Tag(s):
• Keluarga
• Fantasi
• Cinta pertama
• Heteroseksual

Boneka pemberian Pria Tua itu, menjadi pria tampan? Sabilla, gadis yang baru saja patah hati karena pengkhianatan dari kekasihnya memilih untuk menikah dengan benda tak bernyawa.

Última Atualização

Escolha do Editor

Collection Adventures in Dimensions

SasinaZariel

Sangue por liberdade

Danikatrin

Oásis Infindáveis

Micael Pinto

Lágrimas por asas

Danikatrin

Renascidos

Livi Astrid

O CEO Conhece O Amor

Ninha Cardoso

Recomendação

Encontrando o Sentido de Viver

Nayra Reis

Perdida

Geisa Matos

Lágrimas por asas

Danikatrin

Asas por sangue

Danikatrin

Escola de Vampiros - Curada

Josy Sant

Renascidos

Livi Astrid

Desejo Indecente

Canli Pop

O Mundo de Arkana: A Guerra dos Sete Dragões

Patrick Leo

Tempestade

becky lovely

Destino

PAULINY NUNES

Comentário do Livro (390)Deixe o seu comentário na App

• 
  AnggariAlfien

  bagus untuk mengisi waktu luang tulisannya juga jesal

  10d

    0
• 
  NikeAvrillia

  cerita ini sangat bagus dan rapi

  23d

    0
• 
  ZaskiaKia

  sangat bagus😭😭

  26d

    0
• 
  RindiidRindi

  1000

  18/08

    0
• 
  Hendra Emly

  sangat bagus

  17/08

    0
• 
  AjusNaldi

  sungguh sebuah carita yg mengejutkan

  16/08

    0
• 
  NafisahJihan

  bagus

  14/08

    0
• 
  Asyifa ayu syafitri

  boneka yg sangat lucu

  13/08

    0
• GauraHerwal

  keren skli ceritanya

  13/08

    0
• 
  good job

  13/08

    0

• Total: 62

• Capítulo 1 Dikhianati?

  Seorang gadis berambut sebahu berdiri di depan sebuah gedung bertingkat tiga. Ia sedang menunggu pem

• Capítulo 2 Bear

  Sabilla meremas lembaran uang itu sampai kusut, ia sangat kesal sekali pada sikap Leo yang seolah te

• Capítulo 3 Bear yang menggemaskan

  “Kamu gila, ya! Mana mungkin kita tidur bareng! Kamu tidur di lantai, awas jangan dekat-dekat!” tega

• Capítulo 4 Persiapan pertama

  Sabilla kembali memainkan ponselnya, ia melihat pesan balasan dari Leo. Bear yang penasaran dengan b

• Capítulo 5 Istri, katanya?

  Sabilla bangkit, lalu menepis tangan Bear yang melingkar di perutnya. Ia mengusap wajahnya dengan ka

• Capítulo 6 Ayo menikah!

  “Sakit, nggak?” tanya Sabilla penasaran.
  “Tidak.”
  Sabilla menghela napas. “Baguslah. Ayo, kamu harus s

• Capítulo 7 Yang Tersembunyi

  Sabilla sangat terkejut, semudah itu mengajak Bear menikah? Namun, tunggu, bagaimana caranya menikah

• Capítulo 8 Pernikahan dan Kejutan yang memalukan

  Esok harinya, Sabilla bangun lebih dulu. Ia melihat Bear yang masih tidur terlentang tanpa memakai s

• Capítulo 9 Persiapan Bertemu Mertua

  “Tapi, Bear. Ingat, aku tuh, terpaksa menikah.”
  “Tapi kamu mencintaiku, kan?” bisik Malvin membuat Sa

• Capítulo 10 Perjalanan Pulang

  Malvin bergegas pergi menuju lemari pakaian, ia juga mengambil handuk dari kawat jemuran. “Aku pakai

• Capítulo 11 Posessif?

  “Pelan-pelan, Bear. Aku nggak ninggalin kamu, kok.” Sabilla menghentikan langkah sambil menoleh ke a

• Capítulo 12 Menggemaskan?

  “Kenapa kamu menatapnya?” gerutu Sabilla. Entah kenapa, rasa kesal tanpa beralasan itu membuatnya te

• Capítulo 13 Jalan-jalan

  Sesampainya di rumah, Lora segera berjalan menuju lantai dua dan membukakan pintu kamar Sabilla. “Na

• Capítulo 14 Makan siang?

