu, ia melihat dirinya diajak oleh Bima untuk minum kopi di suat

• Capítulo 18 LEBIH BAIK KITA BERTEMAN

  Mentari berdiri di antara kedua pria itu, berharap ada yang mau mengalah. Ia tak bisa memilih ikut d

• Capítulo 19 UNGKAPAN PERASAAN KEDUA DALAM SEMINGGU

  Pagi ini Mentari menunggu Bima di halte dekat rumahnya, seperti biasanya. Sorot matanya menjadi malu

• Capítulo 20 SALING MENCURAHKAN ISI HATI

  "Jadi… begitulah! Aku pulang dalam keadaan galau, sehabis ditolak.”
  Gilang memandangi sahabatnya deng

• Capítulo 21 DI ANTARA ADIK DAN KAKAK

  Bima mengemudikan mobilnya dari Bogor menuju Depok sambil berdendang ringan, mengikuti irama lagu da

• Capítulo 22 ADA PRIA LAIN DI HATINYA

  Mentari turun untuk sarapan keesokan paginya dengan lesu, lingkaran hitam menaungi bawah matanya. Ba

• Capítulo 23 PENYESALAN YANG DATANG TERLAMBAT

  Beberapa hari kemudian, Bima termenung memandangi ponselnya. Bimbang untuk mengirim sebuah pesan. Su

• Capítulo 24 PERMULAAN KONFLIK

  “Dimas, kamu ada acara hari ini?” Dimas mendengar suara Mentari di ujung telepon dengan setengah tak

• Capítulo 25 SEANDAINYA AKU TAK PERNAH MENGENALNYA

  Berkali-kali Wulan melirik ke arah Bima yang sedang asyik sendiri dengan kemudinya. Ia hendak membuk

• Capítulo 26 KEPUTUSAN TERBAIK

  Wulan menutup pintu di belakangnya dengan perasaan bersalah. Penyesalan menyesakkan dadanya, telah b

• Capítulo 27 AKU LELAH MENJADI TEMANMU

  Mentari menemui Pak Danu keesokan harinya untuk menyatakan kesediaannya mengisi posisi yang ditawark

• Capítulo 28 AKU INGIN KAMU BAHAGIA, ADIKKU

  Dengan langkah lebar Wulan meninggalkan kafe itu. Beberapa orang melihatnya dengan heran. Beberapa l

• Capítulo 29 APAKAH KAMU TIDAK INGIN BAHAGIA?

  Bima tiba lebih cepat dari perjanjian. Ia tak keberatan menunggu, bahkan jika Mentari datang terlamb

• Capítulo 30 TOLONG CINTAI DIA

  Mentari pulang ke rumah dengan tangan hampa, tak berhasil membujuk Bima. Ia sendiri pun tak berharap

• Capítulo 31 APA LAGI YANG KAMU TUNGGU?

  Delapan bulan kemudian, Bima dan Wulan menikah. Tak pernah ada yang menyangka, prosesnya akan secepa

• Capítulo 32 SETELAH PERNIKAHAN WULAN

  Rumah terasa sepi. Setiap kali Mentari pulang dari bekerja, ia selalu menyempatkan diri melongokkan

• Capítulo 33 SETELAH KEMATIAN WULAN

  Mentari mengambil cuti kerja dua minggu penuh. Anak-anak Wulan dibawanya ke rumah. Kamar Wulan disul

• Capítulo 34 ROMANSA

  Arkana baru menyadari mereka berhenti di depan rumahnya, bukan di rumah kakek-neneknya.
  “Asyik!” Ia b

• Capítulo 35 MATA YANG MEMANDANG PENUH DENGKI

  “Ayah, Arkana mau lihat jerapah.” Arkana mengaduk-aduk susu dalam mug bergambar gajah di hadapannya

• Capítulo 36 ANDAI PANDANGAN BISA MEMBUNUH

  Entah apa yang ada dalam pikirannya! Mengunjungi kebun binatang di hari seterik ini? Rasanya itu buk

• Capítulo 37 BERKELIT DAN MENGHINDAR

  Dalam ruangan itu ada sekitar dua belas manager yang siap melaporkan hasil audit departemen masing-m

• Capítulo 38 HADAPI SAJA

  “Cewek psyco itu muncul lagi?”
  Kalimat itu membuka pertemuan mendadak antara empat pria berpakaian ra

• Capítulo 39 BISAKAH KAMU KELUAR DARI HIDUPKU?

  Soraya tak bisa mempercayai penglihatannya. Bima membalas pesan teksnya. Ini luar biasa bagi Soraya.

• Capítulo 40 APA SALAHKU?

  Sudut matanya terasa panas. Ada setetes air mengalir melewati tulang pipinya, terus bergulir sampai

• Capítulo 41 BISAKAH KITA BEKERJA SAMA?

  “Jadi, kamu sekarang klien kami.”
  Mentari duduk di sebuah kursi kafe dengan wajah berseri-seri sambil

• Capítulo 42 JIKA KAMU TAK BISA, ORANG LAIN BISA

  Buku-buku jari Soraya sampai memutih mencengkeram pinggiran setir mobilnya dalam perjalanan pulang.

• Capítulo 43 PERTOLONGAN BISA DATANG DARI MANA SAJA

  Mentari mencari-cari di sekitar mejanya dengan panik, lalu mengaduk-aduk isi tas kerjanya ketika yan

• Capítulo 44 MENGAPA ADA YANG TEGA MENYAKITI DIA?

  Dimas mendengarkan cerita Rayhan yang dituturkan secara lugas tanpa berbelit-belit. Kata-katanya ter

• Capítulo 45 MENYELAMATKAN MENTARI

  Rayhan betul-betul kehabisan bensin kini. Di depan sebuah toko bahan makanan ia menepikan motornya,

• Capítulo 46 INILAH AKHIRNYA, MENTARI MEMILIH

  Mentari terbangun di atas bantal yang asing baginya, dengan motif seprai yang sama asingnya. Bau taj