  Sesampainya di kedai seafood, Sabilla duduk di bangku yang memanjang. Lalu, Malvin duduk di sampingn

• Capítulo 15 permintaan Mertua

  “Kamu nggak mikir macam-macam, kan?”
  “Enggak.” Malvin masih terbatuk, lalu meneguk kembali minumannya

• Capítulo 16 Taktik untuk Sabilla

  Sabilla yang jengkel atas sikap kedua orang tuanya itu segera mendekat. Terlebih ia sangat penasaran

• Capítulo 17 Kue untuk Sabilla

  "Sa, kamu duduk saja!" ucap Lora saat mendapati anaknya yang datang ke dapur. Malvin yang tahu istri

• Capítulo 18 Keputusan Tinggal

  "Lebih baik memang jangan sembarangan nyium!" gerutu Sabilla sambil menepis tangan Malvin dari pingg

• Capítulo 19 Yang disembunyikan Bear

  Esok harinya, Sabilla terbangun dan mendapati dirinya dalam pelukan Malvin. Gadis itu menghirup napa

• Capítulo 20 pertimbangan

  "Ada apa?" tanya Malvin saat mendapati Sabilla masih diam menatap surat undangan.
  Sabilla menoleh ke

• Capítulo 21 gagal move on?

  Esok harinya, Sabilla sudah berkutat di dapur. Sementara Malvin sedang pergi ke atap untuk menjemur

• Capítulo 22 Jangan lakukan

  Malvin bergeming saat Sabilla bergegas mengambil handuk dan memasuki kamar mandi dengan wajah kesaln

• Capítulo 23 Mulai Cemburu?

  Esok harinya, Malvin bangun lebih awal dan memulai aktivitas lebih dulu. Mulai dari menyiapkan sarap

• Capítulo 24 Masih Cemburu dan Curiga

  Malvin yang berada di depan itu mengendus bau gosong, ia segera bergegas menuju dapur dan meninggalk

• Capítulo 25 Mulai Move On

  Mendengar jawaban dari Malvin, Sabilla mendengus kesal. Di tokonya saja, Malvin sudah banyak dikerum

• Capítulo 26 Pertemuan Rahasia

  “Bear, ini kunci duplikat untuk kamu. Takutnya, saat kamu pulang nanti, aku sudah tidur nyenyak. Ter

• Capítulo 27 Pernikahan Leo dan Eli

  Malvin mengakhiri cumbuannya, napasnya tersengal, matanya menatap sayu ke arah Sabilla. “Sayang, tid

• Capítulo 28 Pulang Dari Pesta

  Pesta pernikahan itu masih berlangsung. Sabilla segera pamit pada Eli dan Leo untuk pulang lebih dul

• Capítulo 29 Memmulai Cerita

  “Akhirnya, sudah selesai!” seru Sabilla sambil berbalik dan berjalan menuju depan televisi.
  Malvin me

• Capítulo 30 Cerita dan Kesepakatan.

  Malvin menarik napas panjang, “Apa kamu akan percaya kalau aku anak dari Nova Group?” tanyanya denga

• Capítulo 31 Hari pertama

  Sabilla diam, lalu menoleh ke arah Malvin. Pria itu segera memberikan kecupan di bibir istrinya. Sab

• Capítulo 32 Yang menyembunyikan Cemburunya

  Melihat suaminya yang berjalan menuju dapur, Sabilla pun ikut ke dapur setelah beres mengelap kaca e

• Capítulo 33 Malam Pertama Di rumah mertua

  Sabilla terdiam dengan bibir terkatup rapat. Kini makan malam itu sudah selesai. Mereka sedang berku

• Capítulo 34 Semakin Posesif?

  “Kamu tidak usah ikut potong ikan, biarkan ayah saja!” tegas Tio saat Malvin ikut membantunya.
  “Tidak

• Capítulo 35 Bertemu dengan Penipu

  Sabilla yang sedang membuka toko itu segera menoleh ke arah pintu, beberapa pembeli mulai menyerbu k

• Capítulo 36 Mulai Diketahui

  Sabilla menahan kepergian Suaminya, Malvin menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. “Ada apa?”
  “Kamu s

• Capítulo 37 Elis dan Leo

  “Masakanmu benar-benar tidak ada yang enak,” gerutu Leo sambil meletakan kembali sendok tersebut pad

• Capítulo 38 Bekerja Sendirian

  Dini hari, Sabilla sudah bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci wajah dan menggosok gi

• Capítulo 39 Wanita baik

  “Ada yang bisa dibantu, Kak?” tanya Sabilla. Ia menyadari kalau wanita yang masih di tokonya itu ada

• Capítulo 40 Dia yang Ketakutan

  Malam hari saat semua pekerja dipulangkan, Malvin sudah menghubungi istrinya untuk tidak menunggunya

• Capítulo 41 Kecelakaan yang direncanakan

  Pria tinggi tegap dengan kumis yang tercukur rapi, begitu juga dengan janggutnya yang tipis. Derick,

• Capítulo 42 Takdir Yang mempertemukan kita

  Jam tujuh pagi sebelum kecelakaan terjadi, Derick duduk di depan komputer, layar monitor tersebut me

• Capítulo 43 Kembali padamu

  Hari-hari yang dilalui seoang wanita bernama Cessey pun tidak lah mudah, ia dipaksa untuk tetap hidu

• Capítulo 44 Konferensi Pers

  Limau melangkah kembali menuju mobil, pintu dibuka, ia segera duduk. “Jalan!” perintahnya pada sang

• Capítulo 45 Cessey yang menemui Sabilla

  Selesai memesan kue, ibu-ibu yang sudah memesan kue itu pergi karena mengantarkan anaknya ke sekolah

• Capítulo 46 Jangan Pergi

  Sabilla berjalan menuju wastafel, ia membuang makanannya, mencuci piring kotor tersebut lalu berjala

• Capítulo 47 Ayo Kembali!

  “Aku tidak mau kehilanganmu, Bear!” lirihnya. “Tapi aku harus melepasmu!” lirihnya lagi. “Tolong kat

• Capítulo 48 kabar bahagia untuk Malvin

  Sabilla kembali berbaring dan tidur setelah minum obat penurun panas. Malvin turun dari ranjang dan

• Capítulo 49 Pertemuan Terakhir

  Esok harinya, tiba saat Malvin berangkat kerja. Keduanya masih di rumah susun, Sabilla bangun lebih

• Capítulo 50 Penculikan Sabilla

  Malvin yang sudah selesai rapat bersama para stafnya tentang produk baru, ia berjalan memasuki ruang

• Capítulo 51 kabar untuk Kita

  Suara ranting patah yang terinjak membuat Cessey menoleh waspada. Ia melihat ke arah Hilman, gubuk t

• Capítulo 52 keponakan untuk sabilla

  “Ibu!” rajuknya. “Ah, ibu, aku ini sedang sakit!” rajuknya lagi. Ayahnya yang berdiri di samping Mal

• Capítulo 53 Tidur dengan Keponakan

  “Kenapa kamu menangis, ini sama Bibi, Bibi sudah wangi!” rajuk Sabilla pada keponakannya yang masih

• Capítulo 54 Malam Pertama Lagi?

  “Aku hari ini tidak kerja, Sayang.” Malvin berjalan ke sisi ranjang.
  “Oh!” Sabilla mendekat ke arah s

• Capítulo 55 Cessey dan Tahanan Wanita

  Derap langkah terdengar dari lantai dua, Lora dan Saras saling menoleh, menatap penuh tanya siapa ya

• Capítulo 56 Dilemanya Malvin

  Setelah mencari sipir laki-laki, beberapa tahanan menyingkir memberi jalan untuk seorang sipir laki-

• Capítulo 57 Keputusan Yang Salah

  Cessey membuka matanya dan menatap Malvin dengan tatapan berbinar, benar apa yang dikatakan teman sa

• Capítulo 58 Masa Lalu Cessey dan Malvin

  Cessey beranjak turun dari ranjang, ia berlari menghampiri Malvin. Pintu dibuka lebar dan gadis itu

• Capítulo 59 Hi, Sabilla

  Sabilla sedang duduk di ranjangnya, semenjak disuruh pulang oleh Malvin, wanita itu mengurung diri d

• Capítulo 60 Pernikahan Cessey

  Limau masih menatap selembar foto di tangannya, kenapa Malvin bisa memiliki foto anaknya yang kedua?

• Capítulo 61 Mengejar Maaf Sabilla

  Mobil hitam yang membawanya berhenti di area parkir. Malvin turun dari mobilnya, Ia membawa buket bu

• Capítulo 62 Pertemuan Sepasang Kekasih

  Malvin yang mendengar hal tersebut hanya berdiri diam dalam waktu lama. Apa dirinya langsung pulang